Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS KARYA ARSITEKTUR ZAHA HADID TERHADAP

PANDANGAN SUSAN K LANGER

DISUSUN OLEH

DAFFA CAESAR RAMADHAN


1710238123

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA


FAKULTAS SENI RUPA
JURUSAN DESAIN INTERIOR
YOGYAKARTA
2019

Abstrak

Seni, merupakan gejala yang hadir dihadapan kita. Seni akan tetap dibahas selama
pemikiran manusia masih berlangsung. Seni merupakan sisi lain kehidupan yang tidak
tertangkap melalui kehidupan sehari-hari maupun ilmu pengetahuan. Diantara
berbagai teori seni yang ada, teori simbol Susanne Langer hadir dengan latar belakang
untuk menengahi teori-teori yang saling bertentangan dan bersifat berat se_belah.
Teori Simbol mencoba menghadirkan seni sebagai sebagai simbol. yang merupakan
sesuatu yang obyektif ada pada karya seni.

Seni adalah kreasi bentuk-bentuk simbolik dari pera_saan manusia. Sebagai bentuk
simbolik, ia bersifat presen_tasional, yaitu hadir langsung secara utuh dan tunggal,
dan dipahami secara langsung, tanpa melalui penjelasan se_cara nalar. Sebagai simbol
seni menunjuk pada kemampuan mengabstraksi pada manusia. Seni sebagai simbol
presentasional memiliki ciri vir_tualitas dan ilusi. Baik virtualitas maupun ilusi
mengacu pada kegiatan persepsi, tetapi tidak hanya melalui indera melainkan juga
melalui imajinasi.
Keberadaan teori simbol Susanne Langer dapat ditopang oleh teori Psikologi Gestalt.
Sama dengan prinsip-prinsip Gestalt, simbol presentasional dipahami dengan
melihatnya sebagai suatu totalitas, dalam mempersepsi kita langsung mendapat arti,
sedang struktur simbol merupakan cerminan struktur perasaan manusia, yang disebut
dengan isomorphi. Penulisan skripsi ini berdasarkan penelitian kepusta_kaan terhadap
buku-buku estetika, terutama terhadap buku--buku Susanne Langer, yang berjudul
Philosophy in a New Key dan Feeling and Form.

Susanne K. Langer
Susanne K. Langer Sussane Knauth Langer merupakan seorang filsuf wanita
kelahiran Amerika Serikat. Ia lahir pada 1895. Susanne Langer merupakan salah
satu wanita pertama yang mendalami ilmu filsafat sebagai karir akademisnya.
Pemikiran Susanne Langer dipengaruhi oleh pemikiran Ernst Cassirer and Alfred
North Whitehead. Susanne semakin terkenal melalui bukunya pada tahun 1942,
Philosophy in a new key. Di buku tersebut Susanne membahas mengenai teori
simbolnya dan menyatakan bahwa simbolisme adalah ‘new key’ untuk memahami
bagaimana pikiran manusia berubah menjadi kebutuhan untuk mengekspresikan
diri.

Dasar Pemikiran Susanne K. Langer Susanne Langer tidak melihat seni dari
manfaat atau fungsinya melainkan dari apa yang terkandung dan dimiliki oleh seni
itu sendiri. Sebelumnya, Susanne melihat bahwa ada sangat banyak teori mengenai
seni dan adanya kencenderungan untuk menjadi paradoks. Yakni ketika ada sisi
yang menyatakan teori A, kemudian adapula yang menentang di sisi B dan adanya
anggapan bahwa ketika A benar maka B salah. Sedangkan parakdoks ialah pertanda
adanya kesalahan konsepsi. Bahkan semakin rumit ketika dilihat dari dua sudut
berbeda, yakni pencipta dan penikmat. Dari sisi seniman seni dipandang sebagai
Ekspresi namun dari segi pengamat dianggap sebagai Impresi. Seniman: "Apa yg
menggerakan seniman utk mencipta?" Pengamat: "Apa arti karma tersebut bagi
kita?" Pendapat dari sudut pengamat memang lebih byk tetapi sudut pandang dr
seniman lebih mendominasi. Sama seperti teori ilmu pengetahuan yg berasal dari
laboratorium. Teori seni juga berasal dari studio- studio sang seniman dan bukan
dari Galeri seni.

