Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ISTILAH –ISTILAH

DAN KLASIFIKASI BAHAN PAKAN

Disusun oleh:

Roy Gunawan
O12119022

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
KATA PENGANTAR

Paiji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerena atas berkat dan
kanunianyalah penulis bisa selalu sehat dalam mengerjakan pembuatan makalah yang
bertemakan “Istilah-istilah dan klasifikasi bahan ransum”, dan berkat bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak dan berbagai sumber makalah ini akhirnya bisa diselesaikan tepat pada
waktunya.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini, sehingga penulis harap adanya kritik dan saran yang membangun terhadap makalah
yang sudah dibuat ini agar kedepannya bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.

Penulis berharap agar makalah yang dibuat dapat membantu banyak orang bagi yang
membutuhkannya dan makalah ini bisa berguna untuk masa yang akan datang.

Palu, 21 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
2.1 Rumusan Masalah 2
3.1 Tujuan 2

Bab II Pembahasan 3
2.1 Istilah – Istilah Pakan
2.2 Kalasifikasi Bahan Pakan 7
2.2.1 Klasifikasi Pakan Internasional 7
2.2.2 Klasifikasi Fraksi Pakan 8
2.2.3 Klasifikasi Bahan Pakan Berdasarkan Kandungan Serat Kasarnya 8
2.2.4 Klasifikasi Menurut Sumbernya 9
2.2.5 Berdasarkan Kandungan Gizinya 9
2.2.6 Berdasarkan Penggunaannya 10
2.3 Sistem Analisis Proksimat 10

Bab III Penutup 11


3.1 Kesimpuln 11
3.2 Saran 11

Daftar Pustaka 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu
kesehtannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi
kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya.
Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat
gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi
penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan
yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash.
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan
kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya
dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung
dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan
anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini
dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral
untuk masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang
dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik.
Menurut (Anonim a 2008) bahan dibagi menjadi dua bagian yaitu bahan pakan
konvensional dan bahan pakan subtitusi. Bahan pakan konvensional adalah bahan baku yang
sering digunakan dalam pakan yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup
(misalnya Protein) dan disukai ternak. Bahan pakan konvensional merupakan bahan makro ,
serta jagung, bungkil kedelai,gandung,tepung ikan dan bahan lainnya.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan diselesaikan yaitu:
1. Apa saja istilah istilah bahan pakan ternak?
2. Bagaimana klasifikasi bahan pakan ternak?
3. Apa itu sistem analisis proksimat?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yatu:
Supaya kita/masyarakat baik peternak dapat mengetahui apa saja istilah-iastilah
yang terdapat dalam pakan ternak, dan bagaimana klasifikasi bahan pakan ternak
tersebut, serta dapat mengetahui apa saja manfaat yang terkandung dalam pakan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Istilah – istilah Bahan Pakan


