Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/276273855

Strategi penerapan konsep adaptive reuse pada bangunan tua Studi kasus
gedung pt ppi (ex kantor pt tjipta niaga)

Conference Paper · November 2014

CITATIONS READS

0 2,462

3 authors:

Retdia Sofiana Ari Widyati Purwantiasning


Universitas Muhammadiyah Jakarta
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   
103 PUBLICATIONS   29 CITATIONS   
SEE PROFILE
SEE PROFILE

Anisa Anisa
Universitas Muhammadiyah Jakarta
16 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Collaboration with Students View project

Smart Building View project

All content following this page was uploaded by Ari Widyati Purwantiasning on 14 May 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


STR-002 ISSN : 2407 - 1846

STRATEGI PENERAPAN KONSEP ADAPTIVE RE-USE


PADA BANGUNAN TUA STUDI KASUS:
GEDUNG PT P.P.I (EX. KANTOR PT TJIPTA NIAGA)
DI KAWASAN KOTA TUA JAKARTA

Retdia Sofiana1 Ari Widyati Purwantiasning2 Anisa3


retdia.fikr@gmail.com arwityas@yahoo.com sasa909691@yahoo.com
Universitas Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Universitas
Jakarta Jakarta Muhammadiyah Jakarta

ABSTRAK

Dewasa ini, pembangunan gedung-gedung baru di Jakarta sangatlah pesat. Hal ini mengakibatkan
beberapa bagian di sudut Jakarta menjadi terlupakan dan seolah-olah dibiarkan lapuk. Pelapukan
bangunan ini umumnya terjadi pada bangunan-bangunan tua bersejarah yang sudah tidak
difungsikan lagi sebagaimana mestinya. Maka dari itu diperlukan suatu gerakan pelestarian
kawasan bersejarah dengan langkah revitalisasi maupun konservasi di suatu kota bersejarah
umumnya dan Jakarta khususnya. Karena kawasan bersejarah dapat menjadi identitas sebuah kota
yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan kota yang terbentuk oleh suatu peradaban
budaya.

Salah satu solusi yang tepat dalam menghidupkan kembali suatu kawasan bersejarah adalah dengan
langkah membuat suatu fungsi baru dari fungsi lama pada bangunan-bangunan tersebut. Langkah
ini dikenal dengan istilah adaptive re-use yang kemudian disandingkan dengan konsep konservasi.
Bahkan beberapa negara di dunia, sudah cukup lama menggunakan adaptive re-use sebagai upaya
menyelamatkan aset bersejarah dan dapat dikategorikan berhasil. Tetapi tidak selamanya langkah
ini mudah dilaksanakan, karena pada umumnya akan muncul kendala yang menyebabkan
hilangnya nilai-nilai sejarah. Hal ini dapat terjadi jika keaslian dari bentuk bangunan sengaja
dihilangkan atau mendapatkan respon negatif dari pihak luar.

Kata Kunci: strategi, adaptive reuse, bangunan tua, kawasan kota tua Jakarta

I. Pendahuluan dapat digolongkan menjadi beberapa tingkatan,


di antaranya pengawetan (preservation),
Pelestarian bangunan tua merupakan suatu pemugaran (restoration), penguatan
pendekatan yang strategis dalam pembangunan (consolidation), pemakaian baru (adaptive re-
kota, karena pelestarian menjamin use), pembangunan ulang (reconstruction) dan
kesinambungan nilai-nilai kehidupan dalam pembuatan kembaran (replication). Dalam
proses pembangunan yang dilakukan manusia. penelitian kali ini, penulis memilih untuk
Salah satu cara untuk mendukung kegiatan melakukan pelestarian konservasi bangunan
pelestarian bangunan tua adalah dengan gedung PT PPI/ ex. Kantor Tjipta Niaga
pelaksanaan insentif dan disinsentif pelestarian (ROTTERDAM INTERNATIO) dengan
bangunan. Di Indonesia sendiri, terdapat mengaplikasikan konsep adaptive re-use
beberapa bentuk insentif dan disinsentif yang sebagai salah satu aplikasi konsep konservasi
telah dicantumkan dalam peraturan perundang- bangunan tua. Gedung ini dipilih karena kondisi
undangan tentang pelestarian bangunan. fisiknya yang memprihatinkan dan harus
Proses pelestarian bangunan tua, umumnya dilestarikan karena merupakan bagian dari
dikenal dengan istilah konservasi yang sejarah kehidupan perdagangan di kawasan
kemudian dibagi berdasarkan jenis kegiatan dan Kota Tua. Aplikasi konsep adaptive re-use pada
tingkat perubahannya. Menurut Fitch (1982) bangunan ini dirasa tepat, karena lokasinya
yang dilengkapi dengan pendapat Busono yang berada di kawasan Kota Tua yang hampir
(2009), jenis kegiatan pemeliharaan bangunan setiap harinya dikunjungi oleh para wisatawan
serta tingkat perubahan yang dapat terjadi lokal maupun asing. Sehingga bangunan ini
dalam mempertahankan komponen bangunan dapat memberikan pengalaman berwisata baru

