Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kacang panjang (Vigna sinensis L) merupakan jenis sayuran yang populer di kalangan
masyarakat. Selain rasanya enak sayuran ini juga mengandung zat gizi bervariasi dan sangat baik
untuk kesehatan . selain itu juga dapat menyuburkan tanah sehingga dapat dikatakan dwifungsi.
Dengan memperhatikan luas tanam yang terus meningkat dan konsumsi kacang panjang oleh
masyarakat indonesia maka hal ini cukup menjadi peluang serta alasan untuk membudidayakan
kacang panjang.

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menanam kacang panjang. Lahan
yang cocok adalah sawah berpengairan teknis dengan ketinggian tempat sekitar 600m dpl, suhu 25-
35 0C, Ph tanah 5,5-6,5 dengan struktur tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Musim yang
tepat untuk budidaya kacang panjang pada musim kemarau . Iklimnya kering, curah hujan antara
600-1.500 mm/tahun.

Siswa siswi SMK Negeri 1 Jawai mengikuti Pendidikan sistem ganda (PSG) P4S JAS-B, yang
berlokasi di Jalan bersama RT. 63/RW. 10 Kelurahan Sedau Kecamatan Singkawang Selatan. Kota
Singkawang Provinsi Kalimantan Barat. Kelurahan sedau sendiri berada pada ketinggian kurang lebih
500 mdpl kemiringan tanahnya kurang dari 15% dengan permukaan datar tanahnya bersifat asam
dengan ph 4,5 - 5,5 jenis tanah umunnya Alluvial dan lahan marjinal (berpasir).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara persiapan lahan kacang panjang?
2. Bagaimana cara pemupukan dasar kacang panjang?
3. Bagaimana cara pemasangan mulsa ?
4. Bagaimana cara penanaman benih kacang panjang?
5. Bagaimana cara pemasangan ajir?
6. Bagaimana cara pemupukan susulan kacang panjang?
7. Bagaimana cara pengendalian hama dan penyakit pada kacang panjang?
8. Bagaimana proses panen kacang panjang?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara persiapan lahan kacang panjang.
2. Untuk mengetahui cara pemupukan dasar kacang panjang.
3. Untuk mengetahui cara pemasangan mulsa.
4. Untuk mengetahui cara penanaman benih kacang panjang.
5. Untuk mengetahui cara pemasangan ajir.
6. Untuk mengetahui cara pemupukan susulan kacang panjang.
7. Untuk mengetahui pengendalian hama dan penyakit pada kacang panjang.
8. Untuk mengetahui proses panen kacang panjang.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan PSG ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk Uji Kompetensi Kejuruan.
2. Manfaat untuk pembaca adalah sebagai informasi dan pembelajaran tentang
teknik budidaya kacang panjang dengan baik dan benar.
3. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang budidaya tanaman Kacang
Panjang yang baik dan benar agar dapat menghasilkan produksi yang
semaksimal mungkin.

E. Sasaran pokok PSG


Sasaran pokok PSG yaitu menciptakan peserta didik yang siap kerja, cerdas dan
kompetitif dalam dunia pendidikan dan dunia kerja, serta membentuk pribadi peserta
didik yang memiliki keahlian komplit, profesionalisme dan kecakapan peserta didik
dalam menggunakan ilmu serta pengalaman yang diperoleh didunia pendidikan dan
didunia kerja.
F. Metode Pengumpulan Data
Menjelaskan laporan ini penulis telah mengumpulkan bahan-bahan dan informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan sistem ganda (PSG) yang dilakukan
dalam pembuatan laporan.
Mengumpulkan bahan-bahan tersebut penulis melakukan beberapa metode yaitu:
a) Metode observasi
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati
atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi
yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang
dilakukan.
b) Metode Wawancara
Wawancara atau wawancara adalah teknik menganalisis data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden atau narasumber.
c) Metode praktikum
Metode praktikum ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan cara terjun
langsung.

