ABSTRAK
Pulau Derawan merupakan pulau Indonesia yang terdapat sejumlah objek wisata
bahari yang menaman, salah satunya tanam bawah laut yang diminati wisatawan
mancanegara terutama para penyelam kelas dunia. Salah satu jenis biota laut
memiliki nilai ekonomis yaitu udang dan kepiting rajungan yang merupakan salah
satu kelas crustacea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indentifikasi kepiting
rajungan dan udang putih. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November
2018. Hasil klasifikasi udang putih termasuk salah satu kelas crustaceae, famili
penaedae dan nama ilmiahnya litopenaeus Vannamei di Pulau Derawan ditemukan
sebanyak 4 ekor dan kepiting rajungan termasuk class crustaceae famili Portunidae
dengan nama ilmiahnya Portunus pelagicus dan yang ditemukan sebanyak 10 ekor.
Laut dan Pesisir Indonesia memenagang peranan penting dalam kehidupan bangsa
karena lebih dari 60 ribu jiwa penduduk Indonesia sebagai nelayan, selain itu laut dan
pesisir juga sebagai habitat flora dan fauna laut, sehingga aktivitas masyarakat
disekitar perairan mempengaruhi keberadaan nutrien di perairan yang pada akhirnya
memberi dampak pada kualitas air dan mempengaruhi kepadatan dan
keanekaragaman biota laut yang khsusnya pada class crustaceae yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi (Pratiwi, 2013)
Pulau Derawan merupakan pulau Indonesia yang letaknyaa di Kecamatan Pulau
Derawan, Kabupaten Berau, dan Provinsi Kalimantan Timur. Di kepulauan ini
terdapat sejumlah objek wisata bahari yang menaman, salah satunya tanam bawah
laut yang diminati wisatawan mancanegara terutama para penyelam kelas dunia.
Selain itu, pulau Derawan memiliki keanekaragam biota laut yang di manfaatkan
penduduk sekitar sebagai sumber pencahariaanya, salah satunya dari kelas crustacean
yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi (Ratnawati, 2012)
Krustacea merupakan filum Arthropoda yang habitatnya di air laut dan air tawar
yang memiliki cangkang yang keras karena adanya endapan kalsium karbonat pada
kutikula. Krustacea yang banyak dijumpai adalah kepiting dan udang. Kepiting
merupakan anggota crustaceae yang habitatnya di dasar laut, dasar lumpur dan pasir,
kepiting memiliki kaki beruas-ruas dan bagian perut mereduksi (Suharta, 2015)
Kepiting merupakan fauna yang habitatnya dan penyevarannya terdapat di air
tawar, payau, dan laut. Jenis-jenisnya sangat beragam dan dapat hidup di kolom
perairan. Salah satu jenisnya yang hidup di perairan ini adalah kepiting rajungan
(Portunus pelagic). Sebagian besar kepiting merupakan fauna yang aktif mencari
makanan di malam hari (Kristoral, 2017). Kepiting Rajungan (Portunus pelagic)
habitatnya beragaman, pada fase juvenil dan remaja rajungan hidup di daerah pesisir
dan pasa saat dewasa akan kembali ke laut dalam dengan salinitas tinggi (Ningrum,
2015). Umumnya rajungan tinggal di dasar perairan sampai kedalaman 65 meter, tapi
sesekali juga dapat terlihat di permukaan atau koloni perairan pada malam hari pada
saat mencari makanan ataupun berenang dengan segaja mengikuti arus (Suharti,
2015)
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan jenis udang yang memiliki
nilai ekonomis tinggi dan banyak diminati masyarakat. Udang vaname di wilayah
Asia disebut Hawai dan di Thailand disebut Khung Kao, masyarakat Indonesia sering
menyebutnya sebagai udang putih. Udang dewasa hidup di laut terbuka dan udang
muda bermigrasi kearah pantai dan aktif mencari pada malam hari (Panjaitan, 2012)
Manfaat penelitian ini adalah dapat sebagai referensi dalam mengindentifikasi
udang vaname dan kepiting rajungan dan dapat di jadikan sebagai dasar pertimbangan
dalam mengolah sumber daya rajungan dan udang di perairan.
2. TUJUAN
Indentifikasi udang dan kepiting rajungan di Pulau Derawan
3. METODE
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9-10 November 2018 di Pulau Derawan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu crution, observasi, wawancara.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian yaitu: pinset, plastik zipper, plastik es
batu, toples, termometer, kertas laber, refragrometer, tdsmeter, phmeter, kamera,
snorkling, . Bahan-bahan yang digunakan yaitu air laut, sampel, alcohol 70%, dan
tisu.
Cara Kerja
1. Pengambilan sampel
2. Mengukur pH
3. Mengukur Salinitas dengan refragrometer
4. Mengukur kandungan zat terlarut pada media dengan alat TDS
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan alat pHmeter, mengukur suhu
dilakukan dengan menggunakan termometer dan TDSmeter, mengukur oksigen
terlarut dilakukan dengan menggunakan alat TDSmeter, dan untuk mengukur
salinitas dilakukan dengan menggunakan refragrometer.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Udang (Litopenaeus
Vanname)
2 Portuni 10 ekor 310 1690 5, 30 ppt 2°13
dae C m/L 6 ’86”
LU
118°
51’3
Kepiting Rajungan ”
(Portunus pelagicus) BB
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Penaeidae
Genus : Litopenaeus
Udang vaname mempunyai tubuh beruas-ruas yang kulitnya terdiri dari kitin,
memiliki lima pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang, tentakel yang panjang.
Tubuh udang vaname secara morfologis dibedakan menjadi dua bagian yaitu
cephalothorax atau bagian kepala dan dada serta bagian abdomen atau perut.
Kepiting Rajungan
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Subkelas : Malacostraca
Ordo : Gucandae
Famili : Portunidae
Genus : Portinus
Pembahasan
Suhu yang di Pulau Derawan sekitar 30 ℃ merupakan suhu yang cocok bagi
pertumbuhan udang hal ini sesuai dengan hasil penelitian Arsad (2017) bahwa suhu
optimal untuk pertumbuhan udang viname yaitu 28-31 ℃. Salinitas di Pulau Derawan
sekitar 30 ppt yang masih memungkinkan dalam perumbuhan udang hal ini di perkuat
oleh Arsad (2017) bahwa udang tumbuh baik pada salinitas 5-45 ppt. salinitas
berperan dalam proses molting udang. Pada salinitas yang tinggi pertumbuhan udang
terganggu.
KESIMPULAN
UCAPAN TERIMAKASIH
Dosen pengampu mata kuliah ibu Nursia M.Pd, dan bapak Endik Deni Nugroho
M.Pd,. keluarga bapak H. Herman pemilik homestay, senior sebagai asdos yang juga
membimbing dan mengarahkan kami mahasiswa, juga masyarakat setempat, dan
semua teman-teman biologi angkatan 2016 yang ikut berpartisipasi dalam kuliah
lapang
DAFTAR PUSTAKA
Kristoval, dkk. 2016. Studi Ekologi Kepiting Bakau Dan Kepiting Rajungan
Di Perairan Batu Licin Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan. Jurnal
Perikanan Dan Kelautan