Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH BIOLOGI

“VERTEBRATA”
[ KELAS MAMALIA]

DISUSUN OLEH :
1. ANGGI WIDY A
2. ASMA REZA ULINUHA
3. GITA FITRI K
4. SITI SYARIATUL ‘AVIAH

KELAS X IPA 7
TAHUN AJARAN 2016/2017

SMA NEGERI 2 BREBES


JL AHMAD YANI N0. 77
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang
terdapat dimuka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia tersebut adalah
mamalia. Pada umumnya, semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya.
Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan spesies yang lain . ada
spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya
memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan
hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini
dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada
tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa
mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut.
Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki
kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana
pada mamalia betina.
Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan tertinggi pada
kerajaan hewan . hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh mamalia lebih
tinggi dari pada jenis animalia lainnya. Mulai dari system pencernaan, pernapasan, peredaran
darah, urogenital , hingga system sarafnya. Oleh karena itu perlulah kita mengetahui tentang
karakteristik , struktur tubuh, cara hidup, dan habitat dari kelas mamalia beserta peranannya
dalam kehidupan manusia guna menunjang pengetahuan kita.

I.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
I.2.1. Apa pengertian dan karakteristik dari mamalia ?
I.2.2. Bagaimana urutan klasifikasi pada mamalia ?
I.2.3 Sebutkan dan jelaskan sistem organ pada mamalia ?
I.2.4. Bagaimana cara hidup dan habitat dari mamalia ?
I.2.5. Apa saja manfaat dari mamalia ?
I.3 Tujuan Penulisan
I.3.1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah zoology vertebrata
I.3.2. Mengetahui dan memahami mamalia sebagai hewan vertebrata secara lebih mendalam
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian mamalia


Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut dan mempunyai glandula
( kelenjar ) mamae , dan juga merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering di
sebut hewan berdarah panas, serta merupakan kelompok tertinggi dalam dunia hewan .

II.2 Karakteristik Mamalia


Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. Yang betina mempunyai
kelenjar mammae ( air susu ) yang tumbuh baik. Anggota gerak depan pada mamalia dapat
bermodifikasi untuk berlari ,menggali lubang ,berenang, dan terbang.pada jari-jarinya
terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar
keringat.
Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe ; gigi seri, taring, premolar, dan molar.
Dibanding dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak mamalia banyak yang
teredukasi
Ada 3 buah osikel auditori, yaitu malleus, inkus, dan stapes. Akhir organ pendengar
(koklea) berstruktur sangat kompleks dan sedikit banyak bergelung. Pada telinga terdapat
suatu auditori eksternal dan pinna ( telinga luar ) pada tiap sisi lateral kepala.
Membrane niktitans mata mungkin vestigal .secara proporsional , serebrum jauh lebih
besar dibandingkan vertebrata lain. Serebellum juga besar . terdapat 12 pasang saraf cranial.
Respirasi melalui paru-paru yang mengandung banyak bagian kecil-kecil . tiap paru-
paru berada di dalam ruang pleural . pada laring terdapat pita suara.
Jantung dengan 4 ruang ( 2 serambi 2 bilik ) . satu lengkung aorta di sebelah kiri. Sel
darah meranya tidak berinti.
Ada sebuah sekum (caecum) pada pertemuan usus halus dan kolon. Ginjal bertipe
metanefros dengan 2 ureter yang mengeluarkan kemih langsung ke kandung kemih. Tidak
ada vena porta renal.
Lubang genital dan anus terpisah , baik pada jantan maupun betina. Ada organ
intromiten ( penis ). Telur kecil, tidak bercangkang, dikandung dalam uterus ( oviduk yang
bermodifikasi). Di dalam membrane embrional terdapat amnion, korion, dan allantois. Secara
praktis semua mamalia itu vivipar. Embrio berkembang dalam uterus, dan pertukaran
metabolic antara embrio dan induk terjadi melalui plasenta ( baik untuk nutrisi maupun
respirasi).

