Ciri-cirinya
Memiliki struktur yang menunjukkan pernah menjadi komponen dari organisme hidup, organisme sel. Saat di organisme, konsentrasinya tinggi, karena saat ini terdeteksi di sedimen secara meluas. Strukturnya tetap stabil selama sedimentasi dan pembentuakan awal batuan.
Degradasi
Senyawa hasil fotosintesis dapat terdegradasi oleh organisme menghasilkan CO2 atau CH4. Bakteri methanogenik dapat menghasilkan methana di tanah (permukaan). CO2 dapat dihasilkan baik secara fermentasi maupun respirasi anaerobik, dan tentu respirasi aerobik. Dan tentu saja methane dalam lingkungan aerobik bisa dioksidasi menjadi CO2.
Pemanfaatan biomarker.
Minyak bumi merupakan materi organik yang lolos dari siklus karbon, karena terpendam dalam sedimen. Area terpendamnya minyakbumi diramalkan dengan methoda mapping yg melibatkan geologi, geofisik dan geokimia (Demaison, 1984:The Generative bassin concept. Dalam: Petroleum Geochemistry and Bassin Evaluation .Editor: G.J. Demaison dan R.J. Murris) American Associationof Petroleum Geologist Memoir 35, p.1-14. Biomarker digunakan utk mengkorelasikan minyak satu sama lain , dan terhadap batuan sumbernya. Memperbaiki korelasi reservoir. Meramal jalur migrasi Evaluasi maturitas thermal dan biodegradasi (dipermukaan) Karakteristik lingkungan pengendapan dalam sedimen. Pemahaman Kinetika pembentukan minyak dan sejarah thermal suatu cekungan.
Lanjutan..
Proses sedimentasi dan pemendaman awal, diagenesis, bisa mendegradasi secara drastis senyawa karbon materi organik Kuantitas dan kualitas materi organik yg lolos diagenesis menentukan potensi suatu batuan menghasilkan minyak. Kandungan oksigen (dalam kolom air), sirkulasi air, produktifitas dan laju sedimentasi (Demaison, G.J. dan Moore , G.T, , 1980: Anoxic environment and oil source bed genesis. American Association of Petroleum Geologist Bulletin. Vol 64 p. 1179.) merupakan pemeran utama menentukan kuantitas dan kualitas materi organik yang terawetkan.
Lanjutan
Pada kondisi oksik (>2.0ml oksigen/l air) bakteria aerobik dan organisme lain mendegradasi senyawa organik yang sedang setling dari zona euphotik. Proses respirasi ini menaikkan demand oksigen. Selanjutnya sisa organik akan didegradasi secara anaerobik dengan bantuan nitrat dan sulfat. Pada kondisi anoksik (<0.1 ml oksigen/l air), degradasi aerobik sangat tak berarti. Bioturbasi yang menjadi tanda kehidupan metazoa tak teramati. Tiadanya Bioturbasi mengizinkan pembentukan laminasi sedimen halus, yang merekam siklus pengendapan. Yang teramati pada batuan sumber minyak.
Lanjutan
Katagenesis: Proses dimana senyawa organik dalam batuan mengalami pemanasan pada suhu antara 50 sampai 150 celsius pada kondisi tekanan pemendaman selama jutaan tahun.Selama katagenesis, biomarker mengalami perubahan struktur, yg justru digunakan untk memperkirakan saat pematangan dan saat migrasi dari batuan induk ke reservoir. Biomarker dalam suatu batuan sumber bersifat spesifik, distribusinya dalam bitumen menjadi fingerprint yang digunakan untuk mengkorelasikan dengan minyak dalam reservoir. Diatas 150 sampai 200, molekul organik dalam batuan sumber akan mengalami cracking menjadi gas yang disebut sebagai mathegenesis. Biodegradasi dapat terjadi dipermukaan, setelah minyak terangkat. Perubahan dari minyak menjadi aspal merupakan proses bidegradasi yang menghasilkan proses pelapukkan. Terjadinya proses ini dapat diamati oleh biomarker. Karena terdapat beberapa biomarker tak tahan biodegradasi dan tahan bidegradasi.
Biomarker
Eglinton dan Calvin (1967) chemical fossils Scientific American vol 261: Senyawaan yang berasal usul dari organisme hidup Senyawa organik kompleks Ditemukan dalam batuan dan sedimen dan strukturnya masih dapat ditelusuri karena sedikit berubah atau tak berubah dibanding saat dalam organisme hidup.