Anda di halaman 1dari 13

ARSITEKTUR dan LINGKUNGAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMAD NURDIN SARIFUDIN

NIM : T1120011

JURUSAN : TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS ICHSAN
GORONTALO
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat serta
Karunianya serta memberikan kesehatan dan keselamatan pada kita semua, terutama untuk
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca,
terutama bagi penulis.

Kepada para pembaca penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila ada
kesalahan, kekurangan atau kekeliruan dalam menuliskan makalah ini. Karena penulis sendiri
merupakan manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan. Kritik serta saran sangat  penulis
harapkan dari pembaca sekalian, untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah yang penulis buat ini dapat bermanfaat untuk pembaca
sekalian.

Penulis

Muhamad Nurdin Sarifudin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................3

A. Latar Belakang .......................................................................................3


B. Rumusan Masalah ..................................................................................3
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN MASALAH ............................................................4

Pengertian Arsitektur .........................................................................................4

Pengertan Lingkungan........................................................................................4

Pengertian Arsitektur Lingkungan......................................................................4

BAB III STUDI KASUS .................................................................................6

Pengaruh Arsitektur terhadap Lingkungan..........................................................6

Pengaruh Positif Arsitektur terhadap Lingkungan...............................................9

Pengaruh Negatif Arsitektur terhadap Lingkungan...........................................10

BAB III PENUTUP ........................................................................................11

A. Kesimpulan ............................................................................................11
B. Saran ......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika mendengar kata arsitek, kerap kaitannya dengan sebuah pembangunan gedung-
gedung mewah dan memiliki nilai estetis tinggi. Membangun sebuah gedung ataupun
bangunan lainnya tidak lah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak pertimbangan-
pertimbangan yang harus difikirkan seperti kelayakan, kesesuaian, dampak terhadap
masyarakat sekitar (untuk bangunan skala monumental), dampak terhadap lingkungan
dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak boleh diabaikan. Dalam hal ini yang insya Allah
akan saya bahas adalah arsitektur dan lingkungan.
Allah menciptakan alam ini dengan sedemikian indah nan eloknya. Bukan berarti kita
tidak boleh mengadakan pembangunan. Akan tetapi terkadang pembangunan banyak
memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, seperti halnya membuka hutan untuk
pembangunan, mengurug rawa-rawa dalam area yang luas, penebangan pohon, tidak
disediakannya tanah resapan dalam sebuah bangunan dan lain-lain.
Dalam sebuah bangunan, katakanlah sebuah rumah. Diharuskan memiliki unsur hijau
minimal 30% dari luas lahan/tanah. Pada penanaman pohon, pohon yang hendak ditanam
sebaiknya adalah pohon berkayu bukan pohon palem-paleman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Arsitektur ?
2. Jelaskan pengertian lingkungan ?
3. Bagaimana pengertian tentang Arsitektur Lingkungan ?
4. Bagaimana pengaruh Arsitektur terhadap lingkungan ?

C. Tujuan Penulisan
Ada pun, tujuan penulis untuk membuat makalah ini adalah untuk ;
a. Agar pembaca dapat mengetahui pengertian Arsitektur.
b. Agar para pembaca dapat mengetahui pengertian lingkungan, Arsitektur
Lingkungan, serta ;
c. Pengaruh Arsitektur terhadap Lingkungan.

3
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

1. Pengertian Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih
luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaituperencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur
lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain produk.
Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

2. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di
atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Bagi sebagian besar
orang, waktu mereka dihabiskan untuk terlibat dalam organisasi baik formal maupun
informal. Sejak kita memasuki masa sekolah hingga hidup bermasyarakat, tentunya
banyak sekali kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti, seperti kelompok paduan suara, tim
olahraga, kelosmpok musik atau drama, organisasi keagamaan di lingkungan tempat
tinggal, atau juga bisnis.

Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab,


dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat
dilakukan. Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan
sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi
informal dapat terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan,
contohnya kelompok arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya
kebutuhan pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi.