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Deskripsi dan Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang

Kacang panjang merupakan salah satu tanaman semusim yang berbentuk

perdu. Batangnya panjang, liat, dan sedikit berbulu. Bunga kacang panjang seperti

kupu-kupu, sementara itu buahnya bulat panjang dan ramping. Panjangnya

berkisar antara 10-80 cm yang disebut polong. Buah yang masih muda mudah

dipatahkan akan tetapi setelah tua menjadi liat karena banyak seratnya dan

menjadi lemas kering (Sunarjono, 2015).

Taksonomi tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Fabales

Famili : Papilionaceae

Genus : Vigna

Spesies : Vigna unguiculata (L.) Walp.

(Herbarium Medanense, 2017).

B. Tahapan-tahapan Pelaksanaan

1.Persiapan Lahan

Tujuan dari pengolahan tanah ini adalah untuk menggemburkan tanah, memperbaiki
drainase, mematikan bibit penyakit. Pencangkulan dilakukan sedalam 30 cm dengan
panjang plot 1,2 m dan lebar 2 m, lalu pemberian pupuk dasar berupapupuk
NPK.Pemberian pupuk dasar ini dilakukan satu minggu sebelum tanam. Persiapan
selanjutnya dilakukan pengadukan/pencacakan plot agar pupuk yang sudah
diberikan bercampur dengan tanah, kemudian dilakukan penugalan untuk
pembuatan lubang tanam.(Fachruddin.2000).

2.pemupukan dasar

Pupuk dasar diberikan bersamaan dengan pengolahan lahan atau setelah


pengolahan lahan. Jenis-jenis pupuk dasar untuk kacang panjang yaitu pupuk
kandang/kompos, urea, SP-36, KCl dan dolomit. Dosis pupuk kandang/kompos
untuk kacang panjang yaitu 10-15 karung, bisa lebih bisa juga kurang tergantung
kondisi. Dosis pupuk dasar urea, sp-36 dan kcl untuk kacang panjang yaitu 20-25 kg
dengan perbandingan urea 1 , sp-36 3 dan kcl 2 . Dosis kapur dolomit disesuaikan
dengan kebutuhan, untuk jenis tanah dengan pH rendah untuk 1000 lubang tanam
kacang panjang diperlukan kapur dolomit 100-150 kg.

3. Pemasangan mulsa

Mulsa merupakan bahan penutup tanah yang digunakan pada media tanam
sehingga kelembaban dan suhu tanah terjaga kestabilannya. Mulsa mampu
menekan pertumbuhan gulma, mencegah erosi permukaan tanah. Dalam pemberian
mulsa tanah dapat meningkatkan suatu porositas tanah dan dapat mempermudah
penyerapan air kedalam tanah sehingga dapat meningkatkan daya simpan air tanah.
Pemberian mulsa juga dapat memberi suatu pengaruh terhadap kelembaban tanah
sehingga terciptanya suatu kondisi yang optimal untuk tanaman. Mulsa berguna
melindungi tanah dari daya perusak seperti butir-butir hujan yang ditentukan oleh
presentase penutup tanah oleh mulsa tersebut. Dari mulsa organik dapat mensuplai
unsur hara bagi suatu tanaman dan kondisi lingkungan serta mempermudah mineral
dari bahan organik untuk digunakan oleh suatu tanaman (Fedruansyah, 2013).

4.penanaman benih

Penanamann kacang panjang dilakukan dengan cara ditugal sedalam 4-5 cm jarak
antar lobang tanam 25 – 30 cm, jarak antar barisan 60 -75 cm, setiap lobang tanam
dimasukkan 2 butir, pemasangan turus.,turus dibuat dari batang kayu atau belahan
bambu turus dengan ukuran panjang 150 – 200 cm, lebar 2- 3 cm, pemasangan
turus pada saat tanaman berumur 2 minggu atau tinggi tanaman mencapai 25 cm.
( Sukmadji, Agus. 2013).

5. Pemasangan ajir

Pengajiran dilakukan pada umur tanaman mencapai 3 minggu setelah tanam.


