Di susun oleh:
2023/2024
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Preaktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan di lapangan.
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya memantapkan belajar dalam bidang pertanian, sehingga
siswa dapat menyerap pengetahuan yang dimiliki oleh petani serta diharapkan dapat menjadi
Prakerin juga merupakan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
proses pendidikan, yang secara bersama – sama menjadi tanggungjawab sekolah, DU/DI atau
institusi tertentu mulai dari tahap Perencanaan Program, Penyelenggaraan, Penilaian dan
Prakerin SMK N 3 GORONTALO UTARA tahun pelajaran 2023/2024, diikuti siswa kelas XI
Program Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kerjasama sekolah dengan
lembaga yang bergerak di dunia pertanian.Adapun Dasar hukum pelaksanaan prakerin /PKL
antaralain :
Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
4. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
5. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar Penilaian
Pendidikan;
6. Peraturan Mentri pendidiksn Nasional No. 20 tahun 2006 tentang Standar Penilaian
Pendidikasn;
Praktek Kerja lapangan (PKL) yang di laksanakan oleh siswa di SMK N 3 GORONTALO
b. Melatih siswa untuk menghayati kehidupan masyarakat khususnya yang bergerak dalam
petani agar menjadi mitra usaha petani yang mampu menyebarkan teknologi pertanian;
BAB 2
PEMBAHASAN
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan
(Cucurbitaceae) yang populer diseluruh dunia. Menurut sejarahnya tanaman mentimun berasal
dari Benua Asia. Beberapa sumber literatur menyebutkan daerah asal tanaman mentimun adalah
Asia Utara, tetapi ada sebagian lagi menduga berasal dari Asia Selatan. Menurut Sumpena
(2001) .
Klasifikasi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
A.Akar
Akar Tanaman mentimun berakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggangnya tumbuh
lurus ke dalam sampai kedalaman sekitar 20 cm, sedangkan akar serabutnya tumbuh menyebar
secara horizontal dan dangkal.
B Batang
Tanaman mentimun memiliki batang yang berwarna hijau, berbulu dengan panjang yang bisa
mencapai 1,5 m dan umumnya batang mentimun mengandung air dan lunak. Mentimun
mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur mentimun
adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan. Bila menyentuh galah sulur akan
mulai melingkarinya. Dalam 14 jam sulur itu telah melekat kuat pada galah/ajir.
C.Daun
Daun mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing berganda, berwarna hijau muda
sampai hijau tua. selain itu daun bergerigi, berbulu sangat halus, memiliki tulang daun menyirip
dan bercabang-cabang, kedudukan daun pada batang tanaman berselang seling antara satu daun
dengan daun diatasnya.
dengan ketinggian tempat 100 - 1000 M di atas permukaan laut (dpl). Mentimun juga
membutuhkan sinar matahari terbuka, drainase air lancar dan bukan bekas penanaman mentimun
dan familinya seperti melon, semangka, dan waluh. Aspek agronomi penanaman mentimun tidak
berbeda dengan komoditas sayuran komersil lainnya, seperti kecocokan tanah dan tinggi tempat,
serta iklim yang sesuai meliputi suhu, cahaya, kelembapan dan curah hujan. Untuk pertumbuhan
yang optimum diperlukan iklim kering, sinar matahari yang cukup dengan temperatur optimal
antara 21 ºC – 30 ºC. sementara untuk suhu perkecambahan biji optimal yang dibutuhkan antara
25 ºC – 35 ºC. kelembapan udara (RH) yang dikehendaki oleh tanaman mentimun agar hidup
dengan baik adalah antara 50 - 85%. Sementara curah hujan optimal untuk budidaya mentimun
adalah 200 - 400 mm/bln, curah hujan yang terlalu tinggi tidak baik untuk pertumbuhan apalagi
Dalam budidaya tanaman mentimun (cucumis sativus). Penulis menggunakan tahapan – tahapan
Sebelum melaksanakan pekerjaan penulis menyiapkan semua perlengkapan, kesehatan kerja dan
lingkungan hidup seperti memakai pakaian seragam praktek, memakai sepatu boat supaya tidak
terkena benda tajam, memakai masker dan sarung tangan untuk melindungi pada saat
2.6 Penyemaian
Sebelum benih di tanam sebaiknya dilakukan persemaian terlebih dahulu,yang bertujuan agar
tanaman yang di tanam ke bedengan itu tunbuh seragam. Media yang digunakan campuran
antara tanah dan pupuk kandang dan sebagai tempat media digunakan daun pisang.
dari rumput liar dan sisa – sisa tanaman lain dengan cara teknis. Setelah itu dilakukan
pengolahan lahan tanah dengan cara tanah dicangkul sedalam 25 – 30 cm, lebar bedengan 80 cm,
ketinggianbedengan 40 cm, lebar parit 40 cm, sedangkan untuk panjang bedengan disesuaikan
dengan lahan. Bersamaan dengan pembuatan bedengan diberikan pupuk kandang sebagai pupuk
dasar sebanyak 500 kg , dengan cara ditabur diatas bedengan secara merata. Tujuan dari
Untuk tanaman buah tomat yang penulis laksanakan selama kegiatan praktek kerja usaha
menggunakan sistem mulsa plastik hitam perak (MPHP). Pemasangan MPHP dan setelah
bedengan diberi pupuk kandangdengan cara plastik di letakan di atas bedengan dengan panjang
plastik disesuaikan dengan panjang bedengan kemudian plastik di potong, setelah itu ujung
plastik kemudian di pasuk menggunakan bambu yang telah di bentuk huruf U yang ujung –
ujungnya di runcingkan.
