ABSTRAK
Bumi Serpong Damai (BSD City) merupakan kawasan yang diciptakan sebagai kota terencana
penunjang Jakarta yang sudah dikembangkan sejak lama. Dengan perencanaan urban yang matang, kota
mandiri yang lokasinya tidak jauh dari Ibukota Jakarta ini berkembang sangat pesat, salah satunya adalah area
komersial di mana Dunia Bangunan ini didirikan. Di era modern ini muncul banyak permasalahan dikota besar
seperti kepadatan penduduk yang sangat tinggi, lahan terbuka hijau semakin berkurang, serta banyak sekali
ditemukan bangunan yang menggunakan Air Conditioning (AC) akan menimbulkan global warming.
Penerapan Arsitektur Hijau sangat diperlukan untuk menciptakan bangunan modern yang ramah lingkungan
serta tetap mengedepankan fungsi dari bangunan tersebut.
Penulisan jurnal yang berjudul Kajian Tatanan Lahan Dan Bangunan Dunia Bangunan BSD City
ini berguna untuk lebih memahami tentang penerapan Arsitektur Hijau dan Arsitektur Simbolis pada suatu
bangunan modern. Pada pembahasan mencakup beberapa aspek seperti lokasi, tatanan lahan, tampilan
bangunan serta penjelasan visual berupa gambar. Dalam penulisan jurnal ini, penulis menggunakan metode
penelitian berupa studi deskriptif yaitu penelitian dengan obyek yang serupa sehingga lebih relevan.
Bangunan yang berfungsi sebagai showroom dan kantor yang mengakomodir kebutuhan dan bisnis
ini dirancang agar dapat terlihat representatif dengan fungsi bisnis, namun tetap dapat beradaptasi dengan iklim
tropis. Bentuknya yang unik dengan mengkombinasikan gaya tropis, dinamis, modern, dan ikonik merupakan
salah satu respon dari arsitek dalam memfasilitasi bangunan yang tergolong tinggi di kawasan komersial.
ABSTRACT
Bumi Serpong Damai (BSD City) is an area created as a planned city supporting Jakarta which has
been developed for a long time. With mature urban planning, independent cities located not far from the capital
city of Jakarta are growing very rapidly, one of which is the commercial area where the World Building was
founded. In this modern era, there are many problems in big cities such as very high population density,
diminishing green open land, and many found buildings that use Air Conditioning (AC) will cause global
warming. The application of Green Architecture is very necessary to create modern buildings that are
environmentally friendly and still prioritize the functions of these buildings.
Journal writing entitled Study of Land and Building Arrangements of the World Building BSD City is
useful to better understand the application of Green Architecture and Symbolic Architecture to a modern
building. The discussion covers several aspects such as location, land order, building appearance and visual
explanation in the form of images. In writing this journal, the author uses a research method in the form of a
descriptive study that is research with similar objects so that it is more relevant.
A building that functions as a showroom and office that accommodates needs and business is designed
to be able to look representative with business functions, but still be able to adapt to the tropical climate. Its
unique form by combining tropical, dynamic, modern and iconic styles is one of the responses from architects
in facilitating buildings that are classified as high in the commercial area.
1
PENDAHULUAN
Bangunan komersial umumnya dirancang dengan kekhasan arsitektur yang mudah diingat
(ikonik) dan mewakili identitas inisiatornya. Sebuah bangunan yang ikonik juga dapat disebut
dengan Arsitektur Simbolis. Arsitektur Simbolisme adalah sebuah perihal pemakaian simbol atau
lambang untuk mengekspresikan ide-ide secara arsitektural yang akan dapat diperlihatkan melalui
jati diri suatu karya arsitektur sekaligus mempunyai makna dan nilai-nilai simbolik yang dapat
dihasilkan melalui bentuk, struktur dan langgam. Konsep arsitekur ini cocok digunakan untuk
melambangkan suatu kejadian atau peristiwa kedalam suatu bentuk bangunan. Sehingga bangunan
itu bisa menjadi ikon atau simbol tempat dimana arsitektur itu didirikan.
Dunia Bangunan merupakan area komersial yang berlokasi di Jl. Kapten Soebijanto
Djojohadikoesoemo,BSD City, Serpong, Tangerang Selatan.
Dunia Bangunan BSD City berfungsi sebagai showroom dan kantor yang mengakomodir kebutuhan
dan bisnis klien, serta mewadahi beragam kegiatan perkantoran yang berada dalam bangunan 8 lantai
ini sebagai kantor sewa. Dunia Bangunan dapat terlihat representatif dengan bisnis klien, namun
tetap dapat beradaptasi dengan iklim tropis. Bentuknya yang unik dengan mengkombinasikan gaya
tropis, dinamis, modern, dan ikonik merupakan salah satu respon dari arsitek dalam memfasilitasi
bangunan yang tergolong tinggi di kawasan tersebut.
Massa bangunan Dunia Bangunan sendiri menjadi focal point di lingkungan sekitar, karena
menghadirkan bentuk yang ikonik dinamis. Dari sisi fungsi, bentuk ini juga menghadirkan
penampilan fasad yang mengkombinasikan material kaca dan dinding solid. Kombinasi kedua
material itu masih dipadukan lagi dengan desain fasad yang sengaja dibuat berlapis-lapis sebagai
teritis terhadap hujan dan matahari, sekaligus memperkuat konsep bangunan tropis pada proyek ini.
Tidak hanya itu, bentuk ikonik ini juga didesain oleh ANDParsitek untuk menjadikan bangunan
ini low maintenance.
2
KAJIAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
Pada jurnal tentang Kajian Tatanan Lahan Dan Bangunan Dunia Bangunan BSD City
penulis mengunakan metode Kualitatif dan Kuantitatif dalam pembahasan jurnal ini, metode ini
dipilih agar mudah dipahami urutan dalam mendiskipsikan secara detail mengenai tatanan lahan pada
banguna Dunia Bangunan BSD City. Data ini diperoleh dari data-data literature yang dapat diakses
pada situs Wikipedia, E-journal,e-architect dan sumber terpercaya lainnya sebagai bahan untuk
mengulas Tatanan Lahan, Tatanan Bentuk dan Tatanan Ruang pada bangunan tersebut.
3
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode Literatur : berupa pengumpulan data literatur tentang datamenganalisa atau tambahan data
yang dapat diperoleh dari berbagai macam sumber tertulis.
PEMBAHASAN
1. TATANAN LAHAN
A. SIRKULASI
(-) Hanya memiliki satu pola sirkulasi saja yaitu hanya terdapat main entrance, tidak memiliki side entrance
sebagai alternative sirkulasi pada tapak
Pola Sirkulasi
(+) Pola Sirkulasi tapak Dunia Bangunan BSD City berbentuk Grid sesuai dengan fungsi komersial yang
memudahkan akses pengunjung dimana jalan kendaraan dan pedestrian dibuat lurus dan berbelok dengan
teratur. Pola ini sesuai dengan tapak yang luas dan datar. Penggunaan lahan menjadi efesien. Mengarah
langsung ke tempat yang di tuju melalui jalan yang segaris lurus dengan sumbu bangunan sebagai penjelas
arah suatu bangunan.
(-) Pola ini monoton, dimensi bangunan tampak menjadi lebih kecil
Pola Parkir
5
B. TATANAN MASA
Orientasi, View dan Fokal Poin
C. ZONIFIKASI
(+) Penerapan zonifikasi pada tapak maupun gedung Dunia Bangunan BSD City untuk kegiatan
pengunjung dan karyawan yang baik
(-) Pada Lantai dasar tidak memiliki zona privat
6
Zona
Transisi
Zona
Publik
7
KESIMPULAN
Bentuk bangunan dari Dunia Bangunan BSD City telah sesuai dengan penerapan Arsitektur
Simbolis dan Arsitektur Hijau karena telah memenuhi aspek-aspek perancangan dengan
konsep tersebut.
Pentingnya pengaturan pola parkir yang baik dapat berpengaruh pada kegiatan yang ada di
dalam gedung komersial, karena kepadatan pada main entrance dapat diminimalisir.
Perlunya side entrance pada tapak untuk mempermudah akses ke dalam bangunan, dan
untuk menghidnari kepadatan di area parkir
Bentuk bangunan yang ikonik terlihat seperti sebuah kapal besar telah menjadikan Dunia
Bangunan BSD City sebagai fokal point di wilayah sekitar
Zonifikasi Lahan sudah sesuai dengan adaptasi lahan terhadap lingkungan sekitar dan jalan
raya
SARAN
Penambahan side entrance pada gedung komersial sangat diperlukan agar dapat menjadi akses
alternative bagi pengunjung maupun karyawan. Dengan tanpa adanya side entrance maka kepadatan
sirkulasi dapat terjadi sewaktu-waktu. Letak side entrance pun harus diperhatikan dengan baik agar
tidak mengganggu main entrance yang telah ada.
DAFTAR PUSTAKA
Francis D.K. Ching, Bentuk,Tatanan, buku Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan (1984 : hal 249)