Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang
terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia tersebut adalah mamalia.
Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut
tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh
tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-
tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm
atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh
mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina
menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia
jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua
mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi
sebagaimana pada mamalia betina.
Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan tertinggi pada
kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh mamalia lebih tinggi
daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem pencernaan , pernafasan , peredaran darah ,
urogenital , hingga sistem syarafnya. Oleh karena itu perlulah kita mengetahui tentang
karakteristik, struktur tubuh, cara hidup, dan habitat dari class mamalia beserta peranannya
dalam kehidupan manusia guna menunjang pengetahuan kita.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini ialah:
1. Memberi pengetahuan tentang klasifikasi dari class mamalia
2. Mendeskripsikan ciri beserta struktur tubuh mamalia secara umum.
3. Memberi pengetahuan tentang cara hidup dan habitat dari mamalia.
4. Memberi pemahaman tentang peranan mamalia dalam kehidupan manusia.
I.3 Manfaat Penulisan




























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Klasifikasi Hewan Mamalia
Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Sub-Kingdom : Metazoa
Filum : Chordata
Sub-Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Berdasarkan ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua, yakni mamalia besar dan mamalia
kecil. International Biological Program mendefinisikan mamalia besar sebagai jenis-jenis
mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan mamalia kecil dengan
ukuran berat badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis mamalia besar, dicontohkan sebagai berikut: rusa,
harimau, dan kerbau air. Mamalia kecil, antara lain tikus, bajing, dan kelelawar.
Dalam pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi menjadi mamalia diurnal dan
mamalia nokturnal. Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan
aktivitasnya pada pagi dan sore hari, seperti orangutan, rusa, dan beberapa jenis bajing. Mamalia
nokturnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya mulai menjelang malam
hari hingga menjelang pagi hari, seperti kelelawar, tenggalung malaya, serta musang. Selain itu,
terdapat juga jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari seperti babi hutan.
Berdasarkan habitatnya, mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yakni mamalia darat dan
mamalia laut. Mamalia darat merupakan mamalia yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan di
darat, sedangkan mamalia laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut. Contoh dari
mamalia darat, yakni monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda. Mamalia laut, antara
lain pesut, dugong, dan paus.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia diklasifikasikan menjadi dua, yakni
mamalia arboreal dan mamalia terestrial. Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia yang
banyak menghabiskan waktu aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan mamalia terestrial
merupakan jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau
strata terbawah. Soerianegara dan Indrawan (2002) membagi strata tegakan dalam ekologi hutan,
adalah sebagai berikut: strata A (> 30m), strata B (20-30m), strata C (4-20m), strata D (1-4m)
dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang merupakan mamalia arboreal, antara lain monyet,
kelelawar, bajing, serta beberapa jenis dari suku Felidae (Payne et al. 2000). Bagi jenis-jenis
mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah, dan badak.
II.2 Ordo-Ordo dari Kelas Mamalia.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan
oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan
anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau berdarah panas. Otak mengatur sistem
peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus,
yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi
ilmiah yang dipakai.
Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang
tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-
mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan dianggap sebagai
ciri khusus mamalia
Evolusi mamalia yang paling awal belangsung mulai beberapa jalur yang berbeda. Dari
kelompok tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup, yaitu:
1. Monotremata, mamalia yang bertelur (sub kelas Prototheria)
2. Marsupiala, mamalia berkanting (sub kelas Metatheria)
3. Mamalia berplasenta (sub kelas Eutheria)
Masing-masing dibedakan dari cara merawat anak selama perkembangan embrio.
Monotremata tetap bertelur seperti moyang terapasidanya. Platipus paruh bebek dan pemakan
semut berduri adalah satu-satunya monotremata yang ada di bumi sekarang.
Pada marsupiala, anak bertahan untuk jangka waktu yang pendek di dalam saluran
reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini, makanan diperoleh dari kuning telur yang
tumbuh di dalam dinding uterus. Tetapi, anak itu dilahirkan pada tahap perkembangan yang
sangat awal. Anak itu kemudian merayap kedalam kantung yang terdapat di perut induknya dan
melekatkan diri pada puting yang mengeluarkan air susu. Disini perkembangan diselesaikan.
Mamalia berplasenta mempertahankan anaknya didalam uterus induk sampai
berkembang baik. Kuning hanya sedikit di dalam telur, tetapi membran ekstra embrionik itu
membentuk tali pusar dan plasenta sehingga anak yang sedang bertumbuh itu mendapat
makanannya langsung dari induknya.
1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan menyedot
susu dari bulu induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus anatinus)/ cungur bebek,
echidna.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Monotremata
Famili : Ornithorhynchidae
Genus : Ornithorhynchus
Spesies : Ornithorynchus anatinus
2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung, perkembangan embrionik diselesaikan
dalam kantung marsupial, misalnya : kanguru (Marcropus sp).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili : Macropodidae
Genus : Macropus sp
3. Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-
masing kaki, herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis aries), rusa.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Subfamili : Caprinae
Genus : Ovis
Spesies : Ovis aries
4. Carnivora mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan geraham untuk
merobek, misalnya : harimau (Panthera sp), anjing, musang.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Panthera
Spesies : Panthera sp
5. Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung
dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya : ikan
paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Cetacea
Upaordo : Mysticeti
Famili : Balaenoptiidae
Genus : Balaenoptera
Spesies : Balaenoptera omurai
6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan dengan selaput di
antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang, misalnya :
kelelawar (Pteropus vampeirus).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Pteropidae
Genus : Pteropus
Species : Pteropus vampeirus
7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali, misalnya :
Armadillo, kukang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Edentata
Famili : Dasypodidae
8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga, misalnya : tikus cerurut
(Crocidura mutina), landak
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Soricomorpha
Famil : Soricidae
Genus : Crocidura
Spesies : Crocidura mutina
9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo rodentia
tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang
dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat, misalnya :
Kelinci (Lepuhnigri collis).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Genus : Lepuhnigri
Spesies : Lepuhnigri collis
10. Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore, misalnya : Kuda (Equus
Caballus, zebra, tapir

