Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua


hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebra.
Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata
dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecualiremang, belut jeung, "lintah
laut", atauhagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali
jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.
Vertebrata ( hewan bertulang belakang ) merupakan hewan yang
mempunyai satu filum yakni chordata. Filum Chordata terdiri dari empat
subfilum yaitu Hemichordata, Urochordata, Cephalochordata dan
Vertebrata. Hewan Vertebrata ini mempunyai ruas-ruas tulang belakang
sebagai perkembangan dari notokorda. Habitatnya di darat, air tawar
maupun di laut. Vertebrata memiliki bentuk kepala yang jelas dengan otak
yang dilindungi oleh cranium ( tulang kepala ). Memiliki rahang dua
pasang ( kecuali Agnatha ), bernapas dengan insang, paru-paru dan kulit.
Anggota geraknya berupa sirip, sayap, kaki dan tangan, namun juga ada
yang tidak memiliki anggota gerak.
Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi
hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada
kingdom animalia tersebut adalah mamalia. Pada umumnya , semua jenis
mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut
tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada
spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies
yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian
tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau
sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula
( kelenjar ) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai

1
susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya
dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia
jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki
kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada
mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia
betina.
Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan
tingkatan tertinggi padakerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala
proses yang dilakukan oleh mamalia lebih tinggi daripada jenis animalia
lainnya. Mulai dari sistem pencernaan , pernafasan , peredaran darah ,
urogenital , hingga sistem syarafnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apasajakah ciri umum, klasifikasi dan bagaimanakah sistem otot pada


kelas mamalia ?
2. Bagaimanakah sistem peredaran darah, sistem pencernaan, dan sistem
pernafasan pada kelas mamalia ?
3. Bagaimanakah sistem reproduksi, sistem saraf, sistem indera dan
kelenjar endokrin pada kelas mamalia?
4. Apa sajakah ciri umum spesies unik Ornithorhynchus anatinus ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui ciri umum, klasifikasi dan memahami sistem otot


pada kelas mamalia
2. Untuk mengetahui dan memahami sistem peredaran darah, sistem
pencernaan, dan sistem pernafasan pada kelas mamalia
3. Untuk mengetahui dan memahami sistem reproduksi, sistem saraf,
sistem indera dan kelenjar endokrin pada kelas mamalia
4. Untuk mengetahui ciri umum spesies unik Ornithorhynchus anatinus

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri Umum, Klasifikasi, dan Sitem Otot pada Kelas Mamalia

1. Ciri Umum Kelas Mamalia

 Tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh


dari pengaruh panas maupun dingin
 Pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang
tumbuh baik.
 Tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu
betina.
 Diagfragma yang menventilasi paru-paru.
 Mempunyai kantung amniotik
 Tubuh yang endoterm atau berdarah panas.
 Bernafas melalui paru-paru.
 Mempunyai cuping telinga.
 Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi
taring, gigi premolar, dan gigi molar.
 Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya
kelenjar bau dan kelenjar pipi.
 Memiliki kantung pada mamalia marsupialia.
 Memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang
tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai
depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai
sayap.
 Anggota gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali
lubang, berenang, dan terbang.
 Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.

3
 Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.

2. Klasifikasi Kelas Mamalia

Anggota subclass Prototheria bertelur seperti kebanyakan


vertebrata non-mamalia. Namun, mereka memberi makan bayi mereka
dengan sekresi kelenjar susu seperti semua mamalia lainnya. Mereka
kekurangan puting, tetapi kulit di atas kelenjar susu mereka memancarkan
susu untuk bayi mereka. The Prototheria juga disebut
sebagai monotremes, Yang secara harfiah berarti bahwa mereka memiliki
satu pembuka untuk ekskresi dan reproduksi. Hal ini mirip dengan burung
dan reptil. The Prototheria juga mirip dengan reptil dalam beberapa aspek
kerangka mereka. Khususnya, kaki mereka berada di sisi tubuh mereka
daripada di bawah mereka. Hal ini menyebabkan gaya berjalan reptil-
seperti. Hanya ada tiga yang masih hidup kelompok spesies
langkaPrototheria. Ini adalah platypus Australia dan 2 moncong (berduri
trenggiling) spesies Australia dan New Guinea.
Semua hidup spesies mamalia, termasuk manusia lainnya, berada
di subclass Theria. Mereka memiliki kesamaan fakta bahwa mereka
melahirkan hidup muda. Mamalia Therian tampaknya tidak berevolusi
dariPrototheria. Sistem reproduksi prototherian relatif primitif ternyata
berkembang setelah baris evolusi mereka terpisah dari mamalia awal
lainnya.
Monotremata (monos, tunggal + trema, lubang; menunjuk
pada kloaka) adalahmamalia yang bertelur, bukannya beranak
seperti marsupialia (Metatheria) dan mamalia berplasenta (Eutharia).
Monotremata tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki
kelenjar susu. Artinya, monotremata memenuhi syarat untuk masuk ke
dalam kelas Mammalia. Perlu diketahui bahwa taksonomi yang sering
digunakan belakangan ini sering menekankan pada kesamaan nenek
moyang; diagnosa karakteristik sangat berguna dalam identifikasi asal usul

