Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN

“KADAR PATI”

DISUSUN OLEH:
NAMA : Dicky Oktavenda Putra
NIM : 195040200111262
KELAS : G / G1
ASISTEN : Demas Dharmawan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karbohidrat merupakan senyawa organik yang mengandung atom karbon, hidrogen,
dan oksigen. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagai gliserol lemak. Salah satu contoh karbohidrat adalah pati. Pati merupakan salah satu
jenis karbohidrat yang masuk ke dalam polisakarida. Pati sendiri dalam tanaman berbentuk
granulsa, yang banyak terdapat pada batang, akar umbi dan buah. Pati berfungsi sebagai
penghasil energi pada saat tanaman memasuki fase dormansi.
Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dibentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O melalui
proses fotosintesis. Karbohidrat berfungsi sebagai cadangan makanan yang disimpan di
dalam akar, batang, dan biji sebagai pati. Karbohidrat memiliki peran yang sangat penting
bagi makhluk hidup. Oleh karenanya, sangat penting untuk mengetahui atau mempelajari
lebih lanjut tentang pati. Dalam praktikum ini digunakan pati dari tanaman singkong dan
kentang.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui kadar pati pada tanaman
singkong dan kentang.

1.3 Manfaat
Praktikum ini diharapkan dapat memberikan luaran pada praktikan agar dapat
mengetahui serta memahami tentang kadar pati yang terkandung pada tanaman singkong dan
kentang yang meliputi proses perhitungannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan suatu senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan
oksigen yang merupakan senyawa paling melimpah di bumi
(Campbell, Reece, & Mitchell, 2002)
Karbohidrat adalah salah satu dari tiga macronutrient yang mengandung gula, pati,
dan serat yang ditemukan pada buah-buahan, biji-bijian, sayuran, dan produk susu.
(Naufal, 2017)
Carbohydrate is a molecule that consisting of carbon, hydrogen, and oxygen atoms,
usually with a hydrogen–oxygen atom ratio of 2:1.
Karbohidrat merupakan molekul yang terdiri dari atom karbon, hydrogen, dan
oksigen, biasanya terdapat ikatan atom hydrogen dan oksigen dengan rasio 2:1
(Solomon, Berg, & Martin, 2010)
Carbohydrates provide the body with glucose, which is converted to energy used to
support bodily functions and physical activity.
Karbohidrat menyediakan glukosa bagi tubuh, yang diubah menjadi energi yang
digunakan untuk mendukung fungsi tubuh dan aktivitas fisik.
(Mozaffarian, Hao, Rimm, Willett, & Hu, 2011)
2.2 Fungsi Karbohidrat
Menurut Naufal (2017), karbohidrat memiliki beberapa fungsi bagi makhuk hidup
khususnya tumbuhan, diantaranya :
a. Sebagai sumber karbon dan cadangan makanan
Karbohidrat yang dihasilkan pada saat proses fotosintesis dapat disimpan oleh
tumbuhan dan dapat dimanfaatkan sebagai cadangan makanan dan sumber karbon
bagi tumbuhan itu sendiri.
b. Komponen asam nukleat
Sama seperti makhluk hidup lainnya, karbohidrat dapat berfungsi sebagai
penyusun asam nukleat berupa gula pentosa, yaitu ribose dan deoksiribosa.
c. Penyusun dinding sel
Kerangka dinding sel yang keras merupakan bentukan dari selulosa. Selulosa
sendiri terbentuk dari lignin yang merupakan polisakarida.
2.3 Macam-Macam Karbohidrat
Karbohidrat dibagi secara sederhana dibagi menjadi karbohidrat sederhana dan
kompleks, pembagian karbohidrat dapat juga dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
a. Monosakarida
Monosakarida bisa juga disebut sebagai gula sederhana, memiliki suatu gugus
aldehid atau keton bebas. Monosakarida sendiri merupakan gula sederhana yang tidak
bisa dihidrolisis.
b. Oligosakarida
Oligosakarida yaitu gula senyawa yang memiliki 2 sampai 10 molekul
monosakarida yang sama atau berbeda pada suatu hidrolisis.
c. Polisakarida
Polisakarida merupakan suatu gugus kompleks yang terdiri dari 10 atau lebih
molekul monosakarida pada hidrolisis.
(Bitar, 2019)
2.4 Definisi Pati
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau, biassanya digunakan tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa.
(Arjita et al., 2011)
Pati adalah karbohidrat yang berbentuk polisakarida berupa polimer anhydro
monosakharid dengan rumus umum (C6H10O5)n. Penyusun utama pati adalah amilosa dan
amilopektin.
(Suarsa, 2017)
Starch or amylum is a polymeric carbohydrate consisting of numerous glucose units
joined by glycosidic bonds, and produced by most green plants as energy storage.
Pati atau amilum adalah karbohidrat polimer yang terdiri dari banyak unit glukosa
yang bergabung dengan ikatan glikosidik, dan diproduksi oleh sebagian besar tanaman hijau
sebagai penyimpanan energi.
(Revedin et al., 2010)
Starch is an important food product and a versatile biomaterial used worldwide for
different purposes in many industrial sectors including foods, health, textile, chemical, and
engineering sector.
Pati adalah produk makanan yang penting dan biomaterial serba guna yang digunakan
di seluruh dunia untuk keperluan yang berbeda di banyak sektor industri termasuk makanan,
kesehatan, tekstil, kimia, dan sektor teknik.
(Omoregie Egharevba, 2020)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
No Alat Fungsi
.
1. Pisau Untuk memotong singkong
2. Timbangan Untuk menimbang singkok
yang akan dipakai
3. Parutan Untuk memarut singkong
4. Saringan Untuk menyaring hasil
parutan singkong
5. Beaker glass Sebagai wadah
6. Gelas ukur Untuk mengukur larutan
singkong
3.1.2 Bahan
No Bahan Fungsi
.
1. Singkong Untuk bahan pengamatan
2. Kentang Untuk bahan pengamatan
3. Tepung beras Untuk bahan pengamatan
4. Aquades Sebagai pelarut
5. KI Larutan penyangga
3.2 Langkah Kerja

