Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BIOLOGI LAUT

MAMALIA DAN REPTIL

DANDI HAMA
05171711004

BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2019
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
I.PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................2
2.1 KLASIFIKASI..........................................................................................
2.1.1 Mamalia.......................................................................................................
2.1.2 Reptil............................................................................................................
2.2 PENGELOMPOKAN.........................................................................................
2.2.1 Mamalia........................................................................................................
2.2.2 Reptil............................................................................................................
2.3 HABITAT..........................................................................................................
2.3.1 Mamalia.......................................................................................................
2.3.2 Reptil.......................................................................................................
2.4 REPRODUKSI......................................................................................
2.4.1 Mamalia........................................................................................................
2.4.2 Reptill..........................................................................................................
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Makalah Biologi Laut dengan judul Mamalia dan Reptil

Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Makalah ini. Selanjutnya
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang teramat besar kepada teman
teman atas bimbingan, nasehat, petunjuk dan saran yang senantiasa diberikan
kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari kekurangan atau kesalahan,
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya. Akhirnya penulis
berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
I. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoiterm atau sering disebut

hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya menyesuikan diri

dengan lingkungan sekitarnya (Zug, 1993). Brotowijoyo (1994) Menyatakan

bahwa sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula

(kelenjar).Mamae pada tubuh mereka yang b erfungsi sebagai penyuplai

susu. seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan

memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun

mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kel

enjar mamae.Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada

mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia

betina.

Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia

merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas

dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain

adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi

seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo

tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total

maupun sebagain. Pengelupasan secara total misalnya pada anggota sub-ordo

ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota sub-ordo lacertilia. Sedangkan


pada ordo chelonia dan crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami

pergantian atau pengelupasan. Kulit pada Reptil memiliki sedikit sekali kelenjar

kulit

Reptil adalah hewan vertebrata yang terdiri dari ular, kadal cacing, kadal,

buaya, Caiman, buaya, kura-kura, penyu dan tuatara. Ada sekitar 7900 spesies

reptil hidup sampai saat ini yang mendiami berbagai tipe habitat beriklim sedang

dan tropis termasuk padang pasir, hutan, lahan basah air tawar, hutan bakau dan

laut terbuka (Klappenbach, 2013).


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi

2.1.1 Klasifikasi Mamalia

a. Klasifikasi paus

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Sub kelas : Euthuria

Ordo : Cetacea

Sub ordo : Mysticeti

Familia : Balaenoptiidae

Genus : Baaenoptera

b. Klasifikasi Duyung (Dugong)

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Sirena

Familia : Dugongodae

c. Klasifikasi Lumba Lumba

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata
Kelas : Mamalia

Ordo : Cetacea

Subordo : Odontoceti

Famialia : Delphinidae

d. Klasifikasi Pesut

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Cetacea

Subordo : Odontoceti

Genus : Orcaella

Famialia : Delphinidae

e. Klasifikasi Anjing Luat

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnoivora

Clade : Pinnipedia

Superfamily : Phocoidea

Familia : Phocidae

f. Klsikasi Singa Luat

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnoivora

Subordo : Carniformia

Superfamily : Pinnipedia

Familia : Otaridae

Subfamily : Otariinae

g. Klasifikasi Gaja Laut

Kerajaan : Aniimalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Carnivora

Subordo : Pennipedia

Familia : Phocidae

Genus : Mirounga

h. Klasifikasi Manatea

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Infradass : Eutheria

Ordo : Sirenia

Familia : Trichechidae

i. Klasifikasi Beruang Laut/ Wairus


Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnivora

Clade : Pinnipedia

Familia : Odobenidae

Genus : odobenus

Superfamily : Phocoidea

Familia : Phocidae

2.1.2 Klasifikasi Reptil

a. Klasifikasi reptilia menurut Halliday dkk., (1993) sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub-Phylum : Vertebrata