Istilah pakan ternak adalah suatu saingkatan atau istilah yang digunakan dalam bidang
pembuatan pakan, istilah-istilah ini dibuat agar dapat mempermudah mehasiawa dalam
memahami istilah – istilah dalam pakan ternak. Berikut ini adalah istilah-istilah pakan
ternak yang sering digunakan yaitu:
1) Pakan adalah bahan pakan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang
tidak diolah, yang diberikan kepada ternak untuk kelangsungan hidup, berproduksi,
dan berkembang biak.
2) Bahan pakan ( Feedstuffs) adalah bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan,
atau bahan lainnya yang layak dipergunakan sebagai pakan, baik yang telah diolah
maupun yang belum diolah yang dimana didalamnya mengandung nutrisi.
3) Bahan Kering ( Dry Matter) :  merupakan fraksi dari bahan pakan setelah dikurangi
kandungan air pada bahan tersebut. Pada  bahan pakan terdapat dua bagian utama
yaitu bahan kering dan air. Pada bahan kering ini terdapat zat makanan yang
dibutuhkan oleh ternak seperti protein, lemak, serat, mineral, dll .
4) Bahan organik (Organik matter) : Bahan kering yang hilang setelah proses
pembuatan melalui pembakaran sampel dalam tanur atau Selisih bahan kering dan
abu yang secara kasar merupakan kandungan karbohidrat, lemak dan protein.
5) Bahan organik tanpa nitrogen (BOTN) / Non nitrogenous organik matter :
Selisih bahan organik dengan protein kasar yang merupakan gambaran kasar
kandungan karbohidrat dan lemak suatu bahan/pakan.
6) Dedak (Bran) : Limbah industri penggilingan bijian yang terdiri dari kulit luar dan
sebagian endosperm seperti dedak padi, dedak gandum (pollard), serta dedak jagung.
7) Energi bruto / Gross energy (GE) : Jumlah kalori (panas) hasil pembakaran pakan
dalam bom kalorimeter.
8) Fodder : Hijauan dari kelompok rumput bertekstur kasar seperti jagung dan sorghum
beserta bijinya yang dikeringkan untuk pakan.
9) Hijauan makanan ternak (Forage) : Pakan yang berasal dari bagian vegetatif
tumbuhan/tanaman dengan kadar serat kasar > 18 % dan mengandung energi tinggi.
10) Hijauan kering (Hay) : Hijauan makan ternak (HMT) yang dikeringkan dengan
kadar air biasanya < 10 %.
11) Jerami (Straw/Stover) : Hijauan limbah pertanian setelah biji dipanen dengan kadar
serat kasar umumnya tinggi, bisa berasal dari gramineae maupun leguminoceae.
12) Karbohidrat (Carbohydrate) adalah fraksi nutrisi yang terdiri dari unsur carbon
hydrogen dan oksigen yang merupakan sumber energi juga merupakan Senyawa C, H
dan O bukan lemak, merupakan selisih BOTN dan lemak.
13) Bungkil (Cake): Bahan limbah industri minyak seperti bungkil kelapa, bungkil
kacang tanah,bungkil kedele, dll.
14) Lignin : Bagian serat detergen asam yang tidak larut dalam H2SO4 72 % dan
terbakar habis pada tanur 500– 600 600oC metoda analisis Van Soest
15) Ampas (Dregs) : Residu limbah industri pangan yang telah diambil sarinya melalui
proses pengolahan secara basah (ampas kelapa, ampas kecap, ampas tahu, ampas
bir,ampas ubi kayu/onggok).
16) Analisis proksimat (Proximate analysis) :Analisa kimiawi pada pakan/bahan yang
berlandaskan cara Weende yang akan menghasilkan air, abu, protein kasar, lemak dan
serat kasar  dan BETN dalam satuan persen.
17) Analisis Van Soest (Fiber Analysis): Metoda analisa berdasarkan kelarutannya
dalam larutan detergen asam dan detergen netral, menghasilkan isi sel (NDS), dinding
sel (NDF), hemiselulosa,selulosa, lignoselulosa (ADF), lignin, dan silica.
18) Ransum (Ration, Diet) Adalah bahan pakan campuran dua atau lebih bahan pakan
yang disusun untuk memenuhi kebutuhan ternak selama satu hari, dan telah dihitung
nilai energi dan nutrisinya yang diperlukan oleh ternak untuk memenuhi kebutuhan
pakan dalam satu hari.
19) Pakan Lengkap (Complete Feed) Merupakan suatu aplikasi teknologi formulasi
pakan dimana mencampur (mixing) semua bahan pakan yang ada, seperti dari hijauan
(limbah pertanian) dan konsentrat yang dicampur menjadi satu tanpa atau hanya
sedikit tambahan rumput segar.
20) Kadar Air = Kandungan Air = Moistre (KA)
 Kandungan air dalam setiap jenis pakan.
 KA dalam pakan perlu diketahui untuk membandingkan dengan nilai nutrisi
berdasarkan bahan keringnya (BK);
 Satuan yang biasa dipakai adalah persentase (%), yaitu jumlah kadar air dibagi
total bobot bahan kali 100%.
 Hijauan umumnya mengandung 75 – 90% air.
 Pakan yang sudah kering, seperti dedak padi, POLAR, umumnya mengandung
atau berkadar air 10-15%.

21) Protein Kasar (PK) = CRUDE PROTEIN Merupakan semua ikatan yang
mengandung nitrogen (N), baik protein sesungguhnya (true protein) maupun zat-zat
yang mengandung nitrogen tapi bukan protein (Nitrogen Non Nitrogen = NPN).
Misal, urea; Satuan yang biasa dipakai adalah persentase (%), yaitu jumlah kadar
protein dibagi total bobot bahan kali 100%.

22) Bahan Kering (BK) = DRY MATTER Adalah komponen pakan ternak yang
sudah tidak mengandung air. Pengetahuan mengenai bahan kering pada pakan ternak
diperlukan untuk perhitungan menyusun dan pemberian pakan ternak; Satuan adalah
persentase (%), yaitu jumlah bahan tanpa air dibagi total bobot bahan kali 100%.

23) Kadar Abu (ASH) / hasil pembakaran dalam Tanur = 650oC Merupakan zat
pakan anorganik, yaitu abu. Mengadung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh ternak
seperti, Ca, K, Na, Mg, Fe, P, dan Cl. Satuan yang biasa dipakai adalah persentase
(%), yaitu jumlah abu dibagi total bobot bahan kali 100%.

24) Lemak Kasar (LK) = CRUDE FAT (CF)


 Merupakan Senyawa yang larut dalam pelarut lemak.
 Kadar lemak dalam pakan dapat diketahui melalui ekstrak yang dilarutkan
dalam ether.
 Meski zat-zat lain juga larut di dalamnya. Karena itu, kadar lemak yang
menjadi acuan perhitungan lebih tepat disebut lemak kasar(LK);
 Satuan yang biasa dipakai adalah persentase (%), yaitu jumlah kadar lemak
dibagi total bobot bahan kali 100%.
25) Karbohidrat (KH)
 Dalam analisis proksimat, yang termasuk KH adalah bahan ekstrak tanpa
nitrogen (BETN).
 BETN merupakan komponen KH yang mudah dicerna dan sebagai sumber
energi yang baik bagi ternak.
 Nilai BETN didapatkan dari 100% bahan dikurangi persentase abu, serat kasar,
lemak dan protein kasar;
 Satuannya adalah persentase (%), yaitu jumlah karbohidrat dibagi total bobot
bahan kali 100%.

26) Serat Kasar (SK) = CRUDE FIBRE (CFib) Merupakan komponen karbohidrat
yang terdiri atas polisakarida yang tidak larut (selulosa dan hemiselulosa) serta lignin.
Satuannya adalah persentase (%), yaitu jumlah serat kasar dibagi total bobot bahan
kali 100%.
27) Pakan Konsentrat = Pakan Penguat Merupakan istilah yang lazim untuk makanan
penguat yang terdiri dari bahan baku yang kaya KH dan protein. SK < 18% dan PK
tinggi >20%, dan mudah dicerna.
28) Total Digestible Nutrient (TDN)
 TNT = Total nutrient tercerna yaitu Jumlah persetase semua sumber pakan
ternak yang dapat dicerna. Seperti protein, karbohidrat, serat kasar dan lemak.
 TDN adalah dengan menjumlahkan presentase dari zat pakan tersebut dan
Satuannya persentase (%)
29) Bahan Tambahan (Additive) Adalah bahan tambahan yang perlu atau biasa
ditambahkan dalam jumlah yang relatif sedikit dalam bahan pakan yang kadang kala
diperlukan untuk melengkapi ransum yang disusun. Misalnya : Aroma atau cita rasa,
asam amino atau vitamin. catatan : Memperbaiki daya guna ransum, Tetapi bukan
zat makanan.
30) Selulosa : Rangkaian molekul glukosa dengan ikatan kimia b - 1,4 glukosida dan
terdapat dalam tanaman atau polimer glukosa yang diikat dengan ikatan beta dan
tidak tercerna pada ternak monogastrik.
31) Serat detergen asam (SDA, ADF) : Bagian dinding sel tanaman yang tidak larut
dalam detergen asam pada metoda analisis Van Soest.
32) Serat kasar (SK) /Crude fiber (CF) : Bagian KH yang tidak larut setelah pemasakan
berturut-turut, masing-masing 30 menit pada H2SO4 1,25 % (0,255 N) dan NaOH
1,25 % (0,312 N).
33) Silase / Silage : Hasil pengawetan hijauan dalam bentuk segar dengan cara
menurunkan pH selama penyimpanan.
34) Silika (SiO2) Insoluble ash : Bagian serat detergen asam yang tidak larut dalam
H2SO4  72 % dan tersisa sebagai abu pada pembakaran 500 – 600 oC pada metoda
analisis Van Soest
35) Zat makanan (Nutrient) : Zat organik dan inorganik dalam pakan yang dibutuhkan
ternak untukmempertahankan hidup, memelihara keutuhan tubuhnya dan mencapai
prestasiproduksinya.
36) Pakan tambahan (Feed supplement) : Pakan/campuran pakan yang sangat tinggi
kandungan salah satu zat makanannya, seperti protein suplemen, mineral suplemen,
vitamin suplemen, dll.
37) Total digestible nutrient (TDN) : Total energi zat makanan pada ternak yang
disetarakan dengan energi dari karbohidrat. Dapat diperoleh secara uji biologis
ataupun perhitungan menggunakandata hasil analisis proksimat.
38) Asam amino esensial (EAA) : Asam amino yang kerangka karbonnya tidak
cukup/tidak dapat dibuat oleh tubuhsehingga harus cukup tersedia dalam protein
makanan/ransum sehari-hari.
39) Asam amino pembatas (Limiting amino acid) : Asam amino esensial yang paling
kurang dalam protein suatu pakan dibandingkan dengan asam amino tersebut
dalam protein telur. Erat kaitannya dengan kualitas protein.
40) Probiotik : Kultur mikroorganisme yang dapat merangsang/ meningkatkan
pertumbuhan dari mikroorganisme saluran pencernaan yang diinginkan.
41) FEED COST of GAIN (BIAYA PAKAN)
Biaya pakan yang dibutuhkan untuk menaikkan berat badan sapi per kg per hari.