Menyiapkan alat dan bahan



Mengupas singkong dan menimbang seberat 10 gram

Memarut bahan dan menambahkan 100 ml aquades

Menyaring larutan singkong

Mengambil larutan masing-masing sebanyak 1, 2, 3, 5, 7, dan 10 ml ke setiap tabung reaksi

Menambahkan aquades hingga volume menjadi 10 ml

Menambahkan 1 tetes KI pada setiap tabung reaksi

Memindahkan setiap larutan ke dalam cuvet sebanyak batas garis pada cuvet

Memasukkan ke dalam spektofotometer dengan panjang gelombang (λ) 610 mm

Mengamati dan mencatat hasil
3.3 Analisa Perlakuan
Pertama menyiapkan alat dan bahan yang sudah disiapkan. Lalu mengupas singkong
menggunakan pisau dan memarut dengan parutan dan menimbang singkong sebanyak 10
gram. Setelah itu menambahkan 100 ml aquades dan menyaring agar mendapat larutan
singkong. Lalu mengambil larutan singkong tersebut dan memasukkan ke dalam tabung
reaksi masing-masing 1, 2, 3, 5, 7, dan 10 ml. Setelah itu menambahkan aquades pada tiap
tabung reaksi hingga volume larutan tiap tabung menjadi 10 ml. Lalu menambahkan 1 tetes
KI pada tiap tabung reaksi. Setelah itu memindahkan larutan ke dalam cuvet hingga
menyentuh garis batas atau di bawah garis segitiga. Lalu memasukkan tiap cuvet ke dalam
spektofotometer dengan Panjang gelombang 610 mm. Setelah itu mengamati dan mencatat
hasil yang ditampilkan spektofotometer.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan dan Perhitungan