Pengajian dilakukan dengan menancapkan bambu di dekat tanaman sekitar 5 cm
(Rizki dkk, 2015). (Nugraha dkk,2014) menyebutkan bahwa penggunaan ajir
Membuat kanopi tanaman akan sesuai dengan arsitektur aslinya dan luas
permukaan daun akan lebih luas. Hal ini mengakibatkan penerimaan cahaya
matahari lebih optimum dan meningkatkan efesiensi fotosintesis.

Ajir dibuat dari bambu yang panjangnya 2 m. Ajir dipasang saat tinggi tanaman
mencapai 25 cm. Pemangkasan diperlukan bila tanaman terlalu subur daunnya.
Daun dikurangi agar pertumbuhan generatifiya baik (Hakim dkk, 2014).

6. Pemupukan susulan

Pemupukan susulan dilakukan 2 minggu setelah tanam sesuai perlakuan. Pupuk


kompos eceng gondok diaplikasikan dengan cara disebarkan disekitar tanaman
kacang panjang, sedangkan bio urin kelinci diaplikasikan dengan cara disemprotkan
pada daun tanaman kacang panjang (fachruddin,2000).

7. Pengendalian hama dan penyakit

Masalah yang diakibatkan hama tanaman sudah tidak asing bagi para petani baik
tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan (Surachman dan Suryanto,
2007). Hama diartikan sebagai organisme baik mikroba, tanaman. Dan atau binatang
yang menyebabkan luka pada manusia, hewan ternak, tanaman budidaya, bahan
simpanan, gedung, dan lainnya. Hama pada tanaman pertanian meliputi mikroba
patogen penyebab penyakit (virus, mikroplasma, bakteri, fungi), nematoda parasit
tanaman, gulma, vertebrata (rodensia, burung. Mamalia), artropoda (serangga,
tungau, dan millipedes), serta moluska (Purnomo, 2010).

8.panen
Panen kacang panjang dilakukan pada panen muda dengan ciri-ciri ukuran polong
telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol
(Djatmiko dkk. 2015).

BAB III

Pelaksanaan Kegiatan

A. Waktu dan pelaksanaan kegiatan PSG


Siswa-siswi SMKN 1 JAWAI melaksanakan kegiatan PSG mulai tanggal 6 Agustus -
6 November 2022 di P4S JAS-B Kelurahan Sedau Kota Singkawang Provinsi
Kalimantan Barat.
B. Jadwal PSG Harian

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan hasil PSG “Budidaya Tanaman Kacang Panjang” di P4S JAS- B


Sedau, Singkawang Selatan diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Pengolahan lahan
Pengolahan lahan meliputi sebagai berikut:
a. Penggemburan tanah
Penggemburan tanah yang dapat dilakukan secara manual
menggunakan cangkul maupun cultivator. Namun yang kami lakukan
adalah dengan menggunakan cangkul. Adapun ukuran bedengan yang
di buat sesuai dengan lahan pertanian. Untuk lahan pertanian yang
kami buat memiliki ukuran bedengan sepanjang 20 m, dengan lebar 85-
100 cm, tinggi bedengan 25 – 30 cm ,dan jarak antar bedengan 60-70
cm, tinggi bedengan harus di sesuaikan dengan kondisi tanah dan
lahannya.
Contoh Penggemburan tanah ada pada gambar berikut:

Gambar 4.1.a Penggemburan tanah

2. Pemupukan dasar

Pemupukan dasar menggunakan pupuk Phospat GSP-36 dan kapur


Dolomite MgO 19,89% , CaO 3253 yang di campur rata. Penggunaan pupuk
dasar sebanyak kurang lebih 350-500 gr perbedengan. Proses penaburan
pupuk dasar dengan membuat larikan ditengah bedengan. Selanjutnya pupuk
dasar tersebut ditabur merata didalam larikan dan ditutup kembali
menggunakan tanah serta diratakan menggunakan cangkul.
Contoh pemupukan dasar ada pada gambar berikut:

Gambar 4.2 pemupukan dasar

3. Pemasangan mulsa
Setelah bedengan sudah siap dan pemupukan dasar sudah dilakukan
maka tahap selanjutnya pemasangan mulsa. Bedengan yang sudah diolah
kemudian ditutup dengan mulsa plastik hitam perak. Plastik hitam perak yang
digunakan untuk menjaga kelembapan suhu tanah dan mengurangi
pertumbuhan gulma.
Gambar 4.3 pemasangan mulsa

4. Penanaman benih kacang panjang


a. Penyiapan Benih
Benih kacang panjang yang digunakan yaitu benih kacang panjang
unggul Pertiwi Anti Virus, daya kecambah tinggi lebih dari 85%,umur
panen 38- 51 hari,benih murni tidak tercampur dengan benih varietas lain.
Gambar 4.3 a penyiapan benih

b. Penanaman
Penanaman benih kacang panjang yang kami lakukan ada dua
variasi, ada yang dua baris dan satu baris dalam satu bedengan.
Penanaman benih kacang panjang yang dua baris dalam satu lubang
tanam diberi satu benih, sedangkan yang satu baris berisi dua benih.
Penanaman benih kacang panjang ditugal dengan kedalaman 4-5 cm,
setelah itu ditutup kembali menggunakan tanah dan diatasnya diberi
pupuk kandang berupa kotoran ayam. Setelah 3-4 hari akan terlihat
benih kacang panjang yang sudah tumbuh, dan apabila setelah 9-14
hari tidak tumbuh maka akan dilakukan penyulaman.
Gambar 4.3 b penanaman benih kacang panjang

1. Pemasangan ajir
Pada proses pemasangan ajir dengan menggunakan kayu pancang dan tali
pertanian sebagai media perambatan. Pemasangan ajir yang kami lakukan
menggunakan 2 dan 1 kayu pancang tujuannya untuk menghemat kayu
pancang. Pemasangan ajir menggunakan 2 kayu pancang dengan
menancapkan di sisi kiri kanan bedengan, sedangkan dengan 1 kayu
pancang di tancapkan di tengah tengah. Kemudian diikat dengan tali tujuan
nya untuk memperkuat ajir.
Gambar 4.4 pemasangan ajir

2. Perawatan
Ada beberapa perawatan kacang panjang meliputi sebagai berikut:
a. Penyiraman
Penyiraman masih dilakukan dengan cara manual, yaitu masih
menggunakan tong besar sebagai alat bantu penampungan air pupuk
yang disusun pada jarak 30-40 meter tiap tong, kemudian ember dan
gayung sebagai alat bantu penyiraman.

b. Pemupukan susulan

Pemupukan susulan kacang panjang dilakukan beberapa kali yang


pertama yaitu setelah penanaman, 10-12 hari setelah benih ditanam,
dan tanaman kacang panjang berumur 40-42 hari. Pemupukan yang
kami lakukan ada dua cara yaitu dengan penyiraman dan diletakkan
satu sisi di samping batang tanaman. Penyiraman yaitu dengan
melarutkan pupuk NPK mutiara (16: 16: 16) satu gayung lalu diaduk
rata dalam tong penampungan air, sedangkan meletakkan di samping
batang dengan 3 percampuran pupuk yaitu pupuk Phonska 1 gayung,
mutiara (16: 16 :16) 2 gayung, SP- 36 3 gayung.
Gambar 4.5 b pemupukan susulan

c. Penyemprotan imun

Penyemprotan imun yang kami lakukan setelah berumur 9-10 hari. Alat
yang kami lakukan yaitu menggunakan hand sprayer manual. Imun
yang digunakan yaitu paten imun dan paten pupuk organik teknologi
nano sebagai tambahan dalam penyemprotan nutrisi.
Gambar 4.5 c penyemprotan imun

