Anda di halaman 1dari 5

Nama : Azzahra Maharani

Kelas : X.4

TANAMAN PANGAN
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama manusia yang harus dipenuhi supaya
bisa menghasilkan energi sehingga manusia bisa dengan leluasa beraktifitas.
Tanaman pangan adalah semua model tanaman yang di dalamnya mengandung
sumber karbohidrat, protein, dan juga lemak sebagai sumber daya manusia.

Tanaman pangan yang memiliki kadar karbohidrat yang tinggi dapat berfungsi
sebagai sumber energi manusia. Tanaman ini juga bisa diolah menjadi makanan
dengan kandungan karbohidrat yang kemudian dipecah ke dalam bentuk yang lebih
kecil atau sederhana sehingga dapat diserap oleh tubuh.

Selain beras, ada juga beberapa contoh tanaman pangan yang dijadikan sumber
karbohidrat dan protein, seperti serealia (jagung, sorgum, dan gandum),
umbi-umbian (ubi jalar dan singkong), dan kacang-kacangan (kacang tanah, kacang
panjang, dan kacang kedelai).

Sumber : https://tanduria.co/urban-farming/tanaman-pangan/

Berikut contoh tanaman pangan :


1. Ubi jalar
Ubi jalar merupakan tanaman pangan yang memiliki kandungan pati dan serat yang
disimpan di dalam tubuh untuk kebutuhan energi serta membantu sistem
pencernaan, mineral untuk metabolisme tubuh, beta karoten yang bisa menjaga
kesehatan mata, dan lainnya. Tanaman ini bisa tumbuh dalam waktu kurang lebih 90
hari sejak ditanam hingga siap untuk dipanen. Proses penanamannya juga sama
seperti menanam kentang dan hanya membutuhkan tanah yang sedikit lepas agar
akar dari ubi bisa tumbuh besar.

2. Kacang hijau
Tanaman kacang hijau adalah tanaman pangan semusim yang memiliki umur panen
antara 55-65 hari setelah tanam. Kacang hijau memiliki kandungan-kandungan yang
dapat meningkatkan kesehatan jantung, mencegah sembelit, dapat mengontrol gula
darah, dan lainnya. Tanaman pangan ini dapat diolah menjadi sayur, bubur, serta
kudapan es.

3. Padi
Sebagai masyarakat Asia, padi menjadi tanaman pangan utama karena beras masih
digunakan untuk makanan pokok. Budidaya padi memerlukan lahan basah yang
luas dan terbuka. Pengairan pada tanaman padi merupakan faktor penting dalam
keberhasilan hasil panen.
4. Jagung
Jagung bisa membantu dalam menambah energi karena kandungan karbohidrat
kompleksnya yang tinggi, mencegah divertikulosis karena kandungan seratnya, dan
bisa menghindari cacat lahir pada bayi dengan kandungan asam folatnya.
Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang bisa tumbuh pada tanah yang
berbeda-beda. Pastikan agar Anda menanam bibit jagung pada halaman ketika
sudah memasuki awal musim kemarau. Meskipun tanaman ini bisa tumbuh pada
udara yang panas, Anda tidak boleh lupa untuk menyiram dan memberikan pupuk
secara rutin agar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan tidak mengering.

5. Singkong
Singkong merupakan tanaman pangan yang memiliki banyak serat dan vitamin.
Tidak hanya itu saja, singkong juga sangat mudah untuk diolah menjadi berbagai
makanan yang berbeda. Untuk menanam singkong, Anda membutuhkan stem dari
tanaman indukan, potong-potong hingga berukuran kecil dan menanamnya kembali
di dalam tanah.

6. Sukun
langkah awal menanam sukun adalah siapkan bibit lalu masukkan ke dalam lubang.
Timbun dengan tanah biasa di bagian bawah baru dengan tanah yang sudah
dicampur dengan pupuk kandang di bagian atas. Saat penimbunan, berikan pupuk
NPK sebanyak 100 gram setiap lubang. Beri sedikit air agar tanah dapat
dimampatkan sehingga posisi tanaman pangan sukun akan menjadi lebih kuat dan
kokoh.