2.2 Klasifikasi Bahan Pakan


2.2.1 Klasifikasi Pakan Internasional
Penamabahan bahan pakan yang disepakati secara Internasional adalah bahan pakan
yang dapat dibagi menjadi 8 kelas pembagian bahan pakan yaitu:
1. Pakan kasar (serat kasar tinggi) yaitu : jerami padi, jagung pucuk tebu.
2. Hijauan segar yaitu: rumput hijau dan padang rumput.
3. Silase yaitu: Hijauan difermentasi dalam silo.
4. Sumber energy yaitu: Butir-butiran minyak umbi-umbian.
5. Sumber protein (PK >20%) yaitu:Protein hewani dan protein nabati.
6. Sumber mineral seperti: Tepung tulang, kerang dan kapur.
7. Sumber vitamin seperti: Buah - buahan dan sayur – sayuran.
8. Feed additive seperti : Penamabahan aroma, vitamin mix.
Pakan juga dapat dibagi berdasarkan :
 Asalnya : Nabati dan Hewani
 Sifatnya : Hijauan dan Konsentrat
 Sumber Zat Gizinya : Sumber Protein, Sumber Energi Sumber Vitamin, dan
sumber mineral.
2.2.2 Klasifikasi Fraksi Pakan
Fraksi Pakan terdiri dari makanan yang mengandung air dan bahan kering ( Dry
Metter), dimana bahan kering ini dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu, organik
dan inorganik, bahan organik terdiri dari karbohidrat, lipida, protein, asam
nukleat dan vitamin, sedangkan inorganik terdiri dari mineral.
2.2.3 Klasifikasi Bahan Pakan Berdasarkan kandungan serat kasrnya
A) Bahan penguat (konsentrat)
 Konsentrat : Berasal dari bahan pangan atau dari tanaman seperti :
 Serealia (misalnya jagung, padi atau gandum),
 Kacang-kacangan (misalnya kacang hijau atau kedelai),
 Umbi-umbian (misalnya ubi kayu atau ubi jalar),
 Buah-buahan (misalnya kelapa atau kelapa sawit).
 Dari hewan seperti tepung daging dan tepung ikan.
 Berasal dari industri kimia seperti PST,
 Dari limbah atau hasil ikutan dari produksi bahan pangan seperti dedak padi dan
pollard,
 Hasil ikutan proses ekstraksi seperti bungkil kelapa dan bungkil kedelai,
 Limbah pemotongan hewan seperti tepung darah dan tepung bulu, dan limbah
proses fermentasi seperti ampas bir
B) Hijauan
Dapat berupa rumput-rumputan dan leguminosa segar atau kering serta silase
yang dapat berupa jerami yang berasal dari limbah pangan (jerami padi, jerami kedelai,
pucuk tebu) atau yang berasal daripohon-pohonan (daun gamal dan daun lamtoro).

2.2.4 Klasifikasi Menurut Sumbernya


A. Sumber energi : Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan
ternak yang kandungan protein kasarnya kurang dari 20%, dengan konsentrasi
SK di bawah 18%. Berdasarkan sumber jenis energinya yaitu :
 Kelompok serealia/ biji-bijian (jagung, gandum, sorgum)
 Kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan)
 Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya)
 Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah,
rumput benggala dan rumput setaria).

B. Sumber Protein : Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan
ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari
hewan/tanaman). Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan
ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari
hewan/tanaman).Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
 Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian : Jenis daun-daunan sebagai
hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang
dan bungkil)
 Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra,
gamal dan sentero
 Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang
dan sebagainya).

2.2.5 Klasifikasi Berdasarkan Kandungan Gizinya


a) Sumber Energi (misalnya dedak ubi kayu),
b) Sumber Protein
 Berasal dari Nabati (misalnya bungkil kedelai dan bungkil kelapa)
 Berasal protein hewani (tepung darah, tepung bulu dan tepung ikan).
 Sumber mineral (misalnya tepung tulang, kapur dan garam),
 Sumber vitamin (misalnya ragi dan minyak ikan).
 Additive seperti antibiotika, preparat hormon, preparat enzim, dan buffer.

2.2.6 Klasifikasi berdasarkan penggunaannya


a. Bahan Pakan konvensional (seperti bungkil kedelai dan dedak)
b. Non konvensional (seperti ampas nenas dan isi rumen).

2.3 Sistem Analisis Proksimat


Ada beberapa pengertian dari sistem analisis proksimat yaitu :
1) Henneberg dan Stohhmann yang bekerja di Weende Experiment Station Jerman
pada tahun 1856-1863 telah mengembangkan system analisis kimia dan
kegunaannya
2) Sistem atau cara analisis kimia tersebut dikerjakan di Weende Experiment Station
maka disebut pula dengan nama Sistem Analisis Weende, namun sekarang lebih
dikenal dengan sebutan Sistem Analisis Proksimat.
3) Zat yang ada dalam pakan dan terdiri atas komposisi zat kimia yang berguna
untuk menunjang kehidupan suatu organisme disebut zat gizi atau nutrien
4) Zat gizi suatu pakan dapat diketahui bila dianalisis dengan metode Weende yang
disebut Analisis Proximat. Selama ini telah dikenal beberapa zat gizi yaitu:
1. Air
2. Karbohidrat (Zat Hidrat Arang)
3. Zat yang mengandung Nitrogen (Protein dan NonProtein
Nitrogen)
4. Lemak (Lipida)
5. Mineral
6. Vitamin
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh
ternak dan tidak mengganggu kesehtannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan
untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang
terkandung di dalamnya.
Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat
gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi
penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan
yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash. Jadi istilah – istilah dalam pakan ternak itu
sangat bermanfaat agar bias mempermudah peternak dalam menentuakan makanan/ pakan yang
akan diberikan kepada ternaknya. Begitu pula dengan klasifikasi bahan pakan yang begitu
banyak dan terdiri dari banyak bagian, sehingga memiliki kegunaan yang bagus dan manfaat
bagi ternak. Serta sistem analisis proksimat adalah Sistem atau cara analisis kimia tersebut
dikerjakan di Weende Experiment Station maka disebut pula dengan nama Sistem Analisis
Weende, namun sekarang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Analisis Proksimat.

3.2 Saran
Manfaatkanlah istilah-istilah pakan ternak dalam menentuakan pakan yang bagus dan
cocok untuk ternak yang sedang kita pelihara agar ternak bias memiliki gizi yang cukup dan
seimbang dalam proses pertumbuhan atau perkembangbiakannya. Dan jadilah peternak yang
memiliki kempuan yang cepat dalam mencari informasi yang cocok untuk ternak agar bias
mendapatkan hasil yang bagus.
DAFTAR PUSTAKA

America Feed Industry Association Inc. 1985. Feed Manufacturing Technology.


Arlington, Virginia,
Anggorodi. R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Dasar Umum. Gramedia. Jakarta.
Bongdan. A.V. 1977. Tropical Agriculture Series. Longman. London.
Cullison, A.E. 1982. Feeds and Feeding. Reston Pub. Inc., Virginia.
Ensminger, M.E., J.E. Oldfield, W.W. Henemann. 1990. Feeds & Nutrition. The
Esminger Pub. Com., California.
Hacc, D.W. 1980. Handling and Storage of Food Grains in Tropical and Subtropical
Area. FAO, Rome.
Hartadi, S., S. Reksodihadiprodjo, A.D. Tillman. 1997. Tabel Komposisi Pakan untuk
Indonesia, UGM Press, Yogyakarta.
Kamra, D.N. and N. Pathack. 1996. Nutritional Microbiology of Farm Animal. Vicas
Pub. House PVT. Ltd., New Delhi.
Lloyd, L.E., B.E. McDonald, E.W. Crampton. 1978. Pundamentals of Nutrition. W.H.
Freeman and Com., San Francisco.
McDonald, P., R.A. Edwards, J.F.D. Greenhalg, C.A. Morgan. 1995. Animal Nutrition,
5th Ed. John Wiley & Sons Inc., New York.
Patthack, N. 1997. Textbook of Feed Processing Technology. Vikas Pub. House PVT.
Ltd., New Delhi.
Prosea. 1992. Plant Resources of South-East Asia 4, Forages. Prosea Foundation, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai