Disusun oleh:
Dhomas Indiwara Prana Jhouhanggir
18/430653/PT/07808
Kelompok XLIII
Tinjauan Pustaka
Ciri-ciri dari makhluk hidup salah satunya adalah reproduksi.
Reproduksi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru dengan tujuan untuk mempertahankan dan
melestarikan jenisnya agar tidak punah serta untukmenjaga
keseimbangan alam. Organ kelamin betina pada dasarnya dibagi menjadi
dua bagian yaitu organ kelamin dalam dan organ kelamin luar. Organ
kelamin dalam terdiri dari ovarium, oviduct, cornu uteri, corpus uteri,
cervix, dan vagina, sedangkan organ kelamin luar terdiri dari vulva, klitoris,
vestibulum dan kelenjar vestibula. Proses reproduksi pada ternak dimulai
setelah hewan betina dan hewan jantan mencapai dewasa kelamin atau
pubertas (Mondejar, 2012).
Estrus merupakan suatu kondisi saat ternak betina bersedia
dikawini ternak jantan. Periode estrus tersebut merupakan periode yang
paling penting dari siklus estrus atau periode estrus sebagai patokan
waktu dalam proses perkawinan terutama yang dilakukan melalui
inseminasi buatan. Ciri-ciri hewan ternak yang sedang mengalami estrus
bagian vulva akan berwarna merah,bengkak, dan hangat. Siklus estrus
terdiri dari empat tahap. Tahap pertama yaitu proestrus, pada tahap ini inti
terdapat dalam sel yang berbentuk parabasal. Tahap kedua yaitu estrus,
pada tahap ini pada vulva keluar lendir yang bening. Sel mulai lisis dan
berbentuk supervisial. Tahap ketiga yaitu metestrus, pada tahap ini sel
mengalami perubahan menjadi berbentuk intermediet. Inti sel masih
berada di luar sel. Tahap terakhir yaitu tahap diestrus, pada tahap ini sel
berbentuk intermediet, tetapi inti sel berada di dalam sel (Nurftriani et al.,
2015).
Materi dan Metode
Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum anatomi organ
reproduksi betina adalah pita ukur, alat tulis, dan lembar kerja.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum anatomi organ
reproduksi betina adalah preparat segar organ reproduksi sapi bangsa
Simmental betina dengan umur 2,5 tahun dan berat badan 200 kg.
Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum anatomi organ
reproduksi betina adalah organ-organ reproduksi betina diamati, diketahui
fungsinya, dibedakan, dan diukur dengan seksama menggunakan pita
ukur. Bagian-bagian organ reproduksi betina dijelaskan kembali setelah
diukur oleh praktikan. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan literatur.
Hasil dan Pembahasan
Ovarium
Infundibulum Isthmus
Dari segi Dari
kuantitatif,
Ampulla segi
bentuk kuantita
uterus dan tif,
Cervixs bentuk
Gambar 2. Anatomi Oviduct uterus
tampak
Uterus
paling rumit dan
hewan dalam praktikum diperoleh corpus uteri denganCervixs
pada Uterus panjang 21
beranak tampak
cm, cornu uteri memiliki panjang 12 cm, dan cervix uteri memiliki ukuran
banyak atau paling
panjang 2 cm. Koibur et al., (2011) menyatakan bahwa cornu rumituteri pada
politocous,
sapi pada Cervix
35 sampai 40 cm dan corpus uterinya 2 sampai 4 cm, panjang
sedangkan
hewan hewan
yang antara 5 sampai 10 cm. Hasil praktikum tidak sesuai
uteri berkisar dengan
terutama beranak
literatur. Prandika (2016) menyatakan bahwa ukuran uterusbanyak dipengaruhi
melahirkan
anak tunggal atau
atau politoco
monotocous us,
mempunyai sedang
penataan kan
oleh beberapa faktor, yaitu spesies, umur, dan masa (stadium) reproduksi
hewan betina.
Uterus berfungsi sebagai saluran spermatozoa menuju oviduct,
tempat implantasi embrio, dan sebagai tempat pertumbuhan dan
perkembangan embrio. Uterus terdiri dari tiga bagian, yaitu cervix uteri,
corpus uteri, dan cornu uteri. Cervix uteri merupakan otot sphincter yang
berfungsi untuk menyeleksi spermatozoa dan sebagai jalur partus. Corpus
uteri berfungsi sebagai tempat implantasi dan berkembangnya embrio.
Cornu uteri berbentuk seperti tanduk yang berfungsi sebagai tempat
implantasi dan perkembangan embrio. Uterus digantung oleh ligamentum
mesometrium. Apriliani (2012) menyatakan bahwa uterus merupakan
organ reproduksi betina yang berfungsi sebagai tempat implantasi embrio,
tempat tumbuh dan berkembangnya embrio, dan penyalur spermatozoa
untuk mencapai oviduct. Uterus dibagi atas tiga bagian yaitu cervix uteri,
corpus uteri, dan cornu uteri. Uterus digantung oleh broad ligamen
bernama mesometrium. Hasil praktikum sesuai dengan literatur. Prandika
(2016) menyatakan bahwa cervix uteri berfungsi sebagai gerbang
pelindung yang kuat, melindungi uterus dari infeksi luar, dan jalan lahir.
Corpus uteri berperan dalam perkembangan dan implanti embrio. Cornu
Uteri berfungsi sebagai tempat bermuara kedua tuba fallopi.
Cornu Uteri
Corpus Uteri
Cervix
portio vaginalis
cervices
Labia mayora
Labia minora
vestibulum
Klitoris