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
STR-002 ISSN : 2407 - 1846
bagi pengunjung dan memberikan manfaat berbentuk gambaran tentang suatu fenomena
secara ekonomi kepada pengelola gedung yang terjadi.
hingga masyarakat sekitarnya.
Seperti yang kita ketahui konsep dasar
konservasi adalah memelihara dan melindungi III. Teori Adaptive Reuse
tempat-tempat yamg indah dan berharga, agar Adaptive re-use merupakan salah satu cara
tidak hancur atau berubah sampai batas-batas dalam upaya konservasi bangunan. Secara
yang wajar. Menekankan pada penggunaan umum adaptive re-use dilakukan sebagai
kembali bangunan lama, agar tidak terlantar, alternatif untuk melindungi dan menjaga
apakah dengan cara menghidupkan kembali bangunan bersejarah dengan langkah
fungsi lama ataukah dengan mengubah fungsi mengalihkan fungsi lama menjadi fungsi baru
bangunan lama dengan fungsi baru yang yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar
dibutuhkan. Sementara yang dimaksud dengan maupun kawasan itu sendiri. Konsep ini
adaptive re-use adalah membangun kembali umumnya digambarkan sebagai proses yang
bangunan lama untuk fungsi baru. Konsep ini secara struktural, bangunan dengan fungsi lama
merupakan salah satu cara ekonomis dalam dikembangkan menjadi fungsi baru yang dapat
menyelamatkan bangunan dan umumnya terjadi mewadahi kebutuhan dan meningkatkan nilai
perubahan yang besar terutama perubahan pada ekonomi (Austin, 1988). Konsep ini tidak
organisasi ruang dalamnya. sekedar mengembalikan tampilan fisik
Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis arsitektur semata melainkan berusaha
mengharapkan upaya pelestarian bangunan tua menghormati dan menghargai nilai sejarah yang
di kawasan sepatutnya mulai dikembangkan tersirat di dalamnya, langgam arsitekturnya
dalam pola pikir masyarakat. Hal ini bertujuan dengan mengalihkan fungsi baru yang lebih
agar masyarakat suatu kota maupun kawasan tepat dan bermanfaat. Hal ini akan memberikan
yang memiliki potensi untuk dilestarikan dapat dampak positif terhadap kawasan itu sendiri
ikut berperan serta dalam upaya pelestarian dan pemerintah setempat.
bangunan maupun kawasan karena banyak
manfaat yang dapat diperoleh dari pelestarian Di dalam pelaksanaannya, konsep ini
ini, baik bagi masyarakat hingga negara. mengalami beberapa kendala yang berbeda
tergantung persepsi para pemegang kekuasaan
dalam pembangunan dan kondisi kawasan.
II. Metode Penelitian Kendala tersebut seperti adanya sikap tidak
Dalam penelitian kali ini penulis tanggap para perencana yang berasumsi
menggunakan metode penelitian kualitatif bahwasanya bangunan tua adalah penghalang
komparatif. Penelitian kualitatif komparatif bagi kemajuan ekonomi karena banyaknya
adalah penelitian yang bersifat obyektif karena bangunan tua yang diabaikan dan menjadi
berinteraksi terhadap fakta yang diteliti dan usang. Bangunan-bangunan tersebut dianggap
memberikan gambaran berupa studi preseden telah ketinggalan zaman dan tidak mampu
sebagai pembanding objek penelitian. Dalam mewujudkan tuntutan fungsi masa kini.
penelitian ini, penulis melampirkan beberapa
studi preseden yang dianggap berhasil dalam Karena hal ini beberapa kota bahkan
penerapan konsep adaptive re-use. menghancurkan kawasan-kawasan bernilah
sejarah demi pembangunan baru yang dianggap
Selain itu, penelitian ini menggunakan lebih tepat dan mampu meningkatkan
pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan ekonomi/kesejahteraan masyarakat. Hal ini
yang mengumpulkan data terlebih dahulu baru justru mengorbankan identitas asli dari kawasan
membuat hipotesis. Dengan kata lain, tersebut.
pendekatan induktif adalah sebagai proses
mengambil kesimpulan (atau pembentukan IV. Manfaat Adaptive Reuse dalam
hipotesis) yang didasarkan pada satu atau lebih Konservasi
fakta (bukti) yang didapatkan. Seperti yang dikemukakan oleh Henehan
dan Woodson yang menyatakan bahwa ada
Dan dalam penelitian ini penulis beberapa manfaat yang diperoleh dari
menggunakan metode penelitian kualitatif penerapan konsep adaptive reuse pada sebuah
historis dan deskriptif karena mengambil kawasan maupun bangunan tua bersejarah,
beberapa data secara historis dan data informasi yaitu:
yang dianalisa maupun hasil analisanya

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
STR-002 ISSN : 2407 - 1846
1. Menjadikan kawasan atau bangunan sebagai
sumber sejarah dan budaya dengan tetap
mempertahankan nilai-nilai sejarah yang
tersirat di dalamnya

