Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM DASAR BUDIDAYA TANAMAN

Oleh:
Abdul Aziz Alghifari 205040207111103

AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pola tanam dapat didefinisikan sebagai pengaturan jenis tanaman
atau urutan jenis tanaman yang diusahakan pada sebidang lahan dalam
kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun). Dalam pengertian pola
tanam tersebut ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu jenis tanaman,
lahan dan kurun waktu tertentu (Bargumono, 2013). Ubi kayu dapat
ditanam secara monokultur maupun tumpangsari. Pola monokultur
umumnya dikembangkan dalam usaha tani komersial atau usahatani
alternatif pada lahan marjinal, di mana komoditas lain tidak produktif
atau usahatani dengan input minimal bagi petani yang modalnya
terbatas. Pola tumpangsari diusahakan oleh petani berlahan sempit, baik
secara komersial maupun subsisten (Sundari, 2010). Pengembangan
diversifikasi atau pola usahatani perlu dilakukan secara rasional dan
dinamis dengan mempertimbangkan peruba- han faktor lingkungan dan
permintaan pasar, agar memberikan manfaat maksimal dalam
peningkatan produksi dan pendapatan petani (Rusastra & Saliem, 2004).
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari pola tanam
2. Untuk mengetahui macam-macam pola tanam
3. Untuk mengetahui perbedaan dari macam-macam pola tanam
1.3 Manfaat
1. Praktikan dapat mengetahui definisi dari pola tanam
2. Praktikan dapat mengetahui macam-macam pola tanam
3. Praktikan dapat mengetahui perbedaan dari macam-macam pola
tanam.
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di Jalan H. Naim, Kalibaru, Cilodong, Kota


Depok, Jawa Barat. Dengan koordinat (6°25'51"S 106°50'02"E) pada hari Sabtu, 3
April 2021 pukul 09.30 WIB dengan ukuran lahan seluas 375 m².
2.2 Alat dan Bahan
➢ Smartphone : Alat dokumentasi lahan
➢ Meteran : Alat Pengukur lahan
➢ Polpoin/Pensil : Alat tulis pencatatan data
➢ Buku : Tempat pencatatan data
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan, kita dapat menyimpulkan


bahwa lahan tersebut menggunakan pola tanam tumpangsari. Lahan tersebut dinamai lahan
tumpangsari karena pada lahan tersebut terdapat 2 komoditas tanaman yaitu ubi kayu dan
pisang. Penanaman ubi kayu harus memiliki jarak tanam yaitu 100cm x 100cm. Untuk
penanaman komoditas ubi kayu, dilakukan 10 hari setelah menanam komoditas pisang,
hal itu sesuai dengan pernyataan Candraningsih, (2019), bahwa pada tumpangsari dengan
tanaman pangan lain, ubi kayu ditanam 20 hari setelah tanaman pangan lain tersebut
ditanam. Tanaman tersebut ditanam secara lurus dengan jarak ±100 cm dengan tujuan agar
mendapat sinar matahari yang cukup.
BAB IV
KESIMPULAN

Pola tanam dapat didefinisikan sebagai pengaturan jenis tanaman atau urutan jenis
tanaman yang diusahakan pada sebidang lahan dalam kurun waktu tertentu. Dalam
pengertian pola tanam tersebut ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu jenis tanaman,
Tanaman dalam satu areal dapat diatur menurut jenisnya. Ada pola tanam tumpangsari Pola
tumpangsari dilakukan dengan mengatur jarak tanam ubi kayu sedemikian rupa sehingga
ruang diantara barisan ubi kayu dapat ditanami dengan tanaman lainnya. lahan dan kurun
waktu tertentu. Penentuan pola tanam sangat dipengaruhi ketersediaan air dan keadaan
lingkungan seperti kondisi fisik kimia tanah. Kelebihan utamanya adalah keanekaragaman
kultivar memperlambat penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT, seperti hama
dan penyakit tanaman).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan, kita dapat menyimpulkan
bahwa lahan tersebut menggunakan pola tanam tumpangsari. Lahan tersebut dinamai lahan
tumpangsari karena pada lahan tersebut terdapat 2 komoditas tanaman yaitu ubi kayu dan
pisang. Penanaman ubi kayu harus memiliki jarak tanam yaitu 100cm x 100cm.
DAFTAR PUSTAKA

Bargumono. (2013). 9 Umbi Utama Sebagai Pangan Alternatif Nasional. Agrica


Ekstensia, 186.
Candraningsih. (2019). Budidaya Tanaman Singkong. Website Resmi Pemerintah
Kabupaten Buleleng. https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/budidaya-
tanaman-singkong-41
Rusastra, I. W., & Saliem, H. P. (2004). Dan Diversifikasi Tanaman Pangan Di
Indonesia. Forum Penelitian AGro Ekonomi, 22(1), 37–53.
Sundari, T. (2010). Petunjuk Teknis Pengenalan Varietas Unggul dan Teknik Budidaya
Ubi kayu. 55, 12.

Anda mungkin juga menyukai