Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN UAS PENGANTAR ARSITEKTUR

TAHUN AJARAN 2019/2020

ARSITEKTUR MASJID AL-IRSYAD

Dosen Pengampu:
Yeshi Ulina Utami Br. Ginting, S.T. Ars., M.T.

Disusun oleh:

Nama : Syahna Dwi Ardianti

NPM : 1914310021

Kelas : I R1-1

Mata Kuliah : Pengantar Arsitektur

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas
laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan sebagai tugas akhir dari mata kuliah Pengantar
Arsitektur dengan judul “Arsitektur Masjid Al-Irsyad”.

Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen pengampu Pengantar Arsitektur kami yang telah membimbing dalam
menulis laporan ini.

Demikian, semoga tugas laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Medan, 2 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2

BAB II ISI ...............................................................................................................3

2.1. Teori Singkat .................................................................................................3

2.1.1. Teori Vitruvius (Firmitas, Utilitas, Venustas) ........................................3

2.1.2. Elemen Dasar Arsitektur ........................................................................3

2.1.3. Elemen Modifikasi Arsitektur ................................................................ 4

2.1. Analisis ..........................................................................................................4

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10

3.1. Kesimpulan ..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan sebuah masjid terbentuk oleh kebutuhan manusia akan


rohaninya. Karya arsitektur masjid, merupakan perwujudan filosofi di suatu
wilayah pada masanya. Pada umumnya masjid di Indonesia memiliki suatu
identitas yang kuat dari bentuk desainnya, ada pula yang dipengaruhi oleh aspek
ekonomi, sosial, dan budaya sehingga terdapat suatu citra khas yang berbeda antara
masjid satu dengan yang lainnya.

Pada Masjid Al-Irsyad, desainnya mengacu pada perkembangan pola hidup


dan pola pikir masyarakat, masjid ini pun didesain berdasarkan tuntutan lingkungan
untuk menerapkan konsep bangunan yang berkelanjutan atau yang dalam dunia
arsitektur dikenal dengan sustainable design, hal tersebut terjadi untuk ikut
berpartisipasi memberbaiki kualitas lingkungan yang semakin memburuk.

Elemen-elemen arsitektural yang terdapat pada Masjid Al-Irsyad ini salah


satunya menghasilkan sustainability atau keberlanjutan dengan desainnya yang
memerhatikan olahan bentuk dan fasad yang berefek pada pencahayaan dan
pengudaraan, juga pada landcaping-nya, hingga pemilihan materialnya yang
memiliki unsur lokalitas.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian sebagai berikut:

1. Apa saja material yang digunakan (firmitas), kegunaan pada bangunan


(utilitas), dan keindahan yang dimiliki (venustas) masjid Al-Rasyid?
2. Bagaimana kondisi lingkungan dan aktivitas pengguna masjid Al-Rasyid?
3. Apa saja elemen dasar dan elemen modifikasi arsitektur pada masjid Al-
Rasyid?

1
1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa saja material yang digunakan, kegunaan, dan nilai
keindahan yang dimiliki masjid Al-Rasyid.
2. Untuk mengetahui kondisi lingkungan dan aktivitas yang dilakukan
pengguna masjid Al-Rasyid.
3. Untuk mengetahui apa saja elemen dasar dan elemen modifikasi arsitektur
yang terdapat di masjid Al-Rasyid.

2
BAB II

ISI

2.1. Teori Singkat

2.1.1. Teori Vitruvius (Firmitas, Utilitas, Venustas)

Vitruvius berpendapat bahwa arsitektur yang baik harus memenuhi 3


syarat: Firmitas (Soliditas), Utilitas (Fungsi) dan Venustas (Keindahan).

Firmitas berhubungan dengan ketahanan bangunan ketika sudah


difungsikan. Bangunan yang baik harus mampu bertahan terhadap iklim ataupun
gangguan alam.

Memenuhi aspek “Utilitas” dengan baik artinya desain yang dihasilkan


harus dapat berfungsi sesuai kebutuhan penggunanya.