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Equidae
Genus : Equus
Spesies : Equus caballus
11. Primata mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang memiliki anggota gerak yang panjang,
mata yang menghadap kedepan, korteks serebral yang berkembang baik, omnivore, misalnya
: monyet (Macaca mulatta), lemur, orang utan
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : Macaca mulatta
12. Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang, misalnya : Gajah (Elephantidae elephas)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Proboscidea
Famili : Elephantidae
Genus : Elephantidae
Spesies : Elephantidae elephas
13. Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh terus-
menerus, misalnya : berang-berang (Castor sp), tikus mencit, kelinci
Kingdom : Hewan
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Castoridae
Genus : Castor
Spesies : Castor sp
14. Sirenia mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai mirip sirip, dan tidak ada kaki
belakang, misalnya : sapi laut/dugong (Dugong dugong),
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Sirenia
Famili : Dugongidae
Genus : Dugong
Spesiess : Dugong dugong
15. Herbivora mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi (Bos taurus)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Subfamili : Bovinae
Genus : Bos
Spesies : Bos Taurus
16. Omnivora atau Artiodactyla mamalia pemakan segala : babi hutan (Sus scrofa)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Suidae
Genus : Sus
Spesies : Sus scrofa
17. Scandentia, misalnya : tupai (Tupaia javanica)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Scandentia
Famili : Tupaiidae
Genus : Tupaia
Spesies : Tupaia javanica
18. Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya : Tringgiling (Manis javanica)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Polidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Spesies : Manis javanica
19. Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada kelelawar, misalnya Lemur
(Cyanocephalus volans), Galeopithecus
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo : Dermoptera
Familia : Cyanocephalidae
Genus : Cyanocephalus
Spesies : Cyanocephalus volans


II.3 Ciri-Ciri Tubuh Mammalia
Ciri-ciri umum:
1. Tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh
panas maupun dingin.
2. Pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.
3. Tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina.
4. Diagfragma yang menventilasi paru-paru.
5. Mempunyai kantung amniotik.
6. Tubuh yang endoterm atau berdarah panas.
7. Bernafas melalui paru-paru.
8. Mempunyai cuping telinga.
9. Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar,
dan gigi molar.
Ciri-ciri khusus:
1. Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar
pipi.
2. Memiliki kantung pada mamalia marsupialia.
3. Memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan
sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak
yang menyerupai sayap.
4. Anggota gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang,
dan terbang.
5. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.
6. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.