Class : Reptilia

Ordo : Squamata, Testudinata, Crocodilia dan

Rhynchocephalia

2.2 Pengelompokkan

2.2.1 Mamalia

a. Paus

Paus adalah sejenis mamalia yang hidup di lautan. Meskipun dalam

bahasa Indonesia paus sering disebut "ikan paus", paus sebenarnya

bukanlah tergolong dalam keluarga ikan. Mempunyai ciri-ciri


bernapas menggunakan paru-paru, mempunyai rambut (sedikit,

kebanyakan ada di paus dewasa),berdarah panas,mempunyai kelenjar

susu, dan mempunyai jantung dengan empat ruang. Pada masa kini

dikenal dua kelompok paus, yaitu paus bergigi (Odontoceti) dan paus

tidak bergigi (Mysticeti). Paus Odontoceti yang bergigi merupakan

pemangsa yang memakan ikan, sotong dan mamalia laut, mempunyai

satu lubang pernapasan.Paus bergigi berkerabat dekat dengan lumba-

lumba dan pesut. Paus tidak bergigi berukuran lebih besar daripada

ikan paus bergigi dan mempunyai struktur yang dikenal sebagai balin

yang berbentuk sikat. Struktur ini berguna untuk menyaring plankton,

makanannya, di air. Paus berbalin mempunyai dua lubang pernapasan.

b. Duyung

Duyung atau dugong (Dugong dugon) adalah sejenis mamalia laut

yang merupakan salah satu anggota Sirenia atau lembu laut yang masih

bertahan hidup selain manatee. Duyung bukanlah ikan karena

menyusui anaknya dan masih merupakan kerabat evolusi dari gajah. Ia

merupakan satu-satunya hewan yang mewakili suku Dugongidae.

Selain itu, ia juga merupakan satu-satunya lembu laut yang bisa

ditemukan di kawasan perairan sekurang-kurangnya di 37 negara di

wilayah Indo-Pasifik.
c. Lumba Lumba

Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu

sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga

banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Lumba-lumba

memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan

menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat

menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba,

sehingga terhindar dari benturan.

Lumba-lumba hidup dan bekerja dalam kelompok atau disebut

kawanan. Mereka sering bermain bersama. Seekor lumba-lumba tidak

bisa tidur nyenyak di bawah air. Ia bisa tenggelam. Oleh karena itu, ia

setengah tidur beberapa saat dalam sehari. Lumba-lumba makan cumi

dan ikan.Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibawa ke

permukaan oleh induknya agar bisa menghirup udara

d. Pesut

Pesut atau lumba-lumba air tawar adalah spesies mamalia air yang

menghuni wilayah perairan tawar

di India, Indocina, Filipina dan Kalimantan. Penampilan pesut mirip

dengan beluga, meski lebih berkerabat dengan orka. Spesies ini

mempunyai melon(jaringan berlemak dan berminyak di kepala).

Moncongnya tidak khas. Sirip punggung yang terletak dua pertiga

posterior di punggung, pendek, tumpul, dan segitiga. Sirip tangan


panjang dan lebar. Secara keseluruhan ia berwarna cerah, namun lebih

putih di bawah tubuh daripada di punggung.

Pesut dewasa beratnya lebih dari 130 kg dan panjangnya 2,3 m

psaat dewasa. Panjang maksimum yang tercatat adalah jantan 2,75 m

dari Thailand.Lumba-lumba ini dianggap mencapai kedewasaan seksual

pada 7 sampai 9 tahun. Di belahan bumi utara, perkawinan dilaporkan

berlangsung pada bulan Desember sampai Juni. Masa hamilnya 14

bulan, melahirkan seekor anak setiap 2 hingga 3 tahun. Saat lahir

panjangnya 1 m dan beratnya 10 kg. Anak itu disapih setelah berumur

dua tahun. Umur pesut dapat mencapai 30 tahun.

e. Anjing laut

Mamalia besar dari ordo karnivora yang hidup di daerah sejuk.

Pada awalnya, anjing laut termasuk ke dalam subordo Pinnipedia,

namun sekarang kategori subordo ini telah bergeser menjadi kategori

superfamilia. Saat ini, anjing laut dimasukkan ke dalam subordo

Caniformia bersama famili Odobenidae (beruang laut / walrus),

Otariidae (singa laut), dan Phocidae. Analisis molekular terkini telah

membuktikan bahwa anjing laut merupakan kerabat terdekat beruang.

f. Singa Laut

Singa laut adalah spesies pada enam genera pinnipedia modern.

Habitat mereka meliputi perairan subarktik hingga tropis baik pada


belahan bumi utara maupun belahan bumi utara dengan pengecualian

di Samudra Atlantik.