Ketika kedua aspek “Firmitas” dan “Utilitas” sudah terpenuhi, maka satu
hal yang juga perlu diterapkan dalam sebuah karya arsitektur adalah “Venustas”,
atau keindahan. Vitruvius sendiri berpendapat bahwa keindahan universal dapat
dipelajari dari alam. Ia tertarik dengan bagaimana tubuh manusia yang “ideal”
mempunyai proporsi tertentu sehingga dapat memenuhi geometri persegi dan
lingkaran, dua geometri yang dianggap “sempurna”. Ia kemudian menarik
kesimpulan bahwa proporsi tubuh manusia dapat dijadikan suatu titik tolak yang
baik untuk membuat sesuatu yang “indah”. Namun, di antara ketiga aspek yang
disebutkan Vitruvius, “Venustas” adalah yang paling rumit untuk dibahas. Hal ini
dikarenakan selain Vitruvius, masih banyak teori-teori lain mengenai apa yang
membuat suatu bangunan dikatakan “indah” dan juga ‘keindahan’ itu erat kaitannya
dengan subjektifitas.

2.1.2. Elemen Dasar Arsitektur

Elemen dasar arsitektur diantaranya yaitu lahan (ground), area tinggi


(raised area), area rendah (lowered area), penanda (marker), batas (barrier), fokus
(focus), Roof Canopy, bukaan (opening), Supporting Post/Colum, jalur (path).

3
2.1.3. Elemen Modifikasi Arsitektur

Elemen modifikasi arsitektur diantaranya yaitu cahaya (light), warna


(colour), suhu (temperature), ventilasi (ventilation), suara (sound), bau (smells),
tekstur (texture), skala (scale), waktu (time).

2.2. Analisis

Gambar 1. Masjid Al-Irsyad

Masjid Al-Irsyad merupakan sebuah masjid yang terletak


di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia. Masjid ini
dibangun pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2010. Pembangunan masjid ini
diarsiteki oleh Ridwan Kamil.

Masjid ini mempunyai luas 1.871 meter persegi hanya memiliki tiga warna
yaitu putih, hitam, dan abu-abu. Susunan tiga warna tersebut menjadikan tampil
lebih cantik, modern, simpel namun tetap elegan dan enak dipandang mata.
Bangunannya unik, megah, dan kokoh yang sekilas seperti kubus besar menyerupai
bentuk Ka’bah di Arab Saudi.

Masjid Al – Irsyad sebagai bangunan peribadatan yang ikonik pada


kawasannya, dengan pemilihan site yang tepat (site choosing), memanfaatkan
keadaan topografi lahan sebagai hirarki bangunan masjid yang terletak lebih tinggi
dibandingkan dengan bangunan sekitarnya. Tujuannya untuk kedudukan bangunan
peribadatan yang memiliki fungsi dan peranan penting. Ruang luarnya menerapkan
gaya/langgam dari kontemporer dengan perpaduan dari unsur tradisional dan
modern sebagai bangunan peribadatan yang ikonik pada kawasannya.

4
Kekuatan desain Masjid Al-Irsyad tampak pada embedding teks kaligrafi
Arab dengan jenis tulisan khat kufi yang berbentuk dua kalimat tauhid, Laailaha
Ilallah Muhammad Rasulullah, yang artinya Tiada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah yang melekat pada tiga sisi bangunan dalam
bentuk susunan batu bata, yang dirancang sebagai kaligrafi tiga dimensi raksasa.
(Gambar 2).

Penataan batu bata pada keseluruhan dinding terlihat sangat mengagumkan.


Batu bata disusun berbentuk lubang atau celah di antara bata solid. (Gambar 3).
Menciptakan desain unik sebuah masjid yang memanfaatkan sinar matahari. Desain
arah kiblat atau tempat imam sengaja dibuat terbuka dan berbentuk lorong persegi
dengan pemandangan alam pegunungan yang juga menggambarkan bahwa setiap
makhluk yang shalat, ia akan menghadap Allah. Saat senja, semburat matahari akan
masuk dari bagian depan masjid yang tak berdinding itu. (Gambar 4).