II.4 Struktur Tubuh
Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. Tiap betina mempunyai
kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh baik. Anggota gerak depan pada mamalia dapat
bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat
kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Gigi umumnya terbagi mnjadi empat tipe: gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi
molar. Dibandingkan dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak mamalia
banyak yang tereduksi. Ada dua kondil oksipital.
Vertebrae servikal biasanya ada tujuh buah. Dalam sabuk tektoral tidak terdapat tulang
korakoid, dan klavikula vestigial atau tidak ada sama sekali. Ekor, jika ada, panjang dan dapat
digerakkan.
Ada tiga buah osikel auditori yaitu malleus, inkuls, dan stapes. Akhir organ pendengaran
(koklea) berstruktur sangat kompleks dan sedikit banyak bergelung. Pada telinga terdapat suatu
auditori eksternal dan pinna (telinga luar) pada tiap sisi lateral kepala.
Kranium dengan dua condylus occipitalis. Leher terdiri dari tujuh ruas vertebrae. Hidung
memanjang, lidah biasanya dapat digerakkan, mata berkelopak, mempunyai empat kaki (pada
cetacean dan sirenia tidak mempunyai kaki belakang). Tiap kaki dengan lima jari (atau kurang)
dan bermacam-macam bentuknya beradaptasi untuk brjalan, lari, memanjat, menggali, berenang
atau terbang. Jari-jari dilengkapi cakar atau kuku atau teracak dari zat tanduk dan sering dengan
telapak yang berdaging.

II.5 Sistem Organ Pada Mamalia
1. Sistem Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih
tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan
bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah.
Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal
menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian
yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus,
cerebellum dan medulla oblongata.
2. Sistem Respirasi
Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang
memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung
pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase
aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari
diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
3. Sistem Sirkulasi
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang
terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner).
Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada
pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih
sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih
banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan
ukuran tubuh yang sama.
4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar
pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital,
submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan
saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding
tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing)
yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut,
kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus.
5. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih
mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia
dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain
yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan
melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
6. Sistem Reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di
dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis
hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara
reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-
tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo
Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus
masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada kangguru yang telurnya
sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa hari, larva yang kemudian
menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan
menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia yang lebih tinggi
tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi
fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan
nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh
induknya.
II.6 Cara Hidup
Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui
anaknya sampai anaknya mandiri. Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh bebek
(Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui. Pada hewan berkantung
(Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian merayap masuk,
kantung induknya, mencari putting susu, kemudian menyusui dalam kantung sampai mandiri.
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar
(kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga
pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini
mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin
betina (vagina). Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk
menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang
dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter
juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang
merupakan media tempat hidup sperma.
Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk
untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya
akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama
proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat
makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan
tali pusar.


II.7 Manfaat
Setiap elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang dapat memberikan kontribusi
yang positif bagi lingkungannya. Mamalia memiliki peranan yang penting dalam kelestarian .
Mamalia sangat berperan dalam kehidupan manusia karena dimanfaatkan untuk memenuhi
banyak kebutuhan. Manusia dapat memenuhi kebutuhan dengan memakan daging sapi, kambing,
kerbau, unta atau babi. Kulit sapi dan kambing merupakan bahan baku sandang, baik pakaian
maupun sepatu. Gajah dapat digunakan untuk mengangkut batang pohon atau balok kayu yang
besar. Anjing atau sipanse telah dijadikan bahan penelitian untuk eksplorasi angkasa luar. Selain
itu, beberapa jenis mamalia lainnya bermanfaat pula untuk penelitian dibidang kesehatan
(kedokteran). Kemampuan indra penciuman anjing juga dimanfaatkan pihak kepolisian untuk
menangani masalah criminal misalnya pembunuhan atau perampokan.
Mamalia memiliki peranan yang penting dalam kelestarian ekosistem hutan. Suyanto
(2002) menjelaskan peranan mamalia, antara lain sebagai penyubur tanah, penyerbuk bunga,
pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi. Selain peranannya secara ekologis, mamalia
juga memiliki peranan dalam bidang kesehatan, ekonomi, serta estetika.
















BAB III
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai