“EVOLUSI MAMALIA”
Dosen Pengampu : Dian Rachmawati, M.Si.
Kelompok 3
Anggi Tania Musliyani (2224170032)
Ismira Luthfiana (2224170036)
Herlyn Nur Fatimah (2224170061)
Zahra Khoirunnisa (2224170064)
Anis Nurul Ambiya (2224170094)
Azka Maidina As-Syifa (2224170100)
Kelas 7C
A. Definisi Mamalia
Mamalia berasal dari bahasa latin, yaitu mammae yang artinya kelenjar susu.
Mamalia merupakan salah satu kelompok hewan dari vertebrata yang ditandai
dengan adanya kelenjar susu yang berfungsi untuk menyusui anaknya. Hewan
mamalia tubuhnya ditutupi oleh rambut dan termasuk ke dalam hewan
homoioterm atau berdarah panas. Sebagian besar mamalia dapat melahirkan
keturunannya, tetapi ada beberapa hewan mamalia yang tergolong ke dalam
Monotremata yang bertelur.
Asal usul kelas mamalia adalah dari bangsa reptil, muncul pada era
mesozoikum. Hewan mamalia telah menyebar di bumi dan dapat ditemukan di
daratan, laut, sungai, danau, bawah tanah, atas pohon dan bahkan di udara. Daerah
penyebaran hewan mamalia mulai dari kutub sampai daerah tropis, jumlah
spesiesnya telah mencapai sekitar 6.400 yang diketahui di bumi (Rahmadina,
2019).
B. Karakteristik Mamalia
1. Bertulang belakang (vertebrata)
2. Hewan mamalia memiliki kelenjar susu untuk menyusui anaknya.
3. Memiliki rambut yang hampir menutupi seluruh bagian tubuh.
4. Sebagian besar anggota mamalia memiliki empat kaki kecuali mamalia
laut (lumba-lumba, paus, anjing laut, dugong, singa laut).
5. Berkembang biak secara kawin, pembuahan internal, dan melahirkan.
6. Makananya bermacam-macam (herbivora, karnivora, omnivora dan
inaektivora).
7. Memiliki susunan gigi yang bervariasi, artinya sudah dapat dibedakan
dengan adanya gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham, terkecuali pada
sebagian besar mamalialaut bergigi seragam (satu bentuk) daan
trenggiling tidak mempunyai gigi.
8. Alat pernafasan berupa paru-paru.
9. Pembagian organ jantung adalah 2 serambi dan 2 bilik.
10. Pengaturan suhu tubuh termasuk homoiterm (Rahmadina, 2019).
C. Kelas Mamalia
Menurut Suyanto dan Semiadi (2004), mamalia digolongkan ke
dalam dua kelompok berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu mamalia besar dan
mamalia kecil. International Biological Program mendefinisikan mamalia
kecil sebagai jenis-jenis mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa
kurang dari 5 kg seperti tikus, bajing, dan tupa. Istilah mamalia kecil
bukanlah ditujukan untuk kelompok yang mempunyai taksa tersendiri,
melainkan mamalia kecil merupakan istilah yang umum digunakan pada
mamalia yang berat dewasanya kurang dari 5 kg. Walaupun banyak mamalia
lainnya yang juga memiliki berat dewasa kurang dari 5 kg. Umumnya jenis-
jenis mamalia kecil termasuk ke dalam ordo Rodentia dan Chiroptera.
Mamalia kecil memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi dan rentang
hidup yang lebih pendek. dibandingkan dengan mamalia besar. Menurut
batasan International Biological Program, yang dimaksud dengan mamalia
kecil adalah jenis mamalia yang memiliki berat badan dewasa yang kurang
dari lima kilogram, sedangkan selebihnya termasuk ke dalam kelompok
mamalia besar. Terdapat mamalia terestial, semi akuatik, dan akuatik.
a) Mamalia Terestrial
Mamalia yang menghabiskan hidupnya di darat. Contoh Owa Jawa
(Hyloates moloch). Owa jawa bergantung/ Berayun (Brakhiasi) dapat
dilakukan secara lambat pada keadaan normal, yaitu pada kondisi
beraktivitas sosial dalam kelompok, mencari makan atau perjalanan
biasa. Gerakan dilakukan tanpa melontarkan tubuh. Melompat (Jumping)
Gerakan melompat ini didahului dengan mengayunkan tubuh ke arah
bawah ke mudian tangan dan kaki dipakai sehagai penopang dan pelontar
tubuh kc arah atas. Gerakan melompat keatas ini biasanya didahului juga
dengan gerakan lain seperti berayun (brakhiasi). Berjalan (Walking)
Gerakan ini dilakukan Owa Jawa untuk berpindah ke tempat yang relatif
datar (horizontal) pada pohon dengan cabang atau batang yang besar.
Gerakan berjalan dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan tangan
(Quadrapedal) atau tanpa bantuan tangan (Bipedal). Fungsi tangan
sebagai penyeimbang tubuh.
c) Mamalia Aquatik
Mamalia aquatik merupakan istilah keren dari mamalia air, yaitu
segala jenis mamalia yang hampir seluruh hidupnya bderada di dalam air.
Contohnya yaitu Dugong (Dugong dugon). Dugong Ketika merumput di
dasar laut mencari makan, dugong bagaikan merangkak dengan ditopang
oleh siripnya yang kuat dan tebal. Perilaku makan merangkak dan
mencabut seluruh tumbuhan lamun sampai ke akar-akarnya akan
meninggalkan jejak atau jalur memanjang di dasar laut yang dikenal
sebagai feeding trail. Mencongkel lamun sampai ke akar-akarnya ini
menimbulkan kepulan sedimen saat dugong merumput. Pada kesempatan
lain, apabila dugong tidak bisa mencongkel seluruh lamun sampai ke
akar-akarnya, dugong tersebut hanya akan memetik dan memakan bagian
daun diatas permukaan dasar saja.
