Tanaman pangan merupakan rangkaian dari beberapa jenis tumbuhan yang dapat
diolah, ditanam dan dikembangbiakkan oleh petani untuk memenuhi sumber
kebutuhan hidup.
Pada umumnya budidaya tanaman pangan dapat ditanam didaerah yang memenuhi
kriteria khusus untuk penanaman, agar menghasilkan sumber kebutuhan yang baik.
Tanaman pangan memiliki banyak kandungan penting seperti karbohidrat dan
protein yang sangat penting sebagai pembangkit energi bagi tubuh manusia.
Dibidang pertanian, tanaman pangan merupakan salah satu sektor paling penting
karena kelompok tanaman ini yang dapat menghasilkan bahan pokok sumber energi
untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.
Pixabay
Untuk memulai budidaya tanaman pangan hal pertama yang perlu dilakukan adalah
proses pengolahan lahan dengan benar agar hasilnya memuaskan.
Lahan pada tanaman pangan juga sama seperti lahan tanaman jagung manis.
Meskipun indonesia adalah penghasil bahan pangan, namun faktanya indonesia
masih mengimpor bahan makanan dari negara lain.
Sebenarnya, jika masyarakat Indonesia khususnya petani lebih memperhatikan cara
budidaya tanaman pangan yang benar, karena sudah didukung oleh lahan yang luas di
Indonesia.
Tentu dapat menghasilkan sumber daya pangan yang lebih dari cukup untuk
kebutuhan masyarakat nusantara, bahkan hingga ekspor ke mancanegara.
Pixabay
Kemudian teknik kedua cara budidaya tanaman pangan yaitu persiapan dan
penanaman benih.
Kebanyakan benih tanaman pangan biasanya ditanam secara langsung tanpa
melakukan proses penyemaian terlebih dulu kecuali pada tanaman padi.
Sebaiknya siapkan benih yang memiliki kualitas unggul kemudian tanam
menggunakan cara ditugal atau pelubangan pada tanah sesuai jarak tanam yang
dianjurkan untuk setiap tanaman.
Aturan Penanaman
1. Untuk melakukan penanaman benih dapat mengikuti teknik budidaya yang
telah dianjurkan meliputi jarak tanam, kebutuhan benih per
hektar, varietas tanaman, dan jenis budidaya atau penanaman.
2. Untuk mendapatkan hasil yang baik, lakukan penanaman pada musim tanam
yang tepat dan sesuai dengan jadwal tanam.
3. Pada saat penanaman, perlu diantisipasi tanaman agar tidak kekeringan,
tergenang, kebanjiran dan lainnya yang berpotensi merugikan.
4. Agar terhindar dari serangan hama dan kawan – kawanya, benih atau bahan
tanaman dapat diberi perlakuan yang bagus sebelum ditanam.
3. Pemupukan Tanaman pangan
Pemberian pupuk sangat bermanfaat untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi
perkembangan dan pertumbuhan tanaman.
Setelah benih ditanam selanjutnya penting untuk dilakukan proses pemupukan, pupuk
dapat diberikan pada tanaman secara bertahap dan sesuai porsi takarannya.
Selain itu perlu juga diperhatikan secara tepat baik cara penggunaanya, jenis
pupuknya, dosis penggunaanya dan waktu pemupukan.
Standar Pemupukan
1. Pupuk harus diberikan tepat waktu dan juga sesuai dengan kebutuhan tahap
tumbuh tanaman, dan pada kondisi lahan yang tepat.
2. Tepat takarannya, yaitu pupuk yang diberikan harus sesuai dengan anjuran,
jangan terlalu berlebihan atau juga jangan terlalu kurang.
3. Harus tepat dalam menggunakannya, yaitu disesuaikan dengan jenis pupuk,
tanaman dan kondisi lahan.
( Baca juga: Budidaya tanaman jagung )
4. Pemeliharaan Tanaman Pangan
Pixabay
Proses pemeliharaan yang perlu dilakukan meliputi penyiraman, penyulaman dan
pembubunan.
Tujuan dari penyiraman agar tanah tetap dalam kondisi lembab yang baik untuk
tanaman.
Penyulaman adalah kegiatan membuang benih tanaman yang tumbuh kemudian
menggantinya dengan menanam kembali dengan tanaman yang baru.
Cara pembubunan adalah dengan menutup pangkal batang dengan tanah.
Standar Pemeliharaan Tanaman
1. Pemeliharaan tanaman harus sesuai dengan jenis tanamannya, supaya tanaman
bisa tumbuh dan berproduksi dengan maksimal serta dapat menghasilkan
produk pangan yang berkualitas.
2. Menjaga dan melindungi tanaman supaya terlindung dari gangguan hewan
ternak, hewan liar dan hewan lainnya termasuk hama tanaman.
5. Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
Pixabay
Langkah selanjutnya adalah pengendalian OPT atau hama tanaman, pengendalian
bisa dilakukan dengan secara manual atau menggunakan pestisida.
Pengendalian OPT dengan menggunakan pertisida harus dilakukan dengan tepat
jenisnya, tepat mutunya, tepat dosisnya, tepat sasarannya, tepat waktu serta tepat
penggunaannya.
Cara Penggunaan Pestisida
1. Anjuran penggunaan pestisida akan lebih baik jika memenuhi 6 (enam)
kriteria berikut yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat mutu, tepat waktu, tepat
sasaran, serta tepat cara dan alat penggunaannya.
2. Penggunaan pestisida sebaiknnya dilakukan seminimal mungkin agar tidak
meninggalkan residu atau sisa bahan kimia berbahaya pada saat panen.
3. Akan lebih baik jika menggunakan pestisida hayati, karena pestisida hayati
cepat terurai dan tidak meninggalkan residu pada hasil panen.
4. Perhatikan juga dampak negatif penggunaan pestisida berlebih terhadap
kesehatan petani, untuk menghindarinya, gunakan pakaian pelindung atau
sarung tangan pada saat pemberian pestisida.
5. Jangan menggunakan pestisida yang residunya berbahaya bagi kehidupan
manusia menjelang panen atau saat panen.
6. Panen dan Pasca Panen
Pixabay
Standar Panen
1. Untuk melakukan proses pemanenan sebaiknya dilakukan pada umur dan
waktu yang sesuai, supaya mendapatkan hasil produk tanaman pangan yang
maksimal pada saat dikonsumsi.
2. Penentuan masa panen sebaiknya mengikuti standar yang berlaku.
3. Gunakan cara pemanenan tanaman pangan yang tepat yang sesuai setiap jenis
tanaman, sehingga sehingga dapat menghasilkan hasil panen yang berkualitas
tinggi, tidak rusak, tetap segar dalam waktu lama serta dapat meminimalkan
persentase kehilangan hasil.
4. Menyimpan wadah yang akan digunakan sebagai tempat hasil panen di tempat
yang aman.
7. Budidaya Tanaman Pangan – Pasca Panen
1. Saat panen sudah selesai maka hasilnya harus disimpan di tempat yang
lembab
2. Untuk tanaman pangan yang memerlukan penggilingan atau perontokan dapat
dilakukan dengan cara manual atau dengan alat mesin pertanian.
Untuk mempercepat dan mempermudah setiap tahapan budidaya tanaman, maka
diperlukan alat dan mesin untuk budidaya.
Peralatan atau mesin budidaya diperlukan untuk digunakan dalam kegiatan pengolah
tanah, pemeliharaan, penanaman, dan panen.
Ketentuan Alat
1. Untuk mempermudah usaha budidaya tanaman pangan, diperlukan
ketersediaan mesin serta alat pertanian yang cocok dengan kebutuhan
tanaman, termasuk juga alat pra panen dan alat pasca panen.
2. Saat menggunakan mesin pertanian baik sebelum panen atau sesudah panen
harus dikerjakan dengan tepat. Tujuannya agar tidak berdampak pada
pemadatan tanah, pelongsoran tanah, erosi tanah, atau kerusakan tanah serta
pada hasil tanaman tidak berdampak negatif.
3. Menjaga peralatan mesin serta merawatnya dengan baik untuk digunakan
kembali.
( Lihat juga: Cara menanam cabe agar hasil maksimal )
Pixabay
Padi jenis ini adalah makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia saat ini,
tanaman padi ini mempunyai akar serabut dan batang yang berbulu serta berongga.
Padi ini mempunyai biji yang tumbuh dari bulu yang paling ujung dari bagian
batangnya.
Contoh jenis budidaya tanaman padi yang sudah umum diketahui adalah padi sawah,
padi rawa dan padi gogo.
3. Tanaman Gandum
Pixabay
Tanaman gandum (Triticum Spp) banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat
mie, roti dan sereal, hal ini biasa karena gandum mempunyai kandungan karbohidrat.
Meskipun para petani di Indonesia masih sedikit yang menanam gandum, namun
tanaman yang juga merupakan sumber karbohidrat ini sebenarnya mempunyai
metode tanam yang hampir sama dengan padi, bahkan bisa katakan lebih mudah.
1. Kacang Tanah
Pixabay
Tanaman kacang tanah memiliki banyak manfaat dan di kembangbiakkan dari
bijinya.
Pada umumnya tanaman kacang tanah dapat tumbuh baik di lahan kering atau pada
lahan bekas budidaya padi.
Tahap panen tanaman kacang tanah baru bisa dilakukan setelah 3 bulan ditanam.
Biji kacang tanah tumbuh dan berkembang di dalam tanah, sedangkan pohonnya
tumbuh kepermukaan.
2. Kacang Hijau
Satu Harapan
Kacang hijau termasuk tanaman yang hidup semusim, tanaman ini baru dapat
dipanen setelah umur 55-65 hari.
Cara membudidayakan kacang hijau yaitu dengan menanam bijinya, tanaman kacang
hijau dapat tumbuh baik di dalam polong yang berbulu halus.
3. Kacang Kedelai
Pixabay
Tanaman kacang kedelai dapat dibudidayakan di daerah lahan yang kering, kacang
kedelai termasuk tanaman yang hidup semusim.
Cara untuk membudidayakan tanaman kedelai kurang lebih sama dengan kacang
biasa, yaitu melalui bijinya.
Untuk mengetahui biji kedelai yang sudah matang yaitu bisa dapat dilihat dari
polongnya yang berubah warna menjadi kecoklatan.
1. Singkong
Singkong merupakan tanaman pangan yang dapat di kembangbiakkan melalui
batangnya.
Umbi singkong tumbuh dan berkembang biak di dalam tanah, dengan warna putih
dan mengandung rasa tawar sedikit manis.
Selain itu daun tanaman singkong juga dapat diolah menjadi sayuran.
2. Ubi Jalar
Dokter Sehat
Sama seperti namanya, tanaman batang ubi jalar berkembang biak dengan cara
merambat di atas tanah. Terdapat berbagai macam warna pada ubi jalar, seperti warna
ungu, putih atau oranye dan juga warna manis.
Tanaman umbi jalar juga dapat dikembangbiakkan dengan cara stek batang, atau
juga bisa dengan cara lain, yaitu dengan menanam langsung umbinya.
Tugas Anda :
Menganalisis proses evaluasi hasil kegiatan usaha budidaya tanaman pangan
secara langsung
Mengidentifikasi komponen evaluasi hasil usaha dengan menggunakan berbagai
sumber belajar yang relevan
Mengemukakan pertanyaan untuk mendapatkan informasi tentang evaluasi hasil
usaha
Mengumpulkan data/informasi tentang komponen evaluasi hasil usaha dilaporkan
secara tertulis (pdf)
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Nama :
Kelas :
Materi :
Waktu : 60 menit
Proses evaluasi hasil kegiatan usaha budidaya tanaman pangan secara langsung dan
mengevaluasi hasil kegiatan usaha budidaya tanaman pangan
Tujuan :
Siswa dapat evaluasi hasil kegiatan usaha budidaya tanaman pangan secara langsung dan
mengevaluasi hasil kegiatan usaha budidaya tanaman pangan
Bahan:
Alat :
Cara Kerja :
Siswa melakukan pengamatan dan menggali informasi dan menemukan
permasalahan yang muncul dalam usaha budidaya tanaman pangan
(singkong)
Siswa menganalisis komponen evaluasi hasil usaha budidaya
Siswa mendiskripsikan permasalahan yang dihadapi dalam usaha.
Siswa membuat laporan tertulis ( pdf)