Pemasangan mulsa plastik dilakukan pada saat terik matahari sedang terik supaya elastis
sehingga plastik mudah ditarik dan mengembang secara maksimal dan dapat menutupi bedengan
dengan baik. Kemudian setelah itu dibuatkan lubang tanam dengan menggunakan cemplongan.
Dalam penyiapan benih, pembimbing kami memilih varietas Roberto dengan alasan
varietas ini sangat cocok ditanam di daerah tempat kami Prakerin dan buah yang di hasilkan
berukuran sedang, dan dalam satu pohon tomat bisa menghaslkan 3-4 kg.
2.10 Penanaman
Penanaman dilakukan padasore hari pada saat udara tidak terlalu panas, dilakukan dengan
cara ditugal, banyak bibit perlubang tanam 1 pohon, setelah benih ditanam tugalan tadi di tutup
dengan tanah dan tanpa di padatkan. Kemudian, lubang tanam disiram dengan air hingga cukup
2.11 Penyulaman
Penyulaman tanaman mentimun dilakukan bilamana ada tanaman tomat yang mati.
Tujuannya yaitu untuk mempertahankan populasi persatuan luas lahan. Penyulaman dilakukan
dengan cara mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal dengan tanaman
yang baru.
2.12 Penyiraman
Penyiraman di lakukan dengan cara di cebor dan di campur dengan air POC
(PupukOrganikCair). Penyiraman di lakukan 1x2 sehari . tetapi jika tidak ada hujan penyiraman
pupuk kandang yang sudah difermantasi menggunakan EM4 selama 2-3 minggu lalu dihaluskan
2.14 Pemupukan
menggunakan Pupuk kandang 500 kg diberikan dengan cara disebar di atas bedengan secara
Pemupukan susulan pertama diberikan pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam
dengan menggunakan pupuk organik cair (POC)dengan dosis perlubang tanam 250 ml, dimana
pupuk organik cair itu dibuat dari campuran berak kelinci, air, berak domba, dan urine kelinci
dengan perbandingan setiap 200 liter air, dicampur dengan 15 kg berak kelinci, 20 kg berak
domba dan 10 liter urine kelinci. Dan pemupukan susulan selanjutnya diberikan 3 hari sekali.
Penyiangan dilakukan pada saat gulma tumbuh di sekitar tanaman, parit dan areal lahan. Tujuan
dari pernyiangan disini untuk menghindari persaingan pengambilan unsur hara dengan tanaman
pokok. Penyiangan dilakukan dengan cara dicabut langsung dengan tangan dan dengan cara
dicangkul.
menyerang pada bagian buah sehingga buah membusuk. Pengendalian yang penulis lakukan
Penyakit yang menyerang tanaman tomat yaitu busuk bua dan downy mildew. Contohnya
busuk buah diakibatkan karena kekurangan unsur hara kalsium di dalam tanaman mentimun
yang di sebabkan keadaan tanah yang terlalu basah atau kering. Dan bercak daun disebabkan
oleh fusarium yang berkembang pada kondisi lembab dan biasanya menyerang pada musim
hujan.
2.18 Panen
Pemanenan buah timun dapat dilakukan setelah tanaman berumur 50 hari. Pemanenan dilakukan
dengan cara memotong atau menggunting tangkai buah agar tidak merusak buah. Buah yang di
panen yaitu buah yang berwarna hijau tua dibagian atas dan hijau keputih-putihan dibagian
bawah buah.
Setelah timun dipanen, timun dikumpulkan pada tempat teduh, lalu dilakukan
penyortiran, penyortiran ini bertujuan untuk mendapatkan buah yang seragam, baik dari segi
ukurannya maupun tingkat kerusakannya dengan cara memisah – misahkannya. Setelah itu
pengkelasan (grade ) menurut ukuran besar buah, ukuran bobot buah, ukuran kesehatan buah,
kegiatan Praktek Kerja Usaha yaitu di jual ke pasar,dengan harga jual Rp. 3.000/kg sedangkan ke
BAB 3
MASALAH
3.1 Permasalahan
Ada beberapa permasalahan yang di hadapi penulis selama melaksanakan prakerin / PKL
1. Hama lalat Buah merupakan masalah bagi petani, karena hama ini dapat menurunkan
2. Downy mildew
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adanya praktek kerja industri/Praktek kerja usaha penulis dapat menyimpulkan hal sebagai
berikut:
2. Dapat menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat khususnya petani dan
3. Mempererat tali persaudaraan yang baik antara siswa dengan Kelompok tani dan petani
mentimun Organik.
5. Budidaya tanaman mentimun di kelompok P4S Sauyunan mendapatkan nilai O/I rationya
3.2 SARAN
1. Komoditas mentimun merupakan salah satu komoditas yang di hasilkan kelompok P4S
Sauyunan di desa cikurubuk kecamatan Buahdua, akan tetapi kesadaran petani akan
budidaya mentimun belum cukup disebabkan produksi yang rendah, maka penulis
dan biaya nyaringan ternyata hasil produksinya tidak kalah jauh dengan menggunakan
3. Petani hendaknya menghitung dan mencatat biaya input dan output dengan rinci (Analisa
Usaha Tani)
DAFTAR PUSTAKA