Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOLOGI

Gallus gallus bankiva

Oleh :

Kelas A

Kelompok 7

Harry Yusuf 200110140203

Teza Ramdhani 200110140204

Muhammad Farouq Ramdhani 200110140205

Anies nuraeni 200110140206

Akhmad Zainal Mubarak 200110140207

Muhammad Lukhcy D.P. 200110140208

Muchamad Rafi Fauzan 200110140209

LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2014
I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam bidang peternakan kita ketahui bahwa Ayam (Gallus sp)

termasuk kelas aves. Tubuhnya ditutupi bulu yang berfungsi sebagai

pengatur suhu dan membantu pada saat terbang, memiliki dua pang

ekstermis mempunyai sepasang anggota belakang yang maing-masing kaki

berjari 4 serta di akhiri dengan cakar,serta mulutnya memilki paruh. Ayam

memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan

timbangan berat yang ringan.Timbangan yang ringan tetapi berat ini

memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau

berenang bagi unggas air.Tulang punggung didaerah leher dan otot dapat

digerakkan.Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku

yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk

menopang gerakan dan aktifitas sayap.

Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat

pneumatik (berongga).Rongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan

yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk

bernafas melalui sayap.Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah

diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para

pemburu.Dua belas persen struktur tulang pada ayam adalah tipe tulang

meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali

yang mengikat struktur beringga bersama-sama dengan sumsum tulang


dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan

telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana cirifisik Cortunix cortunix japonica, Gallus gallus bankiva, dan

Anas platyrhinchos.

2. Bagaimana sistem pencernaan, reproduksi, dan respirasi Cortunix cortunix

japonica, Gallus gallus bankiva, dan Anas platyrhinchos.

1.3 . Maksud dan Tujuan

- Mengetahui ciri fisik Cortunix cortunix japonica, Gallus gallus bankiva,

dan Anas platyrhinchos.

- Mengetahui sistem pencernaan, reproduksi, dan respirasi Cortunix

cortunix japonica, Gallus gallus bankiva, dan Anas platyrhinchos.


II

TINJAUAN PUSTAKA

Ayam (Gallus gallus bankiva) adalah unggas yang biasa dipelihara orang

untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya.Ayam peliharaan

(selanjutnya disingkat "ayam" saja) merupakan keturunan langsung dari salah satu

subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus)

atau ayam bangkiwa (bankiva fowl).Kawin silang antarras ayam telah

menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam

fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur

(untuk diambil telurnya).Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat

dekatnya, ayam hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya

dikenal sebagai ayam bekisar. Ayam menyediakan dua keperluan pokok diet

manusia sebagai sumber protein: daging ayam dan telur.

Ayam dipercaya para ahli berasal dari domestikasi ayam hutan merah

(ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang hidup di India.Namun demikian, pengujian

molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G.

sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang

menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.(Riyanti, 2004)

Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin

(dimorfisme seksual).Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih

besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang

menjuntai.Ayam betina (babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek

atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek.
Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia

membawanya.Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di

sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya.Karena kebanyakan ayam

peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak

menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon.

Terdapat sejumlah ras lokal ayam akibat kegiatan domestikasi dan seleksi untuk

sifat/penampilan tertentu, seperti

ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang

memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam

hias;

ayam Kedu cemani, ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri khas

warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam

pedaging dan ayam hias;

ayam Nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk

badan tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam

pedaging dan hias;

Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe tertentu,

namun sifat itu tidak masuk dalam ras tertentu, seperti

ayam walik, ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak

berdiri;

ayam Bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya,

sekarang mulai dibiakmurnikan.

Ayam "bantam", suatu ras murni setengah katai hasil seleksi

ayam katai, istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi

panjang kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"),
terdapat berbagai ras lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini.

(Rasyaf, 2003)
III

ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA

3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan untuk kegiatan praktikum kali ini adalah :

Pinset

Gunting

Bak preparat

Pisau

Plastik

3.2 Bahan

- Ayam

- Bebek

- Puyuh

3.3 Prosedur Kerja

1. Gallus-gallus bankiva terlebih dahulu disembelih sesuai dengan prosedur

pemotongan hewan dengan tujuan untuk memudahkan pembedahan.

2. Kemudian cabuti bulu bagian truncus dan cauda lalu amati.

3. Bedah kulit secara linea mediana pada bagian ventral hingga cloaca, ke

lateral pembedahan kulit daerah leher hingga ke rostrum.

4. Perhatikan semua organ-organ yang ada dalam Gallus-gallus bankiva.

Usus-ususnya dijulurkan agar dapat diamati serta mempermudah organ lain

untuk dilihat.
5. Bagian mulut rostrum diamati sistem tractus digestivus dan tractus

respiratorius.

6. Pelajari dan amati sistem dan susunan skeleton/ musculare (perototan) di

daerah thorax (dada). Dimana letak m. pectorales major dan m. pectorales

minor, apa fungsinya, dimana origo dan insertionya.


IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Keterangan :

Keterangan :
Keterangan :

Keterangan :
4.2. Pembahasan

1) Morfologi Luar, Keterangan Gambar :

1. Paruh (rostrum) yang terdiri dari maxilla dan mandibula yang

berguna sebagai tangan dan mulut.

2. Nares (lubang hidung) berjumlah sepasang terletak pada lateral

rostrum bagian atas.

3. Cera , tonjolan kulit yang lunak terletak pada bagian atas rostrum.

4. Organon visus (mata), dikelilingi oleh kulit yang berbulu, di mata

terdapat iris yang berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan

serta terdapat pupil yang relatif besar dibandingkan dengan besar

matanya.

5. Porus acustic externus (lubang telinga luar), terletak disebelah

dorso caudal mata. Membran tympani terdapat di sebelah dalamnya

dan berguna untuk menangkap geteran suara.

6. Collum (cervix) panjang, mudah digerakan ke berbagai jurusan,

diselubungi bulu.

7. Cauda (ekor) Berbentuk pendek dan biasa dikenal dengan

uropygium selain itu juga, cauda ini ditutupi dengan bulu-bulu

yang disebet retrices, pada bagian uropygium bagian dorsal

terdapat kelenjar minyak yang disebut glandula uropygialis yang

berfungsi untuk meminyaki bulu-bulu.

2) Morfologi Luar pada Gambar Unggas :

1. Cor, Terletak di linea mediana berbentuk sebagai conus dan

dibungkus oleh pericardium


2. Hepar, Terletak caudal dari cor terdiri atas 2 lobi

3. Pulmo, Terdapat pada ujung-ujung bronchi berjumlah sepasang.

Melekat pada dinding dorsal thorak. Pulmo ini dibungkus oleh

selaput pleura, sebelah lateral hepar berwarna merah muda seperti

spons

4. Ventriculus, Berdinding tebal dengan lumen kecil sebelah caudal

lobus sinister hepar warnanya merah tua

5. Duodenum, Berbentuk huruf U mempunyai pars descendens dan

pars ascendens caudal dari ventriculus diantartanya terjepit

pancreas. Kemudian setelah duodenum terdapat jejunum dan

ileum.

6. Pancreas, Terjepit diantara bagian duodenum berwarna kuning tua

7. Trachea, Lanjutan dari larynx ke arah cauda berupa suatu pipa

yang mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus

tracheali
V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Praktikan dapat memahami ciri-ciri fisik Cortunix cortunix japonica, Gallus

gallus bankiva, dan Anas platyrhinchos.

Ciri fisik ayam :

- Jantan : berukuran lebih besar dari pada ayam betina Memiliki jalu

panjang, berekor panjang dan menjuntai, memiliki jengger.

- Betina : berukuran lebih kecil, memiliki jalu pendek, berekor pendek.

Ciri fisik Bebek

- Kaki bebek pendek dan disela-sela kakinya terdapat selaput kulit

- Bentuk paruh yang pipih

Ciri Fisik puyuh :

- Mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu pelepah

Sistem pencernaan, respirasi dan reproduksi meliputi :

Rostrum-Esophagus-Crop-Proventiculus-Gizzard-Pranceas-Duodenum-

Jejunum-Ileum-2 Colic Caeca-Large Intestine-Cloaca.

5.2 Saran

Menurut kelompok kami sebaiknya lebih mengefektifkan waktu dan

pelmbelajarannya.Sehingga mahasiswa lebih bisa menyerap pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/ayam

http://id.wikipedia.org/wiki/aves

Arthur M. Weimer, Zoologi, Third Edition, Richard D. Irwin, Inc., Home Wood,

Illinois,1996

Bambang Riyanto, Biologi Universitas, Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada,

Yogyakarta

faisalnento.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-ayam.html

Anda mungkin juga menyukai