Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA

PENGAMATAN MORFOLOGI KROMOSOM MITOSIS DARI SAPI DAN


MANUSIA

DISUSUN OLEH :

KELAS A

KELOMPOK 5

THOMAS JULIAN 200110130067

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2014
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kromosom disebut juga sebagai autoduplikasi karena selalu mengganda


dengan sendirinya (reduplikasi) selama sel membelah sesuai dengan besar dan
bentuknya yang spesifik. Dengan menggunakan pewarnaan khusus maka wujud
dari kromosom akan terlihat. Sehingga nama kromosom diartikan sebagau :
kromo = warna, som = bentu. Kromosom adalah pembawa sifat atau disebut
sebagai materi kebakaan (gen), tempat dari gena dalam kromosom disebut locus
gen. Materi genetik ini berada dalam inti sel dari suatu individu yang tampak
hanya pada saat sel membelah (mitosis atau miosis) dan akan diturunkan atau
diwariskan kepada sel anak secara teratur. Dalam berbagai fase dari pembelahan
sel, kromosom mempunyai bentuk dan karakter yang berbeda sehingga
teridentifikasi ada kromosom mitosis pada fase metaphase dan kromosom miosis.
Kromosom baru dipublikasikan pertama kali pada tahun 1842 oleh K.W.Nageli
dan fungsi dari kromosom selama pembelahan mitosis, dipublikasikan pada tahun
1875 oleh E.Strassburger dan pada tahun 1888 dipublikasikan pemberian nama
chromosome oleh H.W.G.V.Waldeyer.

Dalam berbagai tahapan dari pembelaham sel, kromosom mempunyai


bentuk dan karakter yang berbeda, sehingga teridentifikasi ada kromosom mitosis
dan kromosom meiosis. Struktur dari kromosom akan menjadi sangat sederhana
dan visible ketika sel dalam tahapan pembelahan inti, ketika itu kromosom akan
membentuk spiral yang sangat kuat. Kromosom dari masing-masing genom dapat
dikenali dari beberapa kriteria, termasuk panjang relatif dari kromosom.

Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab
dalam hal sifat keturunan (hereditas). Tiap sel somatik pada organisme tingkat
tinggi mempunyai jumlah kromosom dasar, yaitu satu sel diwariskan dari induk
dan satu sel dari ayah. Masing-masing kromosom mempunyai pasangan yang
identik yaitu kromosom homolog. Dua set kromosom ini disebut diploid
(2n) (Heinz, 1971)

Keragaman jumlah set kromosom sering dijumpai di alam. Perubahan


jumlah kromosom dibedakan menjadi euploid dan aneuploid. Perubahan jumlah
kromosom sangat berpengaruh, karena dapat menimbulkan beberapa kelainan.
Struktur kromosom juga dapat terjadi yang disebut aberasi kromosom dan
dibedakan dalam beberapa peristiwa yaitu defisiensi, invers, translokasi, dan
duplikasi.

Karyotipe merupakan tampilan visual kromosom setiap individu. Kromosom


akan berpasang-pasangan membentuk pasangan kromosom homolog yang
ditandai dengan panjang dan posisi sentromer yang sama. Contoh penulisan
karyotipe sebagai berikut:

Manusia memiliki 46 kromosom

22AA (autosom) + XX (genosom) untuk wanita

22AA (autosom) + XY (genosom) untuk laki-laki

Jumlah kromosom manusia 46 berarti kromosom sexnya 2 dan autosomnya 44


dalam tiap nucleus sel tubuh.

1. Jika manusia tersebut laki laki , maka penulisan symbol kromosomnya = 22


AA + xy atau 44 A + xy atau 46 xy, artinya seorang laki laki memiliki 22
pasang autosom dan sebuah kromosom seks X dengan sebuah kromosom seks
y atau 44 buah autosom dan sebuah kromosom x dan y.
2. Spermatozoonnya ada dua macam : 22A + x atau 22 A + y, artinya
spermatozoon manusia mempunyai 22 autosom + 1 kromosom x atau 22
autosom +1 kromosom y.
3. Untuk wanita dituliskan : 46 xx atau 22 AA + xx atau 44 A + xx, artinya :
seorang wanita mempunyai 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom x,
atau 44 buah autosom dan 2 buah kromosom seks x.
4. Ovum (sel telur) manusia hanya 1 macam : 22 A + x , artinya : 22 autosom + 1
kromosom x (Yatim, 1969).

1.2. Tujuan Pengamatan


1. Membuat kariotipe kromosom sapi dan manusia
2. Mendeteksi bentuk dan besar kromosom kelamin (XX atau XY)
BAB II

MATERI DAN METODE

2.1.Metoda
1. Foto kromosom disediakan dua buah
2. Kertas pertama ditempelkan dengan bentuk seadanya, kemudian kertas -
kedua diuraikan dengan caea menggunting satu-satu menjadi kromososm
yang soliter.
3. Guntingan kromosom ditempelkan dengan lem pada kertas karton manila
yang telah disediakan sesuai besar dengan mengukur dalam satuan
milimeter dan sesuari bentuknya.
4. Penentuan kromosom kelamin (XX dan XY)
5. Pada sapi bentuk kromosom semua akrosentrik dan kromosom kelamin
metasentris, besarnya pada urutan kedua dan ketiga. Pada manusia
terdapat 7 kelompok bentuk kromosom kelamin berada pada urutan besar
kedua dan ketiga.

2.2.Material
Material yang digunakan dalam praktikum adalah foto kromosom sapi dan
manusia
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan

Kariotype sapi :

No Ukuran No Ukuran No Ukuran No Ukuran No Ukuran No Ukuran


1 10 6 7 11 5.5 16 5 21 3 26 3
2 9 7 6 12 5.5 17 4 22 3 27 2.5
3 8 8 6 13 5.5 18 4 23 3 28 2.5
4 7 9 6 14 5 19 3 24 3 29 2
5 7 10 5.5 15 5 20 3 25 3 xx/xy 10,10

Kariotype Manusia :

No Ukuran No Ukuran No Ukuran No Ukuran No Ukuran No Ukuran No Ukuran


Kel. A Kel. B Kel. C Kel. D Kel. E Kel. F Kel. G
1 13 mm 4 10 mm 6 9 mm 13 6 mm 16 5 mm 19 4 mm 21 3 mm
2 13 mm 5 9 mm 7 9 mm 14 6 mm 17 5 mm 20 4 mm 22 3 mm
3 11 mm 8 8 mm 15 6 mm 18 4 mm xx/xy 10 mm
/4mm
9 8 mm
10 7 mm
11 7 mm
12 7 mm
3.2. Pembahasan

Kromosom adalah pembawa sifat atau disebut sebagai materi kebakaan


(gen), tempat dari gena dalam gen disebut locus gen. Melihat panjang lengannya
kromosom dapat dibagi atas 4 macam :

1. Metasentris : jika lengan ada dua dan sama panjang


2. Submetasentris : jika lengan ada dua dan yang satu agak lebih pendek
3. Akrosentris : jika lengan ada dua dan yang satu pendek
4. Telosentris : jika lengan satu atau dua, sedang yang satu pendek sekali

Sepasang kromosom disebut homolog karena mengandung lokus gen-gen yang


bersesuaian. Gen gen yang bersesuaian ini disebut dengan alel. Lokus adalah
lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom. Alel Ganda (Multiple
Alleles) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang sama.

Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa jumlah kromosom sapi lebih banyak
daripada jumlah kromosom manusia. Jumlah kromosom sapi mencapai 30 pasang,
sedangkan jumlah kromosom manusia hanya 23 pasang.

Pada pengamatan, terlihat dua macam kromosom yang sudah dikenal, yaitu:

1. Kromosom badan (Autosom). Pada manusia terdapat 22 pasang autosom


sedangkan pada Sapi terdapat 29 pasang autosom.
2. Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom). Pada manusia dan sapi
terdapat 1 pasang gonosom.

Kromosom kelamin terbagi menjadi dua, kromosom kelamin X (perempuan)


dan kromosom kelamin Y(laki-laki). Karena sel ovum organ betina selalu
memiliki satu kromosom X, maka jenis kelamin tersebut tergantung kepada sel
sperma yang membuahi mengandung kromosom X atau Y. Jika telur dibuahi
sperma yang membawa kromosom X, turunan yang dihasilkan berjenis kelamin
perempuan, sedangkan jika spermanya mengandung kromosom Y, turunannya
akan berjenis kelamin laki laki.
BAB IV

KESIMPULAN

Pada sapi jumlah kromosomnya ada 60 buah yang terdiri dari 28


kromosom tubuh (gonosom) dan 2 buah kromosom kelamin (autosom).
Pada manusia jumlah kromosomnya ada 46 buah, yang terdiri dari 23
kromosom tubuh (gonosom) dan 2 buah kromosom kelamin (autosom).
Jumlah kromosom dari setiap sel somatik sama yaitu 2n, sedangkan sel
kelamin atau gamet memiliki jumlah kromosom yang haploid (n).
Kromosom sapi lebih banyak dibandingkan dengan kromosom
manusia.
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Bandiati, S.K.P. 2003. Buku Ajar Genetika Ternak. Percetakan Lestari : Bandung

Heinz, H.A. 1971. Chromosemen-Fibel. Georg ThiemeVerlag. Stuttgart :


Germany

Standsfield, W.D. 1969. Theory and Problems of Genetics. Schaums Outline


Series in Science. Mc. Grawhill Company : New York

Yatim, W. 1969. Genetika. Tarsito : Bandung

Anda mungkin juga menyukai