Anda di halaman 1dari 8

Studi Bakteri Pada Bagian Transversal Bintil Akar

Pada video tersebut menjelaskan bagaimana cara mempelajari bagian bintil


akar. Praktikum tersebut memerlukan alat dan bahan seperti bintil akar, cairan
yodium, mikroskop, gliserin, silet, cawan petri, pinset sirurgis, dan kaca preparat.
Tujuan dari praktikum ini antara lain untuk mengetahui perbedaan ciri-ciri bentuk
antara bintil akar yang masih aktif dengan bintil akar yang sudah tidak aktif,
memahami bagaimana tahapan pengujian bintil akar, dan mengetahui proses
terjadinya mekanisme fiksasi nitrogen pada bintil akar. Hal pertama yang dilakukan
adalah memotong bagian bintil akar, lalu ditaruh pada cawan petri. Iris beberapa
bagian bintil akar tadi kemudian letakkan pada cairan yodium. Teteskan cairan
gliserin pada kaca preparat, kemudian ambil irisan bintil akar tersebut dan menaruh
pada kaca preparat yang telah diberikan cairan gliserin. Kemudian mengamati
menggunakan mikroskop dan mendokumentasikannya.
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN
“BINTIL AKAR”

DISUSUN OLEH:
NAMA : Alexander Christian Aryandana
NIM : 195040207111112
KELAS : B
ASISTEN: Shafira Izza A.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

NILAI : …….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan tanaman terjadi dengan adanya pertumbuhan akar sehingga
dapat memiliki jangkauan maksimal terhadap unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhannya. Selain itu terjadi juga interaksi antara tanaman dengan
mikroba di alam baik mikroba tanah maupun mikroba udara. Mikroba dalam
tanah dibedakan menjadi rizoplen (yang menempel pada akar) dan endofit (yang
berada dalam sel-sel akar). Peranan mikroba tersebut adalah membantu
mengoptimasi tanaman mendapatkan unsur hara dan sebagai anti-mikroba bagi
patogen atau organisme pengganggu tanaman. Sedangkan mikroba mendapat
habitat dan memperoleh suplai makanan dari tanaman. Untuk keperluan
optimasi mendapatkan unsur hara dan sebagai anti-mikroba terhadap pathogen,
tanaman mengeluarkan eksudat akar yang bertujuan untuk mengundang mikroba
yang dikehendaki atau mengusir mikroba lain yang mengganggu pertumbuhan
tanaman.
Salah satu jenis interaksi yang terjadi antara mikroorgaisme dengan
tanaman adalah interaksi mutualisme. Dua jenis mikroorganisme yang
menguntungkan dan telah dimanfaatkan oleh para petani yaitu Rhizobium dan
mikoriza. Rhizobium adalah bakteri yang dapat membentuk bintil akar pada
tanaman leguminose dan memiliki kemampuan untuk memfiksasi N2 dari
atmosfer. Mikoroza adalah fungi akar yang memiliki fungsi yaitu dapat
memperpanjang jangkauan akar dan dapat memasuki tanah dengan ukuran pori
yang sangat kecil. Interaksi yang memberikan keuntungan bagi tanaman perlu
untuk diperhatikan dan perlu untuk ditingkatkan dalam pertanian.Salah satu
bentuk keuntungan bisa dilihat pada interaksi antara rhizobium dan akar tanaman
legume.Rhizobium termasuk dalam divisi Protophyta, kelas Schizomycetes,
ordo Eubacteriales, famili Rhizobiaceae dan Rhizobium. Fiksasi Nitrogen terjadi
di dekat pusat bintil akar tanaman.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah :
1. Untuk mengetahui perbedaan ciri-ciri bentuk antara bintil akar yang masih
aktif dengan bintil akar yang sudah tidak aktif.
2. Untuk memahami bagaimana tahapan pengujian bintil akar.
3. Untuk mengetahui proses terjadinya mekanisme fiksasi nitrogen pada bintil
akar.