2. Meningkatkan perekonomian masyarakat


setempat dengan adanya fungsi baru dari
kawasan atau bangunan tersebut.
Sementara manfaat lainnya yang dapat kita
petik adalah : Pemanfaatan maksimal tersebut salah
1. Mendukung strategi konservasi dan satunya menyulap bangunan-bangunan tua
penghematan sumber daya dengan sedikit perombakan pada façade dan
2. Biaya konstruksi yang relatif lebih rendah bagian dalamnya. Fungsi-fungsi lama pada
3. Biaya akuisisi lahan yang cukup ringan bangunan ini dirubah menjadi fungsi yang baru
4. Waktu pengerjaan/konstruksi yang lebih agar lebih menguntungkan pemerintah
singkat tergantung dari lingkup Singapura dalam bidang pariwisata. Selain itu
pekerjaannya dengan menutup jalur bagi kendaraan bermotor
5. Menjembatani hubungan antara kehidupan sehingga ruang terbuka di depan bangunan
masa lalu dengan masa kini. menjadi seperti hamparan pedestrian bagi para
pejalan kaki dan dapat digunakan untuk tempat
makan terbuka bagi beberapa kafe.
V. Adaptive Reuse di Asia
Metode adaptive re-use di berbagai wilayah (Purwantiasning, 2005)
di dunia dikenal dengan istilah “building
conversion”. Di negara-negara wilayah Asia
khususnya Singapura, metode ini sudah lama
dikembangkan pada bangunan bersejarah
mereka. Di sana terdapat berbagai macam
bangunan yang telah mengalami peralihan
fungsi.

Kawasan Clarke Quay dan Boat Quay,


Singapura

Clarke Quay dan Boat Quay adalah kawasan


di sepanjang sungai Singapura yang
mengadopsi konsep konservasi sehingga cukup
terkenal dan dianggap berhasil. Daerah ini pada
awalnya merupakan daerah kumuh dan sudah
tidak sedap dipandang mata maupun digunakan
kembali. Keadaan ini memaksa pemerintah
Singapura untuk merobohkan bangunan-
bangunan tua di sepanjang sungai dan
menggantinya dengan bangunan baru yang
lebih modern dan bermanfaat.

Namun atas berbagai macam masukan dan


desakan dari para perencana, maka diambillah
suatu kebijakan untuk melestarikan bangunan-
bangunan tua tersebut menjadi fungsi yang
baru. Setelah pemerintah Singapura
berkomitmen membersihkan sungai selama 10
tahun dan rampung pada tahun 1987, kawasan Gambar 2,3,4: Daerah tepian sungai Singapura setelah konsep
konservasi diterapkan pada kawasan bersejarah ini
tepian sungai ini akhirnya dapat dimanfaatkan sumber : dokumentasi pribadi, 2013
secara maksimal.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
STR-002 ISSN : 2407 - 1846
MICA Building, Singapura

Salah satu bangunan lain yang terkenal akan


keberhasilan proses konservasi di Singapura
adalah gedung MICA (Ministry of Information,
Communication and Arts). Gedung ini didirikan
pada tahun 1934 sebagai Old Hill Street Police
Station (OSHPS) dan merupakan bangunan
pemerintahan terbesar dan sudah dianggap
sebagai pencakar langit pada saat itu. Bangunan
Bekas bangunan galangan kapal telah
ini ditetapkan sebagai monumen nasional dan
dialihfungsikan agar sesuai dengan kebutuhan
diberi kehidupan yang baru berupa penyewa
kekinian. Karena berukuran lumayan besar,
baru pada tahun 1988 dan sekarang dikenal
maka cukup banyak fungsi baru yang bisa
dengan MICA Building.
ditampung oleh bangunan lama sisa kejayaan
Gedung di Hill Street ini mengalami sedikit masa pelabuhan. Salah satunya adalah bekas
perombakan pada façade jendelanya. Semua rumah pompa yang dahulu berfungsi untuk
jendela yang berjumlah 911 ini dicat dalam menaikkan atau menurunkan level air di dock
berbagai macam warna seperti hijau, merah, dialihfungsikan menjadi sebuah bar yang
kuning dan biru sehingga menarik perhatian cantik, The Pump House. (Gedemahaputra,
para wisatawan. (Anonim, 2010) 2014)