No Konsentrasi Nilai Absorbansi


Pati Singkong Kentang
. Larutan Ri Ri – Ro Si Si – So Ki Ki – Ko
1. 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2. 0,001 0,226 0,226 0,260 0,260 0,167 0,167
3. 0,002 0,573 0,573 0,487 0,487 0,299 0,299
4. 0,003 0,705 0,705 0,763 0,763 0,426 0,426
5. 0,005 1,495 1,495 1,240 1,240 0,839 0,839
6. 0,007 1,647 1,647 2,043 2,043 0,881 0,881
7. 0,01 2,042 2,042 3,055 3,055 1,739 1,739
(Si−So) 100
%Kp= × C ×100 × ×P
( Ri−Ro) W

Perhitungan kadar pati singkong :

( 0,260 ) 100
%Kp= ×0,001 ×100 × × 0,85=0,977 %
( 0,226 ) 10

( 0 , 487 ) 100
%Kp= ×0,00 2 ×100 × × 0,85=1,444 %
( 0 ,573 ) 10

( 0 , 763 ) 100
%Kp= × 0,00 3× 100 × ×0,85=2,759 %
( 0 , 705 ) 10

( 1,240 ) 100
%Kp= × 0,00 5 ×100 × ×0,85=3,525 %
( 1,495 ) 10

( 2,043 ) 100
%Kp= ×0,00 7 ×100 × × 0,85=7,380 %
( 1,647 ) 10

( 3,055 ) 100
%Kp= × 0,0 1× 100× ×0,85=12,716 %
(2,042) 10

Perhitungan kadar pati kentang :

( 0,167 ) 100
%Kp= ×0,00 1 ×100 × × 0,85=0,25 %
( 0,226 ) 25

( 0,299 ) 100
%Kp= ×0,00 2 ×100 × ×0,85=0,35 %
( 0,573 ) 25

( 0,426 ) 100
%Kp= ×0,00 3 ×100 × × 0,85=0,61 %
( 0,705 ) 25

( 0,839 ) 100
%Kp= ×0,00 5 ×100 × × 0,85=0,95 %
( 1,495 ) 25
( 0,881 ) 100
%Kp= ×0,00 7 ×100 × × 0,85=1,27 %
( 1,647 ) 25

( 1,739 ) 100
%Kp= × 0,0 1× 100× ×0,85=2,89 %
( 2,042 ) 25

4.2 Hasil Pembahasan


Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa nilai kadar pati pada singkong jauh
lebih besar daripada nilai kadar pati pada kentang. Nilai pati terbesar berada pada singkong
dengan konsentrasi 0,01 dengan kadar pati sebesar 12,716% sehingga singkong memiliki
karbohidrat yang lebih besar daripada kentang.

4.3 Grafik dan Analisa Grafik


4.3.1 Kadar Pati Singkong

Kadar Pati Singkong


14

12

10
Kadar Pati (%)

0
0 0 0 0.01 0.01 0.01

Kadar Pati Singkong

Pada grafik kadar pati singkong dapat dilihat bahwa kadar pati dalam singkong
memiliki nilai yang relatif stabil sehingga grafik menunjukkan kenaikan yang konstan.
Namun kenaikan paling tinggi terjadi pada konsentrasi 0,005 ke konsentrasi 0,007. Pada
grafik juga dapat dilihat pada konsentrasi 0,001 hingga 0,005 terjadi kenaikan yang relatif
konstan.
4.3.2 Kadar Pati Kentang
Kadar Pati Kentang
3.5

2.5
Kadar Pati (%)

1.5

0.5

0
0 0 0 0.01 0.01 0.01

Kadar Pati Kentang

Pada grafik kadar pati kentang dapat dilihat bahwa kadar pati dalam kentang memiliki
nilai yang relatif stabil sehingga grafik menunjukkan kenaikan yang konstan. Namun
kenaikan paling tinggi terjadi pada konsentrasi 0,007 ke konsentrasi 0,01. Pada grafik juga
dapat dilihat pada konsentrasi 0,001 hingga 0,005 terjadi kenaikan yang relatif konstan.