II.3 Klasifikasi mamalia


Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Sub-kingdom : Metazoa
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Berdasarkan ukurannya , mamalia di bagi menjadi dua , yakni mamalia besar dan
mamalia kecil. International biological program mendefenisikan mamalia besar sebagai jenis-
jenis mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa > 5 kg, sedangkan mamali kecil
dengan ukuran berat badan dewasa < 5 kg. jenis-jenis mamalia besar , dicontohkan sebagai
berikut : rusa, harimau, dan kerbau air. Mamalia kecil antara lain : tikus, bajing, dan
kelelawar.
Dalam pemanfaatan waktu aktifitas, mamalia dibagi menjadi mamalia diurnal dan
mamalia nocturnal. Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan
aktifitasnya pada pagi dan sore hari, seperti orangutan, rusa dan beberapa jenis bajing .
mamalia nocturnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan aktifitasnya mulai
menjelang malam hari hingga menjelang pagi hari , seperti kelelawar, tenggalung Malaya,
serta musang. Selain itu, terdapat juga jenis-jenis yang beraktifitas sepanjang hari seperti babi
hutan.
Berdasarkan habitatnya, mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yakni mamalia darat dan
mamalia laut. Mamalia darat merupakan mamalia yang sebagia besar aktifitasnya dilakukan
didarat, sedangkan mamalia laut melakukan aktifitasnya sebagian besar dilaut. Contoh dari
mamalia darat, yakni monyet ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda. Mamalia laut
antara lain pesut, dugong, dan paus.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan , mamalia diklasifikasikan menjadi dua , yakni
mamalia arboreal dan mamalia terrestrial. Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia
yang banyak menghabiskan waktu aktivatasnya pada strata yang tinggi , sedangkan mamalia
terrestrial merupakan jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai
hutan atau strata terbawa. Jenis-jenis yang merupakan mamalia arboreal , antara lain monyet,
kelelawar, bajing, serta beberapa jenis dari suku falidae, bagi jenis-jenis mamalia terestrial,
antara lain kijang, gajah, dan badak.
Pembagian kelas mamalia
Kelas mamalia terbagi atas :
1.      Sub-kelas prototheria.( mamalia yang bertelur )
Ordo monotremata . contoh : ornithorhynchus anatinus, platypus.mempunyai tulang karakoid
dan prekorakoid. Tidak mempunyai pinna. Gigi hanya pada hewan muda . mempunyai
kloaka. Penis hanya untuk jalan sperma. Oviduk bermuara dikloaka .tidak mempunyai uterus,
dan vagina. Tidak mempunyai putting susu. Jari-jari dengan membran kulit . ekor pipih.
Yang jantan mempunyai taji ( berhubungan dengan kelenjar racun ). Makanannya
invertebrate air.
2.      Sub-kelas allotheria ( telah punah )
3.      Sub-kelas theria
a.      Pantotheria ( telah punah )
b.      Metatheria
Mammalia berkantung. Hewan mudah menyelesaikan perkembangannya dalam sebuh
marsupium ( kantung pada tubuh betina ). Uterus dan vaginanya masing-masing berjumlah
dua . tidak mempunyai plasenta. Didalam uterus telur yang dibuahi berkembang, tetapi
‘larva’ lalu merangkak keluar dan masuk ke dalam marsupium, tumbuh menjadi ‘fetus’ dan
menempel pada putting-putting susu dengan mulutnya.
Ordo marsupialia. ( mamalia berkantung ) Contoh : opossum ( didelphia
marsupialis ), walabi ( macraprodidae : petrogale sp. Dan lagorchestes sp.), kangguru
( dendrolagus sp ), bandikot ( pirameles sp .), kuskus ( phalanger sp.), koala teddy bear
( phascolarctus sp . ) dan wombat ( phascolomys sp .)
c.       Eutheria
mammalia berplasenta . pertumbuhan dan perkembangan fetus di dalam uterus.
vagina hanya 1. Fetus terletak di dalam plasenta yang melekat pada uterus ( dengan korion
yang tumbuh baik ).
        Ordo insectivore
Mata tertutup. Telapak kaki muka lebar dengan cakar-cakar besar. Makananya insekta ,
cacing dan biji-bijian. contoh : scalopus sp, scapanus latimanus ( panjangnya 15 Cm ),
echinosorex albus .
      Ordo dermoptera
Monyet terbang . keempat kaki dan ekornya bersama-sama membentuk patagium ( parasut
berbulu) . contoh : gakopithecus sp. Makanannya daun dan buah-buahan.
      Ordo chiroptera ( kelelawar )
Mammalian terbang dengan kaki depan yang panjang ( jari ke-2 – 5 panjang). Sayap berupa
membran interdigital dan mencakup jari-jari kaki depan dan kaki belakang , kadang-kadang
juga ekor. Jari-jari pertama dan kedua dari kaki depan , terutama pada kelelawar. Pemakan
buah-buahan, bercakar. Kaki belakang lebih kecil . gigi tajam. Nocturnal. Pandai terbang.
Contoh : kalong jawa ( pteropusedulis ), terbesar di asia dan Australia , panjang tubuh 30 cm,
panjang sayap 1,7 m, makanannya buah-buahan . jenis lain, kelelawar insektivora ,
makanannya insekta , terbang malam . contoh : myotes sp,eptesicus sp, vampire ( desmodus
sp .) dengan taring besar dan mengisap darah kuda , sapi, dan manusia.
      Ordo primata
Lemur, monyet, kera, manusia. Tangan dan kaki besar, dengan lima jari yang berkuku untuk
memanjat. Contoh : lemur sp.( terdapat di afrika dan asia tenggara , hidup di pohon ,
nocturnal, makan tumbuhan dan hewan kecil,) tarsius sp,( terdapat di asia tenggara dan
Australia , seperti tupai,mata menonjol, telinga besar, tipis). Nasalis sp ( monyet berbelalai ,
dari Kalimantan ). Monyet resus ( macacus sp.di asia). Kera anthropoid, tidak mempunyai
ekor , dan kantong pipih, hylobates sp .gibbon, siamang sp.( terdapat di asia tenggara), pongo
satyrus ,orang utan dari sumatera dan Kalimantan . otak primata pada umumnya seperti pada
manusia . gorilla gorilla ( terdapat asia tenggara , yang jantan tingginya 160-180 Cm, berat
250 kg, rambut hitam, berdiri pada telapak kaki, hidup bergerombol, makan tumbuhan),
pantroglodytes ( simpanse di afrika , tinggi 130 Cm, berat 75 kg). homosapiens (manusia).
      Ordo edentata (xenarthea)
Kukang ( bradypus sp,), berbulu panjang, arah buru berlawanan dengan arah bulu pada
mammalian lainnya . gigi tidak dilapisi dengan email. Makan daun, buah, burung, pemakan
semut ( myrmecophagus sp. Di amerika ). Dasypus novemcinta ( armadillo di amerika).
      Ordo rodentia
Mencakup tikus, tupai , bever, landak, hamster. Kaki dengan lima jari dan bercakar . tidak
mempunyai taring.hidup pada segala macam habitat. Contoh : tupai ( seiurus sp , tupai
pohon, citellus sp, tupai tanah, tamas sp, tupai gunung), makanannya biji-bijian , kacang-
kacangan, kelapa. Marmato sp , ( marmot, makan rumput). Walang kappa ( mesocricetus
aureus) dan greyhamster ( cricetus griseus) walang kapa (glaucomis aureus sp. Dengan
membrane lebar pada sisi tubuh, hidup di hutan ). Tikus kanguru (dipodomys sp.) , tikus putih
( microtus sp., peromyscus sp.) , tikus (rattus sp ., sigmodon sp ., neotoma sp., ondatra sp.)
mencit ( mus musculus), Landak ( erethyzon sp).
      Ordo lagomarpha
Meliputi kelinci atau terwelu , pika. Jari kaki dengan cakar, ekor pendek, kuat dapat
digerakan . gerakan rahang hanya lateral. Makan tumbuhan . contoh : pika ( ochotona sp.) ,
lepus sp . ) ,segala macam kelinci ( oryctologus cuniculus).
      Ordo carnivora
Meliputi kucing, anjing, rakun, beruang, anjing laut, jari 4-5, semua dengan cakar , kaki dapat
digerak-gerakan. Radius, ulna, tibia, dan fibula.

      Ordo cetacea


Ikan paus, ikan lumba-lumba. Tubuh bentuk kumparan , kepala panjang. Ada yang dengan
kaki depan ( flipper ) seperti pendayung. Tidak mempunyai cakar , dan kaki belakang. Ekor
panjang dan berakhir sebagai daun daging. Tidak mempunyai lapisan email . lubang hidung
kecil dibagian atas kepala. Kulit lunak, tidak berambut. Tidak mempunyai kelenjar kulit,
tetapi mempunyai kelenjar air susu, kelenjar air mata, dan lapisan lemak dibawah kulit.
Lambung majemuk.

a.      Archaeoceti ( telah punah )


b.      Odontoceti
Ikan paus bergigi ( 2-40 ). Satu lubang hidung . contoh :Physeter catodon , ikan paus minyak
aseti ( parfum ). Ikan dolphin laut (Dolphinus delphis ) ,phocaena sp .( dolfin air tawar ),
Orcinus sp. ( ikan paus buas )
c.       Mysticeti
Tidak mempunyai gigi, lubang hidung 2. Contoh : euphasia.sp ( panjangnya 5 cm ),
paleonopthera musculus ( ikan paus biru, hewan terbesar, panjangnya 30 m )
      Ordo tubulidentata

Telinga dan moncong panjang, mulut tubular. Gigi susu banyak, gigi permanen jarang (tidak
mempunyai gigi seri, dan taring), gigi tidak berakar dan tidak beremail. Jari 4 – 5 dengan
cakar. Contoh : Orycteropus sp. di Afrika

     

Ordo Probosoidea (Gajah)


Gajah kepala besar, telinga lebar dan pipih, leher pendek, tubuh besar, kaki seperti tiang, kulit
tebal (Pachyderm) , tetapi jarang berambut, berbelalai dengan dua lubang hidung. Gigi seri 2
buah memanjang membentuk gading. Mengunyah makanan hanya dengan satu atau dua gigi
molar pada permukaan yang beremail. Telapak kaki bentuk mangkok dengan jari tiga, empat
atau lima dan dengan tracak kecil. Hidup berkelompok (10 – 100), makan pohon, bamboo,
rumput. Berat badan 300 – 350 kg, dapat hidup sampai 50 tahun. contoh : elephas maximus
(terdapat di India dan Indonesia ), loxodonta africano (terdapat di Afrika), E.cyclotis (Gajah
kerdil dari Afrika barat, panjang 2 m)

      Ordo hyracoidean


Koni, kecil , jari depan berjumlah 4, jari belakang berjumlah 3, telinga dan ekor pendek.
Procavia (hyrax) sp. di Afrika, seperti marmut (cavia sp.)

      Ordo sirenia ( dugong dan manate / sapi laut )


Dugong dan manate / sapi laut. Kaki depan seperti alat pengayuh. Tidak ada belakang, ekor
dengan daun berdaging. Moncong tumpul, mulut kecil, bibir lebar. Tidak mempunyai telinga
luar. Gigi dengan email. Tubuh sedikit berbulu. Lambung kompleks. Hidup di laut dan air
tawar. Herbivora . contoh : trichechus sp. (air tawar tropis),haliore dugong (lautan india) dan
hydrodamalis sp. (pasifik utara).

      Ordo perissodactyla


Meliputi kuda, keledai, zebra, tapir, dan rinoseros. Tubuh besar, kaki panjang, telapak dengan
jari-jari berjumlah ganjil, yang dibungkus oleh kuku. Lambung sederhana. Contoh : equus
caballus (kuda), equus asinus (keledai), tapirus sp. ( terdapat di Indonesia, Malaysia), equus
zebra (zebra), dan rhinoceros sp.(Badak).

