Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

WAWANCARA PETANI TENTANG BUDIDAYA TANAMAN


JAGUNG

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Budidaya Pertanian

Disusun oleh:
KELOMPOK 4

ABEL JOSEFH FERNANDES MANIK 220311020006


MOH. REZKA RISA PUTRA APIT 220311020013
NOFITRI PANGETY 220311020015
CHARINA ABELSYA POTOBODA 220311020019
CHRISDEO N. RAMBING 220311020025
KIA APRIANUS LABANDA 220311020026
LIDYA SIRAIT 220311020027
RAMAULINA SIMBOLON 220311020030

JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2023
WAWANCARA PETANI TENTANG BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini, yaitu:
1. Mempelajari cara budidaya tanaman jagung.
2. Mempelajar teknik pengolahan lahan, penanaman, pemupukan,
pemeliharaan, pengendalian OPT, panen dan pasca panen.
3. Memahami keluhan petani mengenai pembudidayaan tanaman jagung.
4. Mengetahui alasan petani memilih tanaman jagung untuk dibudidayakan.

II. DASAR TEORI


Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura
dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai bahan makanan pokok.
Tanaman ini mempunyai fungsi banyak yaitu: 1) Sumber karbohidrat 2) Pakan
ternak (hijauan maupun tongkolnya), 3) Diambil minyaknya (dari biji) 4) Tepung
(dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), 5) Bahan baku
industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan
pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. 6) Bahan farmasi,
jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil
bahan farmasi (C. Hanum. 2008).
Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga merupakan sumber protein
yang penting dalam menu masyarakat di Indonesia. Jagung kaya akan komponen
pangan fungsional, termasuk serat pangan yang dibutuhkan tubuh, asam lemak
esensial, isoflavon, mineral (Ca, Mg, K, Na, P, Ca dan Fe), antosianin,
betakaroten (provitamin A), komposisi asam amino esensial, dan lainnya. Pangan
fungsional saat ini mulai berkembang, seiring dengan semakin tingginya
permintaan akan pangan fungsional dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.
Meningkatnya penderita penyakit degeneratif dan populasi lansia, pengembangan
produk komersial, adanya bukti ilmiah atas manfaat komponen pangan fungsional,
dan berkembangnya teknologi pangan (S. Suarni and M. Yasin. 2015).
Komoditi Jagung sedang menjadi salah satu primadona dalam agribisnis.
Konsumsi jagung untuk pakan cenderung meningkat dengan rata-rata
pertumbuhan per tahun sebesar 11,52%, sementara itu pertumbuhan produksi
hanya 6,11%. Disamping untuk pakan ternak, jagung juga diperlukan untuk
industri makanan ternak yang pertumbuhannya juga makin meningkat.
Kecenderungan konsumsi jagung di Indonesia yang makin meningkat lebih tinggi
dari peningkatan produksi, menyebabkan makin besarnya jumlah impor dan
makin kecilnya ekspor (Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Muara. 2018).

III. METODOLOGI PENELITIAN


1. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ranotongkor Timur Kecamatan
Tombariri Timur di Kabupaten Minahasa. Penelitian ini dilaksanakan
tanggal 10-11 maret 2023.

2. Bahan dan Alat


Bahan dan Alat yang digunakan antara lain alat tulis menulis untuk
mencatat hasil pengamatan dan hasil wawancara dari petani, kamera untuk
mengambil foto dokumentasi penelitian, dan tanaman jagung sebagai
objek yang menjadi penelitian.

3. Cara Kerja
a) Menentukan lokasi pengamatan budidaya tanaman jagung yang akan
dijadikan sebagai observasi lapang budidaya jagung.
b) Mengamati proses pertumbuhan tanaman jagung.
c) Mengajukan beberapa pertanyaan kepada petani mengenai budidaya
tanaman jagung.
d) Mencatat hasil pengamatan budidaya tanaman jagung.
e) Mendokumentasikan hasil observasi berupa foto.
f) Membuat laporan tertulis sesuai hasil observasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai petani jagung dengan
mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan budidaya tanaman jagung dan
pengolahan lahan yang tepat.
1. Jenis Tanaman Pangan
Jenis tanaman yang dibudidayakan oleh petani adalah Jagung Hibrida.

2. Sarana Produksi
Sarana produksi yang digunakan oleh petani untuk membudidayakan
tanaman jagung yaitu:
a) Lahan
b) Cangkul
c) Mesin paras
d) Hand sprayer
e) Benih Hibrida
f) Pupuk Urea dan Ponska
g) Air

3. Teknik Budidaya
Dalam teknik budidaya ini ada beberapa tahapan pembudidayaan tanaman
jagung, yaitu:
a) Pengolahan Lahan
Sebagai tahan awal dari pembudidayaan tanaman jagung petani
melakukan proses penyemprotan (menggunakan Hand sprayer) atau
melakukan pemarasan rumput (menggunakan mesin paras), agar lahan
bersih dan siap digunakan untuk menanam.
Gambar 1. Lahan yang sudah di paras dan di semprot.

b) Penanaman
Proses penanaman petani menggunakan benih jagung hibrida.
Petani melubangi setiap 30-40 cm untuk jarak tanam antar benih
jagung. Waktu penanaman tanaman jagung dilakukan menjelang bulan
sabit, hal ini dikarenakan pada tahap ini getah tanaman mampu
bersirkulasi dengan baik ke seluruh bagian tanaman (batang, cabang
dan daun).

Gambar 2. Lahan yang dilubangi dengan jarak 30-40 cm.

c) Pemupukan
Proses pemupukan yang dilakukan oleh petani menggunakan 2
jenis pupuk, yaitu pupuk Urea (2 minggu setelah ditanam) dan pupuk
Phonska (1 bulan setelah ditanam). Teknik pemupukan dilakukan
dengan cara manual yaitu dengan menebar pada tanaman jagung.
d) Pemeliharaan
Dalam proses pemeliharaan, petani melakukan penyiraman sekali
seminggu dengan rutin. Ada pula penyulaman, hal ini dilakukan dengan
mengganti bibit tanaman yang mati atau rusak dengan bibit lain yang
sehat.

Gambar 3. Tanaman jagung umur 3 minggu.

e) Pengendalian OPT
Hama yang biasanya menyerang pada tanaman jagung yaitu tikus,
penyakit yang membuat tanaman terganggu pertumbuhannya berupa
batang busuk dan juga ada rumput liar (gulma) yang menjadi factor
pengganggu tanaman jagung. Maka dari pada itu petani secara rutin
melakukan pensortiran terhadap tanaman agar mencegah tanaman
terserang hama atau penyakit dan menyemprotkan obat pembasmi
gulma.
f) Panen dan Pasca panen
Tanaman jagung yang sudah baik dan layak untuk dipanen
berumur sekitar 99-105 hari, atau dapat juga dilihat dengan warna
buahnya yang sudah berwarna kekuningan, Pasca panen hasilnya di
olah oleh petani dengan memipil jagung kemudian di jemur selama 2
hari (jika musim kemarau). Setelah selesai di jemur, petani kemudian
mengarungi setiap hasil olah jagung untuk dijual. Hasil yang diperoleh
petani dalam sekali panen sekitar 500-1000 kg, dengan hasil jual yang
di dapat sekitar 2-4 juta.
Lahan yang selesai dipanen akan dibiarkan untuk beberapa hari
agar tanaman mengering kemudian dicabut dan dibersihkan yang
kemudian akan dilakukan penanaman lagi.

4. Kesulitan Dalam Membudidayakan Tanaman Jagung


Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, yang menjadi kesulitan
petani dalam membudidayakan tanaman jagung adalah setiap proses
pembudidayaan dilakukan sendiri. Selain itu petani juga mengatakan bahwa
sulitnya mendapat benih dan pupuk, ditambah dengan harga yang mahal
menjadi hal yang sangat dikeluhkan oleh petani.

5. Alasan Memilih Tanaman Jagung


Alasan petani memilih tanaman jagung untuk dibudidayakan karena
tanaman jagung tidak terlalu sulit untuk dirawat.

6. Tanaman Lain Yang Di Budidayakan


Selain tanaman jagung yang di budidayakan ada juga tanaman lain berupa
cabai, pisang dan pepaya.

Gambar 4. Tanaman cabai (jenis tanaman lain yang dibudidayakan).


V. KESIMPULAN
Membudidayakan tanaman jagung meliputi proses pengolahan lahan,
penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian OPT, serta panen dan pasca
panen, dalam jangka waktu ± 3 bulan.

VI. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan pemerintah dapat lebih
memfasilitasi sektor pertanian di desa-desa dengan penyesuaian harga pupuk dan
benih dengan lebih murah.

VII. DAFTAR PUSTAKA


C. Hanum. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

R. Agromedia. 2007. Budi Daya Jagung Hibrida. Agromedia. Jakarta.

S. Suarni and M. Yasin. 2015. Jagung sebagai sumber pangan fungsional. Balai
Penelitian Tanaman Serealia. Maros.

Pemerintah Kabupaten Muara Enim. 2018. ANALISIS KELAYAKAN


INVESTASI BUDIDAYA JAGUNG. Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Muara Enim. Sumatera Selatan.
VIII. LAMPIRAN

Lahan pembudidayaan Jagung Pengolahan lahan yang di semprot


hibrida. dan di cangkul, untuk persiapan di
tanam benih tanaman Jagung
Hibrida.

Tanaman Jagung berusia 1 minggu. Tanaman Jagung usia 3 minggu

Anda mungkin juga menyukai