Berdasarkan data Journal of Mammalogy pada tahun 2018, kelas
Mamalia memiliki 29 ordo, 153 suku, 1229 genera dengan 6495 spesies
termasuk 96 spesies yang baru punah (Wilson and Reeder, 2005).
Berdasarkan catatan fosil, kelas Mamalia sudah muncul sejak
227.000.000 tahun yang lalu, berevolusi dari Archaeothyris florensis,
spesies sinapsida pertama yang muncul pada 308.000.000 tahun yang
lalu. Ordo mamalia yang pertama kali muncul adalah ordo Sinapsida atau
therapsida pada 250.000.000 tahun yang lalu di masa Triassik.
Synapsids adalah sekelompok hewan yang mencakup mamalia dan setiap
hewan yang memiliki hubungan dekat lebih dekat dengan mamalia
daripada anggota lain dari klade amniote, seperti reptil dan burung.
Mereka mudah dipisahkan dari amniota lain dengan memiliki fenestra
temporal, bukaan rendah di atap tengkorak dibelakang setiap mata,
meninggalkan lengkungan tulang di bawah masing-masing mata; ini
menjelaskan nama mereka. Sinapsida non-mamalia digambarkan sebagai
reptile mirip mamalia. Kemudian, ordo Monotremata muncul pada
210.000.000 tahun yang lalu dan diikuti oleh ordo Marsupialia pada
150.000.000 tahun yang lalu. Sementara Theria, golongan mamalia
berplasenta muncul paad 66.000.000 tahun yang lalu. Pada masa
Mezosoikum, mamalia menjadi kelas hewan yang dominan
menggantikan dinosaurus dan reptil purba yang punah pada 65.000.000
tahun yang lalu (Israf, at,al. 2018).
Kelas mamalia terbagi menjadi dua subkelas yaitu subkelas
prototheria, subkelas theria dan subkelas allotheria. Subkelas prototheria
adalah mamalia yang masih hidup yang paling primitif. mamalia bertelur
dengan satu ordo yaitu monotremata, contohnya platypus
(Ornithorhynchus anatinus) hewan paruh bebek. Prototheria mempunyai
paruh dan bersifat ovivar . Sedangkan theira termasuk semua family
mamalia, vivivar. subkelas theria terbagi kedalam infrakelas methateria
dan eutheria, Metatheria Contoh ordo Marsupilia (Widiastuti, 2013).
Gobiconodon sp
(Sumber: Wikipedia)
Contoh spesies subkelas Prototheria dari ordo monotremata
Ornithorhynchus anatinus
(sumber: a.z.animals.com)
Contoh spesies subkelas Theria dari infrakelas Metatheria ordo Marsupilia
Dendrogalus sp
(Sumber: greatfallstribunr.com)
Contoh spesies subkelas Theria dari infrakelas Eutheria ordo Sirenia
Dugong dugon
(Sumber: butonmagz.id)
Penjelasan terkait beberapa ordo dari mamalia
1. Afrosoricida
Ordo Insektivora Adalah golongan mamalia yang menjadikan serangga
sebagai makanan utamanya. Hewan ini juga dapat memakan cacing atau biji –
bijian. Ciri ciri ordo insektivora : Memiliki mata yang tertutup, memiliki cakar
yang besar, telapak kaki bagian depan lebih lebar Contoh hewan mamalia
dalam ordo ini antara lain Scalopus sp, Echinosorex albus, dan Scapanus sp.
2. Artiodactyla (hewan-hewan berkuku genap)
Ordo artiodactyla Merupakan jenis mamalia yang mempunyai jumlah kuku
genap pada setiap kakinya.. Hewan mamalia artiodactyla disebut juga dengan
herbivora. Contoh mamalia artiodactyla adalah domba, rusa, sapi, dan
sebagainya.
3. Carnvora (Hewan pemakan daging)
Ordo Carnivora Adalah kelompok mamalia yang menjadikan daging sebagai
makanannya. Ciri hewan yang termasuk ordo ini adalah ia memiliki gigi taring
yang tajam dan cakar yang runcing sebagai alat untuk berburu dan mengoyak
daging mangsanya. Contoh dari ordo carnovira ini yaitu Harimau, serigala,
singa laut, tikus rumah dan anjing.
4. Cetacea (hewan laut berukuran besar)
Cetacea merupakan hewan mamalia yang berhabitat di laut. Hewan mamalia
cetacea memiliki bentuk tubuh seperti ikan, kaki depan berbentuk seperti
dayung, dan tidak memiliki tungkai belakang serta lapisan tebal berupa lemak
sebagai insulasi. Contoh hewan mamalia cetacea adalah ikan paus dan lumba-
lumba.
5. Chiroptera (kedua kaki depan dapat kembang dan menjadi sayap)
Ordo Chiroptera Adalah ordo mamalia yang dapat terbang, pada bagian kaki
depan dan belakang terdapat membran interdigital, walaupun ukuran kaki
yang di belakang lebih kecil. Biasanya mereka tergolong hewan nokturnal
yang hanya aktif di malam hari. Makanan hewan ini yaitu buah – buahan.
Ordo chiroptera ini mempunyai fisik hampir mirip dengan mamalia ordo
dermoptera yaitu terdapat selaput pada membran yang terhubung dengan kaki
depan dan kaki belakang. Yang membedakan dari ordo chiroptera ini yakni
terletak pada ukuran kaki depan yang lebih besar dibandingkan kaki belakang.