      Ordo artiodactyla


Babi, sapi, menjangan, antelop, kerbau, unta, kudanil. Jari-jari berjumlah genap, kaki
panjang. 2 jari (jarang empat) dibungkus oleh sebuah tracak. Sebagian besar kepalanya
bertanduk. Kecuali babi, jumlah gigi terredukdi dan lambung terbagi atas 4 kompartemen
(rumen, reticulum, omasum, abomasums). Terdapat disemua benua kecuali Australia. Ada
dua golongan dari ordo ini, yaitu :

a.       Bunodontia
Babi. Taring besar ada yang melengkung. Contoh : sus scrofa (Babi eropa), phacochaerus sp.
(wart-hog di Afrika), hippopotamus amphibious (kudanil)
b.      Pecora (ruminantia)
gigi berjumlah 32, tidak mempunyai taring, lambung terbagi atas 4 kompartemen. Contoh :
camelus (unta dan dromedaius, terdapat di Afrika dan asia kecil), auchenia sp. (ilama, alpaka,
terdapat di Amerika latin) tragulus sp (bentuk antara babi dan unta, kecil, di Asia Tenggara),
rangiver sp (Menjangan), cervus sp (kijang), odocoileus sp (menjangan), giraffe sp. (jerapah),
antilocarpa sp. (antelop). Yang bertanduk berlubang. Contoh : ovis sp (domba) aries sp
(kambing), bison sp. (bison), bos Taurus (sapi eropa), bos indicus (sapi putih), bos sondaicus
(banteng), bubalus sp (kerbau)

II.4 Sistem organ mamalia


a.       Sistem Skeletal
Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan tulang rawan pada permukaan
sambungan-sambungan dan pada bagian tertentu. Disamping tulang rawan terdapat tulang
membrane dan kadang-kadang terdapat tendon yang berisi sel-sel tulang yang terkenal
sebagai ossmoidus. Sebagai contoh yang terkenal adalah patella (tulang tempurung lutut),
tulang mata kaki (kemiri).
Tulang tempurung kepala keras dan erupakan suatu kotak yang tersusun atas bagian tulang
yang bersenyawa pada bagian sutura. Bagian fasial terdapat nostril disebelah dorsal dan
sepasang orbita sebagai tempat biji mata dan disebelah ventral terdapat plat dengan tepi
tulang rahang atas yang mengandung gigi. disebelah luar orbita terdapat archus zygomaticus.
Pada permukaan sebelah posterior terdapat lubang foramen magnum yang dilalui oleh
medulla spinalis yang berhubungan dengan otak. Disebelah kanan kiri foramen magnum
terdapat condyllus occipitalis yang merupakan sendi yang berhubungan dengan vertebrae
atau atlas. Rahang bawah yang mengandung gigi terdiri atas sebuah tulang yang bersendi
dengan tulang squamosa pada cranium
Vertebrae atau columna vertebralis tersusun sedemikian rupa sehingga lentur (fleksibel)
sebagai pendukung tubuh dan pelindung medulla spinalis (herve cord). Antara suatu
vertebrae dan vertebrae lainnya terdapat dataran persendia yang dari tulang rawan fibris.
Columna vertebralis dapat dibagi atas lima bagian yaitu
1.      Vertebrae cervicalis
2.      Vertebrae rhoracalis, yang memiliki hubungan dengan costae
3.      Vertebrae lumbalis
4.      Vertebrae sacralis
5.      Vertebrae caudalis
Costae disebelah ventral bersambung dengan sternum, sehingga membentuk suatu rongga
melindungi organ yang vital dan memungkinkan proses gerak respirasi.
Cingulum pectoralis diletakkan pada thorax oleh musculus dan didukung oleh extrimitas pada
masing-masing sebelah menyebelah terdiri sebuah tulang pipih berbentuk segitiga (scaptula)
yang ujungnya membentuk mangkokan tempat kepala humerus melekat terikat bersama-sama
dengan tulang setengah lingkaran clavicula oleh muscuus.
Extreminitas caranialis terbagi atas :
-          Brachium (lengan atas) berupa humerus
-          Antibracium (lengan bawah) berupa radius dan ulna
-          Manus (tangan) berpa digiti yang berupa ossa carpalia (tulang pergelangan tangan), ossa
metacarpalia (tulang telapak tangan0 dan phalangus (ruas jari-jari)
Cingulum pelvicus brupa tulang pinggul yang menempel secara kokoh pada sacrum dan
masing-masing setengah tulang pinggul itu terdiri atas : os ischium (sebelah posterior) os.
Illium dan os pubic (sebelah ventral). Pertemuan tiga tulang itu membentuk mangkokan yang
terkenal sebagai acetabullum bersatu secara senyawa disebelah ventral dibawah vertebrae.
Masing-masing extremitas caudalis terdiri atas femur sebagai tungkai atas, crus sebagai
tungkai bawah terdiri atas tulang tibia dan fibula ; pes (kaki) terdiri atas ossa tarsalia (tulang
pergelangan tangan). Ossa metacarpalia ( telapak kaki) dan phalangus (ruas jari-jari). Jari ada
yang berfucula (cakar) dan burunggula (teracak).
b.      Sistem pencernaan
System pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar
pencernaan terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah : paratiroid, infaorbital, sukmaksilari dan
sublingual. Terdapat kantun empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang
bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm,
mempunyai appendiks vermiforms ( umbai cacing ) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan
organ pencernaannya terdiri dari mulut , kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum,
rectum dan anus
c.       Sistem respirasi
Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas
permukaan olfakori. Laring beratab sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua
paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan
adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diagfragma dan elevasi dari tulang-
tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar)
d.      Sistem sirkulasi
Jantung berbilik empat pada mamalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah
sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen
keseluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya
akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih smpurna dai reptile. Sebaai hewan
endotermik, mamalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya
dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama.
e.       Sistem ekresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan
uretra yang akan mengeluarkan urin. Mamalia dominan sdah memiiki saluran yang terpisah,
tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mamalia memiliki saluran
pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra dan saluran reproduksi melalui
vagina dan penis.
f.       Sistem saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi
dari kelas lain. Serebrum lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum
juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah. Setiap
bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak
(Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain,
seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
g.      Sistem sensori
Mempunyai telinga luar (Pinnae). Gelombang suara disalurkan melalui meatus auditori
eksternal ke membrane timpani. Telinga tengah mengandung 3 buah osikel auditori, yaitu
malleus, inkus, dan stapes. Konklea agak berkelok. Mata tidak mengandung pekten (seperti
yang terdapat pada burung). Disbanding dengan vertebrata yang lebih rendah, maka pada
kelinci membrane olfaktori lebih luas, organ pembau lebih efektif, karena membrane
olfaktori itu lebih luas. Hal itu disebabkan papan-papan tulang dalam rongga hidung
bergulung-gulung membentuk kurva.
h.      Sistem Otot
Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah, mamalia memiliki Musculus segmen pada
vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada
kepala, leher, dan ekstremitas berkembang baik. anggota tubuh terproyeksi kearah ventral
tidak seperti Amphibia dan Reptilia (kearah lateral)
diantara musculus yang penting bila kulit dibuka antara lain ialah :
1.      Musculus Masetter: kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang bawah; musculi ini
kuat berguna untuk mengunyah
2.      Musculus sterno cephalica: kanan kiri leher memanjang, menggandeng kepala dan sternum.
3.      Musculus pectoralis: berbentuk leher melekat pada sternum dan humerus terdiri atas dua
bagian
4.      Musculus rectus abdominalis: ditengah-tengah perut, menghubungkan pelvicus dengan
sternum. menutup ruang perut pada ventral (bawah).
5.      Musculus obligus abdominalis. terdiri atas dua bagian yaitu musculus oblicus externa dan
musculus obluqus interna; musculus tersebut menutup perut bagian samping.
6.      Musculus transverses abdominalis: terletak dibawah musculus obliqus interna.
7.      Musculus intercostalis: terdiri atas dua bagian yaitu musculus intercostalis interna dan
musculus intercostalis externa terdapat diantara costae.
8.      Musculus latissimus dorsi: terdapat diatas punggung, membujur dari leher hingga tulang
pelvicus.
9.      Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior dan posterior berfungsi
menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya.
Salah saru ciri mamalia yaitu rongga tubuh terbagi atas dua bagian oleh oto daging melintang
diagfragma yang diliputi oleh peritoneum. coelom (rongga tubuh) yang terdiri itu adalah
cavum thoracalis (bagian anterior) yang berisi cordan pulmo dan cavum abdominalis (bagian
posterior) yang berisi vicera lainnya.
i.        Sistem Reproduksi
Hewan mamalia melakukan fertilisasi internal , perkembangan embrio terjadi di dalam uterus
, dengan nama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya , seperti
pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. berdasarkan cara reproduksi dan
perkembangan fetusnya , beberapa mamalia memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah
sampai yang tinggi.
Cara perkembangbiakan hewan mamalia :
1.      melahirkan ( vivipar )
vivipar adalah cara berkembangbiak pada hewan dengan cara melahirkan anak.
individu baru di simpan didalam alat khusus yang di sebut uterus ( rahim ) dan dilengkapi
dengan makanan untuk janin yang disebut plasenta . beranak dapat ditandai dengan adanya
proses melahirkan, yaitu keluarnya anak bersama dengan plasentanya . didalam uterus, zigot
berkembang sampai menjadi janin kemudian bayi. waktu untuk berkembangnya janin dalam
uterus disebut kehamilan. masa kehamilan berbeda-beda pada setiap kelompok mamalia .
pada ordo marsupialia contohnya kanguru dan koala anaknya lahir dalam bentuk embrio,
kemudian berkembang menjadi jinin dalam kntung induknya.
2.      Bertelur ( ovivar )
Ovivar adalah cara berkembangbiak hewan dengan cara bertelur yang menetas diluar tubuh
induknya . Contoh mamalia yang bertelur yaitu platypus, platypus memiliki telur yang
bentuknya mirip dengan telur reptile. periode inkubasinya terbagi menjadi 3 bagian . tahap
pertama : embrio tidak memiliki satupun organ fungsional dan bergantung pada kantung
merah telur untuk bernapas . Tahap kedua : jari-jari kaki mulai muncul. Tahap ketiga : gigi
muncul. telur menetas seusai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari . Setelah telur
menetas, keluarlah bayi platypus tidak berambut yang langsung melekat pada induknya. Sang
induk kemudian akan menyusui dan bayi platypus akan meninggalkan sarangnya setelah
berusia 17 minggu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak tepat menyebutkan cara berkembangbiak mamalia yaitu
“ Melahirkan” sebagai cirri mutlak atau khusus mamalia karena ada mamalia yang
berkembang biak dengan cara bertelur.