3. Pengertian Arsitektur Lingkungan

Arsitektur ramah lingkungan, yang juga merupakan arsitektur hijau, mencakup


keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya. Arsitektur hijau mengandung juga
dimensi lain seperti waktu, lingkungan alam, sosio-kultural, ruang, serta teknik bangunan.

4
Hal ini menunjukkan bahwa arsitektur hijau bersifat kompleks, padat dan vital
dibanding dengan arsitektur pada umumnya. Green architecture didefinisikan sebagai
sebuah istilah yang menggambarkan tentang ekonomi, hemat energi, ramah lingkungan,
dan dapat dikembangkan menjadi pembangunan berkesinambungan

Green architecture (dikenal sebagai konstruksi hijau atau bangunan yang


berkelanjutan) adalah praktek membuat struktur dan menggunakan proses yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus
hidup bangunan: dari tapak untuk desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi, dan
dekonstruksi. Praktek ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik
keprihatinan ekonomi, utilitas, daya tahan, dan kenyamanan.

5
BAB III
STUDI KASUS

4. Pengaruh Arsitektur Terhadap Lingkungan

Seorang arsitek, adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun
atau ahli lingkungan binaan. Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai
seorang Perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang,
dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang
mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial.
Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas,
mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan,
sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek
sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan
binaan.

Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana. "Arsitek"
berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master pembangun),
arkhi (ketua) +tekton (pembangun, tukang kayu). Dalam penerapan profesi, arsitek
berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek
harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan
perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi,
dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana
terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan
perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
Namun dalam penerapan pekerjaan arsitektur jarang yang memperhatikan dampak
lingkungan binaan sekitar.

Pengaruh Positif Pekerjaan Arsitek Terhadap Lingkungan


1. Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara massa
bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak hanya
manusia tetapi juga  flora dan faunanya. Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat
oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam lingkungannya sehingga
memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua pihak. Pendekatan

6
ekologis dilakukan untuk menghemat dan mengurangi dampak– dampak negatif yang
ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa bangunan, akan tetapi dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar. Contoh terapannya yaitu, munculnya trend green
design.
2. Memberikan dampak pada estetika bangunan
3. Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota.
4. Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila bangunan
akan didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan
ekologis bisa dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan
unsur alam pada lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis
bangunan yang tercipta.
Contoh :
1. Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.

7
Banyaknya lingkungan hijau di site bangunan tersebut dan pembuatan taman pada atap
sehingga membuat dampak positif untuk mengurangi dampak global warming.
· Sebagai taman hijau kota.
· Pembuatan the "Artificial Sungai" dibuat sepanjang sisi barat laut situs untuk
membantu mengumpulkan air hujan untuk didaur ulang dan mengganti pagar sebagai
batas ramah antara taman dan sekitarnya.

2. The Green School

Sekolah tersebut mempunyai kelebihan sebagai bangunan yang ramah lingkungan


karena Sekolah ini merupakan satu – satu-nya sekolah di dunia yang bangunannya terbuat
dari batang bamboo yang ramah lingkungan. Sekolah ini didukung oleh sejumlah sumber
energi alternatif, Pendingin udaranya tidak lagi memakai Ac, melainkan kincir angin melalui
terowongan bawah tanah termasuk bambu air panas serbuk gergaji dan sistem memasak,
sebuah powered vortex generator-hydro dan panel surya. Bangunan Kampus termasuk ruang
kelas, pusat kebugaran, ruang perakitan, perumahan fakultas, kantor, kafe dan kamar mandi.
Tenaga listiknya menggunakan biogas yang terbuat dari kotoran hewan untuk menyalakan
kompor. Tambak udang tempat budidaya, sekaligus peternakan sapi. Lokal bambu
ditumbuhkan dengan metode yang berkelanjutan, digunakan dalam cara-cara inovatif dan
eksperimental yang menunjukkan kemungkinan arsitektur. Hasilnya adalah sebuah
komunitas hijau holistik dengan mandat pendidikan yang kuat yang bertujuan untuk
menginspirasi siswanya untuk menjadi lebih penasaran, lebih terlibat dan lebih bergairah
tentang lingkungan dan bumi ini.