4
suatu makhluk, tapi misal ada salah satu anggota Cetacea ternyata tidak
memiliki karakteristik mammalia (misal, berambut) ia akan tetap dianggap
sebagai mammalia karena nenek moyangnya sama dengan mammalia
lainnya.
Seperti mamalia lainnya, monotremata berdarah panas dengan
kadar metabolik yang tinggi (walaupun tidak setinggi mamalia lainnya);
tubuhnya berambut, memproduksisusu untuk menyusui anak mereka,
memiliki tulang tunggal pada rahang bawahnya; dan memiliki tiga tulang
telinga tengah.
Allotheria (yang berarti "binatang buas lainnya", dari bahasa
Yunani allos-other dan animal) adalah cabang mamalia Mesozoik yang
telah punah. Karakteristik yang paling penting adalah adanya gigi
molariform yang lebih rendah yang dilengkapi dengan dua baris
longitudinal cusps. Allotheria termasuk Multituberculata, Gondwanatheria
(yang mungkin merupakan bagian dari Multituberculata, sebagai
kelompok saudara dengan Cimolodonta), dan mungkin Haramiyida,
meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka bahkan bukan
mamalia dan berbeda dari allotheres sejati secara Allotheres juga memiliki
panggul yang sempit, menunjukkan bahwa mereka melahirkan anak kecil
tak berdaya seperti marsupial. Ini adalah fitur dari semua mamalia non-
plasenta. Ketika pertama kali mengidentifikasi Allotheria pada tahun 1880,
Othniel Marsh menganggap kelompok ini sebagai perintah di Marsupialia.
Namun pada tahun 1997, McKenna dan Bell mengelompokkan Allotheria
sebagai infraclass.

3. Sistem Otot Pada Kelas Mamalia

Sistem ini tersusun dari organ otot rangka, otot polos, dan otot
jantung. Sistem otot berfungsi menentukan postur tubuh, menyimpan
glikogen, dan sebagai alat gerak aktif.
Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki
musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan

5
dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher dan ekstremitas
berkembang baik.
Diantara musculus yang penting bila kulit dibuka antara lain ialah :
a. Musculus Masetter : kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan
rahang bawah; musculi ini kuat berguna untuk mengunyah.
b. Musculi sterno cephalica : kanan kiri leher memanjang,
menggandeng kepala dan sternum.
c. Musculus pectoralis : berbentuk lebar melekat pada sternum dan
humerus terdiri atas 2 bagian.
d. Musculus rectus abdominalis : di tengah-tengah perut,
menghubungkan pelvicus dan sternum. Menutup ruang perut pada
pada ventral (bawah).
e. Musculus obliqus abdominalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus
obliqus externa dan musqulus obliqus interna; Musculus tersebut
menutup perut bagian samping.
f. Musculus transversus abdominalis : terletak di bagian bawah
musculus obliqus internal
g. Musculus intercostalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus
intercostalis interna dan musculus externa terdapat di antara costae.
h. Musculus latissimus dorsi : terdapat di atas punggung, membujur
dari leher hingga tulang pelvicus.
i. Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior
dan posterior berfungsi menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya.
Salah satu ciri mamalia yaitu rongga tubuh terbagi atas 2 bagian
oleh otot daging melintang diagraphma yang diliputi oleh peritonium.
Coelom (rongga tubuh) yang terbagi itu adalah cavum thoracalis (bagian
anterior) yang berisi cor dan pulmo dan cavum abdominalis (bagian
posterior) yang berisi vicera lainnya.
Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai 2 permukaan artikular
dorsal. Semua tulang pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum
mempunyai 4 buah tekik (celah) posterior. Otot pektoralis mayor dimulai
pada lunas tulang sternum, dan menarik tulang humerus kebawah (berarti

6
menarik sayap ke bawah). Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik
sayap ke atas (Sonic, 2008). Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah
mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih
sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala,
leher, dan ektremitas berkembang baik.

B. Sistem Sirkulasi, Sistem Pencernaan, Sitem Pernafasan dan Sistem


Urogenital pada KelasMamalia

1. Sistem Sirkulasi Pada Mamalia

Sistem ini tersusun dari organ jantung, pembuluh darah, pembuluh


limfatik (getah bening), dan kelenjar limfa. Sistem peredaran darah dan
limfa berfungsi mengangkut sari makanan ke sel-sel tubuh, mengangkut
hasil metabolisme yang tidak berguna ke luar tubuh, serta melindungi
tubuh dari penyakit.
Menurut Sukiya (2001), sistem sirkulasi pada mamalia lebih maju
daripada vertebrata lainnya, pada mamalia memiliki ruangan jantung yang
terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel. Atrium kanan dihubungkan dengan
ventrikel kanan oleh katubtriskuspidalis, sedangkan atrium kiri dan
ventrikel kiri dihubungkan oleh katub mitral atau bikuspidalis. Sistem
aorta berasal dari bagian lengkung aorta sebelah kiri, lengkung aorta
sebelah kanan menjadi arteri subklavia kanan. Semua vena kava langsung
masuk ke atrium kanan, sedangkan sinus venosus mereduksi pada saat
embrio. Tidak ada sistem portal renalis, meskipun sistem vena portal
hepatic sangat mirip dengan vertebrata lain. Eritrosit pada mamalia
bersifat eukleat (tidak berinti sel) (Sukiya, 2001).
Menurut Brotowidjoyo (2007), sistem peredaran darah mamalia
ada dua yaitu system peredaran darah besar dan system peredaran darah
kecil.
a. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)

7
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung
melalui aorta menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ
bagian bawah). Melalui arteri darah yang kaya akan oksigen menuju
ke sistem-sistem organ, maka disebut sebagai sistem peredaran
sistemik. Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke
jantung. Vena yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan
masuk ke bilik kanan melalui vena cava inferior, sementara vena yang
berasal dari sistem organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava
posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan,
selanjutnya akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Arteri pulmonalis merupakan satu keunikan dalam sistem peredaran
darah manusia karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa
darah kotor (darah yang mengandung CO2). Urutan perjalanan
peredaran darah besar: bilik kiri-aorta-pembuluh nadi-pembuluh
kapiler-vena cava superior-vena cava interior – serambi kanan.

b. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)


Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang
dibawa arteri pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru.
Dalam paru-paru tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran gas antara
O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan
dibuang ke luar tubuh. O2yang masuk akan diikat oleh darah (dalam
bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini
akan keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke
jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan keunikan
yang kedua dalam system peredaran darah manusia, karena
merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih. Urutan
perjalanan peredaran kecil: bilik kanan-jantung-arteri pulmonalis-
paru-paru-vena pulmonalis-serambi kiri jantung.

2. Sistem Pencernaan Pada Mamalia

8
Menurut Kickman (2001), saluran pencernaan mamalia terdiri
dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, dan anus. Perbedaan antara sistem pencernaan hewan memamah
biak dengan manusia terutama pada susunan dan fungsi gigi
serta lambung.Ada beberapa ciri unik yang menjadi karakteristik sistem
pencernaan mamalia. Umumnya mamalia mempunyai gigi, bibir biasanya
dapat digerakkan kecuali pada Monotremata dan paus. Kelenjar oval
(mulut) khususnya berhubungan dengan sekresi atau pengeluaran lendir.
Oleh karena umumnya mamalia hidup terestial maka kelenjar oral ini
untuk menjaga kelembaban mulut, tunas rasa/kecap di lidah dan membantu
menelan makanan. Beberapa kelenjar yang ada di oral antara lain
kelenjar parotis, submaksilaris dan kelenjar sublingual,dikhususkan
sebagai kelenjar saliva (air ludah). Kelenjar saliva pada beberapa spesies
mampu memproduksi enzim amylaseyang kemudian diaktifkan oleh asam
klorida untuk mengubah pati menjadi gula saat makanan berada di dalam
mulut (Sukiya, 2001).
Sukiya (2001) juga menyatakan bahwa beberapa jenis mamalia
yang frekuensi nafasnya pendek atau bernafas cepat biasanya dengan
mulut terbuka untuk membantu mengatur temperature tubuh. pengaturan
temperature tubuh ini sebagai hasil dari evaporasi saliva dan juga
evaporasi dari dalam paru-paru. Evaporasi saliva cenderung membantu
mendinginkan tubuh. penggunaan kelenjar saliva secara ekstrim sebagai
pengatur panas dapat dijumpai pada tupai tanah. Spesies gurun
seperti Citellus tereticaudus secara teratur mengeluarkan air ludah atau
liur dan menggosok-gosokkan air ludah di tubuh mereka ketika menderita
kepanasan.
Lidah pada sebagaian besar mamalia, kecuali paus berkembang
sangat baik dan bisa bergerak menjulur dan rektraksi (ditarik kembali)
karena adanya sejumlah otot intrinsik. Bagian permukaan lidah terdapat
beberapa tipepapillae yang terhubung dengan tunas rasa.

9
Esophagus mudah dibedakan dari lambung kelenjar dan
panjangnya tergantung pada panjang leher. Lambung pada mamalia
menunjukkan berbagai macam bentuk dan ukuran yang berhubungan
dengan kebiasaan makan, yaitu dari yang relative sederhana hanya berupa
struktur yang terdiri atas sekelompok ruangan dan ada yang sangat
kompleks. Vampire bat (Demodus rotundus) yang makanannya darah
segar dari korbannya, mempunyai ukuran lambung yang luas untuk
penyimpanan. Spesialisasi lambung ditemukan pada tikus grasshopper
(Onychomys) yang merupakan hewan pengerat kecil. Hewan ini hidupnya
tergantung dari serangga dan dengan demikian harus mampu memproses
kitin dalam sistem pencernaannya. Kelenjar pencernaan pada
tikus Onychomysterkonsentrasi di bagian fundus, sedangkan pada bagian
kardia dan pylorus dilindungi epithelium yang mampu bertahan dari efek
abrasi kitin.
Lambung sangat kompleks ditemukan pada ruminansia (pemamah
biak, paus dan sirenian). Lambung hewan pemamah biak ada 4 bagian,
yaitu pertama ruangan penyimpanan temporer disebut rumen. Makanan
dikunyah dan masuk dalam bagain ini dibasahi dan diaduk sampai berkali-
kali kemudian dari sini masuk ke perut kedua yang
disebutreticulum. Kunyahan ini kemudian dikeluarkan lagi (dimuntahkan
kedalam mulut ketika binatang itu sedang istirahat, dan vegetasi dikunyah
lagi, ditelan keduakalinya dan masuk kedalam lambung ketiga
yaitu omasum ataupesalterium. Disini pengadukan dilanjutkan sebagai
akibat dari gerak peristaltic dan masuk ke ruangan keempat
disebutabomasums. Selanjutnya makanan yang sudah tercampur dengan
sekresi dari kelenjar pencernaan pada dindingabomasum, kemudian masuk
kedalam duodenum atau bagian anterior usus kecil.
Usus kecil secara proporsional panjang dan bergulung-gulung
panjangnya berhubungan dengan kebiasaan makan. Usus kecil hewan
herbivora cenderung lebih panjang dari insektivora atau karnivora.
Ada kaikum (usus buntu) pada sambungan antara kolon dan usus
kecil. Kaikum umumnya kecil pada hewan karnivora, tetapi cukup panjang

10
ada hewan herbivor. Pada Monotremata masih mempunyai kloaka tetapi
bangunan ini tidak ditemukan lagi pada mamal yang lebih tinggi.

