“VERTEBRATA”
[ KELAS MAMALIA]
DISUSUN OLEH :
1. ANGGI WIDY A
2. ASMA REZA ULINUHA
3. GITA FITRI K
4. SITI SYARIATUL ‘AVIAH
KELAS X IPA 7
TAHUN AJARAN 2016/2017
Telinga dan moncong panjang, mulut tubular. Gigi susu banyak, gigi permanen jarang (tidak
mempunyai gigi seri, dan taring), gigi tidak berakar dan tidak beremail. Jari 4 – 5 dengan
cakar. Contoh : Orycteropus sp. di Afrika
a. Bunodontia
Babi. Taring besar ada yang melengkung. Contoh : sus scrofa (Babi eropa), phacochaerus sp.
(wart-hog di Afrika), hippopotamus amphibious (kudanil)
b. Pecora (ruminantia)
gigi berjumlah 32, tidak mempunyai taring, lambung terbagi atas 4 kompartemen. Contoh :
camelus (unta dan dromedaius, terdapat di Afrika dan asia kecil), auchenia sp. (ilama, alpaka,
terdapat di Amerika latin) tragulus sp (bentuk antara babi dan unta, kecil, di Asia Tenggara),
rangiver sp (Menjangan), cervus sp (kijang), odocoileus sp (menjangan), giraffe sp. (jerapah),
antilocarpa sp. (antelop). Yang bertanduk berlubang. Contoh : ovis sp (domba) aries sp
(kambing), bison sp. (bison), bos Taurus (sapi eropa), bos indicus (sapi putih), bos sondaicus
(banteng), bubalus sp (kerbau)
2) Fisiologi.
Setelah dikunya dan dicampur dengan ludah dalam mulut, makanan ditelan oleh gerakan
volunteer ( sukarela ). Demikian pula, lintasan makanan melalui salurn pencernaan itu adalah
juga karena gerakan volunter. Makanan ditahan dalam lambung sampai betul-betul
diasamkan, lalu sedikit demi sedikit melintasi katup pilorik setiap waktu. Aksi mekanis
intestinum mencakup gerakan kedepan isi usus oleh gerakan peristaltic dan gerakan
segmentasi ritmis. gerakan terahir itu memungkinkan usus bercampur baik dengan enzim-
enzim intestinal dan absorpsi oleh dinding usus. Jadi sejak dalam mulut sampai akhir usus
halus itu makanan ditambah cairan. Reabsorpsi air terjadi dalam kolon.
Defekasi, yaitu pelepasan bahan yang tidak tercerna dan tidak terabsorpsi juga merupakan
aksi volunteer. Digesti itu berlangsung karena bantuan enzim-enzim hidrolisis spesifik.
Ptialin ( enzim diastasis luda ) mengubah gula menjadi maltosa, tetapi aksis diastasis itu
berhenti oleh keasaman yang tinggi dalam lambung. Dalam lambung terdapat pepsin yang
karena adanya asam HCL menghidrolisis protein menjadi pepton dan protease, yaitu
senyawa-senyawa sederhana asam-asam amino. Dari pancreas keluar 3 macam enzim, yaitu
diastsis pancreas yang kerjanya seperti diastasis ludah ; tripsin yang melengkapi digesti
protein, protease, dan pepton menjadi asam-asam amino; dan lipase yang menghidrolisis
lemak menjadi gliserolbdan asam-asa lemak.
3) Nutrisi.
Makanan manusia harus menghasilkan energi, menyediakan senyawa-senyawa untuk
pertumbuhan, dan menjaga keseimbangan nitrogen. Karenanya, makanan manusia harus
mengandung air, mineral dan vitamin.
senyawa-senyawa spesifik dibutuhkan untuk membentuk protoplasma baru, termasuk asam
amino dan asam lemak asensial. protein harus selalu ada dalam makanan untuk mengganti
nitrogen yang secara terus menerus dikeluarkan bersama urine, jadi protein itu untuk
mempertahankan keseimbangan nitrogen. Vitamin merupakan kebutuhan nutrisional yang
harus ada dalam jumlah kecil, dan diperlukan dalam sistem enzim.
III.1. Kesimpulan
Dari penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
Hewan mamalia adalah hewan vertebrata yang menyusui pada spesies betina
sedangkan spesies jantan tidak menyusui. mamalia terutama dicirikan oleh adanya kelenjar
susu (mamae) sebagai sumber makanan anaknya. Sebagian besar mamalia melahirkan
keturunannya, tetapi ada beberapa mamalia yang bertelur yang tergolong dalam
monotremata.
III.2 Saran
Dari penulisan makalah ini terdapat beberapa saran yaitu :
A. Harus adanya pelestarian beberapa jenis mamalia yang sudah hampir punah agar jenisnya
tetap ada.
B. Harus ditingkatkan pengetahuan tentang kelas mamalia sebagai konsep dasar Guru biologi
C. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah
ini dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
jasin, maskoeri; zoologi vertebrata untuk perguruan tinggi, sinar wijaya, Surabaya, 1992
Brotowidjoyo Mukayat Djarubito; zoology dasar, Erlangga, Jakarta, 1990
Johanis,F rehena, bahan ajar anatomi fisiologi manusia, FKIP Biologi Universitas Pattimura,
Ambon, 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/, 26-Nov-2013, 16.00 WIT