Selain memiliki kelenturan pada tulang rangkanya, sayap hewan ini disertai
membran kulit tipis serta rambut – rambut yang berfungsi sebagai sensor.
Chiroptera merupakan hewan mamalia yang memiliki bentuk kaki menyerupai
sayap, atau disebut juga dengan bersayap tangan yang berselaput. Selaput
tersebut berada di antara ruas jari sampai ke bagian belakang hingga tungkai
depan bagian belakang. Jenis hewan mamalia Chiroptera yang dimaksud
adalah kelelawar.
6. Cingulate (sejenis hewan berzirah)
Ordo mamalia berzirah yang memiliki ciri utama yaitu keberadaan cangkang
luar (osteoderm) dan memiliki tambahan tulang punggung disbanding
mamalia lainnya. cangkang kerasnya yang memiliki ketebalan keeping sisik
yang terbuat dari zat keratin.
7. Dasyuromorphia (hewan dengan ekor berambut)
Ordo ini berisi marsupial karnivora, termasuk quoll, dunnart, numbat, san
harimau tsamania yang baru punah
8. Dermoptera (serangga berkulit sayap)
Dermoptera adalah jenis mamalia yang memiliki kulit sayap menyerupai
bentuk kelelawar. Hewan mamalia yang termasuk dermoptera adalah lemur
dan Galeopterus. Ordo Dermoptera ( Chinocephalidae ) Adalah hewan
mamalia yang memiliki parasut berbulu (patagium) di sela empat kakinya.
Parasut tersebut didapatkan dari kulit atau membran sel yang terhubung antara
keempat kaki hewan tersebut. Hewan dalam ordo ini umumnya merupakan
contoh hewan herbivora yang makan buah atau dedaunan. Contoh hewan di
ordo ini misalnya Tupai terbang dan Gakopithecus sp. Ciri – ciri Ordo
dermoptera yaitu dapat terbang menggunakan 4 kakinya karena bisa
membentuk seperti parasut berbulu, makanan mamalia ini daun – daun dan
buah.
9. Didelphimorphia (hewan bertelinga putih)
Ordo yang mencakup spesies seukuran tikus sampai seukuran kucing dan
semuanya berasal dari Amerika. Contoh Caluromys lanatus, Metachirus
nudicaudatus, dll.
10. Ordo Marsupilia
Mamalia marsupilia ialah kelompok hewan mamalia yang betinanya
mempunyai kantong perut ( Marsupium ) dengan itu sehingga di kenal hewan
berkantung. Fungsi kantung ini sebagai tempat menyimpan anak yang baru
lahir terutama yang lahir dalam keadaan premature. Hewan mamalia
marsupialia menyelesaikan perkembangan embrionik di dalam kantung
marsupialnya. Contoh hewan mamalia ini yaitu kanguru (Dendrogalus sp),
wallaby, wallaroo, kuskus dan koala.
11. Erinaceomorpha (hewan berduri)
Hewan mammalia berduri. Contohnya adalah landak.
12. Hyracoidea (sejenis hewan pengerat)
Ordo mamalia serupa hewan pengerat, yang memiliki ciri antara lain memiliki
muka seperti tikus, badan seperti kelinci, bertelinga pendek, tidak bergigi
pahat, memiliki kelenjar susu dengan putting susu, berdarah panas, memiliki
plasenta dan berbulu. Contoh Procavia capensis
13. Lagomorpha (hewan kecil, beraki empat, ekor pendek, pemakan tumbuhan)
Lagomorpha merupakan hewan mamalia yang memiliki ciri khas gigi seri
sebanyak 4 gigi atau yang lebih mirip dengan pahat. Gigi seri tersebut hampir
menyerupai ordo redentia. Ciri khas lain dari mamalia lagomorpha adalah kaki
belakang yang lebih panjang bila dibandingkan dengan kaki depan. Bentuk
kaki seperti demikian digunakan dengan tujuan untuk berlari dan juga
melompat. Ordo Laghomorpha adalah ordo mamalia herbivora pemakan
tumbuh – tumbuhan, daun dan buah. Ciri – ciri laghomorpha, memiliki gigi
molare yang dapat terus tumbuh, mempunyai gigi seri 4 atau lebih,
mempunyai ekor yang pendek, kuat dan juga digerakkan. Contoh hewan pada
ordo laghomopha ini yaitu Kelinci
14. Macroscelidea (hewan kecil pemakan seranggga)
Mamalia insektivora kecil asal afrika, memiliki kemiripan dengan belalai
gajah dan bentuk tubuhnya yang menyerupai celurut.
15. Microbiotheria
Satu keluarga dengan marsupialia hewan yang betinanya berkantung
16. Monotremata (bertelur)
Mamalia monotremata merupakan jenis hewan mamalia yang bertelur dan
memiliki paruh. Hewan dengan ordo mamalia monotremata menyedot susu
dari induknya melalui bulu induknya. Hewan peralihan dari aves ke mamalia
karena bereproduksi secara ovipas (bertelur) tetapi dia menyusui anaknya.
Beberapa contoh hewan mamalia monotremata di antaranya platypus dan
echidna.
17. Notoryctemorphia (tikus mondok)
18. Paucituberculata (hewan berkantung)
19. Peramelemorphia (hewan berhidung panjang)
20. Perissodactyla (hewan berkuku ganjil)
Ordo perissodactyla Adalah mamalia herbivora dengan ciri khas kepemilikan
kuku dengan jumlah jari kaki ganjil. Ciri – ciri ordo perissodactyla yaitu tidak
memiliki tanduk, telapak kaki yang jumlahnya ganjil. Contoh hewan di ordo
ini yaitu kuda, badak, zebra, dan tapir
21. Pholidota (pemakan semut, bersisik)
Polidota adalah hewan mamalia berbisik. Hewan mamalia jenis ini juga tidak
bergigi. Hewan mamalia yang masuk ke dalam ordo polidota adalah
trenggiling.