II.5 Habitat Mamalia


Mamalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari habitat teresterial sampai habitat
akuatik, mamalia teresterial tersebar luas mulai dari kutub sampai kekawasan tropis. Mamalia
teresterial dapat menempati tipe habitat yang beraneka ragam, baik hutan maupun bukan
hutan seperti kawasan pertanian, perkebuna, gua dan padang rumput. Kebanyakan jenis
mamalia di Indonesia hidup dihutan hujan dipetrocarpacea, dengan agak lebih sedikit spesies
dihutan rawa dan hutan kerangas. banyak spesies mampu bertahan hidup dihabitat yang
berubah-ubah, dan sering mudah terlihat dihutan yang baru ditebang dan hutan sekunder
bahkan perkebunan, dimana vegetasinya lebih jarang. mamalia juga banyak menggunakan
lahan pertanian sebagai habitat, sehingga dapat menjadi hama pertanian karena mencari
makan dilahan pertanian dan berlindung di hutan-hutan sekitarnya. Kawasan pinggiran hutan
yang berbatas dengan perkebunan atau lahan pertanian penduduk sering mendukung berbagai
spesies binatang dengan kepadatan yang relative lebih tinggi.
Hewan vertebrata dari golongan mamalia yang hidup didalam air tetapi bernafas dengan
paru-paru. hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. setiap saat paus
muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-parunya
penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus akan menyelam kembali kedalam air.
Pada saat muncul kembali dipermukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui
lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang
jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan.

II.6 Manfaat Mamalia


Setiap elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi lingkungannya. Mamalia memiliki peranan yang enting dalam
kelestarian. Mamalia sangat berperan dalam kehidupan manusia karena dimanfaatkan untuk
memenuhi banyak kebutuhan. Manusia dapat memenuhi kebutuhan dengan memakan daging
sapi, kambing, kerbau, unta atau babi. Kulit sapid an kambing merupakan bahan baku
sandang, baik pakain maupun sapatu. gajah dapat digunakan untuk mengangkut batang pohon
atau balok kayu yang besar. Anjing atau sipanse telah dijadikan bahan penilitian untuk
eksplorasi angkasa luar. Selain itu, beberapa jenis mamalia lainnya bermanfaat pula untuk
penelitian dibidang kesehatan. Kemampuan indra penciuman anjing juga dimanfaatkan pihak
kepolisian untuk menangani masalah criminal misalnya pembunuhan atau perampokan.
Mamalia memiliki peran yang penting dalam kelestarian ekosistem hutan. Antara lain sebagai
penyubur tanah, penyerbuk bunga, pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi.
selain peranannya secara ekologis, mamalia juga memiliki peran dalam bidang kesehatan,
ekonomi, serta estetika.

II.7 Manusia (Homo sapiens)


Berdasarkan struktur dan fisiologis tubuhnya, perkembangan embriologis, sejarah
dan prasejarah, serta fosil-fosil yang ditemukan, manusia itu termasuk :
a.       Hewan, yang memerlukan makanan organis yang komleks
b.      Filum chordata, sebab ketika embrio mempunyai notokorda, lengkap insang, kantung-
kantung, dan selama hidupnya mempunyai otakdorsal dan korda saraf
c.       golongan craniata atau vertebrata, karena mempunyai kraniumdan kolumna spinal yang
bersegmen
d.      kelas mamalia, karena tubuhnya tertutup oleh rambut dan mempunyai kelenjar air susu
e.       ordo primata, karena mempunyai 4 anggota gerak, masing-masing dengan 5 jari yang
berkuku
f.       superfamili hominoidea, karena tidak mempunyai kantung-kantung pipih dan ekor
g.      family hominidae, (dipisahkan dari pongidae atau kera anthropoid) karena mempunyai
banyak tanda yang istimewa antara lain :
1.      otak, yang berkemampuan fungsional lebih tinggi seperti belajar, berpikir, membayangkan.
2.      muka lebih rata dan lebih vertical, bubungan-bubungan tulang dahi kurang tinggi, rahang
bawah kurang menonjol dan tidak besar, gigi-giginya hampir sama besar.
3.      rambut kepala, panjang dan terus tumbuh, rambut badan jarang dan pendek
4.      tangan, lebih bergeneralisasi. ibu jari berkembang dan bersama-sama dengan jari lain dari
tangan bersama-sama dapat memegang sesuatu benda, dapat digunakan untuk menulis,
memasukkan benang ke lubang jarum dan lain-lain
5.      kaki, lebih panjang (30%) dari tangan, dan lurus. jari-jari kaki tidak ada yang berlawanan
arah tempatnya.
6.      Skeleton, dan bagian tubuh yang lunak berbeda-beda dalam konfigurasi dan proporsinya.
Manusia sebagai spesies secara habitual berjalan tegak di atas dua telapak kaki, terestrial,
hidup berkelompok, omnivore, dan biasanya makan makanan yang dimasak. sebaliknya,
kera-kera anthropoid ( gorilla, simpanse, orang utan, gibbon) berjalan setengah tegak, hidup
di atas pepohonan, hidup setengah berkelompok, dan pemakan buah-buahan. dalam hal-hal
kecil lainnya, perbedaan-perbedaan pada manusia itu lebih nyata. manusia jauh lebih tinggi
kemampuan fungsionalnya, antara lain :
1.      Menciptakan dan menggunakan peralatan.
2.      Memodifikasi lingkungan hidupnya, disesuaikan dengan kepentingannya.
3.      Menciptakan bahasa dan pandai berbicara.
4.      Mengorganisasikan kehidupan social yang kompleks.
5.      membentuk konsep-konsep abstrak dan mental.
Semua kelebihan tersebut membuat manusia mampu meneruskan penetahuannya kepada
generasi berikutnya. otak manusia berkembang jauh lebih baik, volumenya lebih besar,
berstruktur dan berfungsi lebih sempurna. Karena manusia, maka dibumi ini selalu ada
kemajuan dan pertambahan etik benda-benda social dan kebudayaan. sedangkan hewan
lainnya kemampuan dan pengetahuannya diteruskan kepada generasi berikutnya melalui
instink dan reflex seperti yang terikat dalam keturunan.