Gambar 5: Fasade gedung MICA dipenuhi


jendela warna-warni
sumber :
http://www.worldisround.com/articles/307642/pho
to51.html Gambar 7: The pump house yang telah beralihfungsi menjadi
bar yang cantik dan ramai pengunjung
sumber :
VI. Adaptive Reuse di Eropa http://gedemahaputra.wordpress.com/2014/03/02/menikmati-
Selain di negara-negara wilayah Asia, sekeping-masa-lalu-di-liverpool/
metode ini juga sudah lama dikembangkan di
negara-negara wilayah Eropa. Di sana terdapat Beberapa studi preseden di atas dapat
berbagai macam bangunan bersejarah yang dikategorikan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari
telah mengalami peralihan fungsi. Berikut akan hidupnya lagi suatu kota/ kawasan/ bangunan
penulis uraikan beberapa bangunan di berbagai dengan wujud/ fungsi yang baru.
negara yang telah mengaplikasikan konsep
adaptive re-use :
VII. Strategi Keberhasilan Adaptive Reuse
Kawasan Albert Dock, Liverpool Keberhasilan ini tidak lepas dari adanya
strategi yang diterapkan di dalamnya. Strategi-
Albert Dock dulunya merupakan pelabuhan
strategi tersebut antara lain :
utama kota Liverpool. Salah satunya fungsinya
adalah menghubungkan Liverpool dengan Tersedianya inisiatif politik (political will)
beberapa kota, di antaranya Birmingham dan yang kuat dari pemerintah dalam
Leeds. Saat ini Albert Dock tidak hanya mendorong percepatan proses revitalisasi.
menjadi pelabuhan, ia telah ditransformasi oleh
pemerintah kota menjadi tempat rekreasi. Adanya kemauan politik pemerintah yang
menjadi kunci utama keberhasilan konsep
revitalisasi. Pemerintah kota sebagai pemegang

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
STR-002 ISSN : 2407 - 1846
otoritas politik harusnya melihat revitalisasi dari kawasan perdagangan umum dan hunian
sebagai peluang. Urban Redevelopment yang terlantar menjadi kawasan wisata makan
Authority (URA) di Singapura dan Hongkong dan hiburan yang aktif dan sukses. (Ridwan
adalah badan pemerintah yang paling aktif Kamil, 2008)
dalam mengembangkan konsep-konsep
revitalisasi untuk menghidupkan kembali VIII. Penerapan Adaptive Reuse di
kawasan-kawasan tua yang mati secara Kawasan
ekonomi. (Ridwan Kamil, 2008) Kota Lama Jakarta
Kawasan Kota Tua merupakan salah satu
Dibentuknya suatu badan pengelola dari sekian banyak peninggalan bersejarah dari
kawasan yang akan direvitalisasi dimana masa penjajahan yang masih tersisa hingga saat
anggotanya terdiri dari para pemangku ini. Di kawasan ini terdapat berbagai macam
kepentingan (stake holders) jenis bangunan yang masih berdiri tegak di
Di negara Inggris, tepatnya di kota tengah kota Jakarta. Tetapi beberapa dari
Liverpool terdapat suatu organisasi swasta yang gedung di kawasan ini kondisinya sangat
mengurus program revitalisasi kawasan memprihatinkan. Kondisi seperti ini sangat
maupun bangunan tua yang dikenal dengan disayangkan, sehingga dibuatlah suatu tim oleh
Urban Splash. Urban Splash inilah yang PEMDA DKI Jakarta yaitu kelompok
berusaha memunculkan setiap karakter dan Pelestarian Kota Tua Jakarta dan PT
keunggulan masing-masing bangunan tua di Pembangunan Kota Tua Jakarta.
Liverpool dengan fungsi yang baru. Kawasan Kota Lama Jakarta, terdiri dari
Sementara di Singapura, badan pengelola berbagai macam bangunan dengan fungsi dan
revitalisasi tetap dari pemerintah. Hal ini terjadi kepemilikan yang berbeda. Salah satu pihak
karena badan pemerintahan saja sudah cukup BUMN yang memiliki aset di kawasan tersebut
memiliki pengalaman solid dan visi ekonomi adalah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia
global yang kompetitif. (Purwantiasning, 2005) (PT P.P.I). PT P.P.I kurang lebih memiliki 16
gedung di kawasan Kota Lama Jakarta. Pada
Memiliki konsep pengembangan kawasan umumnya gedung-gedung ini saling berdekatan
campuran (mixed-use) yang terpadu dan atau berada di satu blok yang sama. Gedung-
terintegrasi (integrated development) gedung tersebut antara lain yaitu Toko Merah,
Kesuksesan kawasan-kawasan yang gedung Tjipta Niaga dan gedung Pasar Kota
direvitalisasi di negara Asia maupun Eropa Tua.
antara lain diperkuat oleh konsep Master Plan
yang terpadu. Dokumen Master Plan ini Aset PT P.P.I tersebar di beberapa titik di
memuat berbagai macam strategi perencanaan kawasan Kota Lama Jakarta. Salah satunya
kawasan yang komprehensif. Di kawasan adalah di titik Jalan Kalibesar Timur dan Jalan
Clarke Quay dan Boat Quay, konsep tata guna Pintu Besar Utara. Di blok ini terdapat 4
lahannya menggunakan pendekatan konsep gedung milik PT P.P.I yang salah satu di
high & best use dan dynamic tenant mix yang antaranya adalah gedung Tjipta Niaga.
dilengkapi dengan panduan desain spasial
kawasan dan desain perangkat streetscape yang
atraktif. (Ridwan Kamil, 2008)
3
Memiliki satu strategi identitas ekonomi 2
(district economic identity) yang unik dan
kompetitif untuk bisa bersaing dengan
kawasan-kawasan urban lainnya 1
Salah satu alasan matinya aktivitas ekonomi
di kawasan urban adalah ketidakmampuan
kawasan tersebut untuk beradaptasi terhadap
tantangan ekonomi baru. Karenanya salah satu
konsep strategi revitalisasi terpenting adalah
melakukan reposisi identitas ekonomi Gambar 8: Peta Blok gedung milik PT P.P.I di jalan Kalibesar
atau economic re-positioning. Contohnya antara Timur IV dan jalan Pintu Besar Utara
sumber : dokumentasi pribadi, 2014
lain adalah kawasan Far East Square di Dari beberapa gedung milik PT P.P.I yang
Chinatown dan kawasan Mohamed Sultan, berada di titik Jalan Kalibesar Timur dan Jalan
keduanya di Singapura, berhasil direvitalisasi Pintu Besar Utara, gedung yang memiliki