Tetapi apabila tujuan seni ialah ekspresi diri, maka hanya seniman sendiri yg
bisa menilai karyanya, jika tujuannya utk menimbulkan emosi pengamat, maka
seniman hrs berorientasi pada perasaan pengamat sama seperti iklan. Tentu
keduanya tidak benar, karena dalam setiap karya mengandung keduanya, walaupun
ada karya yang condong ke salah satunya. Teori- teori seni berperilaku seperti ini,
selalu ada kutub negative dan positifnya. Dari sini Susanne Langer melihatnya
sebagai sebuah paradoks dan itu merupakan suatu gejala adanya kesalahan konsepsi.
Mencoba meluruskan konsepsi dan menghindari paradoks, Disini para ahli
mengurangi dua aspek subjek diatas, dan menganggap aspek emosional karya seni
sebagai sesuatu yg melekat pada karya itu sendiri. Keberadaannya seobjektif
bentuk, fisik, warna, dll. Seorang ahli bernama Otto Baensch mengulas perasaan
sebagai sesuatu yang objektif, dalam artikelnya yang dikuti oleh Susanne Langer ia
berpendapat bahwa ,”Seni ialah kegiatan mental dimana membawa isi dunia kepada
pengenalan yg jelas dan objektif, dan seni mebawa isi dunia emosi. Seni bukan utk
kesenangan pengamat ttp utk memperkenalkannya pada sesuatu yg belum ia
ketahui sebelumnya. Seperti ilmu pengetahuan, seni bertujuan untuk dipahami.”
Pada masa modern Estetika seringkali dilihat sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari keindahan. Jika demikian maka pembahasan Estetika akan lebih luas,
tidak hanya pada karya seni. Dapat pula keindahan alam. Misal saat melihat
pemandangan alam, suasana (perasaan objektif) bersatu scara objektif bersama
pemandangan itu. Kita tidak menganggapnya sebagai makhluk yang punya
perasaan. Pemandangan alam tidak mengekspresikan suasana tapi memilikinya.
Suasana itu adalah impresi kita terhadap pemanganan alam dan dapat kita pisahkan
menjadi elemen lain karena kita telah melalui proses abstraksi. Tidak ada subjek
yang mengekspresikannya, objektif ada disana. Setelah memahami adanya perasaan
objektif ini, yang tidak berasal dari pengalaman (inderawi) dan tidak diekspresikan
oleh seorang subjek namun terkandung dalam karya seni, timbul pertanyaan akan
statusnya. Disinilah Susanne Langer mengutarakan teorinya, bahwa hal tersebutlah
yang dinamakan Simbol.

secara umum Memahami symbol dan menciptakannya ialah salah satu


keunggulan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya. Penggunaan
symbol- symbol ini sudah ada sejak zaman sejarah, seiring perkembangan
pemikiran sejarah. Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa symbol
adalah lukisan, perkataan, lencana dan sebagainya yang menyatakan sesuatu hal
atau mengandung maksud tertentu. Secara etimologi, symbol berasal dari bahasa
Yunani Symbolos yang berarti tanda, atau ciri yang memberitahukan sesuatu
kepada seseorang. Namun Sussane Langer melihat Simbol dan tanda sebagai dua
hal yang berbeda. Tiga macam tanda: 1. Tanda alamiah, seperti asap ialah tanda
adanya api, hubungannya sederhana, saling berpasangan dan menunjuk. 2. Tanda
buatan, tanda hasil persetujuan bersama (konvensi), seperti bunyi peluit kereta
menandakan kereta akan berangkat. 3. Tanda pengganti, tanda ini sudah mendekati
symbol karena digunakan untuk merepresentasikan sesuatu secara terpisah.