8
Pengaruh Negatif Pekerjaan Arsitek Terhadap Lingkungan

Contoh:
1. Ambruknya Sisi Utara Jalan Raya RE Martadinata Sepanjang 103 Meter

Ambruknya jalan RE martadinata tersebut merupakan contoh dari ketidakpedulian


arsitek terhadap lingkungan sekitarnya, daerah yang seharusnya menjadi tempat hijau (tempat
penanaman pohon bakau) dijadikan jalan raya. yang mengjutkan lagi seharusnya di pinggir-
pinggir jalanan ditanami pohin bakau agar tidak terjadi abrasi terhadap tanah tapi ini tidak
ada, bagai mana tidak ambrol apabila begitu?

2. Banjirnya Kota Jakarta     

9
Banjirnya kota jakarta merupakan akibat dari sitem pembangunan-pembangunan di
jakarta yang tidak memikirkan lingkungan, hal tersebut marupakan akibat dari lingkungan
yang seharunya merupakandaerah hijau di jadikan menjadi gedung-gedung dan pemakaian
plester penuh pada stiap permukaan tanah di kota jakarta sehingga tidak adanya tempat lagi
untuk resapan air. Seharusnya untuk jalan pejalan kaki tidak perlu menggunakan plester
melainkan menggunakan bata konblok agar air dapat meresap ke tanah.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kondisi iklim tropis sebenarnya sangat menunjang kehidupan kita yang beraktifitas di
dalam ruang. Dengan pemanfaatan kondisi iklim seperti arah dan intensitas sinar
matahari, kelembaban udara, suhu, arah dan kecepatan angin, dan curah hujan,
sebenarnya dapat dirancang bentuk bangunan yang sedemikian rupa, dan penerapan
bahan – bahan alami, sehingga terwujudlah rumah yang ramah lingkungan. Penerapan ini
tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh penghuni rumah tetapi juga oleh orang lain dan
lingkungannya. Dan tidak hanya diperhitungkan untuk kepentingan sesaat, tetapi untuk
kepentingan masa depan, dan juga dilihat dari sisi pemanfaatan energi untuk kepentingan
sustainable atau berkelanjutan.

Desain bangunan (green building) hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout
sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material
ramah lingkungan (green product). Bangunan dirancang dengan massa ruang,
keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras lebar, ventilasi
bersilangan, dan void berimbang yang secara klimatik tropis berfungsi untuk sirkulasi
pengudaraan dan pencahayaan alami merata ke seluruh ruangan agar hemat energi.

B. Saran

Di satu sisi, perancangan yang belum memikirkan aspek berkelanjutan, dimana hanya
memikirkan bagaimana kita bisa hidup nyaman hari ini tanpa memikirkan bagaimana kita
hidup nyaman untuk seterusnya. Untuk itu dirasa perlu adanya upaya perbaikan untuk
meminimalisasi efek-efek negatif baik pada manusia maupun pada lingkungan.
Perancangan interior dan arsitektur yang baik dapat menjadi bagian dari upaya untuk turut
serta dalam penyelamatan dan penyehatan lingkungan. Interior berorientasi ekologis
dapat merupakan salah satu jawaban untuk dapat memberikan kontribusi baik bagi
penghuni maupun lingkungan. Dengan pemikiran seperti diatas, merupakan langkah awal
upaya mitigasi dari sisi perancangan, dan berupaya terus beradaptasi dengan kondisi
lingkungan yang terus berubah ekstrim tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://widianikurniaputri.blogspot.co.id/2016/01/bab-i-pendahuluan-i.html

http://sukmasandy0.blogspot.co.id/2012/10/arsitektur-lingkungan.html

http://rizkyan-maulanang.blogspot.co.id/2010/11/pengaruh-tugas-seorang-arsitek terhadap.html

12

Anda mungkin juga menyukai