II.8. Karakteristik umum manusia ( Homo sapiens )


1. Karakteristik Eksternal
Manusia normal tingginya antara 130 cm dan 195 cm ( orang pigmeus di afrika
tingginya maksimal 127 cm, Aborigin diaustralia tingginya 179 cm ). Kullit manusia itu
tipis, mudah rusak. Warna kulit tergantung jumlah pigmen merah ( Mengandung
hemoglobin ), pigmen hitam ( Melanin ), dan pigmen kuning ( Karoten ) dalam kapiler-
kapiler kulit. Faktor dominan adalah melaninnya. kulit manusia banyak mengandung kelenjar
keringat dan kelenjar minyak. keringat mengandung garam. evaporasi dan transpirasi berguna
untuk regulasi temperatut tubuh.
Rambut kepala tumbuh terus. bagian tubuh lainnya tidak berambut ( bibir, telapak
kaki/tangan, telinga luar, jari, alat genital). Fetus berumur 5 bulan tertutup rambut halus
( Lanugo ) yang rontok ketika dilahirkan. Pada masa puberitas, tumbuh rambut pada ketiak
dan sekitar alat kelamin. setelah dewasa tumbuh janggut dan kumis pada laki-laki. Setelah
usia lanjut, rambut kepala, baik pada wanita maupun pria, berubah menjadi abuh-abuh atau
rontok. Pola pertumbuhan dan perubahan warna rambut ini terjadi juga pada kera primate
rendah. Ada bangsa yang berambut lurus hitam ( asia timur dan tenggara dan orang india
amerika ), ada yang berambut keriting ( negro ) dan ada yang berambut kekuning-kuningan
(skandinavia).
Tubuh manusia terbagi menjadi kepala, leher, dan badan dengan 2 pasang apendiks, yaitu
tangan dan kaki. Rambut dikepala, ketiak, dan pubik. Pada lelaki rambut tumbuh lebih luas.
Muka tegak, poros kepala tegak lurus terhadap poros tubuh. poros tubuh vertical. terdapat 5
jari pada tiap andiks.
2.      Rongga Tubuh
Selom terbagi menjadi rongga-rongga peritoneal, pericardium, dan dua buah pleural.
3. Morfologi dan Fisiologi sistem organ.
a.       Sistem Skeleton
1)      Morfologi sistem skeleton.
Berdasarkan klasifikasi lokasi, tulang-tulang manusia.
2)      Fisiologi sistem skeleton. Fungsi utama skeleton adalah menyokong, melindungi, untuk
mengerakan ( menyediakan titik-titik origo dan insertio otot-otot ). pertumbuhan tulang-
tulang pada anak-anak tergantung adanya vitamin D, kesempatan tubuh terkena sinar
matahari, imbangan kalsium dalam darah yang diatur oleh hormon-hormon paratiroid, dan
pituitaria anterior. Jika hormone terlalu banyak berakibat Gigantisme, sebaliknya berakibat
dwarfisme .
b.      Sistem muskulatur
1)      Morfologi sistem muskulator. Otot terdiri dari serabut otot bergaris yang mulai melintasi
persendian skeleton. akhir dari serabut otot yang sedikit bergerak disebut origo, yang banyak
bergerak disebut insertion. Gerak otot itu berakhir sebagai aksi otot.
2)      Morfologi sistem muscular. kontraksi otot mencakup : tidak adanya perubahan volume total
jaringan otot ( otot menebal dan bersamaan waktunya otot memendek ). Memendeknya otot
itu melintang persendian tulang dan berakibat bergeraknya sendi. Bagian yang bergerak itu
berkelakuan seperti sebuah pengungkit mekanis, yang persendiannya berfungsi sebagai
penumpu. pada tubuh manusia terdapat 3 macam tipe penumpu tergantung pada fungsi otot
yaitu pengungkit kelas pertama ( contoh otot triseps yang meluruskan tangan pada siku ),
pengungkit kelas kedua ( contoh otot gastroknemius yang mengangkat berat tubuh pada jari-
jari ), dan pengungkit kelas ketiga ( contoh otot biseps yang menekuk tangan pada siku ).
Ketika otot berkontraksi terjadi proses kimia yang mencakup reaksi pemicu berupa pelepasan
energy secara sekonyong-konyong dari ATP.

c.       Sistem pencernaan.


1)      Morfologi
Mulut tertutup oleh bibir. ada 4 tipe gigi dan jumlah seluruh gigi 32 buah, yaitu 8 gigi seri, 4
taring, 8 premolar, 12 molar. Lidah dengan kuncup-ikedalam mulut, yaitu kelenjar ludah
paratoid, submaksillaris, dan sublingual. Esofagus lurus berotot, bentuk tubular, terbuka
dalam lambung ( Ventrikulus ) yang melengkung dengan lengkung lebih besar ke kiri. ujung
anterior lambung disebut ujung kardial, dan yang posterior disebut ujung pilorik. Usus halus
terdiri dari 3 bagian duodenum, jejunum, dan ileum. Usus besar ( kolon ) terdiri dari 3 bagian
yaitu : bagian assendens, transversal, dan dessendens. Bagian terahir itu bersatu dengan
fleksussigmoid dan rectum. Rektum terbuka keluar menuju anus. Kloaka tidak ada. Ada
sebuah sekum ( caecum ) pada pertemuan kolon dan ileum. Apendiks vermikularis ( umbai
cacing ) merupakan dipertikulim ( cabang ) dari sekum. Saluran-saluran dari hati dan
pancreas terbuka dalam duodenum . Getah pencernaan lainnya terdapat dalam dinding
lambung dan dinding pelapis intestinum.

2)      Fisiologi.
Setelah dikunya dan dicampur dengan ludah dalam mulut, makanan ditelan oleh gerakan
volunteer ( sukarela ). Demikian pula, lintasan makanan melalui salurn pencernaan itu adalah
juga karena gerakan volunter. Makanan ditahan dalam lambung sampai betul-betul
diasamkan, lalu sedikit demi sedikit melintasi katup pilorik setiap waktu. Aksi mekanis
intestinum mencakup gerakan kedepan isi usus oleh gerakan peristaltic dan gerakan
segmentasi ritmis. gerakan terahir itu memungkinkan usus bercampur baik dengan enzim-
enzim intestinal dan absorpsi oleh dinding usus. Jadi sejak dalam mulut sampai akhir usus
halus itu makanan ditambah cairan. Reabsorpsi air terjadi dalam kolon.
Defekasi, yaitu pelepasan bahan yang tidak tercerna dan tidak terabsorpsi juga merupakan
aksi volunteer. Digesti itu berlangsung karena bantuan enzim-enzim hidrolisis spesifik.
Ptialin ( enzim diastasis luda ) mengubah gula menjadi maltosa, tetapi aksis diastasis itu
berhenti oleh keasaman yang tinggi dalam lambung. Dalam lambung terdapat pepsin yang
karena adanya asam HCL menghidrolisis protein menjadi pepton dan protease, yaitu
senyawa-senyawa sederhana asam-asam amino. Dari pancreas keluar 3 macam enzim, yaitu
diastsis pancreas yang kerjanya seperti diastasis ludah ; tripsin yang melengkapi digesti
protein, protease, dan pepton menjadi asam-asam amino; dan lipase yang menghidrolisis
lemak menjadi gliserolbdan asam-asa lemak.
3)      Nutrisi.
Makanan manusia harus menghasilkan energi, menyediakan senyawa-senyawa untuk
pertumbuhan, dan menjaga keseimbangan nitrogen. Karenanya, makanan manusia harus
mengandung air, mineral dan vitamin.
senyawa-senyawa spesifik dibutuhkan untuk membentuk protoplasma baru, termasuk asam
amino dan asam lemak asensial. protein harus selalu ada dalam makanan untuk mengganti
nitrogen yang secara terus menerus dikeluarkan bersama urine, jadi protein itu untuk
mempertahankan keseimbangan nitrogen. Vitamin merupakan kebutuhan nutrisional yang
harus ada dalam jumlah kecil, dan diperlukan dalam sistem enzim.

