KELOMPOK 5
KELAS 1A
DISUSUN OLEH :
LABORATORIUM ALSINTAN
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jagung sebagai salah satu makanan pokok, akhir- akhir ini lebih banyak
dibudidayakan karena kebutuhannya semakin banyak. Meningkatnya permintaan
dengan harga yang tinggi, maka para petani juga semakin banyak bertanam jagung.
Pada praktikum kali ini kami akan melakukan beberapa tahapan diatas untuk
mengetahui bagaimana cara mengolah tanah, menanam, memelihara, dan sampai
memanen tanaman jagung.
B. Tujuan
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Jagung manis merupakan varietas botani dari jagung biasa atau jagung pakan
atau jagung pipil (field com). Cara penulisan nama latin jagung manis adalah Zea
mays var. saccharata Sturt. Sama dengan jagung pipil, jagung manis termasuk
dalam famili Gramineae (rerumputan). Jagung manis termasuk tanaman
hortikultura walaupun secara morfologi tidak berbeda dibandingkan dengan jagung
pakan (field com). Jagung manis merupakan perkembangan dari jagung tipe flint (
Jagung mutiara ) dan jagung tipe dent ( jagung gigi kuda). Hal yang membedakan
antara jagung manis dengan jagung pakan adalah kandungan gulanya yang tinggi
pada stadia masak susu dan permukaan kernel yang menjadi transparan dan
berkerut saat mengering. Komposisi genetik pada jagung manis dan jagung tipe
dent hanya dibedakan oleh satu gen resesif. Gen ini mencegah perubahan gula
menjadi pati. (Dr. M. Syukur & Azis Rifianto, 2013)
2
Budi Daya Cara Petani
3
BAB 3
PEMBAHASAN
PENGOLAHAN LAHAN
Pada praktikum kali ini, sebelum kami turun ke lahan ada arahan terlebih
dahulu dari dosen pengampu. Setelah mendapat arahan kami pun memakai sepatu
khusus ke lahan dan membawa alat dan bahan yang lain seperti cangkul, alat
penyiram tanaman, meteran, bibit, furadan, dan pupuk. Dalam pengolahan tanah
kali ini tanah yang kami olah itu kering dan berbentuk bongkahan, sebelum kami
melakukan pengolahan tanah menggunakan cangkul, tanah tadi sudah diolah
menggunakan traktor sehingga kami tidak terlalu sulit dalam mengolah tanah
tersebut menggunakan cangkul. Kami mengolah lahan tersebut dengan membuat
gundukan dan membuat irigasi tujuannya untuk mengurangi risiko terendamnya
tanaman. Setelah proses pengolahan tanah selesai, lalu kami membuat lubang
digundukan tanah dengan kedalaman 5 cm dan jarak posisi dengan yang lainnya
20cm sepanjang gundukan yang kami buat dengan panjang 20 meter.
PENANAMAN
Pada tahap ini sebelum kami memasukkan jagung ke dalam lubang, kami
memasukkan terlebih dahulu furadan. Furadan ini dipakai untuk mengendalikan
aneka jenis hama, terutama hama penggerek batang, cacing, ulat, semut, dan masih
banyak lagi. Setelah itu kami memasukkan dua bibit tanaman jagung manis lalu
ditutup menggunakan pupuk kompos. Kami mengulangi kegiatan tersebut sampai
semua lubang telah ditanami oleh bibit jagung.
PEMELIHARAAN
4
Setelah satu minggu hari setelah tanam daun sejati pun tumbuh, tinggi
tanaman sekitar 3-7 cm. Tetapi hanya beberapa lubang saja yang tumbuh,
kebanyakan lubang lainnya tidak tumbuh. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
bibit tersebut tidak tumbuh, salah satunya karena kekurangan air, pada hari ketiga
sampai hari ke enam setelah tanam bibit jagung tersebut tidak kami siram, itu yang
menyebabkan bibit jagung tersebut tidak tumbuh semua. Ditambah lagi cuaca pada
saat hari itu sangat panas sehingga bibit yang kami tanam pun laju pertumbuhan
dan perkembangannya terhambat, dan bibit itu pun menjadi busuk. Setelah
mengetahui bahwa faktor air sangat mempengaruhi pertumbuhan jagung, kami pun
menjadi lebih sering menyiram dan merawat tanaman jagung tersebut jika cuacanya
sedang cerah. Pada saat hujan kami tidak menyiram tanaman tersebut, karena jika
kelebihan air pun tidak baik untuk tanaman jagung tersebut. Kami hanya melakukan
pengecekan terhadap gundukan jagung untuk mengontrol hama dan gulma yang
ada.
Setelah satu bulan hari setelah tanam, cuaca di daerah Cibogo menjadi sering
hujan, itu menyebabkan kami mengalami musibah. Yaitu terendamnya gundukan
jagung kami yang sistem irigasinya tidak berjalan dengan baik. Saluran irigasi yang
tidak tersistem dengan baik membuat aliran keluarnya air menjadi perlahan dan
tidak deras, sehingga air begitu banyak terkumpul di petak praktikum. Gundukan
yang kelompok kami pun kurang tinggi yang membuat tanaman jagung kami
terendam karena kalah tinggi dengan genangan air.
Untuk mengurangi debit air yang ada pada sekitaran gundukan kami, kami
pun melakukan sebuah tindakan yaitu dengan membuat saluran air keluar lebih
banyak agar air yang keluar pun lebih cepat. Setelah beberapa hari, ada perubahan
yang terjadi pada jagung yang telah tumbuh yaitu batang jagung dan daunnya
berubah menjadi kuning. Itu disebabkan oleh kurangnya nutrisi pada jagung
tersebut. Setelah tiga bulan hari setelah tanam tinggi jagung yang kami tanam kini
tingginya sekitar 55-70 cm. Jambak bunga bisa kita lihat secara jelas yang
menandakan tanaman jagung tersebut terus berproses dan berkembang menuju ke
tanaman yang dewasa.
5
Praktik yang kami lakukan tidak sampai ke tahap panen, ada beberapa
kesalahan yang kami lakukan dan ada hambatan juga yang terjadi. Diantaranya
adalah:
1. Pada tiga hari sampai enam hari setelah tanam, kami tidak melakukan
pemeliharaan terhadap tanaman jagung, yang menyebabkan beberapa bibit menjadi
busuk.
4. Terendam oleh air hujan, dengan terendamnya tanaman oleh air hujan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman pun menjadi terhambat, karena
kebanyakan air pun tidak baik bagi pertumbuhan tanaman jagung.
5. Sistem irigasi lahan yang tidak begitu baik, membuat aliran air menjadi
menggenang. Hal tersebut karena sistem aliran air yang ada belum terbuat secara
sistematis yang membuat jalannya air tidak teratur.
6
PENUTUP
7
DAFTAR PUSTAKA
8
LEMBAR KONTRIBUSI
9
LAMPIRAN
10