Gambar 2. Tampak kalimat Tauhid pada sisi Gambar 3. Penataan batu bata pada dinding
bangunan

Gambar 4. Cahaya matahari yang masuk dari bagian depan masjid

5
Pada area mihrab dirancang dengan konsep seperti terapung di air. (Gambar
5). Konsep ini diimplementasikan dengan adanya kolam setengah lingkaran yang
mengelilingi area ini. Kolam ini juga membatasi ruang dalam atau ruang sholat
utama dengan ruang luar. Disamping itu, pada saat siang hari kolam ini berfungsi
untuk memantulkan cahaya matahari ke dalam ruang sholat utama, sehingga ruang
dalam menjadi lebih terang. Mihrab dan mimbar diletakkan menjorok di atas
sebuah kolam. Sebuah batu bulat berukir lafaz Allah Swt. (Gambar 6)., diposisikan
tepat di tengah mihrab yang terbuka. Batu ini merupakan simbol untuk mencegah
orang lewat di depan imam.

Gambar 5. Mihrab Gambar 6. Batu bulat berlafaz Allah

Kota Bandung yang dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan
sejuk dengan temperatur rata-rata 23,5℃, karena kota Bandung berada pada
ketinggian 768 meter di atas permukaan laut (Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa
Barat), maka sepanjang dinding masjid yang terbuat dari concrete block.

Selain memiliki fungsi artistik, concrete block difungsikan sebagai ventilasi


udara. Dan juga ada jalur sirkulasi udara yang terlihat mengelilingi bagian bawah
dinding bangunan, dimana pada bagian tersebut dinding diangkat setinggi ± 20-25
cm. Desain bukaan dan sirkulasi di semua sisi ini dimaksudkan untuk memasukkan
udara luar ke dalam ruang sholat utama, hal ini dikarenakan pergerakan udara
merupakan faktor penting didalam sebuah perencanaan, karena hal ini sangat
berpengaruh terhadap kondisi iklim bangunan tersebut. Dengan adanya usaha untuk
memanfaatkan kondisi alam secara maksimal seperti pada bangunan masjid
tersebut, maka pengkondisian udara buatan sudah tidak diperlukan lagi.

6
Pengolahan lantai pada Masjid Al – Irsyad terbagi menjadi 2 bagian yaitu
lantai utama dan lantai sekunder. Lantai utama berfungsi sebagai tempat
beraktifitas dalam masjid, sedangkan lantai sekunder sebagai ornamen dalam
ruang. Lantai utama menggunakan material granite tile yang di lapisi karpet sesuai
dengan saf untuk solat, sedangkan lantai sekunder menggunakan material batu-batu
koral sebagai ornamentasi pengolahan lantai sekaligus sebagai area resapan
cipratan air hujan yang berasal dari bukaan udara di area bawah fasad bangunan.

Olahan pada plafon memberikan tambahan estetis pada ruangan masjid.


(Gambar 7). Meski siang hari lampu tidak dinyalakan namun pembayangan dari
sinar yang datang dari arah mihrab yang mengenai box – box lampu tersebut
menjadi lebih dramatis, dan mampu mencapai IEQ (indoor environment quality)
untuk kenyamanan pengguna dan kenyamanan visual, hal tersebut menjadikan para
pengguna masjid menjadi lebih khusu dalam melaksanakan ibadah.

Di dalam interior masjid, jumlah lampu yang dipasang sebanyak 99 buah


sebagai simbol 99 nama-nama Allah atau Asmaul Husna. Masing-masing lampu
yang berbentuk kotak itu, memiliki sebuah tulisan nama Allah. Tulisan pada lampu-
lampu itu dapat dibaca secara jelas dimulai dari sisi depan kanan masjid hingga
tulisan ke-99 pada sisi kiri bagian belakang masjid. (Gambar 8).

Gambar 7. Plafon masjid Gambar 8. 99 lampu yang terdapat di dalam


masjid

Menjelang malam, ketika lampu di dalam masjid mulai dinyalakan, sinar


lampu akan menerobos celah ventilasi sehingga jika dilihat dari luar tampak seperti
masjid yang memancarkan cahaya berbentuk kalimat tauhid. Benar-benar sangat
mengagumkan.

7
Ruang salat di masjid ini mampu menampung sekitar 1.500 jamaah. Masjid
ini tidak memiliki tiang atau pilar di tengah untuk menopang atap, sehingga terasa
begitu luas. Hanya empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang
atapnya.

Lanskap dan ruang terbuka, dirancang berbentuk garis-garis melingkar


yang mengelilingi bangunan masjid. Lingkaran-lingkaran yang mengelilingi masjid
itu terinspirasi dari konsep tawaf yang mengelilingi Ka’bah. (Gambar 9)

Gambar 9. Lanskap masjid

Menyesuaikan dengan bentuknya dan untuk memberikan akses yang mudah


bagi para jamaah, masjid ini menyediakan tiga buah pintu utama. Masing-masing
berada di sisi timur, utara dan selatan. Ketiga pintu tersebut memiliki bentuk yang
sama. Sebuah lorong yang menjorok ke halaman hadir untuk memberikan
kenyamanan lebih kepada para jamaahnya dari sengatan matahari atau guyuran
hujan. Beberapa bangku diletakkan di sana sebagai tempat duduk untuk menunggu.

Setiap hari masjid ini tak hanya dikunjungi oleh masyarakat di sekitar
Bandung, juga dari seluruh nusantara. Bahkan, ribuan orang dari berbagai negara
seperti Malaysia, Singapura, Timur Tengah, Belanda, Australia dan beberapa
negara Eropa lainnya rela jauh-jauh untuk melihat keunikan dan desain futuristik
Masjid Al-Irsyad ini.

Disaat bulan Ramadhan seperti saat ini banyak orang dari berbagai daerah
yang dengan sengaja untuk singgah ke Masjid Al-Irsyad, beri’tikaf, melakukan
ibadah Ramadhan, dan tak lepas dari pengunjung untuk mengabadikan keindahan

8
bangunan masjid sembari berfoto dan menikmati keindahan lingkungan sekitar
masjid.

Karena desain yang unik, Masjid Al - Irsyad semakin popular di kalangan


masyarakat sehingga kawasan tersebut menjadi destinasi utama bagi para promotor
untuk menggelar acara-acara besar yang berkaitan dengan religi pada khususnya
maupun kegiatan sosial pada umumnya.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam sebuah karya arsitektur dan ruang, konsep menjadi sarana bagi
seorang desainer/arsitektur untuk menyampaikan pesan bagi pengguna/pemakai
karya tersebut. Pesan dapat disampaikan melalui elemen-elemen desain pembentuk
ruang tersebut. Elemen-elemen tersebut kemudian akan menjadi tanda-tanda yang
keseluruhannya dibaca sebagai sebuah sistem tanda/teks. Mihrab masjid Al-Irsyad
merupakan salah satu bagian dari keseluruhan bagian masjid tersebut, namun
perannya sangat penting dalam menyampaikan sebuah pesan, terutama pesan yang
menyangkut ideologi agama, yang dinyatakan dalam simbo - simbol.

10
DAFTAR PUSTAKA

Amanda, Gracia. 2016. Arsitektur yang Baik: Belajar dari Vitruvius.


https://www.arsitag.com/blog/arsitektur-yang-baik-belajar-dari-vitruvius/, diakses
pada tanggal 2 Desember 2019 pada pukul 14.45.

Derwentyana Nazhar, Ryanty. 2016. Kajian Makna: Mihrab Masjid


Kontemporer Al-Irsyad Kota Baru Parahayanagan. Serat Rupa Journal of Design.
Vol.1, No.2: 246-257.

Gomuslim. 2016. Masjid Al-Irsyad: Masjid Kubus Artistik dan Futuristik


Kebanggaan Kota Kembang.
https://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2016/12/16/2610/masjid-al-irsyad-
masjid-kubus-artistik-dan-futuristik-kebanggaan-kota-kembang.html, diakses pada
30 November 2019 pukul 23.01.

Mei, Vio. 2017. Arsitektur Bioklematik pada Bangunan Masjid Al-Irsyad.


http://vionitameiliani7.blogspot.com/2017/01/arsitektur-bioklematik-pada-
bangunan.html, diakses pada 30 November 2019 pukul 21.47.

Seputarilmu. 2019. Makalah: Pengertian, Struktur, Unsur, Ciri, Jenis,


Fungsi & Manfaatnya Lengkap. https://seputarilmu.com/2019/01/struktur-
makalah.html, diakses pada 1 Desember 2019 pukul 20.10.

You, Poppet. 2018. Masjid ‘Kubus’ Al-Irsyad.


http://elderaya.blogspot.com/2018/01/masjid-kubus-al-irsyad_26.html, diakses
pada 1 Desember pukul 23.50.

11

Anda mungkin juga menyukai