22. Pilosa (hewan berzirah)
23. Primates (hewan primate)
Ordo Primata Mamalia ordo primata adalah termasuk mamalia jenis omnivora.
Selain itu ciri mamalia primata adalah bentuk jari yang lebih besar dan
panjang. Jari tersebut bertujuan memudahkan dalam memanjat untuk
mendapatkan makanannya. Ciri – ciri Primata, biasanya setiap melahirkan
hanya satu anak, tangan dengan 5 jari dan kaki jari, mempunyai kelenjar susu
pada betina Contoh dari Ordo primata ini yaitu Simpanse, gorilla, orang utan
dan monyet
24. Proboscidea (hewan bertubuh besar, berkaki empat)
Ordo Proboscidea Merupakan jenis mamalia berotot dengan tubuh panjang
dan relatif besar. Ciri – ciri Ordo Proboscidea yaitu bentuk tubuh yang besar,
mempunyai probossoidea dengan dua lubang hidung, serta dapat untuk
memegang, berat badan mencapai sekitar 3,5 sampai 5 ton dengan umur bisa
mencapai 50 tahun, leher yang pendek, kepala besar, telinga lebar Contoh
hewan dari ordo ini yaitu Gajah
25. Rodentia (hewan pengerar)
Ordo Rodentia Adalah hewan mamalia yang tidak mempunyai taring sehingga
biasanya mereka hidup sebagai pengerat. Hewan dalam ordo ini di cirikan
dengan gigi seri yang tebal dan besar, dapat hidup pada segala habitat.
Beberapa contoh diantaranya adalah Rattus sp (tikus), Sciurus sp (tupai
pohon), Eretyson sp (landak), mencit dan marmut
26. Scandentia (hewan pemnjat pohon)
27. Sirenia (hewan herbivore air)
Sirenia merupakan hewan mamalia mirip cetacean, tidak ada daun telinga,
tidak ada tungkai belakang dengan tungkai depan seperti dayung, kulit tebal
sedikit rambut. Salah satu contoh spesies dari ordo ini yaitu sapi laut
(Hydrodamalis gigas)
28. Soricomotpha (hewan bertubuh kecil pemakan serangga)
29. Tubulidentata (hewan pemakan semut bermoncong)
(Israf, at,al. 2018).
(Sumber: Wikipedia)
Terapsida adalah kelompok utama eupelycosaurian sinapsid yang
mencakup mamalia dan nenek moyang mereka. Banyak ciri yang saat ini
dipandang unik untuk mamalia yang berasal dari terapsids awal, termasuk
anggota badan yang lebih berorientasi di bawah tubuh, berlawanan dengan
postur tubuh banyak. reptil dan salamander (Spindler, 2020).
(Sumber: Wikipedia)
Kemudian, terapsida berevolusi menjadi kelompok cynodonts, yakni
kelompok yang memunculkan mamalia pada Trias Akhir sekitar 225 juta
tahun lalu. Cynodontia adalah therapsida yang pertama kali muncul
di Permian Akhir (sekitar 260 MA ). Cynodontia ini juga termasuk nenek
moyang dari semua mamalia. Ciri-ciri mirip mamalia Cynodonts termasuk
pengurangan lebih lanjut dalam jumlah tulang di rahang bawah, langit-langit
tulang sekunder, gigi pipi dengan pola kompleks, dan otak yang mengisi
rongga endokranial. Semua garis cynodont lainnya punah, dengan kelompok
cynodont non-mamalia terakhir yang diketahui, Tritylodontidae memiliki
catatan terakhirnya di Kapur Awal (Groenewald, et al. 2001).
Malleolus yang membesar di bagian bawah tibia, yang lebih besar dari
dua tulang kering
Sendi antara tulang metatarsal pertama dan tulang entocuneiform (terluar
dari tiga tulang paku) di kaki diimbangi lebih jauh ke belakang daripada
sendi antara tulang metatarsal kedua dan tulang paku tengah — pada
metatherian, sendi ini sejajar satu sama lain
(Sumber: Wikipedia)
Primata pertama kemungkinan diturunkan dari hewan insektivora. Hal
ini dapat terlihat dari struktur geligi yang pada hewan primata pertama yang
ditemukan pada zaman kretaseus. Primata ini kemungkinan merupakan
mamalia kecil arboreal. Dua sub kelompok primata modern adalah anggota
Prosimian (lemur) dan Anthropoid. Fosil tertua mirip manusia yang telah
ditemukan diberi nama Ardipithecus ramidus, primate penghuni hutan Afrika
yang berumur 4,4 juta tahun di Afrika. Postur berdiri tegak dievolusikan
sebelum pembesaran otak pada hominid. Spesies pertama Homo
habilis, berumur sekitar 2,5 juta tahun, hidup berdampingan dengan hominid
yang berotak lebih kecil yang merupakan anggota
genus Australopithecus. Homo erectus merupakan keturunan H.
habilis mungkin merupakan hominid pertama yang berkelana keluar daerah
tropis dan masuk ke daerah beriklim lebih dingin. Homo erectus menjadi
versi primitive Homo sapiens yang beraneka ragam sesuai daerah masing-
masing.