Sumber : https://www.rumah.com/panduan-properti/tanaman-pangan-53375

2. BUDIDAYA TANAMAN PANGAN


Cara budidaya tanaman pangan adalah Aktivitas budidaya tanaman yang menjadi
sumber penting karbohidrat dan protein di suatu lahan yang hasilnya bisa digunakan
sendiri ataupun dijual kembali untuk sumber pendapatan bagi petani maupun
penamannya

Pengolahan Lahan Tanam


Untuk metode budidaya pertama tanaman pangan adalah proses mengolah lahan
dengan baik, sehingga hasilnya memuaskan. Lahan harus memiliki unsur hara yang
baik.

1. Lahan yang digunakan bebas dari bahan kimia


2. Selanjutnya, Lahan dicangkul atau dibajak untuk menggemburkan tanah
sehingga perakaran akan tumbuh optimal
3. Jika perlu, persiapan tanah dilakukan juga pengapuran untuk menetralkan
keasaman tanah. Menambahkan pupuk organik, perbaikan tanah atau
metode peningkatan kesuburan tanah
4. Persiapan tanah dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat.

Persiapan dan Penanaman Benih


Tahap kedua dari cara menanam tanaman pangan yaitu persiapan benih.
Secara umum, sebagian besar tanaman pangan bisa langsung ditanam tanpa
disemai sebelumnya, kecuali beras. Kami menyarankan Anda menyiapkan benih
dengan kualitas terbaik.
Benih dapat ditanam menggunakan metode ditugal (melubangi tanah) sesuai
dengan jarak yang disarankan pada setiap tanaman.
Proses Penanaman:
1. Penanaman bibit dapat dilakukan menggunakan cara yang sudah disarankan.
Berisi jarak, kebutuhan bibit tanaman dan jenis penanaman atau budidaya.
2. Penanaman sebaiknya sesuai dengan musim tanamnya serta cocok dengan
jadwal penanaman
3. Ketika menanam harus dikontrol agar tanaman pangan tetap lembab dan
tidak kekeringan.
4. Benih bisa direndam terlebih dahulu menggunakan fungisida sebelum
ditanam untuk menghindari serangan hama.

Pemupukan
Tujuan dari pemupukan untuk memberi tambahan nutrisi agar mencukupi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebagai aturan, pemupukan dilakukan
setelah menabur benih.
Pupuk dapat diberikan secara bersamaan selama penanaman atau secara bertahap.
Pemupukan harus didasarkan pada jenis aplikasi, jenis pupuk, dosis pemberian dan
waktu pemberian.

Pemeliharaan Tanaman
Kegiatan perawatan berupa penyulaman, penyiraman dan pembubunan.
Penyiraman bertujuan untuk menjaga kondisi tanah agar tidak kekeringan.
Penggantian adalah aktivitas memcabut tanaman yang mati atau layu dan
mengganti tanaman dengan tanaman baru. Fungsi Pembubunan adalah untuk
menjaga kekokohan tanaman dengan menimbun tanah.

Pengendalian Hama (hama tanaman)


Pada saat penggunaan pestisida, pengendalian hama sebaiknya dilakukan dengan
tepat kualitas, tepat dosis, pas jenis, tepat konsentrasi, target yang tepat, waktu
yang tepat, dan aplikasi yang tepat serta cara yang benar.
Pestisida harus dijaga seminimal mungkin untuk menghindari residu (residu kimia)
dalam tanaman

Panen dan pasca panen


Pemanenan harus dilakukan pada usia yang tepat dan pada waktu yang tepat untuk
memaksimalkan kualitas produk makanan saat dimakan.
Penentuan waktu panen yang tepat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada.
Panen tanaman pangan sebaiknya sesuai untuk setiap tanaman pangan sehingga
menghasilkan hasil panen berkualitas tinggi, segar dan tidak rusak untuk waktu yang
lama Serta mengurangi kegagalan panen.

Pasca Panen
Untuk hasil panen harus disimpan pada tempat yang aman dan sejuk.
Tanaman pangan dilakukan penggilingan atau alat perontok baik manual atau
menggunakan mesin.

Sumber : https://bungabunga.co.id/budidaya-tanaman-pangan/

3. SORGHUM
Sorgum adalah tanaman rumput-rumputan yang berkerabat dekat dengan tanaman
padi dan jagung. Tanaman ini adalah serealia yang berasal dari Afrika yang memiliki
iklim dan subtropis. Di beberapa daerah, tanaman serelia ini dikenal juga dengan
sebutan cantel atau gandrung.
Cantel atau gandrung mampu tumbuh ditanah yang tidak terlalu subur dan
pengairan yang terbatas. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 0 hingga 800
mdpl dengan suhu 23 derajat hingga 30 derajat celcius dan kelembapan 20%
sampai 40%. Curah hujan yang diperlukan adalah 372-425 mm per tahun dengan
kadar pH tanah 5 hingga 7,5.

Tanaman sorghum diduga berasal dari daerah tropis Afrika. Sorgum memiliki
kemampuan adaptasi yang cukup baik, sehingga dapat tumbuh diberbagai kondisi
iklim, seperti iklim tropis, sub tropis, hingga daerah gurun. Tanaman ini telah
dimanfaatkan sejah dahulu, contohnya bangsa Mesir yang bercocok tanam
gandrung sejak 3000 tahun sebelum Masehi.
Tanaman ini disebut-sebut dapat menjadi pengganti padi dan memiliki kadar gizi
yang tinggi. Sorgum menempati posisi kelima dalam hal bahan baku sereal di dunia.

Lapisan katul dari biji gandrung mengandung antioksidan yang dapat menangkal
radikal bebas. Radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh akan memberi dampak
negatif dan menjadi pemicu meningkatnya risiko kanker.
Tanaman yang dapat beradaptasi pada rentang iklim yang luas ini dapat
dibudidayakan dengan cara sebagai berikut:
1. Persiapan Benih
Untuk menanam pada lahan 1 hektar diperlukan benih sekitar 10 hingga 15 kg
tergantung dari varietas, ukuran benih, jarak tanam dan sistem tanam. Agar sorgum
tumbuh dengan baik, maka vigor kecambah benih yang digunakan adalah 90%.
2. Masa Tanam
Penanaman sorgum dapat dilakukan sepanjang tahun, baik pada musim hujan atau
musim kemarau dengan syarat tanaman muda tidak mengalami kekeringan atau
tergenang air. Pada lahan kering, cantel atau gandrung dapat ditanam pada awal
atau akhir musim hujan secara monokultur setelah panen palawija.
3. Persiapan Lahan
Lahan tanam harus bersih dari sisa tanaman atau gulma pengganggu. Pengolahan
tanah juga diperlukan agar tanah gembur, aerasi meningkat dan mengendalikan
gulma.
4. Penanaman
Lubang tanam dapat dibuat dengan jarak tanam menyesuaikan dengan
ketersediaan air, tingkat kesuburan tanah, dan varietas tanaman (biasanya
berukuran 60 cm).
5. Pemupukan
Penggunaan pupuk pada tanaman cantel atau gandrung disesuaikan dengan jenis
lahan serta lokasi tanam. Takaran pupuk N bergantung pada tingkat kesuburan
tanah dan jenis tanah. Sorgum varietas unggul lebih tanggap terhadap pupuk N dan
dapat diberikan dengan takaran 90% kg N/ha. Sedangkan untuk lahan kering,
penggunaan pupuk N sebaiknya tidak lebih dari 100 kg/ha serta pada lahan cukup
air dapat diberikan hingga 135 kg/ha.
6. Pemeliharaan
7. Masa Panen
Tanaman sorgum dapat ditaman ketika telah berumur 3 hingga 4 bulan, tergantung
varietas tanamannya. Masa pemanenan dapat dilihat dari bentuk biji atau masak
fisiologisnya.

Sumber : https://rimbakita.com/sorgum/

Anda mungkin juga menyukai