Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


(PKL)
Buah/sayur ketimun

Di susun oleh:

ETRISKA WATI NANIU

JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

SMK N 3 GORONTALO UTARA

2023/2024
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Preaktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan di lapangan.

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya memantapkan belajar dalam bidang pertanian, sehingga

siswa dapat menyerap pengetahuan yang dimiliki oleh petani serta diharapkan dapat menjadi

mitra usaha petani dalam menyaebarkan informasi pertanian.

Prakerin juga merupakan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian

proses pendidikan, yang secara bersama – sama menjadi tanggungjawab sekolah, DU/DI atau

institusi tertentu mulai dari tahap Perencanaan Program, Penyelenggaraan, Penilaian dan

penentuan kelulusan anak didik serta upaya pemasaran lulusannya.

Prakerin SMK N 3 GORONTALO UTARA tahun pelajaran 2023/2024, diikuti siswa kelas XI

Program Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kerjasama sekolah dengan

lembaga yang bergerak di dunia pertanian.Adapun Dasar hukum pelaksanaan prakerin /PKL

antaralain :

1. SK Mentri Pertanian No. 392/kpts/Dl.210/5/94 tentang pedoman penyelenggaraan

pendidikan menengah di sekolah Pertanian Pembangunan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

4. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
5. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar Penilaian

Pendidikan;

6. Peraturan Mentri pendidiksn Nasional No. 20 tahun 2006 tentang Standar Penilaian

Pendidikasn;

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri

Praktek Kerja lapangan (PKL) yang di laksanakan oleh siswa di SMK N 3 GORONTALO

UTARA bertujuan untuk :

a. Memantapkan dan mengembangkan pengalaman belajar siswa di Unit Usaha yang

bergerak dalam bidang agribisnis dan agroindustri;

b. Melatih siswa untuk menghayati kehidupan masyarakat khususnya yang bergerak dalam

bidang agribisnis dan agroindustri guna menanamkan jiwa wirausaha;

c. Melatih siswa menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat khususnya

petani agar menjadi mitra usaha petani yang mampu menyebarkan teknologi pertanian;
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Asal Usul dan Klasifikasi Tanaman

Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan

(Cucurbitaceae) yang populer diseluruh dunia. Menurut sejarahnya tanaman mentimun berasal

dari Benua Asia. Beberapa sumber literatur menyebutkan daerah asal tanaman mentimun adalah

Asia Utara, tetapi ada sebagian lagi menduga berasal dari Asia Selatan. Menurut Sumpena

(2001) .

Klasifikasi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama

tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis sativus L

2.2 Morfologi Tanaman Mentimun

Adapun morfologi dari tanaman mentimun sebagai berikut:

A.Akar
Akar Tanaman mentimun berakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggangnya tumbuh
lurus ke dalam sampai kedalaman sekitar 20 cm, sedangkan akar serabutnya tumbuh menyebar
secara horizontal dan dangkal.

B Batang
Tanaman mentimun memiliki batang yang berwarna hijau, berbulu dengan panjang yang bisa
mencapai 1,5 m dan umumnya batang mentimun mengandung air dan lunak. Mentimun
mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur mentimun
adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan. Bila menyentuh galah sulur akan
mulai melingkarinya. Dalam 14 jam sulur itu telah melekat kuat pada galah/ajir.

C.Daun
Daun mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing berganda, berwarna hijau muda
sampai hijau tua. selain itu daun bergerigi, berbulu sangat halus, memiliki tulang daun menyirip
dan bercabang-cabang, kedudukan daun pada batang tanaman berselang seling antara satu daun
dengan daun diatasnya.