3. Pengendalian hama dan penyakit


Pengendalian hama dapat di lakukan dengan insektisida yaitu dengan cara
disemprot dan penyiagaan gulma atau dengan membuang langsung bagian
yang terkontaminasi. Misalnya hama ulat daun yang memiliki ciri – ciri
berwarna hijau dengan dua garis putih sepanjang tubuhnya. Ulat ini
memakan daun, batang muda, dan menggerek buah. Buah Kacang Panjang
yang terserang hama ini terlihat berlubang dan akan mudah busuk dalam
penyimpanan. Gejala serangan oleh ulat muda ditandai dengan daun- daun
berlubang, sedangkan ulat yang sudah tua memakan seluruh bagian daun
termasuk tulang daun dan buah. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara
penyemprotan dengan menggunakan bahan aktif lamda sihalotrin 106 g/l dan
tiamektoksam 141 g/1. Tanaman kacang panjang yang terkena penyakit
hawar daun dapat dikendalikan dengan fungisida yang berbahan aktif
Mankozeb, cara penggunaannya dengan cara di semprot merata ke seluruh
tanaman kacang panjang.

Gambar 4.6 pengendalian hama dan penyakit


4. Panen
Umumnya, kelompok tani JAS-B melakukan panen di pagi hari. Proses
pemanenan kacang panjang dengan cara dipetik secara langsung tanpa
menggunakan alat bantu. Pada saat penyortiran buah yang berkualitas baik
akan dipisah dengan buah yang berkualitas tidak baik. Ciri-ciri buah yang
berkualitas baik adalah panjangnya 69-83 cm dan diameternya 0,6 – 0,8 cm,
tidak terdapat bekas gigitan ulat maupun hama yang lain, buahnya lurus dan
masih berwarna hijau segar. Sedangkan ciri-ciri buah berkualitas tidak baik
adalah buahnya tidak lurus dan terdapat bekas gigitan ulat pada buah.

Gambar 4.7 Panen

B. Pembahasan
1. Pengolahan lahan
Umumnya sebelum penanaman kacang panjang dilakukan pembuatan
bedengan, namun di P4S JAS-B lahan yang digunakan sudah terdapat
bedengan yang pernah digunakan pada tanaman sebelumnya dan hanya
tinggal di gemburkan. Penggemburan dapat di lakukan secara manual
ataupun menggunakan cultivator, untuk di P4S JAS-B penggemburan
dilakukan menggunakan cangkul, tidak dilakukan menggunakan cultivator,
dikarenakan tanah yang ada tidak cocok untuk dilakukannya penggemburan
menggunakan cultivator.
Pada tanaman kacang panjang ditanam di bedengan untuk menghindari
kelebihan air. Tinggi bedengan dapat dibuat dengan menyesuaikan kondisi
lahan setempat. Apabila lahan rawan tergenang air, maka tinggi bedengan
dibuat dengan mengirakan hingga lahan tidak tergenang air. Khusus lahan
P4S JAS-B yang akan ditanami kacang panjang menggunakan bedengan
dengan tinggi ±30 cm , lebar ±100 cm dan panjang bedengan ±20 m, karena
kacang panjang yang ditanam dengan dua variasi yaitu dua baris dan satu
baris perbedengan.

2. Pemupukan dasar

Sesuai dengan sumber literasi yang ada, pemupukan dasar diberikan


bersamaan dengan pengolahan lahan atau setelah pengolahan lahan. Jenis-
jenis pupuk dasar untuk kacang panjang yaitu pupuk kandang/kompos, urea,
SP-36, KCl dan dolomit. Dosis pupuk dasar urea, sp-36 dan kcl untuk kacang
panjang yaitu 20-25kg dengan perbandingan urea 1 , sp-36 3 dan kcl 2
dengan cara ditabur. Namun di P4S JAS-B pemupukan dasar dilakukan
setelah penggemburan tanah. Proses pemupukan dasar dengan membuat
larikan agar pupuk yang ditaburkan cepat terserap ketanah. Jenis pupuk yang
diberikan berupa kapur Dolomite dan pupuk Phospat GSP-36, dengan dosis
200gr dolomite dan 100gr Phospat GSP-36 perbedengan. Hal ini dikarenakan
kondisi tanah di P4S JAS-B memiliki pH 4,5 – 5,5 maka perlu dilakukan
penaburan kapur dolomite untuk menetralkan pH tanah.

3. Pemasangan mulsa

Umumnya pemasangan mulsa dilakukan untuk menutup tanah agar


selalu terjaga kelembaban dan suhu tanah terjaga kestabilannya, biasanya
pemasangan dilakukan sebelum penanaman. Mulsa mampu menghambat
pertumbuhan gulma, mencegah erosi permukaan tanah. Dalam pemberian
mulsa tanah dapat meningkatkan suatu porositas tanah dan dapat
mempermudah penyerapan air kedalam tanah sehingga dapat meningkatkan
daya simpan air, seperti yang di lakukan di P4S JAS-B pemasangan mulsa
dilakukan karena kondisi tanah cenderung kering.
4. Penanaman
Umumnya sebelum penanaman, dilakukan pemberian lubang dan penetapan
Jarak tanam. Di P4S JAS-B pemberian lubang dilakukan dengan cara di tugal
menggunakan kayu dengan kedalaman 4-5 cm, dan jarak yang diberikan
antar lubang tanam ±30 cm, dan jarak antar barisan 60-75 cm.
Benih yang ditanam di P4S JAS-B menggunakan benih Pertiwi dengan
penanaman yang memiliki 2 variasi, variasi pertama yaitu penanaman benih
satu baris per bedengan dengan 2 benih perlubang, dan variasi ke dua yaitu
penanaman dengan 2 baris perbedengan dengan 1 benih perlubang tanam,
setelah dimasukannya benih ke dalam lubang kemudian ditutup kembali
dengan tanah dan diberi pupuk kandang berupa kotoran ayam, jika langsung
di tutup menggunakan pupuk kandang benih akan panas dan menghambat
pertumbuhan.

5. Pemasangan ajir
pemasangan ajir biasanya dilakukan sesudah penanaman, pemasangan
ajir digunakan untuk merambatnya tanaman kacang panjang, yang terdiri dari
kayu pancang dan tali pertanian. Umumnya dalam satu bedengan kayu di
tancapkan di sisi kiri dan kanan, namun di P4S JAS-B manggunakan dua dan
satu panjang yang di selang seling, hal ini dikarenakan untuk menghemat
kayu pancang. Jarak yang diberikan dalam penancapan kayu pancang yaitu
±10 cm jarak antara tanaman dan pancang, dan ±40 cm jarak dari pancang
ke pancang. Setelah kayu pancang di tancapkan, kemudian diikat
memanjang dengan tali pertanian, tujuannya untuk memperkuat pancang dan
sekaligus tempat tersanggainya buah Kacang panjang.

6. Pemupukan susulan
Umumnya sesuai dengan sumber literasi yang ada, pemupukan susulan
dilakukan 2 minggu setelah tanam sesuai perlakuan. Pupuk kompos eceng
gondok diaplikasikan dengan cara disebarkan disekitar tanaman kacang
panjang, untuk di P4S JAS-B Pemupukan yang di lakukan ada dua cara yaitu
dengan penyiraman dan diletakkan satu sisi di samping batang tanaman.
Penyiraman yaitu dengan melarutkan 1 karung kompos dan pupuk NPK
mutiara (16: 16: 16) satu gayung lalu diaduk rata dalam drum kapasitas 120L.
sedangkan meletakkan di samping batang dengan 3 percampuran pupuk
yaitu pupuk Phonska 1 gayung, mutiara (16: 16 :16) 2 gayung, SP- 36 3
gayung. Hal ini dikarenakan kondisi tanah yang cenderung kritis (berpasir dan
sedikit gambut) maka wajib menggunakan pupuk organik untuk memperbaiki
struktur tanah. Sedangkan pemberian pupuk kimia Phoska, NPK mutiara, dan
SP-36 dikurangi karena harga pupuk yang semakin mahal dan sudah
dibarengi dengan pemberian pupuk organik. Selain itu, petani juga berupaya
untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia agar kesuburan tanah terjaga.

7. Pengendalian hama dan penyakit


Umumnya masalah yang diakibatkan hama tanaman sudah tidak asing
bagi para petani baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan.
Hama diartikan sebagai organisme baik mikroba, tanaman. Hama pada
tanaman pertanian meliputi mikroba patogen penyebab penyakit (virus,
mikroplasma, bakteri, fungi), nematoda parasit tanaman, gulma, vertebrata
(rodensia, burung. Mamalia), artropoda (serangga, tungau, dan millipedes),
serta moluska. Di P4S JAS-B Pengendalian hama dapat di lakukan dengan
insektisida yaitu dengan cara disemprot dan penyiagaan gulma atau dengan
membuang langsung bagian yang terkontaminasi. Misalnya hama ulat daun
yang memiliki ciri – ciri berwarna hijau dengan dua garis putih sepanjang
tubuhnya. Buah Kacang Panjang yang terserang hama ini terlihat berlubang
dan akan mudah busuk dalam penyimpanan. Pengendalian dapat dilakukan
dengan cara penyemprotan dengan menggunakan bahan aktif lamda
sihalotrin 106 g/l dan tiamektoksam 141 g/1.
Tanaman kacang panjang yang terkena penyakit hawar daun dapat
dikendalikan dengan fungisida yang berbahan aktif Mankozeb, cara
penggunaannya dengan cara di semprot merata ke seluruh tanaman kacang
panjang.

8. Panen
Untuk di P4S JAS-B panen pertama di lakukan saat tanaman berumur 42
hari. pelaksanaa panen di lakukan jika kacang memiliki ciri-ciri seperti ukuran
polong telah maksimal, mudah dipatahkan, dan biji polong tidak menonjol.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar buah yang di hasilkan
tetap segar.
Pemanenan di lakukan dengan cara di petik langsung tanpa alat bantu.
Setelah panen, buah kacang panjang dikumpulkan, kemudian disortir atau
dipisahkan yang baik dengan yang rusak, hal ini dikarenakan agar buah yang
di hasilkan berkualitas baik dan sesuai dengan standar pasar.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Alat yang digunakan dalam pengolahan lahan kacang panjang dapat
disesuaikan dengan kondisi lahan.

2. Pemupukan dasar dapat di lakukan sesuai dengan kondisi pH tanah.

3. Pemasangan mulsa dilakukan untuk menutup tanah agar selalu terjaga


kelembaban tanah dan mampu menghambat pertumbuhan gulma.

4. Menanam benih kacang panjang dengan memasukkan 2 benih perlubang


tanamnya.

5. Ajir sebagai sanggaian tanaman dan sebagai tempat merambatnya tanaman.

6. Pemupukan yang di lakukan ada dua cara yaitu Penyiraman dengan


melarutkan 1 karung kompos dan pupuk NPK mutiara (16: 16: 16) satu
gayung lalu diaduk rata dalam drum kapasitas 120L. Sedangkan meletakkan
di samping batang dengan 3 percampuran pupuk yaitu pupuk Phonska 1
gayung, mutiara (16: 16 :16) 2 gayung, SP- 36 3 gayung.
7. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menyemprotkan
insektisida dan fungisida jika ada tanda-tanda serangan hama dan penyakit.

8. Pemanenan dilakukan ketika buah Kacang panjang sudah memiliki ukuran


polong telah maksimal.

B. Saran
1. Pembuatan bedengan sebaiknya diperkirakan tingginya agar tidak tergenang
air untuk menghindari kematian pada tanaman kacang panjang.

2. Dalam membudidayakan tanaman kacang panjang sebaiknya menggunakan


mulsa agar menghindari pertumbuhan gulma dan menjaga kelembaban suhu
tanah.

3. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar buah kacang panjang
segera dipasarkan.

Anda mungkin juga menyukai