Singa laut ternyata memiliki kepedulian kepada sesamanya. Dari hasil

penelitian yang dilakukan sejumlah pakar menyimpulkan jika singa laut

bisa mengadopsi bayi dari singa laut lain yang sudah yatim piatu.

Menjelang musim kawin, singa laut jantan akan membatasi daerah

kekuasaanya untuk berkembang biak di pantai. Musim kawin singa laut

biasa terjadi pada Mei sampai Juli.

g. Gaja Laut

Gajah laut atau anjing laut gajah ialah sejenis anjing laut yang

besar dalam genus Mirounga. Terdapat dua spesies gajah laut,

iaitu: Gajah Laut Utara (M. angustirostris) dan Gajah Laut Selatan(M.

leonina). Kedua-duanya diburu sampai hampir pupus pada akhir abad

ke-19, tetapi semenjak itu bilangannya bertambah pulih.

h. Manatea

i. Beruang Laut

2.2.2. Reptil

a. Reptilia dibedakan menjadi empat ordo, yaitu Squamata, Testudinata,

Crocodilia, dan Rhynchocephala.


1. Ordo Squomata

Ordo ini memiliki tubuh yang ditutupi sisik epdermis bertanduk yang

secara periodic mengelupas sebagian atau keseluruhan. Osteodem

biasanya tidak ada tapi pada beberapa jenis Squamata terdapat pada

kepala dan temat lain. Kepala pada dasarnya tipe diapsid. Arcade bawah

tidak sempurna atau tidak ada arkade atas juga sering demikian. Tidak

memiliki tulang kuadratojugal (penghubung tulang kuadrat dan jugal)

sehingga memungkinkan terjadinya gerakan kinetis (pergerakan

tengkorak akibat posisi tulang kuadrat). Contohnya :Phyton molurus (ular

sawa).

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Famili : Phitonidae
Genus : Phyton

Species : Phyton molurus

2. Ordo Testudinata (Chelonia)

Spesies pada ordo ini memiliki tubuh bulat pipih dan umumnya relative

besar, terbungkus oleh perisai. Perisai sebelah dorsal cembung yang

disebut carapace, dan perisai sebelah ventral datra yang disebut plastron.

Kedua bagian perisai itu digabungkan pada bagian lateral bawah,

dibungkus oleh kulit dengan lapisan zat tanduk tebal, tidak mempunyai

gigi, tetapi rahang berkulit tanduk sebagai penggantinya. Tulang kuadrat

pada kranium mempunyai hubungan bebas dengan rahang bawah,

sehingga rahang bawah mudah digerakkan. Tulang belakang toraks dan

tulang costae (rusuk) biasanya menjadi satu dengan perisai, termasuk

hewan ovipar. Telurnya diletakkan dalam lubang pasir atau tanah.

Ekstrimitas sebagai alat gerak baik didarat atau di air. Ordo Testudinata

dibagi 2 family:

a. Familia : Chelonidae

Species : penyu hijau (Chelonia Mydas)


b. Familia : Tryonychidae

Species : Kura-kura al-dabra

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Reptilia

Ordo : Testudines

Subordo : Cryptodira

Famili : Testudinidae

Genus : Geochelone

Species : Geochelone gigantean

3. Ordo Crocodilia/Loricata

Tubuh panjang, kepala besar dan runcing, rahang kuat dan gigi tumpul.

Kaki pendek dengan jari-jari berselaput tebal, ekor panjang, kulit tebal,

jantung terbagi atas 4 ruangan terpisah. Ovipar, telinga berlubang kecil.

Contoh :Crocodilus Americanus.


Klasifikasi Crocodylus porosus

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Reptilia

Ordo : Crocodylia

Famili : Crocodylidae

Genus : Crocodylus

Species : Crocodylus porosus

4. Ordo Rhynchocepholia

Yang masih hidup sampai sekarang mempunyai bentuk serupa kadal,

berkulit tanduk dan bersisik, bergranula, punggungnya berduri pendek.

Tulang rahangnya mudah digerakkan. Contoh yang masih hidup di

Australia.

Contoh :Sphenodon punctatum (tuatara).


Klasifikasi Sphenodon punctatum

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Reptilia

Ordo : Rhynchocepholia

Famili : Rhynchocepholidae

Genus : Sphenodon

Species : Sphenodon punctatum

2.3 HABITAT

2.3.1 Mamalia

Sudjoko (1988) in Purnomo (2001) menyatakan bahwa pada dasarnya

perairan dengan kedalama yang relatif dan merupakan bagian penting dari

kawasan perairan habitatnya mamalia akibatnya ada beberapa mamalia yang

penyebaranya tidak hanya di perairan saja tetapi juga di daerah kutub. Distribusi

mamalia di dunia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan termasuk kondisi

oseanografi, seperti salinitas, suhu permukaan laut (Selzer & Payne 1998 in Ali

2006) dan kedalaman laut (Ross et al. 1987 in Ali 2006).

Menurut Spalding et al. (2001) in Ali (2006) mamalia sesekali dijumpai sekitar

ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan daerah yang paling

penting bagi beberapa spesies ikan karang. Ikan-ikan karang yang berukuran

kecil, krustasea, dan cumi-cumi yang masuk kedalam kelompok moluska hidup

pada daerah terumbu karang yang merupakan makanan untuk Mamalia.


2.3.2 Reptil

Reptilia yang terdapat di Indonesia berasal dari Ordo Testudinata,

Squamata dan Crocodylia. Sebagian besar reptilia yang ditemukan di

Indonesia berasal dari ordo squamata yaitu jenis ular dan kadal. Persebaran

reptilia di Indonesia dipengaruhi oleh letak geografis dan pengaruh dari

persebaran fauna dari benua Asia dan Australia. Kemampuan reptilia

dalam beradaptasi sangat baik, sehingga reptilia dapat berkembang dan

ditemui di berbagai macam habitat seperti hutan hujan, rawa, sungai dan

laut. Sedangkan persebaran reptil di penjuru dunia dipengaruhi oleh

intensitas cahaya matahari pada daerah tersebut. Indonesia 12 yang

merupakan negara kepulauan memiliki tingkat endemisitas fauna di setiap

pulaunya, untuk jenis reptilia tingkat endemisitas tertinggi berada di Papua

dengan tingkat endemisitas 53,6 % (Schulz, 1996).

2.4 Reproduksi

2.4.1 Mamalia

Pada dasarnya mamalia yang hidup laut atapun mamalia yang hidup didarat

memiliki struktur anatomi yang hampir sama, hanya saja yang membedakan

mereka adalah tempat tinggal atau biasa kita sebut sebagai habitat.

Lumba-lumba, Paus, dan Dugong adalah beberapa hewan yang masuk dalam

kategori mamalia laut. Sama seperti mamalia di darat, mereka bereproduksi

dengan cara melahirkan, menyusui anaknya, dan bernapas dengan paru-


paru.Berbeda dengan ikan yang bernapas dengan insang dan tidak menyusui

anaknya.

Jika di karakteristikkan, mamalia laut di bagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Mamalia Laut yang harus kembali ke darat untuk bereproduksi, menyusui,

dan beristirahat. Contohnya: anjing laut, beruang kutub, dan berang-

berang laut

2. Mamalia Laut yang menghabiskan seluruh hidupnya di laut. Contohnya:

paus, lumba-lumba, pesut, manatee, dan dugong

Mamalia laut sama seperti mamalia darat yaitu berdarah panas. Karena kondisinya

ini, suhu tubuh akan selalu sama dan tidak terpengaruh oleh suhu

lingkungan. Sehingga dibutuhkan beberapa adaptasi untuk bertahan di lingkungan

laut yang dingin, seperti:

1. Memiliki rambut dan bulu.

2. Memiliki blubber, yaitu jaringan kaya lemak yang dapat menghasilkan

minyak untuk menghangatkan tubuh.