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
STR-002 ISSN : 2407 - 1846
potensi terbaik untuk dikonservasi dengan masyarakat. Pemerintah perlu mengadakan
dialihfungsikan adalah gedung Tjipta Niaga. upaya pelestarian kawasan Kota Tua secara
Hal ini didukung oleh : menyeluruh dan menerus. Upaya pelestarian
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
a. Gedung Tjipta Niaga memiliki luas seperti konservasi, revitalisasi, rekonstruksi,
bangunan yang lebih dibandingkan pemugaran dan sebagainya. Sebelum memulai
bangunan lainnya, sehingga tepat untuk upaya pelestarian, maka pemerintah perlu
dibuat fungsi baru seperti hotel dan lainnya mengetahui bagaimana prinsip dan sasaran
yang tepat dari konservasi bangunan. Hal ini
b. Kondisi fisik gedung Tjipta Niaga mulai dapat dilakukan dengan beberapa cara di
mengalami kerusakan, sehingga perlu antaranya :
dikonservasi agar bangunan ini tidak roboh
Memahami prinsip dari suatu kegiatan
c. Gedung Tjipta Niaga ini memang akan
konservasi agar hasil yang didapatkan sesuai
direvitalisasi oleh pihak PT P.P.I untuk
dengan harapan
dijadikan menjadi hotel yang terhubung
dengan galeri Pasar Kota Tua dan gedung Dari beberapa teori yang dipaparkan dapat
yang roboh pada Februari 2014. Hal ini disimpulkan bahwasanya prinsip umum
menjadi salah satu pembanding yang baik konservasi adalah perlindungan, pengawetan
bagi penulis untuk memberikan gagasan/ide serta pemanfaatan secara lestari. Prinsip ini
lain yang diharapkan lebih bermanfaat dan dinilai sangat tepat untuk tetap menjaga
tepat. kelestarian bangunan-bangunan bersejarah di
Kota Tua Jakarta. Karena kawasan tersebut
IX. Prinsip dan Sasaran Konservasi yang memiliki “Sense Of Place” dan identitas Kota
Tepat untuk Bangunan Tua di Kawasan Jakarta yang merupakan aset terbesar untuk
Kota Lama Jakarta dunia pariwisata di Indonesia khususnya di
Kawasan Kota Tua Jakarta dihiasi oleh Jakarta.
berbagai macam bangunan peninggalan
penjajah Hindia-Belanda yang menjadi saksi Beberapa prinsip yang melatarbelakangi
bisu sejarah kehidupan perekonomian Batavia. perlunya dilakukan revitalisasi maupun
Namun akibat dari rasa ketidakpedulian konservasi kawasan Kota Tua ini adalah :
masyarakat akan keberadaan mereka inilah
yang menyebabkan kumuhnya kawasan Kota 1. Identitas Kota dan “Sense Of Place”
Tua Jakarta. Bangunan-bangunan tersebut
menjadi terbengkalai dan terkikis waktu, Bangunan-bangunan bersejarah di kawasan
bahkan ada sebagian dari mereka telah roboh. Kota Tua dinilai mampu memberikan efek
menghubungkan satu tempat ke tempat lain,
satu generasi ke generasi lain dan dari waktu
ke waktu. Sangat disayangkan jika kawasan ini
hilang karena ulah manusia, dimana mulai
lunturnya rasa cinta dan semangat melestarikan
bangunan bersejarah.

Gambar 11: Kawasan Kota Tua yang terletak di sepanjang Kali


Besar merupakan ciri khas dan identitas dari ibukota DKI Jakarta
sumber : https://www.flickr.com/photos/eric_arianto/4521868273/
Gambar 9 dan 10: Beberapa gedung di Kota Tua yang
Seharusnya peran
telah roboh penting sejarah dan
dan direkonstruksi
sumber : dokumentasi pribadi, 2014
bangunan di sekitar kawasan Kota Tua 2. Nilai Sejarah
mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah
setempat dan didukung oleh rasa kepedulian

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
STR-002 ISSN : 2407 - 1846
Dalam perkembangan ibukota DKI Jakarta, jembatan penghubung dengan kehidupan masa
banyak terjadi peristiwa penting untuk lalu.
dikenang. Salah satu cara mengenang peristiwa-
peristiwa tersebut adalah dengan melestarikan 6. Manfaat yang Terkandung di
bangunan bersejarah di antaranya di kawasan dalamnya
Kota Tua Jakarta. Bangunan-bangunan tersebut
merupakan saksi hidup dan bagian dari Dengan dilakukannya revitalisasi maupun
eksistensi kehidupan masa lalu. Semakin tua konservasi di kawasan Kota Tua maka
bangunan tersebut maka nilai sejarahnya sangat didapatlah segudang manfaat di dalamnya.
tinggi, sesuai dengan ungkapan para sejarawan Manfaat-manfaat tersebut dapat dilihat dari segi
yaitu “sejarah adalah masa depan bangsa, ekonomi, sosial, budaya hingga pariwisata.
sementara masa kini dan masa depan adalah Salah satu contohnya adalah mampu
masa lalu generasi berikutnya” memberikan lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat yang ingin berpartisipasi merawat
dan meramaikan kembali kehidupan di kawasan
tersebut.

7. Peningkatan Kualitas

Proses revitalisasi maupun konservasi di


suatu kawasan secara tidak langsung akan
meningkatkan kualitas, baik dari segi fisik
bangunan hingga kualitas ekonomi dan sosial
masyarakat.

Gambar 12: Museum Fatahillah merupakan salah satu museum Dari uraian beberapa prinsip yang
di Kawasan Kota Tua yang memiliki beberapa dokumen melatarbelakangi kegiatan konservasi di
bersejarah tentang terbentuknya Kota Oud Batavia
sumber : dokumentasi pribadi, 2014
kawasan Kota Tua sesuai dengan prinsip
konservasi yang telah diungkapkan oleh
beberapa ahli, yaitu:
3. Nilai Arsitektur
a. Peranan sejarah, yaitu identitas dan
Salah satu alasan perlunya pelestarian “Sense Of Place”
bangunan bersejarah adalah nilai arsitektur b. Keluarbiasaan, yaitu nilai sejarah dan
yang tersirat di dalamnya. Karena dengan tetap pendidikan
berdirinya bangunan ini menjadi salah satu c. Dapat memperkuat citra kawasan dan
bukti bahwasanya pada masa lalu para arsitek identitas sebuah kota dengan
merancang suatu bangunan menjadi suatu karya memberikan banyak manfaat diberbagai
seni yang dapat menjadi landmark suatu bidang
kawasan. Seperti di kawasan Kota Tua d. Estetika bangunan, yaitu nilai arsitektur
bangunan-bangunan tersebut dirancang oleh dan sumber inspirasi
para arsitek dengan memaksimalkan seluruh e. Keaslian bangunan, yaitu nilai sejarah
kemampuannya sehingga saat ini masih tetap dan nilai arsitektur
awet.

4. Pendidikan
Memahami bagaimana sasaran konservasi
Lingkungan, bangunan dan artefak di yang tepat dan dapat diaplikasikan di
kawasan Kota Tua melengkapi dokumen kawasan Kota Tua Jakarta
sejarah tentang kejayaan di Batavia. Karena
Sebelum memulai proses konservasi kawasan
keberadaaan mereka memberikan segudang
Kota Tua Jakarta, alangkah baiknya mengetahui
ilmu pendidikan dari waktu ke waktu.
penyebab terjadinya pelapukan bangunan-
5. Sumber Inspirasi bangunan bersejarah di dalamnya. Pelapukan
tersebut diakibatkan oleh :
Konservasi kawasan Kota Tua dan
bangunan-bangunan di dalamnya mampu 1. Pelayanan publik di kawasan Kota Tua
memberikan inspirasi dan membangkitkan menurun
kembali jiwa patriotisme masyarakat. 2. Adanya upaya mengurangi pemeliharaan
Keberadaan mereka seolah-olah menjadi properti oleh pemilik gedung, sehingga

