Disusun oleh:
Roy Gunawan
O12119022
Paiji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerena atas berkat dan
kanunianyalah penulis bisa selalu sehat dalam mengerjakan pembuatan makalah yang
bertemakan “Istilah-istilah dan klasifikasi bahan ransum”, dan berkat bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak dan berbagai sumber makalah ini akhirnya bisa diselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini, sehingga penulis harap adanya kritik dan saran yang membangun terhadap makalah
yang sudah dibuat ini agar kedepannya bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.
Penulis berharap agar makalah yang dibuat dapat membantu banyak orang bagi yang
membutuhkannya dan makalah ini bisa berguna untuk masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
2.1 Rumusan Masalah 2
3.1 Tujuan 2
Bab II Pembahasan 3
2.1 Istilah – Istilah Pakan
2.2 Kalasifikasi Bahan Pakan 7
2.2.1 Klasifikasi Pakan Internasional 7
2.2.2 Klasifikasi Fraksi Pakan 8
2.2.3 Klasifikasi Bahan Pakan Berdasarkan Kandungan Serat Kasarnya 8
2.2.4 Klasifikasi Menurut Sumbernya 9
2.2.5 Berdasarkan Kandungan Gizinya 9
2.2.6 Berdasarkan Penggunaannya 10
2.3 Sistem Analisis Proksimat 10
Daftar Pustaka 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu
kesehtannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi
kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya.
Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat
gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi
penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan
yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash.
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan
kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya
dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung
dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan
anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini
dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral
untuk masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang
dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik.
Menurut (Anonim a 2008) bahan dibagi menjadi dua bagian yaitu bahan pakan
konvensional dan bahan pakan subtitusi. Bahan pakan konvensional adalah bahan baku yang
sering digunakan dalam pakan yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup
(misalnya Protein) dan disukai ternak. Bahan pakan konvensional merupakan bahan makro ,
serta jagung, bungkil kedelai,gandung,tepung ikan dan bahan lainnya.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diselesaikan yaitu:
1. Apa saja istilah istilah bahan pakan ternak?
2. Bagaimana klasifikasi bahan pakan ternak?
3. Apa itu sistem analisis proksimat?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yatu:
Supaya kita/masyarakat baik peternak dapat mengetahui apa saja istilah-iastilah
yang terdapat dalam pakan ternak, dan bagaimana klasifikasi bahan pakan ternak
tersebut, serta dapat mengetahui apa saja manfaat yang terkandung dalam pakan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
21) Protein Kasar (PK) = CRUDE PROTEIN Merupakan semua ikatan yang
mengandung nitrogen (N), baik protein sesungguhnya (true protein) maupun zat-zat
yang mengandung nitrogen tapi bukan protein (Nitrogen Non Nitrogen = NPN).
Misal, urea; Satuan yang biasa dipakai adalah persentase (%), yaitu jumlah kadar
protein dibagi total bobot bahan kali 100%.
22) Bahan Kering (BK) = DRY MATTER Adalah komponen pakan ternak yang
sudah tidak mengandung air. Pengetahuan mengenai bahan kering pada pakan ternak
diperlukan untuk perhitungan menyusun dan pemberian pakan ternak; Satuan adalah
persentase (%), yaitu jumlah bahan tanpa air dibagi total bobot bahan kali 100%.
23) Kadar Abu (ASH) / hasil pembakaran dalam Tanur = 650oC Merupakan zat
pakan anorganik, yaitu abu. Mengadung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh ternak
seperti, Ca, K, Na, Mg, Fe, P, dan Cl. Satuan yang biasa dipakai adalah persentase
(%), yaitu jumlah abu dibagi total bobot bahan kali 100%.
26) Serat Kasar (SK) = CRUDE FIBRE (CFib) Merupakan komponen karbohidrat
yang terdiri atas polisakarida yang tidak larut (selulosa dan hemiselulosa) serta lignin.
Satuannya adalah persentase (%), yaitu jumlah serat kasar dibagi total bobot bahan
kali 100%.
27) Pakan Konsentrat = Pakan Penguat Merupakan istilah yang lazim untuk makanan
penguat yang terdiri dari bahan baku yang kaya KH dan protein. SK < 18% dan PK
tinggi >20%, dan mudah dicerna.
28) Total Digestible Nutrient (TDN)
TNT = Total nutrient tercerna yaitu Jumlah persetase semua sumber pakan
ternak yang dapat dicerna. Seperti protein, karbohidrat, serat kasar dan lemak.
TDN adalah dengan menjumlahkan presentase dari zat pakan tersebut dan
Satuannya persentase (%)
29) Bahan Tambahan (Additive) Adalah bahan tambahan yang perlu atau biasa
ditambahkan dalam jumlah yang relatif sedikit dalam bahan pakan yang kadang kala
diperlukan untuk melengkapi ransum yang disusun. Misalnya : Aroma atau cita rasa,
asam amino atau vitamin. catatan : Memperbaiki daya guna ransum, Tetapi bukan
zat makanan.
30) Selulosa : Rangkaian molekul glukosa dengan ikatan kimia b - 1,4 glukosida dan
terdapat dalam tanaman atau polimer glukosa yang diikat dengan ikatan beta dan
tidak tercerna pada ternak monogastrik.
31) Serat detergen asam (SDA, ADF) : Bagian dinding sel tanaman yang tidak larut
dalam detergen asam pada metoda analisis Van Soest.
32) Serat kasar (SK) /Crude fiber (CF) : Bagian KH yang tidak larut setelah pemasakan
berturut-turut, masing-masing 30 menit pada H2SO4 1,25 % (0,255 N) dan NaOH
1,25 % (0,312 N).
33) Silase / Silage : Hasil pengawetan hijauan dalam bentuk segar dengan cara
menurunkan pH selama penyimpanan.
34) Silika (SiO2) Insoluble ash : Bagian serat detergen asam yang tidak larut dalam
H2SO4 72 % dan tersisa sebagai abu pada pembakaran 500 – 600 oC pada metoda
analisis Van Soest
35) Zat makanan (Nutrient) : Zat organik dan inorganik dalam pakan yang dibutuhkan
ternak untukmempertahankan hidup, memelihara keutuhan tubuhnya dan mencapai
prestasiproduksinya.
36) Pakan tambahan (Feed supplement) : Pakan/campuran pakan yang sangat tinggi
kandungan salah satu zat makanannya, seperti protein suplemen, mineral suplemen,
vitamin suplemen, dll.
37) Total digestible nutrient (TDN) : Total energi zat makanan pada ternak yang
disetarakan dengan energi dari karbohidrat. Dapat diperoleh secara uji biologis
ataupun perhitungan menggunakandata hasil analisis proksimat.
38) Asam amino esensial (EAA) : Asam amino yang kerangka karbonnya tidak
cukup/tidak dapat dibuat oleh tubuhsehingga harus cukup tersedia dalam protein
makanan/ransum sehari-hari.
39) Asam amino pembatas (Limiting amino acid) : Asam amino esensial yang paling
kurang dalam protein suatu pakan dibandingkan dengan asam amino tersebut
dalam protein telur. Erat kaitannya dengan kualitas protein.
40) Probiotik : Kultur mikroorganisme yang dapat merangsang/ meningkatkan
pertumbuhan dari mikroorganisme saluran pencernaan yang diinginkan.
41) FEED COST of GAIN (BIAYA PAKAN)
Biaya pakan yang dibutuhkan untuk menaikkan berat badan sapi per kg per hari.
B. Sumber Protein : Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan
ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari
hewan/tanaman). Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan
ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari
hewan/tanaman).Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian : Jenis daun-daunan sebagai
hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang
dan bungkil)
Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra,
gamal dan sentero
Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang
dan sebagainya).
3.1 Kesimpulan
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh
ternak dan tidak mengganggu kesehtannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan
untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang
terkandung di dalamnya.
Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat
gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi
penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan
yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash. Jadi istilah – istilah dalam pakan ternak itu
sangat bermanfaat agar bias mempermudah peternak dalam menentuakan makanan/ pakan yang
akan diberikan kepada ternaknya. Begitu pula dengan klasifikasi bahan pakan yang begitu
banyak dan terdiri dari banyak bagian, sehingga memiliki kegunaan yang bagus dan manfaat
bagi ternak. Serta sistem analisis proksimat adalah Sistem atau cara analisis kimia tersebut
dikerjakan di Weende Experiment Station maka disebut pula dengan nama Sistem Analisis
Weende, namun sekarang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Analisis Proksimat.
3.2 Saran
Manfaatkanlah istilah-istilah pakan ternak dalam menentuakan pakan yang bagus dan
cocok untuk ternak yang sedang kita pelihara agar ternak bias memiliki gizi yang cukup dan
seimbang dalam proses pertumbuhan atau perkembangbiakannya. Dan jadilah peternak yang
memiliki kempuan yang cepat dalam mencari informasi yang cocok untuk ternak agar bias
mendapatkan hasil yang bagus.
DAFTAR PUSTAKA