ILMU LINGKUNGAN
Oleh:
FILIPI RAMBING
NIM:
16220311010003
Dosen Matakuliah:
Dr. Tartius Timpal, M.Si
NIDN:
0926096302
i
Kata pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas segala rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah ilmu lingkungan.
Saya mengucapkan terima kasih karena dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bantuan banyak pihak dengan tulus membantu dan memberikan arahan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan karena
keterbatasa saya. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnahkan makalah ini. Semoga apa yang di tulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
I.1. Kata Pengantar........................................................................................................................1
I.2. Latar Belakang........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
II.1. Pengertian Arsitektur.............................................................................................................2
II.2. Pengertian Lingkungan...........................................................................................................2
II.3. Pengertian Arsitektur Lingkungan..........................................................................................2
BAB III STUDI KASUS......................................................................................................................3
III.1. Pengaruh Arsitektur Terhadap Lingkungan............................................................................3
III.2. Pengaruh Positif Pekerjaan Arsitek Terhadap Lingkungan.....................................................3
III.3. Pengaruh Negatif Pekerjaan Arsitek Terhadap Lingkungan....................................................5
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................................6
IV.1. Kesimpulan...........................................................................................................................6
IV.2. Saran.....................................................................................................................................6
iii
BAB I
Pendahuluan
1
BAB II
Pembahasan
2
BAB III
Studi Kasus
3
Contoh :
1. Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
Banyaknya lingkungan hijau di site bangunan tersebut dan pembuatan taman pada atap sehingga
membuat dampak positif untuk mengurangi dampak global warming.
· Sebagai taman hijau kota.
· Pembuatan the "Artificial Sungai" dibuat sepanjang sisi barat laut situs untuk membantu
mengumpulkan air hujan untuk didaur ulang dan mengganti pagar sebagai batas ramah antara taman
dan sekitarnya.
4
sapi. Lokal bambu ditumbuhkan dengan metode yang berkelanjutan, digunakan dalam cara-cara
inovatif dan eksperimental yang menunjukkan kemungkinan arsitektur. Hasilnya adalah sebuah
komunitas hijau holistik dengan mandat pendidikan yang kuat yang bertujuan untuk menginspirasi
siswanya untuk menjadi lebih penasaran, lebih terlibat dan lebih bergairah tentang lingkungan dan
bumi ini.
Contoh:
1. Ambruknya Sisi Utara Jalan Raya RE Martadinata Sepanjang 103 Meter
BAB IV
5
Penutup
IV.1. Kesimpulan
Kondisi iklim tropis sebenarnya sangat menunjang kehidupan kita yang beraktifitas di dalam ruang.
Dengan pemanfaatan kondisi iklim seperti arah dan intensitas sinar matahari, kelembaban udara, suhu,
arah dan kecepatan angin, dan curah hujan, sebenarnya dapat dirancang bentuk bangunan yang
sedemikian rupa, dan penerapan bahan – bahan alami, sehingga terwujudlah rumah yang ramah
lingkungan. Penerapan ini tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh penghuni rumah tetapi juga oleh
orang lain dan lingkungannya. Dan tidak hanya diperhitungkan untuk kepentingan sesaat, tetapi untuk
kepentingan masa depan, dan juga dilihat dari sisi pemanfaatan energi untuk kepentingan sustainable
atau berkelanjutan.
Desain bangunan (green building) hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang
mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan (green product).
Bangunan dirancang dengan massa ruang, keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang
cair, teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang yang secara klimatik tropis berfungsi untuk
sirkulasi pengudaraan dan pencahayaan alami merata ke seluruh ruangan agar hemat energi.
IV.2. Saran
Di satu sisi, perancangan yang belum memikirkan aspek berkelanjutan, dimana hanya memikirkan
bagaimana kita bisa hidup nyaman hari ini tanpa memikirkan bagaimana kita hidup nyaman untuk
seterusnya. Untuk itu dirasa perlu adanya upaya perbaikan untuk meminimalisasi efek-efek negatif
baik pada manusia maupun pada lingkungan. Perancangan interior dan arsitektur yang baik dapat
menjadi bagian dari upaya untuk turut serta dalam penyelamatan dan penyehatan lingkungan. Interior
berorientasi ekologis dapat merupakan salah satu jawaban untuk dapat memberikan kontribusi baik
bagi penghuni maupun lingkungan. Dengan pemikiran seperti diatas, merupakan langkah awal upaya
mitigasi dari sisi perancangan, dan berupaya terus beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang terus
berubah ekstrim tersebut.
Sumber:http://sukmasandy0.blogspot.co.id/2012/10/arsitektur-lingkungan.htmlhttp://rizkyan-
maulanang.blogspot.co.id/2010/11/pengaruh-tugas-seorang-arsitek-terhadap.html