(sumber : idntimes.com)
(Kukang)
(sumber : ramalanhijau.com)
Kelompok kedua yang terdiri dari tarsius, adalah salah satu primata
endemik Pulau Sulawesi yang juga tersebar di pulau-pulau sekitarnya dari
kepulauan Sangihe di sebelah utara hingga pulau Selayar di sebelah selatan.
terdapat lebih dari 16 populasi tarsius yang tersebar di Sulawesi yang dapat
digolongkan menjadi spesies berbeda. Seluruh jenis tarsius hidup secara
allopatrik atau berada dalam lokasi geografis yang berbeda. Hal ini
menyebabkan setiap jenis tarsius memiliki lokasi sebaran geografis dan tipe
habitat yang berbeda sehingga hilangnya satu spesies dalam satu habitat
tertentu menyebabkan hilangnya satu spesies dari tarsius (Mansyur, et.al.,
2016).
(sumber : tarungnews.com)
(sumber : daerahkita.com)
Kelompok antropoid yang lain terdiri dari primata yang disebut kera.
Kelompok kera mencakup genus-genus Hylobates (Owa), Pongo
(Orangutan), Gorilla (Gorila), pan (Simpanse dan Bonobo), dan Homo
(Manusia). Kera berdivergensi dari monyet Dunia Lama sekitar 20-25 juta
tahun lalu. Kini, kera non-manusia ditemukan hanya di wilayah–wilayah
tropis monyet Dunia Lama, dengan Owa sebagai pengecualian. Kera yang
masih ada berukuran lebih besar daripada monyet Dunia Lama ataupun
monyet Dunia Baru. Semua kera yang masih ada memiliki karakteristik
lengan yang relqatif panjang, kaki yang pendek, dan tidak berekor. Semua
kera non-manusia menghabiskan waktunya di pohon, hanya owa dan orang
utan yang hampir sepenuhnya arboreal. Jika dibandingkan dengan primata
lainnya, kera memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran
tubuhnya, dan perilakunya cenderung lebih fleksibel (Campbell, et.al., 2008).
(Monyet)
(sumber : idntimes.com)
(Gorila)
(sumber : rackcdn.com)
(Bonobo)
(sumber : rackcdn.com)
(Owa Jawa)
(sumber : akamaized.net)
(Orangutan)
(sumber : indonesia.go.id)
(Simpanse)
(sumber : grid.id)
(sumber : library.binus.ac.id)
Karakteristik :
Hidung menghadap kebawah (atau catarine)
Lubang hidung lebih dekat dan menghadap ke bawah atau
ke depan. Serupa pada kera dan manusia.
Membran timpanik terhubung ke telinga luar oleh tabung
tulang (terlihat di bagian luar tengkorak)
Semua memiliki ekor tapi tidak memiliki fitur prehensil
(tidak bisa memegang hanya untuk keseimbangan)
Ada bantalan duduk disekitar daerah ekor. Daerah kulit
yang tebal ini mensuport hewan ketika duduk di
pepohonan (atau di tanah) ketika makan, istirahat, atau
tidur.
Jempol dapat memutar dan arahnya lebih berlawanan
(pada lutung/langur Hanuman, babun). Jempol mengecil
atau tidak ada di monyet kolobin Afrika
Kuku terdapat pada semua jari
Keterlibatan laki-laki jarang atau tidak ada di kebanyakan
spesies (kecuali owa dan siamang)
Mampu beradaptasi pada habitat yang lebih luas, mulai
dari hutan hujan, tepian sabana, sabana terbuka sampai
kisaran pegunungan dan daerah semi kering bahkan di
lingkungan perkotaan (lutung/langur hanuman).
Lebih banyak menghabiskan waktu ditanah
Beberapa spesies (pemakan daun) memiliki jalur
pencernaan khusus untuk mengolah makanan dengan nilai
gizi rendah
(Mita, 2018)
(sumber : http://library.binus.ac.id/)
Karakteristik :
(Sahelanthropus tchadensis)
(sumber : https://media.australian.museum/)
(Ardipithecus ramidus)
(sumber : https://media.australian.museum/)
b. Australopith
Australopith, dinamakan demikian karena berasal dari
penemuan Australopithecus africanus (kera selatan dari Afrika)
pada tahun 1924 di Afrika Selatan yang hidup antara 3 dan 2,4
juta tahun lalu. Catatan fosil mengindikasikan bahwa
keanekaragaman hominin meningkat drastis antara 4 juta dan 2
juta tahun lalu. Kebanyakan hominin periode ini secara kolektif
disebut dengan Australopith. Bukti filogeni dari Australopith
masih banyak yang belum terpecahkan dalam banyak hal, namun
sebagai kelompok, mereka hampir dipastikan bersifat parafiletik.
Australopith anamensis, merupakan sejenis hominin yang hidup
4,5-4 juta tahun lalu yang menghubungkan Australopith dengan
hominin-hominin yang lebih tua seperti Ardipithecus ramidus.
Berdasarkan catatan fosil, diketahui bahwa A.africanus memiliki
karakteristik seperti berjalan tegak sepenuhnya (bipedal),
memiliki tangan dan gigi serupa dengan manusia, namun otaknya
hanya sekitar sepertiga dari otak manusia masa kini, ukuran
tengkotak yang kecil, dan rahang bawah yang panjang dengan
proporsi lengan yang realtif panjang daripada ukuran tubuh.
Karakteristik tersebut juga menunjukkan bahwa A.africanus
mampu melakuakn lokomosi arboreal (Campbell, et.al., 2008).
(Australopith anamensis)
(sumber : https://media.australian.museum/)
(Australopith africanus)
(sumber : https://media.australian.museum/)
(Australopith afarensis)
(sumber : https://media.australian.museum/)
(Paranthropus boisei)
(sumber : https://media.australian.museum/)
c. Homo Awal
Genus Homo adalah fosil-fosil dari spesies Homo habilis
yang usianya berkisar 2,4 samoai 1,6 juta tahun. Dibandingkan
dengan Australopith, H. habilis memiliki karakteristik dengan
rahang yang lebih pendek dan volume otak yang lebih besar
sekitar 600-750 cm3. Alat-alat batu yang tajam juga ditemukan
bersama dengan sejumlah fosil H. habilis. Fosil-fosil dari 1,9
sampai 1,5 juta tahun lalu menandai tahap baru dalam evolusi
hominin, dikenal dengan Homo ergaster. H. ergaster memiliki
otak yang jauh lebih besar daripada H. habilis (lebih dari 900
cm3) serta kaki yang panjang dan langsing dengan persendian
panggul yang teradaptasi dengan baik untuk berjalan jarak jauh.
Jari-jarinya relatif pendek dan lurus, menunjukkan bahwa H.
ergaster tidak memanjat pohon. Fosil-fosil H. ergaster pada
awalnya dianggap sebagai anggota awal spesies yang lain dari
Homo erectus dan sejumlah ahli palaeoantropologi masih
menyakini hal ini. Homo erectus bermula di Afrika dan
merupakan hominin pertama yang bermigrasi keluar dari Afrika.
Fosil-fosil hominin tertua di luar Afrika, berusia 1,8 juta tahun
ditemukan di bekas Republik Soviet, Georgia pada tahun 2000.
Homo erectus akhirnya bermigrasi sampai ke kepulauan
Indonesia. Perbandingan fosil-fosil dan penelitian DNA antara H.
erectus dengan manusia menunjukkan bahwa H. erectus telah
punah sekitar 200 ribu tahun lalu (Campbell, et.al., 2008).
(Homo habilis)
(sumber : https://media.australian.museum/)
(Homo ergaster)
(sumber : https://media.australian.museum/)
(Homo erectus)
(sumber : https://media.australian.museum/)
d. Neanderthal
Neanderthal merupakan hominin yang ditemukan oleh para
penambang pada tahun 1856 di sebuah gua Lembah Neander,
Jerman. Fosil-fosil tersebut berusia sekitar 40.000 tahun itu
memiliki karakteristik tulang tebal dengan dahi yang menonjol
yang kemudian diberi nama Homo neanderthalensis. Hominin ini
hidup di Eropa dan Timur Dekat sekitar 200.000 tahun yang lalu,
namun tidak pernah menyebar dari wilayah tersebut. Karakteristik
lainnya adalah mereka mempunyai otak yang besarnya sama
dengan manusia masa kini, mampu menguburkan jenazah dan
membuat peralatan berburu dari batu dan kayu. Neanderthal
diperkirakan punah sekitar 28.000 tahun lalu (Campbell, et.al.,
2008).
(Homo neanderthalensis)
(sumber : https://media.australian.museum/)
e. Homo Sapiens
Fosil tertua H. sapiens di temukan di luar Afrika, yaitu di
daerah Timur Tengah dengan usia sekitar 115.000 tahun.
Penelitian-penelitian terhadap kromosom Y manusia
menunjukkan bahwa manusia menyebar keluar Afrika dalam satu
atau lebih gelombang, pertama ke Asia kemudian ke Eropa dan
Australia. Pada tahun 2004, para peneliti melaporkan penemuan
rangka hominin dewasa yang berusia 18.000 tahun dan
merepresentasikan spesies yang berbeda dari spesies-spesies
sebelumnya, sehingga rangka tersebut dinamai Homo florensis,
yang ditemukan di sebuah gua gamping di Pulau Flores,
Indonesia. Karakteristik spesies ini menunjukkan rangka yang
lebih pendek dengan volume otak yang lebih kecil daripada
H.sapiens bahkan lebih mirip dengan Australopith. Para peneliti
yang menemukan fosil-fosil ini berargumentasi bahwa rangka-
rangka tersebut juga menunjukkan banyak ciri turunan termasuk
dari ketebalan tengkorak, proporsi dan bentuk gigi merupakan
turunan dari H.erectus yang lebih besar. Akan tetapi, sejumlah
peneliti beranggapan bahwa hal tersebut terjadi karena hominin
tersebut memiliki cacat otak berukuran kecil yang disebut
mikrosefali. Pada tahun 2007, berdasarkan hasil penelitian para
penelliti menyimpulkan bahwa fosil-fosil H. florensis
merepresentasikan sebuah spesies yang garis keturunannya
bercabang sebelum kemunculan klad yang mencakup Neanderthal
dan manusia (Campbell, et.al., 2008)
(Homo sapiens)
(sumber : https://media.australian.museum/)
Karakteristik : Homo sapiens paling awal memiliki tubuh dengan
batang pendek, ramping, dan kaki panjang. Proporsi tubuh ini merupakan
adaptasi untuk bertahan hidup di daerah tropis karena semakin banyaknya
permukaan kulit yang tersedia untuk mendinginkan tubuh. Homo sapiens
yang hidup saat ini memiliki ukuran otak rata-rata sekitar 1.350 sentimeter
kubik yang merupakan 2,2% dari berat tubuh kita. Homo sapiens awal,
bagaimanapun, memiliki otak yang sedikit lebih besar, hampir 1.500
sentimeter kubik. Tengkorak Homo sapiens modern memiliki dasar
pendek dan tempurung otak tinggi. Tidak seperti spesies Homo lainnya,
tengkoraknya paling lebar di bagian atas (Dorey & Blaxland, 2019).
a. Hyracotherium (Eohippus)
(Sumber : Sites.google)
Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus). Fosil
Hyracotherium yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard
Owen yang diberi nama dengan Hyracoterium yang berarti ―binatang seperti
hyrax‖. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah tinggal
di benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing
dan tingginya hanya sekitar 30 cm. Memiliki kepala dan leher dan tulang
belakang lengkungan berbentuk tangguh yang relatif singkat. Memiliki
corak yang berbeda dengan kuda modern saat ini. Diperkirakan kuda
primitif ini memakan semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya.
Giginya yang berjumlah 22 pasang dengan tiga gigi pada setiap sisi gigi
seri, satu taring, empat gigi premolar, dan dengan tiga gigi geraham yang
hanya terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan. Kaki depannya
terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki belakangnya
mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen.
Hyracotherium juga memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal kecil.
Evolusi sudah mulai berjalan, lengan dan kaki lebih panjang secara
proporsional dengan tubuh sebagai kuda saat ini. Namun, beberapa dari
tulang kaki tidak stabil dan tidak memiliki fleksibilitas. Kaki, ada lima jari
satu per masing-masing, empat anggota tubuh depan, kaki belakang dibuat
untuk tiga jari dan jari-jari kelima pertama yang merosot dalam perjalanan
evolusi. Kuku kaki tidak seperti anjing, dan dilengkapi dengan kuku kecil.
b. Mesohippus
(Sumber : dinopedia.fandom.com)
Pada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium
mengalami kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan
keturunannya yang dinamakan Mesohippus. Mesohippus berukuran lebih
besar daripada Hyracotherium. Struktur tubuh Mesohippus menunjukkan
bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang
rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki
Mesohippus menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih besar
daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang lebih
kuat dan lincah dibandingkan dengan Hyracotherium. Hewan ini memiliki
leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa gigi pra-
geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini
tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.
c. Miohippus
d. Merryhippus
(Sumber : Sites.google)
Pada pertengahan Zaman Miocene sekitar 25 juta tahun yang lalu, Hidup
sejenis kuda yang disebut Merychippus. Spesies kuda ini diperkirakan
merupakan keturunan dari Mesohippus. Seperti nenek moyangnya,
Merychippus masih memiliki leher yang agak panjang yang khas. Diduga,
leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saat ia merumput, sehingga ia
bisa merumput dengan tenang dengan posisi berdiri. Merychippus memiliki
tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat jari pada kaki depannya. Kaki
Merychippus berkembang menjadi kaki yang panjang, agak berbeda dangan
kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang. Sekarang, Merychippus telah punah.
Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar-besaran
yang mengakibatkan terjadinya zaman es.
e. Pliohippus
(Sumber : Sites.google)
Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda
berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari
atau satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil
(hewan bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi.
f. Equus
(Sumber : wikipedia)
Akhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal
sekarang yaitu Equus caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar.
Namun sekitar 8 ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan
Amerika Serikat dan tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol
membawa kuda masuk ke benua Amerika pada tahun 1400-an. Jari-jemari
pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di
setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah
termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarang pun telah beradaptasi bukan
hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat.
Jenis kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir
akan resiko terkilir.
2. Evolusi Gajah
Gajah merupakan mamalia terbesar dan memiliki banyak perubahan yang
terjadi sejak dulu hingga kini. Pembahasan yang diangkat yaitu pada bagian
perubahan struktur kepala, kaki dan ukuran badan dari waktu ke waktu.
Perkembangan evolusi gajah memiliki beberapa perubahan menurut periodenya
(Moore, 1984).
(Sumber : elib.unikom.ac.id)
a. Moeritherium
(Sumber : Wikimedia.org)
Moeritherium adalah genus yang terdiri dari beberapa spesies. Mamalia
prasejarah ini berkerabat dengan gajah dan hidup di masa Eocene. Spesies
Moeritherium adalah hewan mirip babi yang hidup sekitar 37-35 juta tahun
lalu. Bentuk Moeritherium menyerupai tapir modern atau kuda nil pigmi.
Ukuran mereka lebih kecil dari gajah modern, tingginya hanya 70 cm pada
pundaknya dan panjangnya sekitar 3 meter (9,8 kaki). Hewan ini biasanya
berkubang di rawa dan sungai. Bentuk giginya membuktikan bahwa hewan ini
pemakan tumbuhan air lunak. Tengkoraknya menjelaskan bahwa
Moeritherium tidak punya belalai seperti gajah, walaupun ada kemungkinan
memiliki bibir atas yang fleksibel dan kuat untuk mencabut tumbuhan air.
Gigi taringnya membentuk gading kecil, yang terlihat lebih mirip gigi kudanil
daripada gajah modern.
b. Amebelodon
(Sumber : Wikimedia)
Amebelodon adalah satu anggota dari satu kelompok berbeda dari
Proboscideans gomphotheres, sekelompok yang juga gajah modern dan
mammoth. Ambelodon merupakan keturunan gajah terkecil namun masih lebih
besar di banding keturunan gajah pertama yaitu Moeritherium tingginya bisa
mencapai 2 meter. Amobelodon ini hidup sekitar zaman Miosen.
c. Deinotherium
(Sumber : Wikimedia)
Deinotherium atau disebut Gading Pencangkul, adalah kerabat raksasa dari
gajah modern yang muncul di Pertengahan Miosen dan berlanjut hingga Awal
Pleistocene. Dalam kehidupannya Deinotherium sama seperti gajah modern,
kecuali belalainya yang lebih pendek, dan memiliki gading melengkung yang
melekat di rahang bawahnya. Deinotherium adalah mamalia darat terbesar
ketiga didunia, hanya Indricotherium dan Mammoth Sungai Songhua yang
menandinginya. Deinotherium memiliki bahu dengan ukuran tinggi 4 meter.
d. Gomphotherium
(Sumber : wikimedia) (Sumber : prehistoric-wildlife)
Gomphotherium adalah genus Proboscidea punah yang berevolusi di
Amerika Utara pada awal Miosen 3.6 juta tahun lalu, dan bertahan hidup
selama 10 juta tahun. Hewan ini kemudian menyebar ke benua Asia, Eropa
dan Afrika setelah menurunnya ketinggian air laut yang memungkinkan untuk
menyeberang. Hewan ini bertahan pada masa Pliosen, dan sisa-sisanya telah
ditemukan di Perancis, Jerman, Austria, Kansas, Pakistan dan Kenya.
Gomphotherium juga dikenal dengan nama Trilophodon, Tetrabelodon, atau
Serridentinus, berdiri setinggi 3.5 meter, dan memiliki banyak kemiripan
dengan gajah modern. Namun hewan ini mempunyai empat taring,
diantaranya dua di rahang atas dan dua lagi terdapat di rahang bawahnya yang
panjang. Gading bawahnya paralel dan berbentuk seperti sekop dan digunakan
dengan cara yang sama. Tidak seperti gajah modern, taring atasnya ditutupi
lapisan enamel. Jika dibandingkan dengan gajah, tengkoraknya lebih
memanjang dan rendah. Hewan ini kemungkinan hidup di rawa atau tepi
danau, mereka menggunakan gading untuk menggali atau mencabut tumbuhan
air. Jika dibandingkan dengan Proboscidea sebelumnya, Gomphotherium
memiliki gigi geraham yang jumlahnya jauh lebih sedikit, salah satunya
memiliki tepian yang tinggi untuk memperluas area untuk mengunyah
makanan. Kerangka sempurna dari Gomphotherium telah ditemukan di
Mühldorf, Jerman pada tahun 1971.
e. Stegotetrabelodon
(Sumber : wikimedia)
Stegotetrabelodon adalah genus dari subfamili Stegodontinae yang telah
punah dari ordo Proboscidea. Keturunan ini hidup pada zaman Miosen dan
tingginya sekitar 4 meter dibahu dengan kedua gading atas dan bawah yang
tidak besar namun memiliki ukuran yang panjang.
f. Stegodon
(Sumber : wikimedia)
Stegodon adalah marga anggota dari suku Stegodontidae yang telah punah
dari bangsa Proboscidea (vertebrata berbelalai). Stegodon hidup di benua Asia
selama era Pliosen, tingginya sekitar 3 meter di bahu dan merupakan
keturunan pemakan tumbuhan yang biasanya bertahan hidup di padang rumput
yang luas. Berasal dari famili stegodontidae. Berat badan Stegodon beragam
tergantung jenisnya. Terkecil 350 hingga 400 kilogram dan terberat mencapai
13 ton. Memiliki tubuh cenderung besar dan kekar. Jarak antar gading rapat
sehingga belalai tidak bisa masuk penuh Mahkota giginya pendek karena lebih
banyak makan rumput-rumputan.
g. Mastadon
(Sumber : exhibitons.nysm.gov)
(Sumber : Britannica.com)
Mamut adalah genus gajah purba yang telah punah. Gadingnya melingkar
membentuk kurva ke arah dalam dan, dalam spesies utara, dengan rambut
panjang. Mereka hidup dalam masa Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu sampai
sekitar 10.000 tahun lalu. Kata mamut berasal dari bahasa Rusia (мамонт).
Ada kesalahpahaman bahwa mamut lebih besar dari gajah. Spesies terbesar
mamut yang diketahui yaitu Mammoth Sungai Songhua yang memiliki tinggi
kurang lebih 5 meter pada pundaknya. Mamut umumnya memiliki berat 6-8
ton, namun mamut jantan yang besar beratnya dapat mencapai 12 ton. Gading
mamut sepanjang 3,3 meter ditemukan di utara Lincoln, Illinois pada tahun
2005. Sebagian besar spesies mamut memiliki ukuran sebesar Gajah Asia
modern.
i. Gajah Modern
(Sumber : fpk.unair.ac.id)
Gajah modern yang dimaksud merujuk kepada tiga spesies binatang
berbelalai yang masih hidup, diantaranya yaitu Gajah Afrika Hutan, gajah
Afrika savana, dan gajah Asia. Semua gajah berevolusi di Afrika tetapi gajah
Asia kemudian bermigrasi ke Eurasia. Gajah Afrika adalah spesies gajah pada
genus Loxodonta, salah satu dari dua generasi yang ada di Elephantidae.
Keturunan ini memiliki dua jenis yang paling dikenal yaitu jenis gajah dari
Afrika dan Asia. Adapun spesies dari genus Loxodanta diantaranya yaitu 1)
Loxodanta affricana, 2) Loxodanta cyclotis (gajah hutan afrika), dan 3)
Loxodanta oxyotis africana (gajah savana Afrika). Sedangkan genus Elephas
memiliki empat spesies diantaranya yaitu 1) Elephas maximus bengalensis
(gajah India), 2) Elephas maximus hirsutus (Gajah Malaysia), 3) Elephas
maximus maximus (Gajah Ceylon), dan 4) Elephas maximus sumatranus
(Gajah Sumatera).
Adapun ciri Gajah diantaranya yaitu memiliki berat badan 2.268 hingga
6.350 kg pada gajah Afrika, sedangkan Gajah Asia memiliki berat 2.041
hingga 4.990 kg. Bentuk tubuh umumnya lebih kecil dari Stegodon. Jarak
antar gading renggang sehingga belalai dapat masuk diantara gading. Mahkota
giginya tinggi karena pemakan daun-daunan.
H. BUKTI EVOLUSI MAMALIA
(Sumber: researchgate.net)
DAFTAR PUSTAKA