Disusun oleh:
KELOMPOK 4
JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2023
WAWANCARA PETANI TENTANG BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini, yaitu:
1. Mempelajari cara budidaya tanaman jagung.
2. Mempelajar teknik pengolahan lahan, penanaman, pemupukan,
pemeliharaan, pengendalian OPT, panen dan pasca panen.
3. Memahami keluhan petani mengenai pembudidayaan tanaman jagung.
4. Mengetahui alasan petani memilih tanaman jagung untuk dibudidayakan.
3. Cara Kerja
a) Menentukan lokasi pengamatan budidaya tanaman jagung yang akan
dijadikan sebagai observasi lapang budidaya jagung.
b) Mengamati proses pertumbuhan tanaman jagung.
c) Mengajukan beberapa pertanyaan kepada petani mengenai budidaya
tanaman jagung.
d) Mencatat hasil pengamatan budidaya tanaman jagung.
e) Mendokumentasikan hasil observasi berupa foto.
f) Membuat laporan tertulis sesuai hasil observasi.
2. Sarana Produksi
Sarana produksi yang digunakan oleh petani untuk membudidayakan
tanaman jagung yaitu:
a) Lahan
b) Cangkul
c) Mesin paras
d) Hand sprayer
e) Benih Hibrida
f) Pupuk Urea dan Ponska
g) Air
3. Teknik Budidaya
Dalam teknik budidaya ini ada beberapa tahapan pembudidayaan tanaman
jagung, yaitu:
a) Pengolahan Lahan
Sebagai tahan awal dari pembudidayaan tanaman jagung petani
melakukan proses penyemprotan (menggunakan Hand sprayer) atau
melakukan pemarasan rumput (menggunakan mesin paras), agar lahan
bersih dan siap digunakan untuk menanam.
Gambar 1. Lahan yang sudah di paras dan di semprot.
b) Penanaman
Proses penanaman petani menggunakan benih jagung hibrida.
Petani melubangi setiap 30-40 cm untuk jarak tanam antar benih
jagung. Waktu penanaman tanaman jagung dilakukan menjelang bulan
sabit, hal ini dikarenakan pada tahap ini getah tanaman mampu
bersirkulasi dengan baik ke seluruh bagian tanaman (batang, cabang
dan daun).
c) Pemupukan
Proses pemupukan yang dilakukan oleh petani menggunakan 2
jenis pupuk, yaitu pupuk Urea (2 minggu setelah ditanam) dan pupuk
Phonska (1 bulan setelah ditanam). Teknik pemupukan dilakukan
dengan cara manual yaitu dengan menebar pada tanaman jagung.
d) Pemeliharaan
Dalam proses pemeliharaan, petani melakukan penyiraman sekali
seminggu dengan rutin. Ada pula penyulaman, hal ini dilakukan dengan
mengganti bibit tanaman yang mati atau rusak dengan bibit lain yang
sehat.
e) Pengendalian OPT
Hama yang biasanya menyerang pada tanaman jagung yaitu tikus,
penyakit yang membuat tanaman terganggu pertumbuhannya berupa
batang busuk dan juga ada rumput liar (gulma) yang menjadi factor
pengganggu tanaman jagung. Maka dari pada itu petani secara rutin
melakukan pensortiran terhadap tanaman agar mencegah tanaman
terserang hama atau penyakit dan menyemprotkan obat pembasmi
gulma.
f) Panen dan Pasca panen
Tanaman jagung yang sudah baik dan layak untuk dipanen
berumur sekitar 99-105 hari, atau dapat juga dilihat dengan warna
buahnya yang sudah berwarna kekuningan, Pasca panen hasilnya di
olah oleh petani dengan memipil jagung kemudian di jemur selama 2
hari (jika musim kemarau). Setelah selesai di jemur, petani kemudian
mengarungi setiap hasil olah jagung untuk dijual. Hasil yang diperoleh
petani dalam sekali panen sekitar 500-1000 kg, dengan hasil jual yang
di dapat sekitar 2-4 juta.
Lahan yang selesai dipanen akan dibiarkan untuk beberapa hari
agar tanaman mengering kemudian dicabut dan dibersihkan yang
kemudian akan dilakukan penanaman lagi.
VI. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan pemerintah dapat lebih
memfasilitasi sektor pertanian di desa-desa dengan penyesuaian harga pupuk dan
benih dengan lebih murah.
S. Suarni and M. Yasin. 2015. Jagung sebagai sumber pangan fungsional. Balai
Penelitian Tanaman Serealia. Maros.