Dosen Pengampu:
Yeshi Ulina Utami Br. Ginting, S.T. Ars., M.T.
Disusun oleh:
NPM : 1914310021
Kelas : I R1-1
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas
laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan sebagai tugas akhir dari mata kuliah Pengantar
Arsitektur dengan judul “Arsitektur Masjid Al-Irsyad”.
Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa saja material yang digunakan, kegunaan, dan nilai
keindahan yang dimiliki masjid Al-Rasyid.
2. Untuk mengetahui kondisi lingkungan dan aktivitas yang dilakukan
pengguna masjid Al-Rasyid.
3. Untuk mengetahui apa saja elemen dasar dan elemen modifikasi arsitektur
yang terdapat di masjid Al-Rasyid.
2
BAB II
ISI
Ketika kedua aspek “Firmitas” dan “Utilitas” sudah terpenuhi, maka satu
hal yang juga perlu diterapkan dalam sebuah karya arsitektur adalah “Venustas”,
atau keindahan. Vitruvius sendiri berpendapat bahwa keindahan universal dapat
dipelajari dari alam. Ia tertarik dengan bagaimana tubuh manusia yang “ideal”
mempunyai proporsi tertentu sehingga dapat memenuhi geometri persegi dan
lingkaran, dua geometri yang dianggap “sempurna”. Ia kemudian menarik
kesimpulan bahwa proporsi tubuh manusia dapat dijadikan suatu titik tolak yang
baik untuk membuat sesuatu yang “indah”. Namun, di antara ketiga aspek yang
disebutkan Vitruvius, “Venustas” adalah yang paling rumit untuk dibahas. Hal ini
dikarenakan selain Vitruvius, masih banyak teori-teori lain mengenai apa yang
membuat suatu bangunan dikatakan “indah” dan juga ‘keindahan’ itu erat kaitannya
dengan subjektifitas.
3
2.1.3. Elemen Modifikasi Arsitektur
2.2. Analisis
Masjid ini mempunyai luas 1.871 meter persegi hanya memiliki tiga warna
yaitu putih, hitam, dan abu-abu. Susunan tiga warna tersebut menjadikan tampil
lebih cantik, modern, simpel namun tetap elegan dan enak dipandang mata.
Bangunannya unik, megah, dan kokoh yang sekilas seperti kubus besar menyerupai
bentuk Ka’bah di Arab Saudi.
4
Kekuatan desain Masjid Al-Irsyad tampak pada embedding teks kaligrafi
Arab dengan jenis tulisan khat kufi yang berbentuk dua kalimat tauhid, Laailaha
Ilallah Muhammad Rasulullah, yang artinya Tiada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah yang melekat pada tiga sisi bangunan dalam
bentuk susunan batu bata, yang dirancang sebagai kaligrafi tiga dimensi raksasa.
(Gambar 2).
Gambar 2. Tampak kalimat Tauhid pada sisi Gambar 3. Penataan batu bata pada dinding
bangunan
5
Pada area mihrab dirancang dengan konsep seperti terapung di air. (Gambar
5). Konsep ini diimplementasikan dengan adanya kolam setengah lingkaran yang
mengelilingi area ini. Kolam ini juga membatasi ruang dalam atau ruang sholat
utama dengan ruang luar. Disamping itu, pada saat siang hari kolam ini berfungsi
untuk memantulkan cahaya matahari ke dalam ruang sholat utama, sehingga ruang
dalam menjadi lebih terang. Mihrab dan mimbar diletakkan menjorok di atas
sebuah kolam. Sebuah batu bulat berukir lafaz Allah Swt. (Gambar 6)., diposisikan
tepat di tengah mihrab yang terbuka. Batu ini merupakan simbol untuk mencegah
orang lewat di depan imam.
Kota Bandung yang dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan
sejuk dengan temperatur rata-rata 23,5℃, karena kota Bandung berada pada
ketinggian 768 meter di atas permukaan laut (Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa
Barat), maka sepanjang dinding masjid yang terbuat dari concrete block.
6
Pengolahan lantai pada Masjid Al – Irsyad terbagi menjadi 2 bagian yaitu
lantai utama dan lantai sekunder. Lantai utama berfungsi sebagai tempat
beraktifitas dalam masjid, sedangkan lantai sekunder sebagai ornamen dalam
ruang. Lantai utama menggunakan material granite tile yang di lapisi karpet sesuai
dengan saf untuk solat, sedangkan lantai sekunder menggunakan material batu-batu
koral sebagai ornamentasi pengolahan lantai sekaligus sebagai area resapan
cipratan air hujan yang berasal dari bukaan udara di area bawah fasad bangunan.
7
Ruang salat di masjid ini mampu menampung sekitar 1.500 jamaah. Masjid
ini tidak memiliki tiang atau pilar di tengah untuk menopang atap, sehingga terasa
begitu luas. Hanya empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang
atapnya.
Setiap hari masjid ini tak hanya dikunjungi oleh masyarakat di sekitar
Bandung, juga dari seluruh nusantara. Bahkan, ribuan orang dari berbagai negara
seperti Malaysia, Singapura, Timur Tengah, Belanda, Australia dan beberapa
negara Eropa lainnya rela jauh-jauh untuk melihat keunikan dan desain futuristik
Masjid Al-Irsyad ini.
Disaat bulan Ramadhan seperti saat ini banyak orang dari berbagai daerah
yang dengan sengaja untuk singgah ke Masjid Al-Irsyad, beri’tikaf, melakukan
ibadah Ramadhan, dan tak lepas dari pengunjung untuk mengabadikan keindahan
8
bangunan masjid sembari berfoto dan menikmati keindahan lingkungan sekitar
masjid.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam sebuah karya arsitektur dan ruang, konsep menjadi sarana bagi
seorang desainer/arsitektur untuk menyampaikan pesan bagi pengguna/pemakai
karya tersebut. Pesan dapat disampaikan melalui elemen-elemen desain pembentuk
ruang tersebut. Elemen-elemen tersebut kemudian akan menjadi tanda-tanda yang
keseluruhannya dibaca sebagai sebuah sistem tanda/teks. Mihrab masjid Al-Irsyad
merupakan salah satu bagian dari keseluruhan bagian masjid tersebut, namun
perannya sangat penting dalam menyampaikan sebuah pesan, terutama pesan yang
menyangkut ideologi agama, yang dinyatakan dalam simbo - simbol.
10
DAFTAR PUSTAKA
11