“BINTIL AKAR”
Disusun Oleh
Nama : Abdul Aziz Alghifari
NIM 205040207111103
Kelas :K
Asisten : Shifa Veronica Aulia
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
a) Bintil Akar adalah organ yang diinduksi pada sebagian besar spesies tanaman
legum oleh simbiotik bakteri pengikat N2 yaitu rhizobia.
(Suryantini, 2015)
b) Bintil akar (nodule) yang merupakan sumber, umur, dan keseragamannya yang
mengandung mikroorganisme di samping rhizobia pada permukaan bintil atau
pada bintil itu sendiri.
(Atmaja, 2016)
c) Bintil akar merupakan suatu tonjolan kecil di akar yang terjadi karena adanya
kontak molekular antar bakteri atau mikroorganisme.
(Sari dan Prayudyaningsih, 2016)
d) Rood Nodules is a network (small discoloration) in the root system of a legume
as a place for rhizobia to live.
Translate:
Bintil Akar adalah jaringan ( pembekakan kecil ) pada sistem akar kacang -
kacangan sebagai tempat hidup rizobia.
(Saputra, 2014).
e) Root nodules are special organs that are developed by host plants, legumes, in
which symbiotic microorganisms, generally diazotrophic bacteria, reduce N2
to ammonium.
(Nodul akar merupakan organ khusus yang memang dikembangkan oleh
tanaman inang, legum, di mana mikroorganisme simbiosis, umumnya bakteri
diazotrofik, mereduksi N2 menjadi amonium).
(Hirel dan Krapp, 2020)
(Fungsi bintil akar menurut Takuji (2014) bintil akar berfungsi untuk mengikat
nitrogen bebas dan mampu menyuburkan tanah. Menurut Suryantini (2015),
fungsi bintil akar yaitu mampu mengikat N2 dari udara, sehingga tanaman
mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan N2 nya. Ini adalah karakteristik
dari bintil akar legum. Hal tersebut perlu diperhitungkan dalam upaya
peningkatan produksi.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut.
Alat dan Bahan Kegunaan
Scalpel Untuk membelah bintil akar pada
tanaman
Pinset Untuk memegang spesimen setelah
dipotong
Petridish Sebagai wadah untuk meletakkan
spesimen
Tanaman Kacang Tanah Utuh Sebagai bahan perlakuan praktikum
5.1 Kesimpulan
Bintil akar atau nodul akar merupakan suatu organ di dalam sel tanaman yang
terjadi pada suatu tanaman akibat adanya penginfeksian dari bakteri yang disebut
rhizobium. Kinerja dari bintil akar ini memiliki tujuan untuk mereduksi N2. Proses di
mana bintil akar mengalami inokulasi dari bakteri adalah dimulai dengan perendaman
dan dilakukan melalui kontak secara molekular antara rhizobia (mikrosimbion) dengan
legum (makrosimbion). Fungsi dari bintil akar ini sendiri adalah mampu membantu
pertumbuhan dari suatu tanaman dan menghambat nitrogen yang semakin tinggi pada
tanaman. Adapun fiksasi nitrogen yang juga terjadi pada bintil akar ini adalah hanya
terjadi setelah proses bakteroid terbentuk. Biasanya yang memfiksasi nitrogen bintil
akar adalah N2 Rhizobium yang bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan
(leguminosa). Jumlah N2 difiksasi oleh simbiosis bervariasi, tergantung pada jenis dan
kultivar legum, spesies serta strain rhizobium dan kondisi pertumbuhannya. Pada
praktikum kali ini dengan spesimen kacang tanah utuh memiliki hasil bahwa kacang
tanah utuh memiliki warna organ dalam berwarna merah atau cokelat dikarenakan
adanya hemoglobin dan pada bintil akar yang tidak aktif memiliki warnah putih atau
pucat, hal ini dikarenakan kekurangan hemoglobin.
5.2 Saran
Berjalannya praktikum hingga saat ini sudah berjalan dengan baik dan lancar,
terima kasih Kak Alzena, mohon maaf atas segala kekurangan ya kak :)
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, I. W. D. 2016. Modul Praktikum Bioteknologi Tanah. Fakultas Pertanian
Universitas Udayan
Hirel, B., dan Krapp, A. 2020. Nitrogen Utilization in Plants I Biological and
Agronomic Importance. France: Elsevier
Ika, dyah. 2013. Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine max(L)Merril )
Dengan Perlakuan Jerami Pada Masa Ingkubasi Yang Berbeda. Jurusan
Biologi Fakultas Sains dan Matematika UNDIP
Kumalasari, I. D., Astuti, E. D., Prihastanti,, E. 2013. Pembentukan Bintil Akar
Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merill) dengan Perlakuan Jerami pada
Masa Inkubasi yang Berbeda. Jurnal Sains dan Matematika, 21(4): 103-107
Maharani, P. S. 2008. Nodulasi dan Efektivitas Rhizobium Endogen Tanah Entisol dan
Vertisol Pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril). Skripsi. Universitas
Islam Negeri Malang
Saputra,RA. 2014. Perkembangn Bintil Akar Pada Alfafa.Fakultas UIN Malang.
Saragih, S. D., Hasanah, Y. and Bayu, E.S., 2016. Respons Pertumbuhan dan Produksi
Kedelai (Glycine max (L.) Merril.) Terhadap Aplikasi Pupuk Hayati dan Tepung
Cangkang Telur. Jurnal Agroekoteknologi, 4(3).
Sari, R., dan Prayudyaningsih, R. 2016. Perkembangan Bintil Akar Pada Semai Sengon
Laut (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen). Info Teknis EBONI, 15(2): 105-
119
Suryantini. 2015. Pembintilan dan penambatan nitrogen pada tanaman kacang tanah.
Dalam Monograf Balitkabi. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.
Hal 234-250
Takuji, O., Abd-Alla, M. H., Issa, A. A. 2014. Impact of Harsh Environmental
Conditions on Nodule Formation and Dinitrogen Fixation of Legumes. Advances
in Biology and Ecology of Nitrogen fixation. Doi: 10.5772/56997
Taufiq, A. d. 2012. Respon Tanaman Kedelai terhadap Lingkungan Tumbuh. Buletin
Palawija, 23:13-26 .
Varma, A., Oelmüller, R. 2007. Advanced Techniques in Soil Microbiology. Springe
LAMPIRAN