PEMULIAAN TANAMAN
Disusun Oleh
Jubaida /22001031031
4A Agroteknologi
FAKULTAS PERTANIAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk melakukan silangan, kita membutuhkan induk betina dan induk jantan,
sebagai induk betina dipilih Bunga mentimun yang sudah mekar. Bunga sebagai
sumber serbuk sari diambil dari Bunga yang masih segar, hal ini ditunjukan oleh
benang sari yang berwarna kuning cerah. Bunga yang akan disilangkan dikastrasi
terlebih dahulu buang kelopak pada bunga, kastrasi dilakukan pada saat bunga jantan
mulain muncul dan belum pecah.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang telah diperoleh melalui praktikum ini adalah dapat
mengetahui teknik pembudidayaan tanaman mentimun, secara tepat, baik, dan benar,
serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman mentimun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kingdom: Plantae
Divisio: spermatophyte
Subdivisio: angiospermae
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Family: Cucurbitaeae
Genus: Cucumis
Spesies : Cucumis Sativus
Umur 32−42 hari setelah pindah tanam. Daun mentimun berbentuk bulat dengan
ujung daun runcing berganda dan bergigi, berbulu halus, memiliki tulang daun
menyirip dan bercabang-cabang, kedudukan daun tetap. Mentimun berdaun tunggal,
bentuk, ukuran dan kedalaman lekuk daun mentimun bervariasi. Bunga mentimun
merupakan berbunga sempurna. Bunga mentimun bentuk terompet terdiri dari tangkai
bunga dan benang sari. Kelopak bunga berjumlah 5 buah, mahkota bunga terdiri dari
5-6 buah, berwarna kuning terang dan berbentuk bulat, bunga mentimun merupakan
bunga sempurna (Wira R. F. L., 2016).
2.4 Heritabilitas
Pemilihan tetua atau Bunga yang sehat dan segar dengan tujuan dilakukannya
persilangan
Pengetahuan tentang morfologi dan metode reproduksi tanaman
Waktu pengambilan bunga ( waktu mekar/tanaman berbunga)
Keadaan cuaca saat penyerbukan.
Ketelitian peletakan serbuk di atas putik bunga
2.5.2 Faktor Kegagalan
Cuaca, cuaca lebih ditekankan pada hujan karena bila persilangan dilakukan
pada saat mendung atau menandakan akan hujan, kemungkinan besar
persilangan tersebut tidak akan berhasil melainkan busuk.
Tidak teliti dan tidak tepat dalam meletakan serbuk sari dari bunga jantan
METODOLOGI
3.1
3.2.1 Alat
Tali raffia
Cetok
Tali Rafia
Penggaris/Meteran
Ajir (bambu)
Gunting
Cutter
Kertas labebl
Cotton but
Benang
Plastic
Solasi
3.2.2 Bahan
Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyemaian dan lahan .
Media tanaman / lahan terlebih dahulu di campur dengan sekam dengan rata.
3.4.2 Pembenihan
Benih yang digunakan adalah benih yang berkualitas terbaik agar hasil yang
didapat tidak mengecawakan. Untuk memudahkan cara mengetahui benih yang baik
kita dapat membelinya di took pertanian, sebelum benih akan ditanam, sebaiknya
seleksi dulu benih-benih tersebut. Caranya sangat muda sekali, dapat dilakukan
dengan merendam benih kedalam air. Jika benih tersebut tenggelam maka benih
tersebut adalah benih yang baik, dan jika benihnya mengambang maka benih tersebut
adalah benih yang tidak baik. Setelah benih disemai, maka waktu yang diperluhkan
untuk tumbuh bijinya adalah kurang lebih 14hari atau sekitar 2 minggu.
3.4.3 Penanaman
Setelah benih mentimun berumur kurang lebih 2 minggu, barulah bibit bisa
dipindahkan dan siap di tanaman dilahan yang sudah disediakan, untuk kedalam
tanahnya adalah 5cm. jangan lupa pemupukan yang cukup dan rutinitas penyiraman
pada tanaman agar tanaman tumbuh sehat.
Setelah 10 HST, berikan ajir (bambu) dengan cara menancapkan di tanah samping
tanaman (jangan terlalu dekat), dan ikat dari sisi kiri kana atau mengelilingi ajir
tersebut menggunakan tali raffia hal ini bertujuan untuk membantu tanaman tumbuh
(merambat) keatas. Jika keadaan tanah kering, lakukanlah penyiraman sekaligus
memperhatikan gulma bagian bedengan dengan cara mencabutnya khususnya sekitar
pohon tanaman. Pada umur 21 HST lakukanlah pengamatan dengan cara mengukur
tinggi tanaman, dan jumlah daun. Selanjutnya hal yang sama dilakukan pada 28 HST
dan 35 HST. Pada saat panen ( + 70 HST), lakukan pengamatan dengan cara
menghitung atau menimbang jumlah berat segarnya.
Variabel Pertumbuhan
4.1. Hasil
ULANGAN RATA-
PERLAKUAN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 RATA
12 11 12 13
ERINA
123 73 5 0 5 0 686 114.3333
13
ZATAVY
80 0 95 61 93 78 537 89.5
20 22 17 21 20
JUMLAH
203 3 0 1 8 8 1223
FK 106837.8
TABEL ANOVA
TINGGI TANAMAN
D
SK JK KT NHKT
B
18585.71 3717.1 8329.8
ULANGAN 5
4 4 3
PERLAKUA 1585.785 1585.7
1 6474.1
N 7 9
895.54 895.54
GALAT 5 4477.71
3 3
TOTAL 11 24649.21
98.606
σ^2 g
1
796.93
σ^2p
7
H^2 0.1237
3
TINGGI TANAMAN
D
SK JK KT NHKT
B
581.8571 116.37 258.08
ULANGAN 5
4 1 6
PERLAKUA 25.78571 25.785
1 202.3
N 4 7
25.342 25.342
GALAT 5 126.71
9 9
TOTAL 11 734.36
0.0632
σ^2 g
7
25.279
σ^2p
6
H^2 0.0025
4.2 PEMBAHASAAN
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Wahyu W. D., (2016), bahwa Kalium
berperan sebagai aktivator berbagai enzim yang esensial dalam reaksi – reaksi
fotosintesis dan respirasi serta enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati.
Unsur P yang tinggi yang dapat menyusun aenosin triphosphate (ATP) yang secara
langsung berperan dalam proses penyimpanan dan transfer energi yang terkait dalam
proses metabolism tanaman serta berperan dalam peningkatan komponen hasil.
DAFTAR PUSTAKA
Ovi Rukmana. 2016. Pengaruh Berbagai Suhu Penyimpanan dan Jenis Kemasan
Terhadap Karakteristik Mentimun (Cucumis Sativus L.) Organik [skripsi]. Program
Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Bandung.