1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat membedakan antara
bintil akar yang masih aktif dengan bintil akar yang sudah tidak aktif
berdasarkan ciri-ciri yang terlihat dan mengetahui bagaimana mekanisme fiksasi
nitrogen pada bintil akar serta memahami bagaimana tahapan yang harus
dilakukan dalam pengujiannya.
BAB II
ISI

2.1 Ciri-Ciri Bintil Akar yang Masih Aktif dan Tidak Aktif
Menurut Novriani (2011), bintil akar efektif ialah bintil akar yang masih
terdapat kegiatan penambatan nitrogen. Ciri bintil akar yang masih efektif dapat
dilihat dengan dibelah melintang dan terdapat warna merah muda hingga
kecoklatan dibagian tengahnya.
Menurut Maharani (2008), bintil akar efektif dicirikan dengan bentuk yang
besar yang terletak dibagian atas dan bergerombol dan berwarna merah pada
bagian nodul ketika dibelah. Warna merah tersebut disebabkan karena adanya
kandungan lehemoglobin. Sedangkan bintil akar inefektif memiliki ciri berupa
bentuk yang kecil dan tersebar diseluruh sistem perakaran tanaman.
Menurut Novriani (2011), ciri dari bintil akar tidak aktif adalah jika bintil
akar tersebut dibelah secara melintang akan memperlihatkan warna merah muda
hingga kecoklatan karena pigmen lehemoglobin yang terkandung dalam bintil
akar tersebut.
2.2 Analisa Tahapan Pengujian Bintil Akar yang Lebih Lengkap dari Video
Pada video tersebut menjelaskan bagaimana cara mempelajari bagian bintil
akar. Praktikum tersebut memerlukan alat dan bahan seperti bintil akar, cairan
yodium, mikroskop, gliserin, silet, cawan petri, pinset sirurgis, dan kaca
preparat. Tujuan dari praktikum ini antara lain untuk mengetahui perbedaan ciri-
ciri bentuk antara bintil akar yang masih aktif dengan bintil akar yang sudah
tidak aktif, memahami bagaimana tahapan pengujian bintil akar, dan mengetahui
proses terjadinya mekanisme fiksasi nitrogen pada bintil akar. Hal pertama yang
dilakukan adalah memotong bagian bintil akar, lalu ditaruh pada cawan petri.
Iris beberapa bagian bintil akar tadi kemudian letakkan pada cairan yodium.
Teteskan cairan gliserin pada kaca preparat, kemudian ambil irisan bintil akar
tersebut dan menaruh pada kaca preparat yang telah diberikan cairan gliserin.
Kemudian mengamati menggunakan mikroskop dan mendokumentasikannya.
2.3 Mekanisme Fiksasi Nitrogen pada Bintil Akar
Di udara, terdapat banyak unsur nitrogen yang tidak dapat digunakan secara
langsung oleh tanaman, nitrogen tersebut harus diubah menjadi gas amonia
sehingga dapat diserap oleh tanaman. Tanaman dapat memperoleh nitrogen
dalam proses asimilasi nitrat dan amonium dengan fiksasi nitrogen. Menurut
Armiadi (2009), fiksasi nitrogen terjadi karena adanya simbiosis antara tanaman
legum dengan bakteri rhizobia yang dimana proses ini sangatlah penting bagi
ekosistem. Tanaman legum memiliki kemampuan untuk mengikat N2 udara dan
merubahnya menjadi N yang tersedia jika bersimbiosis dengan bakteri
Rhizobium.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan tanaman terjadi dengan adanya pertumbuhan akar sehingga
dapat memiliki jangkauan maksimal terhadap unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhannya. Selain itu terjadi juga interaksi antara tanaman dengan
mikroba di alam baik mikroba tanah maupun mikroba udara.
Dua jenis mikroorganisme yang menguntungkan dan telah dimanfaatkan
oleh para petani yaitu Rhizobium dan mikoriza. Interaksi yang memberikan
keuntungan bagi tanaman perlu untuk diperhatikan dan perlu untuk ditingkatkan
dalam pertanian.Salah satu bentuk keuntungan bisa dilihat pada interaksi antara
rhizobium dan akar tanaman legume.Rhizobium termasuk dalam divisi
Protophyta, kelas Schizomycetes, ordo Eubacteriales, famili Rhizobiaceae dan
Rhizobium. Fiksasi Nitrogen terjadi di dekat pusat bintil akar tanaman.
3.2 Saran
Praktikum bintil akar sudah berjalan dengan baik. Namun, tidak adanya
tatap muka seperti ini akan membuat praktikan sulit untuk melakukan praktikum
mengenai materi bintil akar tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Armiadi. 2009. Penambatan Nitrogen Secara Biologis pada Tanaman Leguminosa.


Wartazoa vol. 19(1).
Maharani, Putri Sukma. 2008. Nodulasi dan Evektivitas Rhizobium endogen Tanah
Entisol dan Vertisol pada Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merill).
Skripsi: UIN Malang.
Novriani. 2011. Peranan Rhizobium dalam Meningkatkan Ketersediaan Nitrogen
bagi Tanaman Kedelai. Agronobis Vol. 3(5)

Anda mungkin juga menyukai