3. Sistem Pernafasan Pada Mamalia

Sistem pernafasan (respirasi) pada mamalia tidak sekompleks


pada burung. Menurut Gunderson (1976), paru-paru pada mamalia lebar,
namun tidak terdapat kantung udara seperti pada aves. Di depan celah pada
dasar faring terdapat katup tulang rawan yang dikenal sebagai epiglotis.
Udara masui melewati glotis ke laring dan kemudian masuk dalam trakea.
Gerakan udara di dalam trakea didorong masuk oleh cincin tulang rawan.
Udara dari trakea melewati pasangan bronkus utama kemudian ke dalam
cabang bronkhus dan bronkeolus yang lebih kecil, dan akhirnya berhenti
dalam alveoli dimana terjadi pertukaran gas.
Beberapa mamalia yang hidup di perairan terjadi modifikasi pada
bagian tertentu pada sistem pernafasannya. Modifikasi ini terjadi akibat
adanya adaptasi dari sistem respirasinya dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan perairan, terutama berupa perkembangan katup untuk menutup
lubang saluran pernafasan di dinding luar tubuh. Ephiglotis pada paus
berfungsi untuk menyalurkan udara ke dalam nasofaring sehingga dapat
ditutup rapat dengan jaringan otot penutup (Sukiya, 2001).
Mamalia penyelam yang mampu menyelam paling dalam adalah
paus. Pada kedalaman laut >1000m dengan temperatur air <10°C,
spermatozoa paus masih mampu bertahan hidup selama ±1 jam.
Sedangkan pada lumba-lumba menunjukkan alveolusnya yang melipat
untuk mencegah perubahan tekanan gas saat menyelam dan menghindari
narkosis nitrogen. Melipatnya alveolus ini ternyata terjadi pada semua
tingkat kedalaman penyelaman paus. Paru-paru paus tidak lebih besar dari
proporsi ukuran tubuhnya dari pada mamal darat, tetapi toleransi terhadap
kapasitas oksigen dan karbon dioksida di dalam darah lebih besar.
Saat penyelaman, detak jantung rata-rata berkurang sekitar 10 kali
per menit dan darah secara otomatis akan berhenti dari kulit. Darah dari

11
otot tubuh dan daerah ekor dialirkan untuk menyuplai ke bagian otak dan
jantung. Mamal penyelam memiliki sejumlah mioglobin berwarna merah
gelap yang terletak di jaingan otot, fungsinya menyerupai hemoglobin
yaitu untuk melayani penyediaan oksigen otot (Sukiya, 2001).

4. Sistem Urogenital Pada Mamalia

Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang


disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter.
Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin
melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang
terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka.
Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus,
urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.

C. Sistem Saraf, Sistem Indera, dan Kelenjar Endokrin pada Kelas


Mamalia

1. Sistem Saraf Pada Mamalia

Sitem saraf mamal berkembang lebih kompleks dibandingkan


vertebrata lain. Belahan cerebrum (otak besar) berasal dari telencefalon,
ada lekukan dan tonjolan di permukaannya sehingga
ada ridge atau gyrus dan depresi atausulkus. Lapisan luar (korteks)
cerebrum penyusunnya sebagian besar berupa sel saraf, sehingga tampak
berwarna abu-abu. Belahan otak besar sebelah kiri dan kanan digabungkan
satu dengan yang lainnya oleh komisura putih yang disebut
dengancarpus callosum. Lobus olfaktori pada mamal relatif kecil
dibanding dengan vertebrata lainnnya.

12
Diencefalon bagian dorsal disebut epitalamus, di lateral disebut
dengan talamus, dan di bagian ventral disebut hipotalamus. Kelenjar
pineal terdapat dibagian atap diencefalon, tetapi tidak menunjukkan
struktur seperi mata. Talamus menjadi pusat penyebaran respon yang
penting. Hipotalamus pada mamal terdiri atas 4 bagian yaituinfundibulum,
membentuk tangkai dan lobus posterior kelenjar pituitaria di ventral
otak, chiasma nervi opticii dimana syaraf optik sebelah kiri dan kanan
bersilang menuju otak, cinereumdiyakini menjadi pusat parasimpatikus
dan mammiliary bodiesmerupakan pusat impuls olfaktor. Hipotalamus
mengontrol sebagian besar fungsi dalam tubuh termasuk tekanan darah
ketika tidur, kandungan air, lemak dan metabolisme karbohidrat,
temperatur tubuh, dan aktivitas ritmis seperti mengganti rambut dan kulit
dan sekresi kelenjar pituitaria.
Fungsi dari otak tengah pada mamal kurang begitu penting bila
dibandingkan vertebrata lain yang lebih rendah, sehingga yang lebih
berperan adalah cerebrum. Otak tengah dibagi menjadi 4 bagian
disebut korpora quadrigemina. 2 lobus superior berhubungan dengan
penglihatan dan 2 lobus inferior berhubungan dengan pendengaran.
Cerebellum, sangat baik perkembangannya pada mamal sebagai pusat
kontrol gerakan tubuh. Persyarafan cerebellum mamal merupakan struktur
khusus dinamakan pons. Pons pada mamal merupakan ciri yang menclok
bila dilihat dari ventral metencefalon. Terdapat tendensi terhadap
pendeknya medulla spinalis (spinal cord) atau sumsum tulang tulang
belakang pada mamal. Sistem syaraf pusat dikelilingi oleh 3 lapisan
pelindung atau meninges. Bagian yang paling dalam berhubungan dengan
sistem syaraf itu sendiri, dinamakan piamater (selaput otak lunak). Di luar
piamater adalah arachnoidea. Diantara keduanya ada celah sub arachnoid
yang diisi dengan cairan cerebrospinal. Lapisan paling luar
adalah duramater (selaput otak) (Sukiya, 2001).
Mamal seperti amniota lainnya memiliki 12 saraf kranialis (nervi
cranialis). Saraf spinal (nervi spinalis) pada tulang belakang memiliki
radik dorsal dan radik ventral yang bersatu membentuk saraf spinal utama

13
sebelum muncul pada setiap invertebrata. Beberapa pleksus dapat
ditemukan pada hewan mamal. Pleksus adalah kompleks saraf yang
membentuk bangunan seperti jala yang merupakan hasil dari
penggabungan cabang saraf di ventral tulang belakang. Pleksus yang lain
dapat ditemukan pada bagian servik, brakhial, lumbar dan sakral.

2. Sistem Indera Pada Mamalia

Indera mamalia umumnya berkembang dengan baik. Kepekaan


indera pada masing-masing mamalia berbeda-beda misalnya kucing,
anjing mempunyai indera pendengaran yang istimewa. Selain indera
pendengaran anjing memiliki indera penciuman yang sangat
tajam.menangkap getaran bunyi setinggi 150.000 Hz
Pada umumnya semua jenis indra yang dimiliki oleh manusia
juga dimiliki oleh mamalia. Mamalia memiliki lima macam alat indra.
Masing-masing alat indra tersebut juga berkembang dan berfungsi dengan
baik. Beberapa jenis mamalia, bahkan memiliki alat indra dengan
kepekaan yang sangat kuat terhadap rangsangan terte.
Kucing memiliki tiga macam indra istimewa, yaitu indra
penglihat, pendengar, dan peraba. Mata kucing dapat melihat dengan baik
meskipun pencahayaan di lingkungan redup atau agak gelap pada malam
hari. Dalam keadaan demikian, sinar matanya berwarna kehijauan. Warna
hijau itu berasal dari pantulan suatu lapisan di bagian belakang matanya.
Pendengaran kucing sangat tajam karena daun telinganya mampu
menangkap getaran bunyi sebanyak-banyaknya. Kucing juga memiliki
kumis yang panjang dan kaku sebagai indra peraba yang sangat peka.
Anjing memiliki indra pencium dan pendengar yang sangat baik.
Daya penciumannya yang tajam membuat anjing mampu mengikuti bau
mangsanya sampai beberapa kilometer. Anjing pelacak dapat menemukan

14
persembunyian seorang penjahat dengan mencium jejaknya. Telinga
anjing juga dapat digerakkan dan ditegakkan sehiñgga mampu menangkap
getaran bunyi dengan sangat baik.
Indra pendengar kelelawar sangat baik, namun indra penglihatnya
kurang berkembang. Ketika terbang di malam han, kelelawar
mengeluarkan bunyi berfrekuensi lebih tinggi daripada 20.000 getaran tiap
detik(ultrasonik) yang tidak dapat didengar oleh manusia. Gelombang
bunyi yang dikeluarkan akan mengenai mangsa atau rintangan di
sekitamya dan dipantulkan kembali kepadanya. Pantulan gelombang bunyi
tersebut diterima telinga kelelawar yang berukuran besar kemudian
disampaikan ke pusat pendengaran di otak. Melalui cara inilah kelelawar
mengetahui keberadaan mangsa atau rintangan di sekitamya. Prinsip
semacam ini juga dipakai oleh manusia dalam membuat radar.
Beberapajenis. mamalia memiliki indra yang sangat peka. Indra
kucing yang sangat peka ialah indra peraba, penglihat, dan pendengar
Indra anjing yang sangat peka ialah indra pencium dan pendengar Indra
kelelawar yang sangat peka ialah indra pendengar.

3. Kelenjar Endokrin Pada Mamalia

Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar


endokrin (kelenjar buntu). Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan,
reproduksi, tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme.Hormon masuk
ke dalam peredaran darah menuju organ target. Jumlah yang dibutuhkan
sedikit namun mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama
pengaruhnya karena hormon mempengaruhi kerja organ dan sel.Hormon
terdiri dari 2 jenis berdasarkan struktur kimiawinya yaitu hormon yang
terbuat dari peptida (hormon peptida) dan hormon yang terbuat dari
kolesterol (hormon steroid).Perbedaan saraf dan hormon adalah saraf
bekerja cepat dan pengaruhnya cepat hilang. Sedangkan hormon bekerja
lambat dan pengaruhnya lama.

15
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, merupakan suatu kelenjar
yang tidak memiliki saluran pelepasan (ductless) untuk mengeluarkan hasil
sekresi/ penggetahannya ke luar dari tubuh kelenjar. Sekret/getah yang
diproduksi oleh kelenjar yang demikian ini disebut hormon.
Karena tidak memiliki saluran pelepasan maka hormon ini
langsung merembes ke peredaran darah, lymphe atau cairan tubuh dari
organ sampai ke organ target/sasaran. dalam hal ini hanya jaringan tertentu
saja yang mampu memberikan tanggapan/respons terhadap hormon-
honnon yang tertentu pula.

a. Struktur kelenjar endokrin


Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin; Kelenjar
endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai
susunan mikroskopis sangat sederhana.Kelompok ini terdiri dari
deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan
ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler. Kelenjar
endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke
dalam pembuluh darah. Sekresinya disebut : hormon. Hormon yaitu
penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke
dalam aliran darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel
target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. Derivat asam
amino – dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan
nervus medulla supra renal dan neurohipofise, contoh epinefrin dan
norepinefrin Petide /derivat peptide – dibuat oleh kelenjar buntu yang
berasal dari jaringan alat pencernaan Steroid – dibuat oleh kelenjar
buntu yang berasal dari mesotelium, contoh hormon testes, ovarium
dan korteks suprarenal. Asam lemak – merupakan biosintesis dari dua
FA, contoh hormon prostaglandin.

b. Klasifikasi Hormon

16
 Hormon perkembangan/Growth hormone – hormon yang memegang
peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini
dihasilkan oleh kelenjar gonad.
 Hormon metabolisme – proses homeostasis glukosa dalam tubuh
diatur oleh bermacammacam hormon, contoh glukokortikoid,
glukagon, dan katekolamin.
 Hormon tropik – dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan
fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang
pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses
spermatogenesis (LH).
 Hormon pengatur metabolisme air dan mineral – kalsitonin
dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium
dan fosfor.

c. Struktur sistem endokrin

 Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada


permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktus intestinal.

 Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan


endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke
dalam darah.

d. Fungsi sistem endokrin

 Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang


sedang berkembang

 Menstimulasi urutan perkembangan

 Mengkoordinasi sistem reproduktif

 Memelihara lingkungan internal optimal

17
D. Ciri Umum Spesies Unik Ornithorhynchus anatinus
Platypus merupakan mammalia yang sangat unik karena ia satu-
satunya mammalia yang bertelur dan menyusui anaknya, atau dalam istilah
biologi disebut ovovivipar dan memiliki bisa layaknya ular, mempunyai
mulut seperti bebek dan mempunyai bulu seperti berang-berang. Si kaki
rata ini, suka sekali makan serangga-serangga kecil dan udang. Panjang
badannya, sekitar 50 – 60 sentimeter (jantan) dan 40 – 50 sentimeter
(betina). Platypus memiliki empat kaki yang tersusun secara horisontal
dalam tubuhnya. Hal itu berfungsi untuk pergerakannya di darat. Selaput
di kaki depannya memiliki ukuran yang cukup besar untuk membantunya
berenang dalam air. Platypus berenang dengan mengerakkan kaki
depannya. Satu keanehan yang mungkin belum banyak orang tahu adalah
platypus jantan dapat menyalurkan racun dari sejumlah bagian di tungkai
kakinya.
Platypus menelurkan telur yang mirip dengan telur reptil, dan
sedikit lebih bundar daripada telur burung. Platypus betina biasanya
menelurkan dua telur pada saat yang bersamaan. Walaupun terkadang
memungkinkan Platypus betina menelurkan satu atau tiga telur.

1. Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Monotremata
Famili : Ornithorhynchidae
Genus : Ornithorhynchus
Spesies : Ornithorhynchus anatinus
2. Makanan
 Karnivora (hewan pemakan daging)
 Makanannya khususnya adalah : ikan-ikan kecil, katak, telur ikan, dan
sebagainya.
 Biasanya platypus berburu pada malam hari.

18
3. Ciri ciri
 Berat badan : 3 lbs atau 1,4 kg
 Tinggi kepala dan tubuh : 15 inch atau 38 cm
 Panjang ekor : 5 inch atau 13 cm
 Memiliki paruh seperti bebek
 Memiliki kaki bersirip seperti bebek
 Memiliki bulu pendek dan berwarna cokelat.
 Bertelur dan mengerami telurnya
 Menyusui anaknya
 Pintar dalam berenang
4. Cara reproduksi
Platypus memiliki organ reproduksi yang mirip dengan burung
(aves). Platipus betina mempunyai sebuah ovarium yang terdiri dari
ovarium kanan dan ovarium kiri. Sama dengan burung, ovarium kanannya
juga tidak tumbuh sempurna.
Platypus merupakan hewan ovipar atau hewan yang bertelur. Mirip
seperti unggas, platypus akan bertelur, meletakkan telurnya dalam sarang
lalu mengeraminya. Setelah telurnya menetas, induk platypus akan segera
menyusui anaknya.
Telur platypus mirip dengan telur reptil. Bentuknya sedikit lebih
bundar bila dibanding telur burung. Dalam satu waktu, biasanya platypus
akan menelurkan dua butir telur sekaligus. Terkadang, platipus betina juga
dapat menelurkan satu atau tiga telur.
Periode inkubasi pada telur platypus terbagi menjadi tiga bagian,
yakni :
Tahap pertama : embrio tidak memiliki satupun organ fungsional
sehingga hanya bergantung pada kantung merah telur untuk bernapas.
Tahap kedua : jari-jari kaki mulai muncul. Tahap ketiga : gigi muncul
Periode inkubasi berlangsung sekitar 10 hari. Setelah itu, telur akan
menetas. Bayi platypus yang baru menetas tidak memiliki rambut. Begitu
menetas, bayi platypus akan segera menempel pada induknya.Sang induk
lalu akan segera menyusui anaknya yang buta dan peka. Bayi platypus akan

19
meninggalkan sarangnya setelah usiamya 17 minggu atau kurang lebih 4
bulan.
5. Habitat
Platypus adalah hewan malam dan semi-akuatik, Platypus adalah
hewan endemik (hanya terdapat) di Australia, terutama di :Tasmania,
Victoria, New South Wales, Queensland

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mamalia merupakan salah satu kelas dari vertebrata yang memiliki ciri
umum yaitu memeiliki kelenjar suss, melahirkan dan memiliki rambut.
Subclass dari mamalia adalah Prototheria yang memiliki infraclass
Monontremata dan Allohetria. Sistem ini tersusun dari organ otot
rangka, otot polos, dan otot jantung. Sistem otot berfungsi menentukan
postur tubuh, menyimpan glikogen, dan sebagai alat gerak aktif.
2. Sistem ini tersusun dari organ jantung, pembuluh darah, pembuluh
limfatik (getah bening), dan kelenjar limfa. Menurut Kickman (2001),
saluran pencernaan mamalia terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Sistem ini tersusun dari
organ hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Sistem
pernapasan berfungsi mengambil 02 dan mengeluarkan C02 dari
tubuh. Sistem eksresi tersusun dari organ ginjal, ureter, kantong kemih,
dan uretra. Sistem urinaria pencernaan berfungsi mengeluarkan hasil

20
metabolisme yang tidak berguna ke luar tubuh dan menjaga
keseimbangan sel dengan lingkungannya.
3. Sistem saraf tersusun dari organ otak, sumsum tulang beiakang, dan
simpul-simpul saraf (ganglion). Sistem saraf berfungsi menerima dan
merespons rangsang dari lingkungannya. Indera mamalia umumnya
berkembang dengan baik. Kepekaan indera pada masing-masing
mamalia berbeda-beda dari indera penciuman hingga pendengaran.
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin (kelenjar buntu). Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan,
reproduksi, tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme.
4. Platypus merupakan mammalia yang sangat unik karena ia satu-
satunya mammalia yang bertelur dan menyusui anaknya, atau dalam
istilah biologi disebut ovovivipar dan memiliki bisa layaknya ular,
mempunyai mulut seperti bebek dan mempunyai bulu seperti berang-
berang.

B. Saran
Mamalia merupakan salah satu kelas dari vertebrata dan
merupakan jenis hewan yang sering kita jumpai. Oleh sebab itu kita perlu
mengetahui lebih lanjut tentang karakteristik dari hewan ini. Pengetahuan
mangenai hewan ini akan sangat bermanfaat dan dapat menambah
wawasan kita.

21
22

Anda mungkin juga menyukai