IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN ANATOMI PADA AYAM KAMPUNG (Gallus

domesticus)
Identification of Morphology and chicken anatomy (Gallus domesticus)

Recxy Perdana Syah Putra1, Nuryunita2, Ainlah Dewi Juhelma3, Lolyta Damanik4
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Borneo Tarakan, Indonesia
Jl. Simpang Amal, Tarakan Telp.081353719991
Email : reysyahputra19991@gmail.com

ABSTRAK
ayam kampung (Galus domesticus) merupakan ordo dari aves yang sebagai hewan peliharaan, mampu
mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup
disembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Ayam kampung memiliki bentuk tubuh yang kecil
dari ayam jenis lainnya. Ayam kampung memiliki bulu yang berwarna putih, hitam, kemerahan, kekuningan,
dan juga warna kombinasi lainnya. Ayam kampung pada jantan memiliki jengger berwarna merah, bergerigi
dan berdiri tegak, sedangkan pada betina memiliki jenger kecil dan juga tebal serta memiliki warna merah
cerah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Borneo Tarakan yang bertujuan untuk mengetahui morfologi dan anatomi pada hewan aves.
Hasil penelitian yang kami lakukan pada ayam kampung bahwa ayam kampung memiliki warna bulu yang
berkombinasi dari warna coklat, putih, hitam, dan kekuningan. Sedangkan pada anatominya terdapat hati,
paru-paru, usus, tembolok, empedu, jantung dan anus.

Kata Kunci: Ayam kampung, morfologi, anatomi

PENDAHULUAN yang umum dipelihara. Ayam kampung

Aves adalah anggota kelompok hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang
memiliki bulu dan sayap yang biasa disebut
unggas. DiIndonesia jumlah unggas pada
saaat ini lebih dari ratusan ribu, termasuk di
dalamnya ayam, itik dan burung. Dimana
jenis unggas yang umum dipelihara adalah
ayam, itik, puyuh, dan burung dara.
Ayam kampung merupakan ayam asli
yang sudah beradaptasi dengan lingkungan
tropis Indonesia. Sebenarnya ayam– ayam
yang diternakkan kini (Gallus domesticus)
berasal dari ayam hutan (Gallus varius) di
Asia Tenggara. Jadi, ayam hutan
merupakan nenek moyang ayam kampung
kemungkinan berasal dari pulau Jawa.
Akan tetapi, saat ini ayam hutan sudah
tersebar sampai ke Pulau Nusa Tenggara
(Rasyaf, 1998). secara umum ayam
kampong mempunyai warna bulu beragam
(hitam, putih, cokelat, kuning dan
kombinasinya), kaki cenderung panjang dan
berwarna hitam, putih, atau kuning serta
bentuk tubuh ramping.
Melalui pengamatan morfologi dan
anatomi dari salah satu aves yaitu ayam
kampung (Gallus domesticus) mahasiswa
diharapkan mampu mengindentifikasi
organ-organ system gerak, repirasi, digesi,
sirkulasi, ekskresi dan reproduksi.

METODE Borneo Tarakan. Penelitian ini dilakukan

Pengamatan ini dilaksanakan pada dengan menggunakan metode pengamatan
tanggal 22 desember 2017. Pengamatan ini langsung dan tidak langsung dengan
dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas menggunakan scapel untuk
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas mengidentifikasi ayam kampung (Gallus