4.4 Pembahasan Umum


Pada pengamatan diatas, singkong memiliki kadar pati yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan kentang. Pada konsentrasi larutan tertinggi yaitu 0,01 gram/ml,
singkong dapat mencapai nilai 12,716%. Sedangkan kentang hanya mencapai nilai 2,89%.
Kadar pati pada singkong memang tergolong lebih tinggi jika dibandingkan dengan kentang
(Edam, 2017). Penurunan yang terjadi pada kedua bahan bias jadi disebabkan adanya zat
pengganggu ketika sedang dilakukan pembacaan oleh spektrofotometer. Kadar pati pada
kentang juga dapat menurun apabila kentang terlalu lama didiamkan di luar ruangan. Suhu
dapat berpengaruh secara nyata terhadap kandungan pati kentang (Martunis, 2012). Semakin
tinggi suhu yang diterima kentang, maka kadar pati yang dihasilkan akan semakin sedikit.
Begitu pula sebaliknya.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Karbohidrat merupakan senyawa organic yang mengandung unsur karbon, hydrogen
dan oksigen. Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan jika kadar pati pada singkong jauh
lebih tinggi dari pada kadar pati yang terkandung pada kentang.

5.2 Saran
Praktikum kali ini sudah berlangsung dengan sangat baik. Penulis berharap untuk
praktikum selanjutnya yang dilakukan secara daring dapat dilakukan sebaik mungkin seperti
praktikum yang dilakukan pada laboratorium seperti biasanya.

DAFTAR PUSTAKA

Arjita, I. P. D., Kusbandari, A., Lara, R. De, Gal, P., Benavente, J., Mahn, A., … Alim, H.
(2011). Karbohidrat II ( Karakteristik Zat Pati ). Separation and Purification
Technology, Vol. 2, pp. 3645–3648
Bitar. (2019, October 19). Pengertian Karbohidrat - Klasifikasi, Fungsi, Sumber, Contoh.
Retrieved March 30, 2020, from https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
karbohidrat/
Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G. (2002). Biologi Jl. 1 Ed. 5 (A. Safitri, L.
Simarmata, & H. W. Hardani, Eds.). Erlangga.
Edam, M. (2017). APLIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT UNTUK MEMODIFIKASI
TEPUNG SINGKONG SECARA FERMENTASI. Jurnal Penelitian Teknologi Industri,
9(1), 1
Martunis, M. (2012). Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Kuantitas dan Kualitas
Pati Kentang Varietas Granola. Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia,
4(3), 26–30
Mozaffarian, D., Hao, T., Rimm, E. B., Willett, W. C., & Hu, F. B. (2011). Changes in diet
and lifestyle and long-term weight gain in women and men. New England Journal of
Medicine, 364(25), 2392–2404
Naufal, A. (2017). Apa Itu Karbohidrat? - News Trends. Retrieved March 30, 2020, from
http://news.gunadarma.ac.id/2017/07/apa-itu-karbohidrat/
Omoregie Egharevba, H. (2020). Chemical Properties of Starch and Its Application in the
Food Industry. In Chemical Properties of Starch.
https://doi.org/10.5772/intechopen.87777
Revedin, A., Aranguren, B., Becattini, R., Longo, L., Marconi, E., Lippi, M. M., …
Svobodah, J. (2010). Thirty thousand-year-old evidence of plant food processing.
Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America,
107(44), 18815–18819
Solomon, E. P., Berg, L. R., & Martin, D. W. (2010). Biology (Solomon). Cengage Learning.
Suarsa, W. (2017). Hidrolisis Zat Pati Beras Merah Menggunakan Katalis Asam Klorida. i–
40.

LAMPIRAN
Mengupas kulit singkong Memarut singkong Mencampur parutan singkong
dengan aquades

Pencampuran larutan Penambahan KI Pengamatan pada


spektofotometer

Anda mungkin juga menyukai