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 7


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
STR-002 ISSN : 2407 - 1846
gedung menjadi tidak terawat dan cepat a) Adanya jalur pedestrian yang
rusak nyaman untuk semua umur.
3. Berkurangnya dana untuk melakukan b) Peremajaan area berjualan para
perbaikan gedung yang mengakibatkan pedagang agar tidak mengganggu
gedung menjadi kosong dan terkesan aktifitas para pejalan kaki.
kumuh c) Memaksimalkan area hijau di
4. Sifat egois dan acuh warga DKI Jakarta sekitar kawasan Kota Tua,
terhadap keberadaan bangunan bersejarah misalnya dengan membangun
5. Minimnya ilmu pengetahuan di bidang beberapa taman yang dihiasi
pelestarian bangunan bersejarah dengan pepohonan rindang.
d) Adanya pengerukan kali di
Dari uraian tersebut di atas maka sasaran sepanjang kawasan Kota Tua
yang tepat dari upaya konservasi kawasan Kota (Kali Besar) sehingga kali
Tua adalah dengan: tersebut menjadi bersih dan
nyaman, serta dapat
1. Melakukan proses rekonstruksi untuk dimanfaatkan sebagai wisata air
mengembalikan lagi beberapa bagian di kawasan Kota Tua.
bangunan yang mulai dan sudah rusak
2. Menghidupkan kembali bangunan tersebut 3. Perbaikan sarana infrastruktur (jalan raya,
agar dapat berfungsi sama seperti lalu lintas dan sebagainya) agar akses
sebelumnya maupun dengan fungsi yang menuju kawasan Kota Tua menjadi lebih
baru nyaman dan mudah dicapai.
3. Memberikan bantuan berupa dana kepada
para pemilik yang kurang mampu Berikut adalah beberapa strategi yang akan
mendanai sendiri biaya perawatan gedung diterapkan dalam proses konservasi dengan
4. Mengajak seluruh lapisan masyarakat metode aplikasi adaptive re-use pada gedung
untuk aktif dalam kegiatan konservasi PT P.P.I :
bangunan bersejarah dengan memberikan 1. Memiliki strategi yang mampu
ilmu pengetahuan tentang pelestarian menghilirisasi para wisatawan untuk dapat
bangunan melihat “keberadaan” gedung ex. Tjipta
5. Upaya konservasi dilakukan secara terus Niaga. Strategi ini diharapkan tidak hanya
menerus sehingga bangunan tersebut dapat memberikan keindahan, namun dapat
terus terawat dan menjadi daya tarik memberikan “pesan” dari gedung tersebut.
wisatawan lokal maupun asing
6. Kawasan di sekitar Kota Tua Jakarta juga 2. Memiliki strategi pentahapan yang
perlu dibenahi agar bangunan bersejarah pragmatis. Proses aplikasi adaptive re-use
tetap dapat berdiri. Salah satunya adalah dimulai dengan membuat suatu fungsi baru
dengan melarang kendaraan roda empat yang paling cepat mendapatkan respon dari
yang berukuran besar untuk tidak melewati para wisatawan sehingga mampu
jalur kawasan Kota Tua Jakarta. memberikan image baru dari gedung
tersebut.

3. Memiliki satu strategi identitas ekonomi


yang unik dan mampu bersaing dengan
X. Strategi Penerapan Adaptive Reuse pada
bangunan lainnya di kawasan Kota Tua
Gedung PT PPI di Kawasan Kota Tua
Jakarta. Identitas ekonomi ini harus
Jakarta
Strategi penerapan adaptive re-use yang memiliki komposisi yang bernilai profit,
dinilai tepat untuk kawasan Kota Tua Jakarta growth dan sustainable sehingga mampu
adalah : mandiri dan bermanfaat secara makro untuk
membangun komunitas dan kepentingan
1. Menghidupkan kembali fungsi bangunan umum.
dengan membuat fungsi baru yang didasari
pada luas, tingkat struktur dan penikmat 4. Membuat suatu organisasi atau badan
fasilitas bangunan (publik, semi private dan pengelola pengawasan yang beranggotakan
private) dengan konsep mix-used. para stakeholders, sejarahwan dan seniman
2. Pemanfaatan maksimal area publik dengan agar bentuk gedung tetap berada pada wajah
menyediakan sarana-prasarana yang layak aslinya.
dan nyaman, seperti :

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 8


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
STR-002 ISSN : 2407 - 1846
Kedua strategi penerapan adaptive re-use lokal maupun asing dengan tetap
untuk di kawasan Kota Tua Jakarta dan gedung mempertahankan identitas sebuah kota.
ex. Tjipta Niaga tersebut di atas dapat
dilakukan dengan konsep PPP (Public-Private-
Partnership), yaitu suatu bentuk kerjasama XII. Referensi
antara Pemerintah dengan pihak Swasta dalam
penyediaan Infrastruktur. Kerjasama tersebut [1] Adi, Windoro. (2010). Batavia 1740,
meliputi pekerjaan konstruksi untuk Menyisir
membangun, meningkatkan kemampuan Jejak Betawi. Jakarta : Gramedia
pengelolaan, dan pemeliharaan infrastruktur Pustaka
dalam rangka meningkatkan kuantitas dan Utama
kualitas pelayanan publik (Bappenas, 2009). [2] Anonim. (2010).Gedung Tjipta Niaga.
Dalam
http://www.jakarta.go.id/web/news/201
XI. Kesimpulan 0/01/Gedung-PT-Tjipta-Niaga
Sejarah merupakan jembatan penghubung [3] Anonim. (Tanpa Tahun). Sejarah
terbaik antara peristiwa-peristiwa saat ini Perkembangan Kota Tua Jakarta.
dengan peristiwa di masa lalu, oleh karena itu Dalam http://kotatuajakarta.org/i
setiap kawasan maupun bangunan bersejarah [4] Anonim. (2010). MICA Building (Gedung
sudah sepatutnya kita lestarikan. Aplikasi Warna Warni Nan Cantik Dan Antik).
pelestarian suatu kawasan maupun bangunan Dalamhttp://www.wisatasingapura.web
yang saat ini sering digunakan adalah .id/ 2010/05/15/mica-building-gedung-
konservasi, karena cara ini dinilai cukup warna-warni-nan-cantik-dan-antik//
berhasil dalam mempertahankan warisan [5] Attoe, W. (1989). Perlindungan Benda
bersejarah di Indonesia. Upaya konservasi suatu Bersejarah. Dalam Catanese, Anthony
kawasan maupun bangunan dapat berhasil jika J. Dan Snyder, James C.
dilakukan dengan strategi yang matang dan (Editor). Perencanaan Kota: 413-438.
terarah. Maka dari itu strategi yang tepat dalam Jakarta: Erlangga.
upaya konservasi adalah dengan metode [6] Badan Pelestarian Pusaka Indonesia.
adaptive re-use yaitu metode mengubah suatu (2003). Piagam Pelestarian Pusaka
kawasan atau bangunan menjadi suatu tempat Indonesia. Dalam
dengan fungsi baru yang lebih menguntungkan http://www.indonesianheritage.org/pro
dari fungsi lama, tanpa mengubah karakter dan duk-hukum/74-piagam-pelestarian-
nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. pusaka-indonesia.html
[7] Budiharjo, Eko. (1997). Arsitektur
Salah satu bangunan menarik yang dapat Pembangunan dan Konservasi. Jakarta
menerima strategi penerapan konsep : Djambatan
adaptive re-use di Indonesia adalah gedung [8] Budiharjo, Eko. (1997). Arsitektur sebagai
PT P.P.I. Gedung ini berada dalam kawasan Warisan Budaya. Jakarta : Djambatan
bersejarah Kota Tua Jakarta dengan kondisi Dinas Kebudayaan & Permuseuman
yang cukup memprihatinkan dan tidak Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. (2007). Sejarah Kota Tua,
difungsikan lagi.
Jakarta : Jakarta Culture & Heritage
Perubahan fungsi pada suatu kawasan [9] Dinas Kebudayaan & Permuseuman
maupun bangunan sebaiknya menggunakan Provinsi
konsep mix-used development, agar setiap unsur Daerah Khusus Ibukota Jakarta. (2007).
yang ada saling mengisi dan terintegrasi Guidelines Kota Tua, Jakarta : Jakarta
sehingga menghasilkan banyak manfaat dalam Culture & Heritage
segala bidang. Dalam bidang ekonomi, hasil [10] Dobby, A. (1978). Conservation and
yang diperoleh dapat digunakan untuk biaya Planning. London: Hutchinson.
perawatan dan pemeliharaan agar bangunan [11] Fitch, J.M. (1992). Historic
dapat tetap terjaga kelestarian dan nilai Preservation: Curatorial Management
sejarahnya. Sementara dalam bidang pariwisata, of The Build World. New York: Mc
sosial dan budaya adalah dapat mengajak Graw Hill Book Company.
generasi muda untuk lebih menghargai warisan [12] Gedemahaputra. (2014). Menikmati
sejarah dan mampu menarik para wisatawan Sekeping

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 9


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
STR-002 ISSN : 2407 - 1846
Masa Lalu di Liverpool. Dalam Konservasi Bangunan di Liverpool.
http://gedemahaputra.wordpress.com/2 Dalam
014/03/02/menikmati-sekeping-masa- http://publikasiku.blogspot.com/2005/1
lalu-di-liverpool// 2/non-published-04-2005-konservasi-
[13] Heuken, A. (2000). Historical Site of di.html/
Jakarta.
Yayasan Cipta Loka Caraka.
[14] Irpansa. (2014). Re-Use Sebagai Konsep
Eko-
Urban Pada Kawasan Kota Tua,
Jakarta. Dalam
http://id.scribd.com/doc/200121635/Arl
ing-Kota-Tua
[15] Kamil, Ridwan. (2008). Strategi
Revitalisasi
Kota-kota Asia dalam Konteks
Persaingan Global. Dalam
http://ridwankamil.wordpress.com/200
8/09/27/strategi-revitalisasi-kota-kota-
asia-dalam-konteks-persaingan-
global//
[16] Karmila. (2013). Pengkajian, Penelitian
Arsitektur dan Upaya-Upaya
Kegiatan Pelestarian
Bangunan/Kota/Kawasan
Bersejarah. Dalam
http://arsitek.news.com//
[17] Martokusumo, Widjaja. (2008).
Revitalisasi
Sebuah Pendekatan Dalam
Peremajaan Kawasan. Bandung :
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
ITB vol. 19 no. 3 Desember 2008, 57-
73
[18] Purwantiasning, Ari Widyati. (2009).
Konversi
Bangunan Tua Sebagai Aplikasi
Konsep Konservasi. Jakarta : Jurnal
Ilmiah Arsitektur NALARS Volume 8
Nomor 2 Juli 2009
[19] Purwantiasning, Ari Widyati. (2013).
Kajian
Konsep Adaptive Reuse Sebagai
Alternatif Aplikasi Konsep Konservasi.
Jakarta : FT UMJ
[20] Purwantiasning, Ari Widyati. (2005).
Konservasi Bangunan di Singapura.
Dalam
http://publikasiku.blogspot.com/2005/1
2/non-published-04-2005-konservasi-
di.html/
[21] Purwantiasning, Ari Widyati. (2005).

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014 10


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 12 November 2014
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai