Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIODIVERSITAS HEWAN

PRIMATA







Oleh:
NAMA : SUZAYANA ROSIDAH
NIM : 201132132080950






BIOTECHNOLOGY AND NEUROSCIENCE STUDY PROGRAM
LIFE SCIENCE FACULTY
SURYA UNIVERSITY
SERPONG
20134
2

LAPORAN PRAKTIKUM BIODIVERSITAS HEWAN
A. Pendahuluan
Primata adalah salah satu ordo yang masuk ke dalam kelas mamalia. Terdapat kurang lebih dua
belas famili dalam ordo primata, seperti hominidae, lemuridae, cercopitheciade, pongidae, dan lain-lain
(Santoso, 2007). Contoh hewan yang termasuk primata antara lain orang utan, siamang, lemur, lutung,
bekantan, dan masih banyak lagi. Keberadaan primata di lingkungan memiliki peran yang penting, yaitu
dalam regenerasi hutan karena terkait dengan perilakunya yang memakan biji-bijian dan buah sehingga
secara tidak langsung menyebarkan biji-bijian tersebut.
Di Indonesia terdapat lebih dari seribu jenis primata yang dapat ditemukan di pulau-pulau yang
tersebar di wilayah Indonesia (Supriatna & Wahyono, 2000). Akan tetapi, saat ini hutan Indonesia yang
menjadi habitat bagi para primata banyak mengalami perusakan, baik karena penebangan liar atau
pembukaan lahan perumahan, akibatnya spesies primata Indonesia banyak yang mengalami kepunahan
dan mengurangi keragaman spesies primata Indonesia.
Pusat Primata Schmutzer adalah salah satu wujud kepedulian terhadap kelangkaan primata saat
ini. Pusat Primata Schmutzer yang berada di dalam kawasan margasatwa Ragunan menampung lebih dari
belasan spesies primata yang sangat membantu usaha perlindungan dan pelestarian primata. Melalui
Pusat Primata Schmutzer ini masyarakat juga dapat mengenal lebih jauh mengenai kehidupan primata
serta menyadari pentingnya pelestarian mereka. Pada praktikum ini, dilakukan observasi berupa
pengamatan kepada spesies-spesies primata di Pusat Primata Schmutzer. Melalui obervasi ini diharapkan
dapat diketahui karakteristik dari masing-masing spesies primata, makanan, habitat, cara gerak,
penyebaran, hingga jumlahnya di dunia (status konservasi).
B. Metode
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Kamis tanggal 2 Oktober 2014 di Pusat Primata Schmutzer,
Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati secara langsung ciri-ciri primata, makanan,
tingkah laku, serta lokomosinya sehingga famili dari tiap spesies dapat diidentifikasi. Dokumentasi juga
dilakukan untuk mendapatkan gambar sebagai bukti data mengenai karakteristik primata serta
makanan atau kebiasaanya.
3

b. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mengkaji berbagai literatur yang terkait. Dalam hal ini
digunakan untuk mendapatkan data mengenai persebaran primata di dunia atau informasi lain yang
tidak didapat dari proses observasi.

C. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Berdasarkan hasil obersvasi yang dilakukan pada Oktober 2014, Pusat Primata Schmutzer menampung
enam famili dan 23 spesies primata. Famili tersebut anatara lain famili hylobatidae, hominidae,
cercopithecidae, lemuridae, dan lorisidae. Famili hylobatidae terdiri dari enam spesies, yaitu siamang kecil
(Hylobates klosii), owa jawa (Hylobates moloch), siamang (Hylobates syndactylus), wau-wau (Hylobates
agilis agilis), kelawat (Hylobates muelleri), dan ungko tangan hitam (Hylobates agilis). Famili hominidae
terdiri dari tiga spesies, yaitu gorilla (Gorilla gorilla gorilla), orang utan (Pongo pygmaeus), dan simpanse
(Pan troglodytes). Famili cercopithecidae terdiri sebelas spesies, yaitu beruk (Macaca nemestrina), lutung
budeng (Trachypithecus auratus), lutung perak (Trachypithecus cristatus), surili (Presbytis), monyet ekor
panjang (Macaca fascicularis), boti (Macaca tonkeana), monyet jepang (Macaca fuscata), bekantan
(Nasalis larvatus), simpai (Presbytis melalophos), yaki (Macaca nigra), dan monyet dige (Macaca hecki).
Famili lemuridae yaitu lemur ekor cincin (Lemur catta), lorisidae yaitu kukang (Nycticebus coucang), dan
kapuchin (Cebus apella) dari famili cebidae.
Semua primata yang terdapat pada Pusat Primata Schmutzer ada yang berasal dari Indonesia dan ada
yang berasal dari luar Indonesia. Primata yang berasal dari Indonesia sebanyak 18 spesies, yaitu monyet
ekor panjang (Macaca fascicularis), siamang kecil (Hylobates klosii), owa jawa (Hylobates moloch),
bekantan (Nasalis larvatus), boti (Macaca tonkeana), simpai (Presbytis melalophos), yaki (Macaca nigra),
wau-wau (Hylobates agilis agilis), surili (Presbytis), orang utan (Pongo pygmaeus), kelawat (Hylobates
muelleri), monyet dige (Macaca hecki), lutung budeng (Trachypithecus auratus), siamang (Hylobates
syndactylus), beruk (Macaca nemestrina), lutung perak (Trachypithecus cristatus), kukang (Nycticebus
coucang), dan ungko tangan hitam (Hylobates agilis). Adapun yang berasal dari luar Indonesia yaitu, gorilla
(Gorilla gorilla gorilla) dari Afrika, monyet jepang (Macaca fuscata) dari Jepang, simpanse (Pan troglodytes)
dari Afrika, lemur ekor cincin (Lemur catta) dari Madagaskar, kapuchin (Cebus apella) dari Amerika juga
beberapa spesies yang sama seperti spesies dari Indonesia seperti siamang (Malaysia), beruk (Malaysia &
Myanmar), orang utan (Malaysia), lutung perak (Myanmar), kukang (Malaysia), dan ungko tangan hitam
(Malaysia).

4

Indonesia
Asia (Indonesia, Malysia,
Myanmar, Indo-China)
Luar Indonesia
monyet ekor panjang, siamang kerdil, owa
jawa, bekantan, boti, simpai, yaki, wau-
wau, surili, orang utan, kelawat, monyet
dige, lutung budeng, siamang, beruk,
lutung perak, kukang, ungko tangan hitam
siamang
beruk
orang utan
lutung perak
kukang
ungko tangan hitam

gorilla
monyet jepang
simpanse
lemur
kapuchin

Masing-masing famili dari primata memiliki perbedaan yang dapat membedakan mereka antara famili
yang satu dengan yang lainnya. Dalam tabel berikut terlihat perbedaan keenam famili yang ada di Pusat
Primata Schmutzer dilihat dari segi ukuran atau berat tubuh, makanan, lokomosi, kehadiran ekor, dan ciri
khususnya berdasarkan hasil pengamatan dan data pendukung menurut Myers (2000) dan Dewey (2008).
No Famili Ukuran Makanan Lokomosi Ekor Ciri Khas
1.





Hylobatidae





Medium
(3,9 -
12,7
kg)

Vegetarian





Terrestrial
Brakiasi
Walk
Bipedal


Tidak ada





Beberapa memiliki ruang
tenggorokan (seperti
kantong) yang besar untuk
memompa dan
menyediakan ruang
resonansi saat saling
memanggil
Menandai dan menjaga
teritori dengan suara
sehingga akan
menimbulkan bunyi yang
sangat keras
Lengan depan lebih
panjang daripada lengan
belakang
2.




Hominidae




Large
(48
270 kg)


Omnivora




Terrestrial
Climbing
Knuckle
Walking
quadrupedal
Tidak ada




Tangan depan sudah
sangat berkembang
Dapat berdiri tegak atau
semi tegak
Membuat sarang dan
menempatinya


5

3.



Cercopithecidae



Medium
large
(1,5
50 kg)
Omnivora



Arboreal


Ada



Beberapa memiliki toleransi
tinggi pada suhu dingin
Hidung membuka ke arah
bawah
Lengan depan lebih pendek
daripada lengan belakang
Rambutnya tidak lebat dan
jarang lembut



4.




Lemuridae




Small
medium



Herbivora
Omnivora



Arboreal
Terrestrial
Leaping

Ada




Ekor bergaris-garis
Memiliki toilet claw untuk
grooming
Endemik di wilayah
Madagaskar
Menggunakan bau-bauan
untuk membuat teritori
5.






Lorisidae






Small
(85 gr
1,5 kg)




Serangga
Buah





Climb (hand
over hand),
namun tida
brakiasi
(mirip
hominidae)
Ada (sangat
pendek)
bahkan
absen)


Nokturnal
Siang hari dihabiskan
dengan tidur atau
menempel pada dahan
Memiliki toilet claw
Mata berukuran besar
6.


Cebidae Small
medium
(110 gr
3,3
kg)
Omnivora

Arboreal

Ada Ekor pada kapuchin
bersifat prehensile, lebih
sering untuk
menyeimbangkan tubuhnya
Ekor lebih panjang dari
tubuh
Sangat vocal dan memiliki
alarm call untuk
menandakan bahaya dari
predasi
Menandai teritori dengan
bau-bauan (urin, sekret
kelenjar)
Perbedaan antar famili dan spesies dari primata yang ada di Pusat Primata Schmutzer lebih lengkap dapat dulihat pada lampiran.


6

Adapaun penyebaran atau distribusi dari setiap familia tersebut dapat dilihat dalam peta dunia berikut.
7

Referensi
Anonim. 2001. "Lorisidae" (On-line), Animal Diversity Web. Accessed October 09, 2014 at
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Lorisidae/
Dewey, T. 2008. "Cebidae" (On-line), Animal Diversity Web. Accessed October 09, 2014 at
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Cebidae/
Myers, P. 2000. "Cercopithecidae" (On-line), Animal Diversity Web. Accessed October 09, 2014 at
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Cercopithecidae/
Myers, P. 2001. "Hominidae" (On-line), Animal Diversity Web. Accessed October 09, 2014 at
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Hominidae/
Myers, P. 2000. "Hylobatidae" (On-line), Animal Diversity Web. Accessed October 09, 2014 at
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Hylobatidae/
Myers, P. 2000. "Lemuridae" (On-line), Animal Diversity Web. Accessed October 09, 2014 at
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Lemuridae/
Santoso, Begot. 2007. Biologi SMA. (On-line) Cet 1. Accessed October 09, 2014 at
http://books.google.co.id/books/
Supriatna, Jatna & Wahyono, Edy Hendras. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. (On-line). Cet 1.
Accessed October 09, 2014 at http://books.google.co.id/books/

Anda mungkin juga menyukai