Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH APLIKASI TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN MANGGA (Mangifera indica) BERDASARKAN PERIODE TUMBUH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PERKEMBANGBIAKAN

VEGETATIF ALAMI DAN BUATAN SUB KONSEP PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PADA TANAMAN SISWA KELAS X SMA NEGERI I SERANG

Di Susun Oleh ISEP HENDARI 0824 66 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURURSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2011

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan. Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetative alami dan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan tidak menanam biji/buahnya tanpa penyerbukan atau secara tak kawin. Pada perkembangbiakan secara vegetatif alami, makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia. Ada beberapa teknik aplikasi yang dapat dilakukan untuk membudidayakan tanaman mangga, diantaranya adalah dengan mengunakan teknik aplikasi perkembangbiakan secara vegetative buatan seperti, Mencangkok. Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Pencangkokan dilakukan dengan menyayat dan mengupas kulit sekeliling batang, lebar sayatan tergantung pada jenis tanaman yang dicangkok. Penyayatan dilakukan sedemikian rupa sehingga lapisan kambiumnya dapat dihilangkan (dengan cara dikikis). Setelah luka yang dibuat cukup kering. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman adalah : (1) waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman berulangulang, (2) Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya, (3) Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu. Rochiman dan Harjadi (1973). Syarat tumbuh tanaman mangga diantaranya faktor iklim, media tanam dan ketinggian. Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan. Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang dan mempunyai derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah 5,5. Sebaiknya untuk membudidayakan tanaman mangga

adalah didaerah dataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500 m dpl menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi. (Kantor Deputi
Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi MIG Corp.)

II. RUMUSAN MASALAH


1. Adakah pengaruh periode tumbuh yang dihasilkan melalui perkembangbiakan

secara vegetatif. III. HIPOTESIS PENELITIAN 1. Dengan menggunakan teknik aplikasi perkembangbiakan secara vegetative buatan akan menghasilkan periode tumbuh yang signifikan dibandingkan dengan perkembangbiakan secara alami
2. Penanaman budidaya tanaman mangga tidak ada perbedaan antara periode tumbuh

yang dihasilkan dengan cara alami maupun buatan IV. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui perkembangbiakan secara vegetatif alami dan buatan serta cara

pengaplikasiannya dalam bidang pertanian.


2. Menciptakan alternatif penghasilan keluarga dan meningkatkan taraf hidup untuk

jangka panjang.

BAB II METODE PENELITIAN I. POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah tentang periode tumbuh pada tanaman mangga, sedangkan sampelnya adalah tanaman mangga II. TEKHNIK PENGUMPULAN DATA Mennyiapkan media campuran antara moss cangkok, top soil dan kompos. Sebelum digunakan media disiram dengan air sampai cukup kelembabannya, serta ditaburi insektisida secukupnya supaya media tidak dijadikan sarang semut. Pemanjatan pohon dan pemilihan cabang yang sehat dengan diameter rata-rata 2 cm - 4 cm. Cabang dikerat sepanjang 5 cm dengan menggunakan pisau cangkok, kulit cabang dikelupas dan bagian kambiumnya dibersihkan dengan cara dikerik dan dibiarkan beberapa menit. Posisi keratan kulit sekitar 30 cm dari pangkal cabang. Setelah itu bagian sayatan diolesi dengan larutan ZPT untuk memacu pertumbuhan akar. Menutup luka sayatan pada cabang dengan campuran media yang telah disiapkan, kemudian ditutup dengan polibag hitam dan diikat dengan tali rafia sehingga media cangkok stabil. Bagian pembungkus cangkok dilubangi agar memudahkan masuknya air atau keluarnya akar ketika cangkok telah berakar dengan baik. Memberi label yang berisi tanggal pencangkokan, perlakuan dan pelaksana.

Anda mungkin juga menyukai