1
Gallus Domesticus). Pengamatan ini
dilakukan untuk mengetahui ciri morfologi
dan struktur anatomi. Pengamatan ciri
morfologi didapatkan dengan melakukan
menyembelih/membius ayam dengan
menggunakan pisau tajam/alkohol,
meletakkan ayam diatas papan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah dilakukan bahwa pada bagian
morfologi ayam kampung ini memiliki
bentuk dan ukuran yang jauh relatif lebih
kecil dibandingkan dengan ayam lainnya,
memiliki berat sekitar 1,4 kg. Ayam
kampung ini memiliki warna bulu putih,
hitam, kemerahan, kekuningan dan juga
warna kombinasi lainnya. Ayam kampung
pada jantan memiliki jengger berwarna
merah, bergerigi dan berdiri tegak,
sedangkan pada betina memiliki jengger
kecil dan juga tebal serta memiliki warna
merah cerah.
Namun, pada bagian kulit ayam
tersebut memiliki warna kuning pucat,
memiliki kaki panjang dan juga kuat. Selain
itu, ayam kampung ini tidak dapat
dibedakan kedalam penghasil daging dan
juga telur sebagaimana layaknya ayam ras
umur empat bulan. Oleh karena itu, ayam
kampung ini tidak dapat di patokan untuk
menghasilkan produktivitas telur dan
daging dengan maksimal.
Kemudian pada struktur anatominya
terdapat kerongkongan sebagai saluran
penghubung antara mulut dan lambung
dimana tempat makanan lewat. Bagian
tembolok yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan makanan sementara. Jantung
berperan untuk memompa darah ke seluruh
tubuh. Paru-paru sebagai alat pernapasan.
Hati tempat penetralisir racun yang masuk
dengan mengeluarkan zat toksin berupa
seksi/sterofom dan mengamati struktur
morfolofinya, menggambar struktur
morfologi pada ayam, kemudian membedah
ayam mulai dari bagian anterior ke bagian
posterior, serta mengamati dan
menggambar sistem anatomi pada ayam
kampung (Gallus Domesticus).
empedu. Lambung berfungsi sebagai
tempat pencernaan baik secara mekanik
maupun kimia dengan menggunakan enzim.
Usus halus berfungsi sebagai tempat
penyerapan sari-sari makanan dan usus
besar berperan sebagai tempat penyerapan
air dalam kapasitas yang besar. Sisa
metabolisme kemudian akan di keluarkan
melalui anus. Ginjal tempat pembentukan
urine dan pankreas yang menghasilkan
enzim pencernaan.
Sistem respirasi ayam pada saat
inspirasi yaitu mulai dari lubang hidung,
yaitu udara akan masuk melewati lubang
hidung, menuju ke trakea dan kemudian ke
paru-paru. Begitu juga ketika ekspirasi,
setelah oksigen yang masuk pada tubuh itik
dan di pakai dalam proses metabolisme dan
aktivitas tubuh maka dihasilkan
karbondioksida yang kemudian akan
dikeluarkan melalui proses ekspirasi, yaitu
udara yang terdapat dalam tubuh ayam akan
dikeluarkan melalui trakea dan berujung
pada hidung. Terkhusus untuk kelas aves
yang memiliki kantung udara atau kantung
hawa ini berfungsi untuk menyimpan udara
yang kemudian akan digunakan pada saat
burung dalam keadaan terbang.
Sistem pencernaan pada ayam di mulai
dari mulut kemudian makanan akan masuk
ke tembolok, tempat penyimpanan makanan
sementara dan kemudian akan masuk ke
dalam lambung dengan gaya peristaltik, di
lambung akan terjadi pencernaan baik
secara mekanik maupun kimiawi. Makanan
2
kemudian akan masuk ke dalam usus halus
untuk di serap sari-sari makanan dan ke
usus besar untuk proses penyerapan air
dalam jumlah yang besar. Kemudian sisa-
sisa pencernaan ini akan di buang melalui
anus.
Pada ayam jantan testis berjumlah
sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian
permukannya licin, terletak di sebelah
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan maka diketahui morfologi serta
anatomi dari ayam kampung. Secara
morfologi ayam kampung ini memiliki
warna bulu putih, hitam, kemerahan,
kekuningan dan juga warna kombinasi
lainnya. Ayam kampung pada jantan
ventral lobus penis bagian paling kranial.
Dan pada ayam betina ovarium berkembang
hanya yang kiri, dan terletak di bagian
dorsal rongga abdomen, bentuknya panjang,
bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh
oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian bagian anterior dan
posteriornya.
memiliki jengger berwarna merah, bergerigi
dan berdiri tegak, sedangkan pada betina
memiliki jengger kecil dan juga tebal serta
memiliki warna merah cerah Secara
anatomi ayam kampung ini memiliki organ
seperti hati, paru-paru, usus, tembolok,
empedu, jantung dan anus.
3
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut dengan menggunakan dua jenis ayam
yang sama tetapi diambil dari tempat yang
berbeda agar mendapatkan hasil
perbandingan morfologi dan anatominya.

DAFTAR PUSTAKA

R. Maihamdi. (2016). Tinjauan Pustaka

Ayam Kampung. repository.uin-
suska.ac.id/2602/3/BAB%20II.pdf

anonim, (no tahun). Deskripsi Ayam

Kampung.
digilib.unila.ac.id/12127/7/II.pdf

I. Kompian. (2001). Kinerja Ayam

Kampung Dengan Pemberian Pakan
Secara Memilih Dengan Bebas.
oaji.net/articles/2015/1610-
1424048995.pdf