d.      Sistem ekskresi.


1)      Morfologi
Ginjal yang sebenarnya ( metanefros ), masing-masing denga saluran ( ureter) yang
mengangkut urine ke kandung kemih ( vesica urinaria ). urine keluar dari kandung kemih
melalui uretra. saluran kemih dan saluran reproduksi mempunyai lubang keluar umum.
ekskresi juga melalui kelenjar keringat dalam kuli, dan melalui paru-paru. Beberapa protein
oleh hati dikeluarkan kedalam darah dan merupakan ekskret juga. Ginjal terdiri dari bagian-
bagiab ginjal yaitu sebuah kapsul bowman, pembuluh proksimal, dan galungan pembuluh
distal dengan sela-sela berisa pembuluh henle.
2)      Fisiologi.
Kapsul bowman itu mengelilingisimpul kapiler-kapiler darah yang disebut glomelurus, yang
berfungsi sebagai sebuah saringan. gulungan pembuluh itu mempunyai fungsi lebih aktif,
karena gulungan itu mengeluarkan bahan secret tambahan kedalam ruang pembuluh dan
mengeluarkan bahan-bahan lain dari pembuluh. Kelenjar keringat penting dalam regulasi
panas tubuh. aksi perespirasi melalui efek evaporasi itu penting karena mengurangi
temperature permukaan tubuh. kecepatan perespirasi ditentukan oleh persediaan darah bagi
kelenjar keringat, dan semuanya dibawah kendali saraf otonom.

e.       Sistem respirasi


1)      Morfologi
Saluran-saluran udara dalam hidung diperluas permukaannya oleh tulang-tulang turbinal.
saluran ini terbuka pada atap farig di sebelah palatun molle. dari faring, salaran udara menuju
ke laring melewati sebuah lubang yang tertutup oleh sebuah jelabir (flap) yang disebut
epiglottis. laring ada diujung bagian atas trakea. trakea bercabang dua, membentuk bronki
dan masuk kedalam paru-paru. bronki terbagi-bagi lagi menjadi bronkioli-bronkioli kecil, dan
masing-masing berakhir sebagai alveoli yang berdinding tipis. alveoli terbungkus oleh suatu
membran pleura viseral yang berlipat kembali sebagai dinding pembatas ruang pleural.
dinding luar pleural itu dibatasi oleh pleura parietal. tiap ruang pleura itu terpisah, dan tidak
ada hubungan dengan bagian lain dari selom.
2)      Fisiologi
karena udara alveolar secara normal mengandung lebih banyak oksigen dari CO 2 dibandin
darah dalam kapiler-kapiler paru-paru, maka O2 cenderung berdifusi ke dalam darah dan CO2
cenderung dari darah kedalam alveoli-alveoli. itulah yang disebut respirasi eksternal.
oksigen diangkut dalam darah terutama dalam kombinasi longgar dengan hemoglobin, dan
membentuk oksi-hemoglobin. kapiler-kapiler dalam sistem darah bagian sistemik (kapiler-
kapiler nonpolar) derajat konsentrasi gas-gas tersebut justru kebalikannya dari yang ada
dalam dinding-dinding paru-paru, yaitu O2 akan berdifusi kedalam sel dan CO2 berdifusi
keluar sel. inilah yang disebut respirasi internal. pembakaran yang berlangsung dalam sel
dalam arti sebenarnya , disebut respirasi sel. gerakan-gerakan yang menyangkut datangnya
udara kedalam paru-paru dan keluarnya udara dari paru-paru, dalam arti yang sebenarnya
disebut bernapas dan bukan respirasi. mekanisme bernapas itu menyangkut gerakan-gerakan
alas dan dinding rongga dada. alas rongga dada itu terbentuk oleh diafragma, yaitu sebuah
otot melintang dan memisahkan rongga dada dan rongga abdominal. dengan berrtambah
tingginya rongga itu, akan mengakibatkan otot diafragma berkontraksi. dengan bertambah
besarnya rongga dada bersama dengan naiknya tulang-tulang rusuk, maka otot-otot
interkostal berkontraksi. karena pleura parietal itu melekat pada dinding luar rongga dada,
maka bertambah besarnya rongga dada itu akan bersamaan oleh tertariknya kembali pleura
parietal dari paru-paru. dengan menurunnya tekanan udara dalam rongga pleural, rongga dada
itu seperti vakum, dan akan menarik udara masuk kedalam paru-paru melalui saluran-saluran
udara.

f.        Sistem sirkulasi


1)      morfologi
darah terdiri ai cairan substrat, disebut plasma yang mengandung eritrosi (sel darah merah),
lekosit (sel darah putih), dan trombosit (platelet darah). sirkulasinya dipertahankan oleh
kontraksi ritmis jantung. kecepatan denyut jantung itu bersifat instrinsik, tetapi dipengaruhi
oleh kendali saraf otonom. ada 2caurikel ( atrium, serambi) yang berdinding tipis. dan 2
ventrikel (bilik) yang berdinding muscular tebal. darah keluar dari ventrikel kanan masuk
kedalam paru-paru melalui 2 arteri pulmonar. darah kembali ke aurikel kiri melalui 2 vena
pulmonar (kanan dan kiri). dari aurikel kiri darah masuk kedalam ventrikel kiri melewati
lubang yang dijaga oleh katub mitral. ventrikel kiri itu memompa darah masuk kedalam
sirkulasi sistemik melalui aorta yang cabang utamanya kekiri. cabang-cabang dari lengkung
aorta itu adalah arteri innominat yang terbagi menjadi 4 arteri, yaitu arteri subklavia kanan,
arteri karotis kanan, arteri karotis kiri, dan arteri subklavia kiri. arteri karotis melanjut ke
kepala. arteri subklavia melanjut kepundak dan tangan. aorta desenden bercabang-cabang
kecil ke otot, paru-paru, visera abdominal, dan dalam ruang abdominal bagian bawah aorta
itu trbagi menjadi 2 arteri iliaka komunis yang membawa arah ke kaki.
sistem darah vena terdiri dari : a) vena porta yang membawa darah dari saluran pencernaan
ke hati (tidak ada sistem porta renal), b) vena cava inferior yang besar dan membawa darah
dari bagian tubuh (kaki), c) vena cava superior yang terbentuk oleh persatuan vena innominat
kanan dan kiri. vena innominat itu terbentuk dari vena jugularis yang membawa darah dari
kepala, dan vena subklavia yang membawa darah dari tangan. darah vena masuk ke dalam
aurikel kanan.
pembuluh-pembuluh limfa membentuk sebuah perangkat sistem limfa dan mengalirkan cairan
tubuh dari ruang-ruang interselular masuk ke dalam vena-vena subklavia dekat jantung.
pembuluh limfa di sebelah kiri yang disebut duktus torasikus mengalir limfa dari seluruh
bagian bawah tubuh.
2)      fisiologi
fungsi darah mencakup transport bahan makanan dan oksigen kepada sel-sel, mengangkut
kotoran dari sel-sel, regulasi temperature tubuh, mengangkut hormone, dan ketahan terhadap
penyakit. kapiler-kapiler darah dalam dinding saluran pencernaan mengabsorpsi produk akhir
digesti karbohidrat dan protein. produk akhir itu dibawa ke paru-paru melalui vena porta.
produk digesti lemak diabsorpsi oleh lacteal-lakteal. melalui lacteal-lakteal itu produk lemak
dibawa melalui duktus torasikus (suatu vena). fungsi ketahanan terhadap penyakit
dilaksanakan oleh reaksi antigen-antibodi darah. untuk itu antigen (benda asing, protein
asing) dalam darah merangsang pembentukan antibody. antibody itu mungkin mengendapkan
protein asing (bila dalam bentuk larutan) atau mengaglutinasi protein asing (bila benda asing
itu tidak dalam bentuk larutan). pada aglutinasi tersebut terjadi fagositosis yaitu ditelannya
benda asing itu oleh korpuskel putih. toksin (racun)yang dihasilkan oleh benda asing itu
menstimulasi produksi antitoksin, yaitu sejenis antibody
tromosit berfungsi penting dalam pembekuan darah. dalam prses pembekuan darah itu,
eritrosit yang mengandung hemoglobin membawa oksigen. trombosit yang rusak
(disentegrasi) melepaskan tromboplastin, dan substansi ini menuntun proses pembentukan
darah. tromboplastin menyebabkan kombinasi kalsium dan protrombin, keduanya telah ada
dalam plasma darah, dan membentuk thrombin. thrombin adalah enzim yang
mentransformasikan fibrinogen (suatu protein plasma) menjadi fibrin (benda fibros). yang
terakhir itu menjerat eritrosit dalam kentalan darah. karena terjadi pembekuan darah, maka
serum, cairan, terperas keluar oleh mengkerutnya kentalan.

g.      Sistem saraf


1)      morfologi
Hemisfer-hemisfer serebral (serebrum, berasal dari telensefalon) begitu besar, sehingga
diensefalon dan mesensefalon (otak tengah) tersembunyi atau terbungkus, oleh hemisfer-
hemisfer tersebut. serebellum (metensefalon) sebenarnya juga relative besar. serebellum-
serebellum itu dengan medulla oblongata (mielensefalon) membentuk kelima bagian otak.
medulla itu bersatu menjadi korda spinal yang mempunyai 2 daerah perluasan, yaitu
perluasan servikal dan perluasan lumbar. ada 12 pasang saraf cranial seperti pada reptil,
burung dan lain-lain mamalia yang secara esensial distribusinya sama. manusia mempunyai
31 pasang saraf spinal : 8 servikal , 12 torakal, 5 lumbar, 5 sakral, dan 1 koksigeal. saraf-
saraf spinal itu bersatu membentuk pleksus saraf yaitu pleksus servikal, brakial lumbar dan
sacral.
korda spinal dan otak dikelilingi oleh 3 bagian lapisan membran atau meninges, yaitu
piameter (dekat otak atau korda), duramater (melapisi cranium dan saluran neural tulang
vertebrae), dan araknoid (membran yang longgar antara kedua lapisan itu) tiap saraf spinal
mempunyai 2 buah akar, sebuh akar dorsal (sensori) yang mengandung ganglion, dan sebuah
akar ventral (motor). saraf spinal itu bercabang menjadi 3 cabang yaitu : cabang dorsal,
cabang ventral, dan cabang penghubung (cabang ini mengandung serabut-serabut sistem
saraf otonom).
sistem saraf otonom secara structural berhubungan dengan sistem saraf sentral , tetapi dalam
hal aksinya saraf otonom bekerja tanpa kita sadari. sistem saraf otonom terdiri dari 2 bagian,
yaitu sistem simpatik (yang muncul dalam daerah dada = toraks) dan sistem parasimpatik
(yang muncul dala daerah-daerah cranial dan sacral.
2)      fisiologi
fungsi utama sistem saraf adalah konduksi implus saraf dari suatu bagian tubuh kebagian
lain. sel-sel yang terlibat dalam fungsi tersebut adalah neuron-neuron yang berspesialisasi
tinggi, dan secara tipikal terdiri dari badan sel, sebuah dendrit, dan sebuah akson. neuron-
neuron diasosiasikan bersama sebagai daerah-daerah saraf dan papan-panpan lengkung
reflex. implus saraf mungkin melalui sebuah neuron tunggal dalam arah apa saja, tetapi hanya
dari akson sebuah neuron kepada suatu dendrite dari neuron berikutnya dalam daerah asosiasi
lengkung releks. hubungan dekat itu disebut sinapsis . sebuah reflex sederhana mencakup
paling sedikit sebuah reseptor (organ perasa), sebuah neuron aferen , sebuah neuron eferen
dan sebuah efektor (organ motor). antara neuron aferen dan neuron eferen itu sellau ada
beberapa sampai banyak asosiasi neuron atau neuron-neuron internunsial. hubungan antara
neuron-neuron (sinapsis) itu tidak mungkin tidak erat, sebab kebanyakan kelambatan
jalannya implus saraf memlalui suatu lengkung saraf itu disebabkan oleh adanya sejumlah
sinapsis yang harus dilalui, dan bukan karena jarak total yang harus ditempuh oleh implus itu.
implus saraf itu menempuh perjalanan pada kecepatan yang dapat diukur, kira-kira 120 m per
detik. jalan implus itu ditemani oleh sebuah gelombang negative yang dapat dideteksi dengan
sebuah galvanometer. pemulihan ke keadaan seperti semula, setelah saraf tereksitasi dan siap
kembali untuk melangsungkan konduksi implus berikutnya memerlukan sebagian kecil dari
waktu sedetik. dalam waktu yang kecil itu tersangkut oksidasi makanan yang berupa proses
kimiawi dan fisikal. lagi pula, secret kimiawi yang disebut neurohumor terlibat dalam aksi itu
sebagai intermediary (substansi intermedier) dalam efek yang diproduksi pada akhir sistem
saraf otonom. suatu neurohumor yang disebut asetilkolin merupakan factor dalam transmisi
implus saraf melintasi sinapsis-sinapsis tersebut.
h.      Sistem sensori
1)      mata
mmata manusia mempunyai sebuah lensa, tetapi disamping itu ada tambahan 2 macam media
reaktif, yaitu humor aqueous dan humor vitreous yang juga mematahkan sinar. dalam mata
pemfokusan itu dengan jalan mengubah bentuk lensa. pada mata terdapat sebuah iris
diafragma yang mengkonsentrasikan sinar-sinar cahaya pada pusat lensa. dalam retina mata
manusia terrdapat sbuah cawan yang mengandung bahan kimia (lembayung visual) yang
sensitive terhadap cahaya. otak yang memberi interpretasi rangsangan visual itu kepada
manusia, yaitu setelah implus-implus dibentuk dalam retina lalu dibawa ke otak melalui saraf
optic.
2)      telinga
organ keseimbangan pada manusia diasosiasikan dalam organ pendengaran, keduanya
terdapat dalam telinga dalam. kerja fungsional organ keseimbangan itu tergantung pada
gerakan-gerakan cairan dalam saluran-saluran semisirkular. organ pendengaran menyangkut
telinga luar untuk menampung dan mengkonsentrasikan gelombang suara, dan berakhir
dalam membran timpani. getaran membran itu diteruskan oleh rantai osikel-osikel dalam
telinga tengah (malleus, stapes dan inkus) ke telinga dalam yang mengandung organ
pendengaran yang sebenarnya, yaitu organ corti. kemampuan untuk membeda-bedakan
tingkatan nada (tinggi-rendahnya suara) menurut berbagai teori, tergantung pada tanggapan
vibrasi simpatik terhadap frekuensi yang berbeda-beda pada tingkatan yang berrbeda-beda
oleh organ corti itu.
3)      organ sensori lainnya
pada umumnya, organ sensori lainnya pada manusia adalah elemen-elemen akhir saraf yang
relative sederhana, yang tidak terdapat sebagai organ-organ yang diferensiasi secara
majemuk. indra-indra perasa , bau, sakit, tekanan, temperature, dan sebagainya itu adalah
organ-organ sensori umum yang sederhana.

4.    Kelenjar endokrin


kelenjar endokrin itu bukanlah sistem organ, tetapi secara fungsional sangat erat
hubungannya dengan sistem organ. kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran khusus.
produk secret yang dihasilkan langsung diambil dan diangkut dalam darah.
macam-macam kelenjar endokrin
-          kelenjar pituitaria, didasar otak, terdiri dari 2 bagian, lobus anterior dan lobus posterior .
yang pertama menghasilkan hormon yang mengatur pertumbuhan, perkembangan seksual,
dan mengatur aktifitas kelenjar endokrin lainnya. lobus posterior menghasilkan hormon yang
berefek pada aktivitas otot polos diberbagai bagian tubuh
-          kelenjar tiroid, struktur bilobat, didepan trakea, menghasilkan hormon yang mengatur
perkembangan dan metabolisme pada umumnya.
-          kelenjar paratiroid, 4 buah kecil-kecil, kadang-kadang terbungkus dalam kelenjar tiroid,
menghasilkan ormon yang mengatur keseimbangan antara kalsium tulang dan kalsium darah.
-          kelenjar timus, disebelah ventral ujung anterior jantung, menghasilkan hormon yang
mengatur perkembangan di waktu awal petumbuhan.
-          kelenjar pineal, disebelah dorsal diensefalon, menghasilkan hormon yang diduga berefek
merangsang pada perkembangan, tetapi tidak pada pertumbuhan
-          kelenjar adrenal, terletak diatas ginjal , terdiri atas 2 bagian: medulla dan korteks. medulla
menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) yang berefek pada otot-otot polos beberapa
anterior terutama dalam abdomen dan kulit, dan akibatnya menaikkan tekanan darah,
sementara itu anteriol-anteriol dalam otot bergaris dan jantung terangsang. hormon adrenalin
itu berefek pada kerja saraf otonom bagian simpatik. korteks menghasilkan beberapa macam
hormone antara lain : desoksikortikosteron, kortikosteron dan kortison (secara kimia,
hormone-hormon itu termasuk steroid). hormon-hormon yang dibuat dalam korteks itu
berhubungan dengan perkembangan tanda-tanda seksual sekunder, regulasi menstruasi,
kehamilan, dan laktasi.

5.    Reproduksi dan Perkembangan


a.      morfologi
pada wanita terdapat 2 ovarium, terletak dibagian bawah kavum abbodimal, dekat akhir
bukaan oviduk ( saluran fallopius ). dua saluran bersatu menjadi uterus yang berhubungan
dengan sinus urogenital oleh vagina. lubang sinus urogenital disebelah leteran terikat oleh
dua pasang lipatan : lipatan dalam labia minora dan lipatan luar labia majora . klitoris,
homolog dengan penis pada pria terletak ditepi anterior sinus urogenital.
pada pria, testes terbungkus dalam skrotum . sebuah testes mempunyai banyak saluran (vasa
eferensia) yang kemudian bersatu menjadi vasa deferensia yang mempunyai vesikula
seminalis. sekret-sekret produk berbagai kelenjar membentuk cairan seminal, didalamnya
terkandung spermatozoa yang telah terbentuk didalam testes. dari vesikula seminal itu keluar
uretra yang membujur dalam penis. penis terdiri dari 3 buah jaringan membujur yang bersifat
seperti spon yang erektil, yaitu menjadi keras oleh adanya konsentrasi darah dalam saluran-
saluran darah didalamnya.
b.      fisiologi
ovum yang berkembang baik dikandung dalam sebuah folikel dalam ovarium. ovarium itu
tumbuh bersama pertumbuhan telur didalamnya. bila telah terbentuk telur yang masak, folikel
pecah, ovum terlepas. proses tersebut disebut ovulasi. ovum itu kemudian di tarik kedalam
saluran fallopius. fertilisasi (konsepsi) dapat terjadi dalam saluran itu bila ada spermatozoa
yang aktif motil setelah berlangsung kopulasi. bila tidak terjadi fertilisasi, ovum itu terbawa
turun, melalui uterus dan meninggalkan tubuh melalui vagina. pada waktu itu terbentuk
korpus luteum yang terbentuk di permukaan ovarium ditempat memecahnya folikel dahulu,
dan sementara itu ovarium mengecil. kira-kira 2 minggu setelah ovulasi itu dinding lapisan
uterus berdisentegrasi dengan cepat, dan prose situ disebut menstruasi. ovulasi dan
menstruasi adalah dua proses dalam satu siklus menstruasi yang berlangsung kira-kira 28
hari. siklus menstruasi itu adalah aspek normal dalam siklus seksual wanita antara masa
pubertas (± 14 tahun) dan menopause (± 49 tahun). siklus menstruasi itu akan terganggu bila
ada interupsi mengandung.
bila terjadi fertilisasi ovum, perkembangan telur terjadi dalam saluran fallopius, dan
sementara itu perlahan-lahan telur yang telah berkembang turun ke uterusdan tertanam
(implantasi) dalam lapisan uterus. selama waktu implantasi itu korpus luteum tetap ada dan
tumbuh, membentuk kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone yang merawat,
mempertahankan embrio dalam uterus dan menghambat siklus menstruasi. setelah embrio
tumbuh menjadi fetus sebagian jaringan embrio/fetus itu terbenam dan terikat dalam jaringan
induk pelapis uterus dan terbentuk plasenta yang adalah organ tempat berlangsungnya difusi
dua arah substansi dalam darah maternal dn darah fetal, melalui membran. pada akhir periode
kandungan , kira-kira 9-10 bulan setelah fertilisasi berlangsung kelahiran (parturisio). segera
setelah anak lahir, mulai terjadi sekresi air susu (laktasi). sekresi air susu itu berlangsung
akibat ada stimulasi oleh kosongnya saluran-saluran air susu dalam kelenjar air susu.

c.       Truktus urogenital


pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia, kedua ureter berhubungan langsung dengan
kandung kemih, dari mana air kencing dibuang melalui saluran median yang disebut uretra,
lalu terus ke luar melalui penis pada hewan jantan. sistem reproduksi dan sistem ekresi yang
berhubungan antara kedua belah pihak pada vertebrata itu disebut sistem urogenital.
BAB III
PENUTUP

III.1. Kesimpulan
Dari penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
Hewan mamalia adalah hewan vertebrata yang menyusui pada spesies betina
sedangkan spesies jantan tidak menyusui. mamalia terutama dicirikan oleh adanya kelenjar
susu (mamae) sebagai sumber makanan anaknya. Sebagian besar mamalia melahirkan
keturunannya, tetapi ada beberapa mamalia yang bertelur yang tergolong dalam
monotremata.
III.2 Saran
Dari penulisan makalah ini terdapat beberapa saran yaitu :
A. Harus adanya pelestarian beberapa jenis mamalia yang sudah hampir punah agar jenisnya
tetap ada.

B. Harus ditingkatkan pengetahuan tentang kelas mamalia sebagai konsep dasar Guru biologi

C. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah
ini dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

jasin, maskoeri; zoologi vertebrata untuk perguruan tinggi, sinar wijaya, Surabaya, 1992
Brotowidjoyo Mukayat Djarubito; zoology dasar, Erlangga, Jakarta, 1990
Johanis,F rehena, bahan ajar anatomi fisiologi manusia, FKIP Biologi Universitas Pattimura,
Ambon, 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/, 26-Nov-2013, 16.00 WIT

Anda mungkin juga menyukai