DISUSUN OLEH :
Nama : M.FITO
Nim : 22253332030
DOSEN PEMBIMBING:
Ir.YULENSRI B,M.Si
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat
untuk menghasilkan energi, Sehingga bisa beraktifitas dengan bebas. Biasanya, pangan ini
bersumber dari hayati dan air baik yang diolah maupun tidak diolah yang biasanya dikenal
dengan sebutan tanaman pangan.
Tanaman pangan merupakan jenis tanaman yang menghasilkan banyak nutrisi penting
bagi tubuh seperti karbohidrat kompleks maupun protein. Bagi Indonesia pangan sering
didentifkan dengan beras karena jenis pangan ini merupakan makanan pokok utama.
Berdasarkan pengalaman gangguan pada ketahanan pangan seperti meroketnya kenaikan harga
beras berkembang menjadi krisis multidimensi dan membahayakan stabilitas ekonomi maupun
nasional.
Selain beras ada beberapa contoh tanaman pangan dimana sebagai sumber protein dan
karbohidrat. Contohnya, serella (padi, gandum, dan jagung), umbi (ubi jalar dan singkong) dan
kacang-kacangan (kacang tanah, kacang kedelai, dan kacang panjang).
Tanaman pangan ini cukup mudah ditanam oleh petani di lahan pertanian mereka.
Beberapa jenis tanaman ini tidak membutuhkan perawatan yang terlalu rumit misalnya singkong,
kedelai, maupun ubi jalar. Namun, ada beberapa diantaranya perlu intensif dalam perawatannya
seperti jagung, padi, dan lain sebagainya.
B. TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A.Padi Sawah
B.Jagung
Jagung (Zea mays indurata Sturt) merupakan tanaman pangan penting kedua di Indonesia
setelah padi, diduga pertama kali dikenalkan disini sejak abad 15 oleh bangsa Portugis.
Jagung merupakan tanaman rumput kuat, sedikit berumpun dengan batang kasar dan tingginya
berkisar 0,6-3 m. Tanaman jagung termasuk jenis tumbuhan musiman dengan umur ± 3 bulan
(Nuridayanti, 2011).
Kedudukan taksonomi jagung adalah sebagai berikut, yaitu: Kingdom: Plantae, Divisi:
Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Monocotyledone, Ordo: Graminae, Famili:
Graminaceae, Genus: Zea, dan Spesies: Zea mays L. (Paeru dan Dewi, 2017).
C.Kacang Kedelai
Kacang Kedelai (Glycine max L.) berasal dari Cina dimana telah dibudidayakan selama lebih
dari 5000 tahun. Lemak dalam kacang kedelai adalah lemak sehat karena tidak mengandung
kolesterol dan merupakan lemak tak jenuh. Salah satu contoh isoflavon dalam kacang kedelai
adalah genistein yaitu isoflavon yang dapat menghambat kerapuhan tulang (osteoporosis) karena
dapat mencegah tubuh kekurangan kalsium melalui urin (Yamaguchi, 2002).
Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika
tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007): Kingdom : Plantae
Divisi
Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Polypetales Famili :
Leguminosea Sub-famili : Papilionoideae Genus : Glycine Species : Glycine max (L.) Merill.
BAB III
b. Penanaman
Pada umumnya untuk pertanaman padi sawah menggunakan jarak tanam 20 x 20
cm untuk padi itu dapat berkembang sempurna.
Oleh karena itu cara ini yang paling banyak dipraktekkan oleh petani meskipun
memerlukan tenaga kerja tanam lebih banyak dibandingkan cara sebat atau alur.
Jarak tanam atau jarak antar larik dan jumlah benih/lubang/ha sangat tergantung pada
tingkat kesuburan tanah dan kualitas benih yang ditanam. Semakin subur tanah, jarak
tanam dapat semakin rapat. Demikian pula, semakin baik kualitas benih, maka semakin
sedikit jumlah benih yang diperlukan. Jarak tanam, jumlah benih dan cara tanam dapat
berpengaruh terhadap hasil padi sawah di lahan basah.
c. Pemupukan
Sedangkan pemberian pupuk anorganik yang dapat menyediakan hara dalam
waktu cepat, pada dosis yang sesuai kebutuhan tanaman berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan dan hasil. Jenis pupuk anorganik yang diberikan berupa Urea, TSP dan KCl
sebanyak 30 gram. Pupuk urea , TSP maupun KCl sebaiknya diberikan dalam alur atau
ditugal kemudian ditutup kembali dengan tanah untuk mencegah kehilangan unsurnya.
d. Pemeliharaan
Lahan dibersihkan dari tanaman penggangu dan rumput sambil memperbaiki
pematang. Selanjutnya tidak hanya dipupuk, tetapi tanaman juga harus dilakukan
pemeliharaan. Pemeliharaannya seperti melakukan penyulaman.
2. JAGUNG
Jagung merupakan salah satu jenis makanan pokok yang bisa menggantikan beras. Selain
dikonsumsi, jagung manis juga merupakan salah satu jenis tanaman yang paling banyak
dibudidayakan setelah padi. Tanaman jagung ini mempunyai nilai jual lumayan tinggi dan
juga memiliki peminat yang tak pernah surut. Untuk pembudidayaan kacang tanah dengan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengolahan tanah
Pengolahan lahan ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah dan memudahkan
pertumbuhan akar. Pengolahan lahan dilakukan dengan cara dibajak dengan tujuan
membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar menjadi gembur. Tanah yang sudah
dibajak dan dihaluskan kemudian dibentuk bedengan dan diratakan atasnya. Usahakan
agar lahan tidak memiliki kelembaban yang tinggi atau tergenang air. Lebih baik lagi jika
ada bedengan. Bedengan itu sendiri berfungsi untuk mengatur saluran air.
b. Penanaman
Untuk proses penanaman jagung manis biasanya dilakukan dengan cara ditugal atau
digejik dengan kedalaman lubang tanam sedalam 2-3 cm. Kemudian, masukkan 2 benih
jagung kedalam lubang tersebut. Tutup kembali lubang tersebut dengan tanah.
Pengaturan jarak tanam merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan hasil
produksi tanaman.
c. Pemupukan
Sedangkan pemberian pupuk anorganik yang dapat menyediakan hara dalam waktu
cepat, pada dosis yang sesuai kebutuhan tanaman berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan dan hasil. Jenis pupuk anorganik yang diberikan berupa Urea, TSP dan KCl
sebanyak 30 gram. Pupuk urea , TSP maupun KCl sebaiknya diberikan dalam alur atau
ditugal kemudian ditutup kembali dengan tanah untuk mencegah kehilangan unsurnya.
d. Pemeliharaan
Hal penting yang harus dilakukan ketika tanaman jagung sudah tumbuh yaitu melakukan
penyiangan. Penyiangan merupakan proses pembersihan tanaman dari gulma, hama,
maupun parasit yang dapat mengganggu pertumbuhan jagung yang ditanam. Penyiangan
pertama bisa dilakukan saat tanaman sudah berumur empat minggu setelah masa tanam.
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pembumbunan dan sebaiknya dilakukan dua
minggu sekali.
e. Panen
Setelah pemeliharaan dan setelah tanaman sudah mencapai umurnya maka berarti siap
untuk dipanen. Jangka waktu untuk memanen jagung ini kurang lebih waktu 4 bulan.
3. KACANG KEDELAI
Kedelai (Glycine max L) merupakan salah satu komoditas pangan bergizi tinggi sebagai
sumber protein nabati dan rendah kolesterol dengan harga terjangkau. Kedelai juga
merupakan komoditas pangan yang penting setelah padi dan jagung. Konsumsi kedelai dalam
bentuk segar maupun dalam bentuk olahan dapat meningkatkan gizi masyarakat. Di
Indonesia, kedelai banyak diolah untuk berbagai macam bahan pangan, seperti : tauge, susu
kedelai, tahu, kembang tahu, kecap, oncom, tauco, tempe, es krim, minyak makan, dan
tepung kedelai. Selain itu, juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak. Untuk
pembudidayaan kacang tanah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengolahan Tanah
Lahan untuk budidaya kedelai dibajak atau dicangkul terlebih dahulu agar tanah menjadi
gembur. Membersihkannya dari gulma dan menambah tanah dengan pupuk kandang.
b. Penanaman
Setelah gulma sudah selesai dibersihkan lalu lahan siap untuk di tanami dengan bibit yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Penanaman dilakukan dengan cara ditugal, dengan jarak
tanam 40 x 25 cm atau disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Setiap lubang diisi
dengan 2-3 benih kemudian ditutup tipis dengan tanah.
c. Pemupukan
Pemupukan diberikan dengan cara membuat garis sepanjang tanaman kedelai lalu memberi
pupuk yang disediakan seperti pupuk kcl, Urea, TSP dengan pemberian 30 gram masing
masing pupuk dan setelah pemberian pupuk lalu ditimbun dengan tanah.
d. Pemeliharaan
Cara Penyiangan :
- Cara mekanis, yaitu dengan membersihkan gulma dengan tangan atau alat penyiang, dan
sekaligus dilakukan pembumbunan;
- Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak
perakaran tanaman.
- Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.
BAB IV
Dari praktek lapangan yang dilakukan dalam membudidayakan tanaman pangan hasil yang diperoleh
melalui pengamatan vegetatif selama 56 hari setelah tanam dari setiap tanaman yaitu:
4.1.PADI SAWAH
a. Vegetatif
Minggu 1 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4
Tinggi Daun 81 69 57 63
Minggu 2 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4
Lebar Daun 1,8 1,7 1 1,5
Tinggi Daun 83 75 79 83,5
Panjang Daun 54 50,3 41 40
Lebar Daun
Minggu 2 1,9 2 1,93 1.6 4
Panjang 3batang Sampel
271 Sampel
19 Sampel
20 Sampel
20
Panjang
Tinggi Daun 56 54,5 59 62,5
JumlahDaun
Anakan 86,4
17 87,8
18 83,3
13 93,8
15
Panjang batang
Lebar Daun 28
2,3 21
2 21,5
2.1 22
2
Jumlah
PanjangAnakan
Daun 12
58,2 14
58,3 11
59,5 10
62,2
Jumlah Anakan 9 8 10 10
b.Generatif
Minggu Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4
Jumlah Malai 24 24 26 27
4.2 Jagung
Dari praktek lapangan yang telah di lakukan di peroleh beberapa hasil pengamatan
seperti data perkembangan tanaman jagung.
Panjang Daun 27 34 60 81
Dari praktek lapangan yang telah di lakukan di peroleh beberapa hasil pengamatan
Panjang Daun 24 27 59 80
B. PEMBAHASAN
Kita dapat mengetahui tentang tanaman pangan secara rinci setelah melakukan praktek
lapangan. Mengetahui defenisi tanaman pangan , jenis-jenis tanaman pangan sampai kita
dapat membudidayakan tanaman pangan tersebut.
Dengan melaksanakan praktek lapangan tanaman pangan kita juga mempunyai kendala
seperti harus rutin melakukan pemeliharaan terhadapan tanaman pangan tersebut dengan cara
penyiangan, serta pemberian pupuk dan penyiraman agar tanaman tersebut dapat tumbuh
dengan subur. Dalam praktek lapangan yang telah dilakukan tanaman menggunakan pupuk
yang sama yaitu UREA,KCL dan TSP. selain itu tanah dicampur dengan pupuk kandang agar
tanah lebih subur. Untuk pemanenan tanaman pangan memiliki waktu panen dengan waktu
yang berbeda. Dalam praktek lapangan tanaman pangan jenis kacang-kacangan seperti
kacang kedelai sudah bisa dipanen, pada tanaman jagung belum semuanya bisa dipanen.
Sedangkan pada padi gogo dan ubi jalar belum bisa dipanen karena belum mencapai umur
panennya.
BAB V
KESIMPULAN
Tanaman pangan juga dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu serealia, kacang-kacangan dan umbi-
umbian. Kelompok serealia dan kacang-kacangan menghasilkan biji sebagai produk hasil budi
daya, sedangkan umbi-umbian menghasilkan umbi batang atau umbi akar sebagai produk hasil
budidaya. Serealia: Padi, jagung, sorgum. Kacang-kacangan: Kedelai, kacang tanah, kacang
hijau. Umbi-umbian: Singkong, ubi jalar, talas.
Dalam melakukan praktek lapangan dapat kita ketahui tentang pembudidayaan tanaman pangan
yang dimulai dari pengolahan tanah sampai ke proses panen dan juga mengetahui jenis jenis apa
saja terhadap tanaman pangan tersebut. Dalam pemupukan kita memakai pupuk anorganik.
Tidak semua tanaman pangan dapat kita panen karena waktu panennya memiliki waktu yang
berbeda-beda.
Tanaman yang sudah kita panen yaitu jagung dan kacang kedelai,. Sedangkan padi sawah belum
waktunya untuk di panen.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
Diharapkan bagi mahasiswa sudah bisa mengaplikasikan cara penanaman tanaman pangan dengan baik
dan benar serta cara pemberian pupuk, supaya mahasiswa dapat mendapatkan hasil yang maksimal dalam
menanam tanaman pangan
DAFTAR PUSTAKA
Faisal. 2013. 2000 Ha Lahan Pertanian di Sumbar Jadi Kawasan Perumahan. Teknologi
Pertanian Press. Padang.
Husna, Y dan Ardian. 2010. Pengaruh Penggunaan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.) Varietas IR 42
Husna, Y dan Ardian. 2010. Pengaruh Penggunaan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.) Varietas IR 42