D.Bunga Dan Buah


Bunga mentimun berwarna kuning dan berbentuk terompet, tanaman ini berumah satu artinya,
bunga jantan dan bunga betina terpisah, tetapi masih dalam satu pohon. Bunga betina
mempunyai bakal buah berbentuk lonjong yang membengkok, sedangkan pada bunga jantan
tidak mempunyai bakal buah yang membengkok. Letak bakal buah tersebut di bawah mahkota
bunga.Buah mentimun menggantung dari ketiak antara daun dan batang. bentuk ukuranya
bermacam - macam antara 8 - 25 cm dan diameter 2,3 - 7 cm, tergantung varietasnya. Kulit buah
mentimun ada yang berbintik - bintik, ada pula yang halus. Warna kulit buah antara hijau keputih
- putihan, hijau muda dan hijau gelap sesuai dengan varietas. Biji mentimun berbentuk pipih,
kulitnya berwarna putih atau putih kekuning - kuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan
sebagai alat perbanyakan tanaman.

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Timun


Mentimun cocok ditanam di lahan yang jenis tanahnya lempung sampai lempung berpasir yang

gembur dan mengandung bahan organik. Mentimun membutuhkan pH tanah di kisaran 6 - 7

dengan ketinggian tempat 100 - 1000 M di atas permukaan laut (dpl). Mentimun juga

membutuhkan sinar matahari terbuka, drainase air lancar dan bukan bekas penanaman mentimun

dan familinya seperti melon, semangka, dan waluh. Aspek agronomi penanaman mentimun tidak

berbeda dengan komoditas sayuran komersil lainnya, seperti kecocokan tanah dan tinggi tempat,

serta iklim yang sesuai meliputi suhu, cahaya, kelembapan dan curah hujan. Untuk pertumbuhan

yang optimum diperlukan iklim kering, sinar matahari yang cukup dengan temperatur optimal

antara 21 ºC – 30 ºC. sementara untuk suhu perkecambahan biji optimal yang dibutuhkan antara

25 ºC – 35 ºC. kelembapan udara (RH) yang dikehendaki oleh tanaman mentimun agar hidup

dengan baik adalah antara 50 - 85%. Sementara curah hujan optimal untuk budidaya mentimun

adalah 200 - 400 mm/bln, curah hujan yang terlalu tinggi tidak baik untuk pertumbuhan apalagi

pada saat berbunga karena akan mengakibatkan menggugurkan bunga.

2.4 Kegiatan – Kegiatan Praktek Kerja Industri

Dalam budidaya tanaman mentimun (cucumis sativus). Penulis menggunakan tahapan – tahapan

pekerjaan yang meliputi :

2.5 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup

Sebelum melaksanakan pekerjaan penulis menyiapkan semua perlengkapan, kesehatan kerja dan

lingkungan hidup seperti memakai pakaian seragam praktek, memakai sepatu boat supaya tidak

terkena benda tajam, memakai masker dan sarung tangan untuk melindungi pada saat

pemupukan dan penyemprotan dalam pengendalian hama penyakit.

2.6 Penyemaian
Sebelum benih di tanam sebaiknya dilakukan persemaian terlebih dahulu,yang bertujuan agar

tanaman yang di tanam ke bedengan itu tunbuh seragam. Media yang digunakan campuran

antara tanah dan pupuk kandang dan sebagai tempat media digunakan daun pisang.

2.7 Penyiapan Lahan

Sebelum dipergunakan semua areal pertanaman mentimun terlebih dahulu dibersihkan

dari rumput liar dan sisa – sisa tanaman lain dengan cara teknis. Setelah itu dilakukan

pengolahan lahan tanah dengan cara tanah dicangkul sedalam 25 – 30 cm, lebar bedengan 80 cm,

ketinggianbedengan 40 cm, lebar parit 40 cm, sedangkan untuk panjang bedengan disesuaikan

dengan lahan. Bersamaan dengan pembuatan bedengan diberikan pupuk kandang sebagai pupuk

dasar sebanyak 500 kg , dengan cara ditabur diatas bedengan secara merata. Tujuan dari

pengolahan lahan ini yaitu supaya menjadi gembur.

2.8 Pemasangan Mulsa

Untuk tanaman buah tomat yang penulis laksanakan selama kegiatan praktek kerja usaha

menggunakan sistem mulsa plastik hitam perak (MPHP). Pemasangan MPHP dan setelah

bedengan diberi pupuk kandangdengan cara plastik di letakan di atas bedengan dengan panjang

plastik disesuaikan dengan panjang bedengan kemudian plastik di potong, setelah itu ujung

plastik kemudian di pasuk menggunakan bambu yang telah di bentuk huruf U yang ujung –

ujungnya di runcingkan.

Pemasangan mulsa plastik dilakukan pada saat terik matahari sedang terik supaya elastis

sehingga plastik mudah ditarik dan mengembang secara maksimal dan dapat menutupi bedengan

dengan baik. Kemudian setelah itu dibuatkan lubang tanam dengan menggunakan cemplongan.

Sedangkan jarak tanam yang digunakan 40 x 40cm.


2.9 Penyiapan Benih

Dalam penyiapan benih, pembimbing kami memilih varietas Roberto dengan alasan

varietas ini sangat cocok ditanam di daerah tempat kami Prakerin dan buah yang di hasilkan

berukuran sedang, dan dalam satu pohon tomat bisa menghaslkan 3-4 kg.

2.10 Penanaman

Penanaman dilakukan padasore hari pada saat udara tidak terlalu panas, dilakukan dengan

cara ditugal, banyak bibit perlubang tanam 1 pohon, setelah benih ditanam tugalan tadi di tutup

dengan tanah dan tanpa di padatkan. Kemudian, lubang tanam disiram dengan air hingga cukup

basah. Penyiraman dilakukan dengan cara di cor.

2.11 Penyulaman

Penyulaman tanaman mentimun dilakukan bilamana ada tanaman tomat yang mati.

Tujuannya yaitu untuk mempertahankan populasi persatuan luas lahan. Penyulaman dilakukan

dengan cara mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal dengan tanaman

yang baru.

2.12 Penyiraman

Penyiraman di lakukan dengan cara di cebor dan di campur dengan air POC

(PupukOrganikCair). Penyiraman di lakukan 1x2 sehari . tetapi jika tidak ada hujan penyiraman

harus rutin di lakukan.

2.13 Membuat Pupuk Organik


Pembuatan pupuk organik yang di lakukan Prakerin P4S Sauyunan dengan menggunakan

pupuk kandang yang sudah difermantasi menggunakan EM4 selama 2-3 minggu lalu dihaluskan

dengan cara di giling di tempat pengolahan kompos.

2.14 Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yg di butuhkan oleh

tanaman,sehingga tanaman di harapkan tumbuh optimal. Pemupukan dasar dilakukan dengan

menggunakan Pupuk kandang 500 kg diberikan dengan cara disebar di atas bedengan secara

merata.2 - 3 hari Setelah itu dilakukan pemasangan mulsa.

Pemupukan susulan pertama diberikan pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam

dengan menggunakan pupuk organik cair (POC)dengan dosis perlubang tanam 250 ml, dimana

pupuk organik cair itu dibuat dari campuran berak kelinci, air, berak domba, dan urine kelinci

dengan perbandingan setiap 200 liter air, dicampur dengan 15 kg berak kelinci, 20 kg berak

domba dan 10 liter urine kelinci. Dan pemupukan susulan selanjutnya diberikan 3 hari sekali.

2.15 Pengendalian Gulma

Penyiangan dilakukan pada saat gulma tumbuh di sekitar tanaman, parit dan areal lahan. Tujuan

dari pernyiangan disini untuk menghindari persaingan pengambilan unsur hara dengan tanaman

pokok. Penyiangan dilakukan dengan cara dicabut langsung dengan tangan dan dengan cara

dicangkul.

2.16 Pengendalian Hama


Hama yang menyerang selama kegiatan pada tanaman mentimun yaitu lalat buah, dimana

menyerang pada bagian buah sehingga buah membusuk. Pengendalian yang penulis lakukan

dengan cara memasang petrogenol (perangsang lalat buah betina).

2.17 Pengendalian Penyakit

Penyakit yang menyerang tanaman tomat yaitu busuk bua dan downy mildew. Contohnya

busuk buah diakibatkan karena kekurangan unsur hara kalsium di dalam tanaman mentimun

yang di sebabkan keadaan tanah yang terlalu basah atau kering. Dan bercak daun disebabkan

oleh fusarium yang berkembang pada kondisi lembab dan biasanya menyerang pada musim

hujan.

2.18 Panen

Pemanenan buah timun dapat dilakukan setelah tanaman berumur 50 hari. Pemanenan dilakukan

dengan cara memotong atau menggunting tangkai buah agar tidak merusak buah. Buah yang di

panen yaitu buah yang berwarna hijau tua dibagian atas dan hijau keputih-putihan dibagian

bawah buah.

2.19 Pasca Panen

Setelah timun dipanen, timun dikumpulkan pada tempat teduh, lalu dilakukan

penyortiran, penyortiran ini bertujuan untuk mendapatkan buah yang seragam, baik dari segi

ukurannya maupun tingkat kerusakannya dengan cara memisah – misahkannya. Setelah itu

pengkelasan (grade ) menurut ukuran besar buah, ukuran bobot buah, ukuran kesehatan buah,

dan ukuran cacat buah.

2.20 Pemasaran hasil


Pemasaran yang di lakukanPrakerin di P4S Sauyunan pada saat penulis melaksanakan

kegiatan Praktek Kerja Usaha yaitu di jual ke pasar,dengan harga jual Rp. 3.000/kg sedangkan ke

konsumen langsung dengan harga jual Rp. 4.000/kg.

BAB 3

MASALAH

3.1 Permasalahan

Ada beberapa permasalahan yang di hadapi penulis selama melaksanakan prakerin / PKL

, adapun masalahnya sebagai berikut :

1. Hama lalat Buah merupakan masalah bagi petani, karena hama ini dapat menurunkan

hasil panen dan menyebabkan kerugian .

2. Downy mildew

3.2 Usulan Pemecahan masalah

1. Untuk mengendalikan hama lalat buah, penulis melaksanakan pengendalian dengan

menggunakan Perangkap lalat buah (PETROGENOL) .

2.Untuk Mengendalikan Penyakit downy mildew, penulis melaksanakan pengendalian dengan

menggunakan PAENIBACILLUS POLYMYXA


BAB 4

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Adanya praktek kerja industri/Praktek kerja usaha penulis dapat menyimpulkan hal sebagai

berikut:

1. Bertambah pengetahuan dan pengalaman di bidang pertanian dan prospek dunia

usaha,khususnya tanaman Mentimun ( cucumis sativus );

2. Dapat menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat khususnya petani dan

menjadi mitra usaha;

3. Mempererat tali persaudaraan yang baik antara siswa dengan Kelompok tani dan petani

serta masyarakat sekitar;

4. Memberikan gambaran serta acuan kepada siswa untuk membudidayakan tanaman

mentimun Organik.

5. Budidaya tanaman mentimun di kelompok P4S Sauyunan mendapatkan nilai O/I rationya

1,84 Sehingga tanaman mentimun ini baik untuk diusahakan.

6. Mengetahui proses pembuatan Pestisida POC,pengolahan kompos,trikoderma, dan

perangkap lalat buah (PETROGENOL)

3.2 SARAN

Adapun saran saran yang penulis kemukakan adalah sebagi berikut;

1. Komoditas mentimun merupakan salah satu komoditas yang di hasilkan kelompok P4S

Sauyunan di desa cikurubuk kecamatan Buahdua, akan tetapi kesadaran petani akan
budidaya mentimun belum cukup disebabkan produksi yang rendah, maka penulis

mengusulkan para petani perlu meningkatkan pengetahuan tentang teknologi budidaya

mentimun , agar produksi yang dihasilkan lebih tinggi,

2. Budidaya tanaman mentimun Organik sangat menguntungkan selain ramah lingkungan

dan biaya nyaringan ternyata hasil produksinya tidak kalah jauh dengan menggunakan

Anorganik dan harga jual lebih tinggi Organik.

3. Petani hendaknya menghitung dan mencatat biaya input dan output dengan rinci (Analisa

Usaha Tani)
DAFTAR PUSTAKA

ER.B. Fisiologi pascapane. Gadjah Mada University press. Yogyakarta , 1989

Data Potensi wilayah Desa Cikurubuk Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.2017

Propile P4S Sauyunan Dersa Cikurubuk Kecamatan Buahdua Kabupaten

Anda mungkin juga menyukai