C. Contoh Perkembangan Embrio Pada Mamalia Laut


1. Reproduksi Paus

Paus atau lodan (khusus yang bergigi dan bukan berukuran kecil) adalah
sekelompok mamalia yang hidup di lautan. Sebutan “paus” diberikan pada
anggota bangsa Cetacea yang berukuran besar. Meskipun dalam bahasa Indonesia
paus sering disebut “ikan paus”, paus sebenarnya bukanlah tergolong dalam
keluarga ikan. Paus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. bernapas melalui paru-paru


2. mempunyai rambut (sedikit, hampir tidak ada bagi paus dewasa)
3. berdarah panas
4. mempunyai kelenjar susu

5. mempunyai jantung dengan empat ruang

1) Alat Reproduksi Dan Proses Perkawinan Pada Paus

Reproduksi merupakan suatu proses dimana organisme menghasilkan individu

baru, melalui material gen, dan memelihara secara berkelanjutan kehidupan

individu baru tersebut. Semua jenis mamalia melahirkan dengan cara pembuahan

di dalam (internal fertilization). Selain itu, semua jenis mamalia memiliki alat

kelamin yang terpisah dan karakteristik sexual yang hanya dimiliki oleh masing-

masing jenis kelamin. Mamalia juga memliki struktur dan fungsi sistem

reproduksi yang sangat kompleks, berbeda dengan burung dan reptil.

Pada kelas mamalia, sistem reproduksi jantan memiliki sepasang testis, sepasang

kelenjar reproduksi, sistem pembuluh, dan alat kelamin (penis). Sedangkan pada

betina terdiri dari sepasang induk telur dimana untuk menghasilkan telur dan

berbagai hormone, sepasang pipa Fallopi (oviduk) dimana bertugas sebagai

saluran dari induk telur pertama hingga ke yang terbesar atau disebut uteri (tempat

berkembangnya embrio), vagina sebagai gerbang dari sisi luar tubuh, dan serviks

dimana sebagai menyambungkan uterus dan vagina.

Sistem reproduksi pada jantan, testis merupakan tempat berproduksinya sperma

(gamet jantan) dan pembentukan hormon sex jantan (testoteron). Sepasang testis
pada mamalia berbentuk oval, menggantung pada kantung, dan terlindung oleh

kulit yang disebut skrotum. Posisi testis pada mamalia berbeda-beda. Setelah

sperma matang, sperma harus disalurkan ke rangkaian pembuluh lalu berkumpul

pada epididimis (gulungan pembuluh yang tinggi yang berlokasi di permukaan

pada masing-masing testis). Pembuluh ini bertugas sebagai saluran sperma dan

tempat penyimpan antara sperma dan jaringan kelenjar sekresi yang diberikan

terlebih dahulu untuk ejakulasi. Penis merupakan alat untuk mengirim sperma ke

tubuh betina yang difasilitasi oleh pembuluh darah yang tinggi. Komposisi penis

adalah bentuknya yang silinder dan corpora cavernosa (didalamnya terdapat

darah yang apabila melakukan hubungan sexual akan mengakibatkan ereksi)

2.4.2 Reptil

Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kuramerupakan hewan-hewan yang

fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptilbersifat

ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan

kadal. Telur ular garteratau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya.

Namun makanannya diperoleh dari cadanganmakanan yang ada dalam telur.

Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerakdi

sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam

testis. Sperma bergerak disepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan

testis, yaitu epididimis. Dari epididimis spermabergerak menuju vas deferens dan

berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkanoleh

satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada

saat kelompok hewanreptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang
dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.Ovum reptil betina yang telah

dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum

yangtelah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan

mengatasi persoalan setelah telurdiletakkan dalam lingkungan basah. Pada

kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangatdan ditinggalkan

oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mamalia adalah mamalia yang bergantung pada samudra untuk bertahan

hidup.Tingkat kebergantungan pada lingkungan laut berbeda pada masing-masing

spesies. Misalnya, lumba-lumba dan paus sepenuhnya bergantung pada laut

selama hidupnya, sementara anjing laut makan di samudra, namun berkembang

biak di darat. Saat ini terdapat sekitar 128 spesies mamalia laut, seperti anjing

laut, paus, lumba-lumba, dan walrus. Walaupun jumlahnya sedikit bila

dibandingkan dengan mamalia darat, jumlah biomassa mereka besar. Mereka

memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem laut, terutama dalam

meregulasi populasi mangsa.

Reptil adalah hewan bertulang belakang yang bersisik dan bernapas dengan

paru-paru. Reptil memiliki empat ordo yaitu Testudines, yaitu penyu dan kura-

kura; Squamata, yaitu kadal, ular, dan amphisbaenia; Rhynchocephalia, yaitu

tuatara dan Crocodylia, yaitu buaya. Kelompok reptil seperti ular dan penyu

merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi

internal).
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai