PANGAN
Tanaman Pangan
Komoditi pertanian yang sangat penting bagi sebagian
besar penduduk Indonesia.
Segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan
karbohidrat dan protein untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Tanaman pangan dikelompokkan
berdasar umur :
2. Pemupukan
Yaitu : pemberian atau penambahan bahan-
bahan atau zat-zat kepada komplek tanah-tanaman
untuk meningkatkan kesuburan tanah
Pupuk : senyawa yang mengandung unsur
hara yang diberikan kepada tanaman.
Tujuan Pemupukan :
a. Menjaga tetap terpeliharanya keseimbangan
unsur hara dalam tanah, karena unsur hara
hilang akibat pencucian, terbawa panen, dll
b. Mengurangi bahaya erosi karena akibat
pemupukan terjadi pertumbuhan vegetatif
yang baik.
c. Meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman.
Pengelompokan pupuk :
1. Pembuatannya
a. Pupuk alam/organik : p.kandang, p.hijau, kompos
b. Pupuk buatan/anorganik : Urea, TSP, KCl
Tujuan Pembumbunan :
- memperkokoh tegaknya tanaman
- mengemburkan tanah dan menekan pertumbuhan
gulma
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama terpadu (PHT):
Penerapan semua cara pengendalian
(dengan undang-undang atau peraturan, fisik,
mekanis, biologis, pola bercocok tanam dan
kimiawi) yang kompatibel, untuk menurunkan
dan mempertahankan populasi jasad
pengganggu di bawah batas yang menyebabkan
kerusakan ekonomis dengan menstabilkan
produksi tinggi, lestari lingkungan dan ekonomis.
C. Panen dan Pasca Panen
Panen : kegiatan akhir dari program budidaya
tanaman di lapangan.
Waktu Panen :
1. Jenis tanaman dan bahan yang dipanen
2. Kriteria panen
1. Pengupasan
Untuk menjaga agar kadar air di dalam
tongkol atau polong dapat diturunkan dan
kelembaban disekitar biji tidak menimbulkan
kerusakan biji atau tumbuhnya cendawan.
Memudahkan atau meringankan
pengangkutan selama proses pengeringan.
2. Pengeringan
Untuk menurunkan kadar air serendah
mungkin agar didalam penyimpanan tidak mudah
rusak.
Kandungan air yang tinggi akan menyebabkan :
1. Menurunkan daya kecambah benih.
2. Tongkol atau polong yang ditimbun pada saat kadar air
cukup tinggi dapat menyebabkan panas. Panas ini
akibat aktivitas jasad renik yang semakin giat.
3. Mendorong pertumbuhan cendawan pada tongkol atau
polong.
b. Pengeringan Buatan
Sistem pengeringan yang menggunakan alat atau
mengalirkan udara panas ke tempat-tempat pengeringan.
Tanaman pangan ketika dipetik kandungan airnya
35% – 40% maka harus diturunkan agar dapat disimpan,
dengan cara memberikan panas pengeringan bersuhu 38⁰C –
43⁰C sehingga kadar air turun menjadi 12% – 13%.
3. Pengumpilan/Alat-Alat
Memisahkan biji-biji dari tempat pelekatan (tongkol
atau polong).
Ada yang menggunakan alat sederhana hingga yang
modern.
4. Membersihkan atau Pemisahan
Setelah jagung terlepas dari tongkol, biji-biji jagung
harus dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak
dikehendaki sehingga tidak menurunkan kualitas dari
jagung.
Kotoran dapat berupa sisa-sisa dari tongkol, biji
kecil, biji pecah, biji hampa, kotoran selama pemetikan
ataupun pada waktu pengumpilan atau pembijian.
Manfaatnya :
Menghindari atau menekan serangan jamur dan hama
selama dalam penyimpanan.
Memperbaiki peredaran udara.
Permasalahan produksi dan upaya mengatasi
masalah pangan nasional, rendahnya laju
peningkatan produksi pangan dan terus
menurunnya produksi di Indonesia antara lain
disebabkan oleh:
1. Produktivitas tanaman pangan yang masih
rendah dan terus menurun
2. Peningkatan luas areal penanaman-panen
yang stagnan bahkan terus menurun
khususnya di lahan pertanian pangan produktif
di pulau Jawa.
Faktor dominan penyebab rendahnya
produktivitas tanaman pangan adalah :