Sedangkan defenisi symbol menurut Susanne ialah setiap sarana dimana kita
bisa membuat abstraksi. Abstraksi sendiri ialah pelepasan bentuk dari isinya, yaitu
pelepasan bentuk yang sama dari isi yang berbeda sehingga terbentuk konsep.
Sederhananya, bila melihat tanda, kita langsung mengacu pada objek yang
berkaitan. (Subjek > Objek > Tanda). Sedangkan saat melihat symbol, kita sudah
tidak terikat pada objek yang berkaitan melainkan pada suatu konsep tertentu.
(Subjek > Objek > Simbol > Konsep).

TEORI ESTETIKA SUSAN K LANGER

Menurut teori yang dikemukakan Susanne K. Langer simbol seni merupakan


citra absolut, secara harafiah tak terlukiskan, emosi, vitalitas, gejolak hidup yang
dirasakan dalam kapasitas batiniah.
ZAHA HADID

Dame Zaha Mohammad Hadid, DBE (bahasa Arab: ‫ زها حديد‬Zahā Ḥadīd; 31
Oktober 1950 – 31 Maret 2016) adalah seorang arsitek Britania kelahiran Irak. Ia
adalah wanita pertama dan Muslim pertama yang meraih Penghargaan Arsitektur
Pritzker, memenangkannya pada 2004. Ia meraih Penghargaan Stirling pada 2010 dan
2011. Pada 2012, ia diberi Dame Commander of the Order of the British Empire dan
pada 2015 ia menjadi wanita pertama yang diberi penghargaan RIBA Gold
Medal dalam haknya sendiri.

1. Heydar Aliyev Centre, Baku Azerbaijan.


destinasian.co.id

Negara pecahan dari Uni Soviet ini mengadakan kompetisi pada tahun 2007 untuk menemukan
arsitek yang pas mendesain bangunan kebudayaan paling penting di kotanya. Zaha Hadid
menjadi salah satu peserta yang akhirnya memenangkan kompetisi tersebut.

Bangunan yang memiliki desain struktur fleksibel ini melambangkan optimisme dan harapan
agar Negara Azerbaijan akan meninggalkan gaya pemerintahan komunisme yang kaku di masa
lampau.

Bangunan ini memiliki sebuah auditorium untuk pentas, sebuah ruangan galeri dan sebuah
museum. Hingga kini Heydar Aliyev Center menjadi pusat budaya dan pendidikan yang
bermanfaat bagi kota dan penghuninya.

2. Library and Learning Center,


University of Economics Vienna, Austria
aasarchitecture.com

Bangunan yang menjadi milik universitas ekonomi ini memiliki banyak elemen unik yang saling
melengkapi satu dan yang lainnya. Meski begitu, hal utama dari bangunan ini adalah struktur
kantilever yang terlihat melintang di sepanjang lansekap sekolah.

3. Dongdaemun Design Plaza (DDP) Seoul,


South Korea

heydayswithhanna.com

Berlokasi di pusat kebudayaan kota Seoul, proyek ini menampilkan lengkungan indah yang
menjadi ciri khas setiap proyek Hadid. Ketika mendesain DDP, Hadid berupaya menciptakan
struktur yang mencerminkan nilai modern dan futuristik.
Bangunan ini menjadi landmark penting di Seoul dan menambah jumlah bangunan kota sebagai
pusat fesyen terkemuka.

Proyek yang terdiri dari aula konvensi, area pameran, ruko dan taman indah di bagian atap,
proyek ini menjadi objek wisata penting para turis ketika berkunjung ke Korea Selatan.

4. Vitra Fire Station, Jerman

architectural-review.com

Pada tahun 1981, peristiwa kebakaran melumpuhkan Kampus Desain Vitra. Sekitar satu dekade
kemudian, Hadid ditugaskan untuk peran penting untuk memastikan bahwa hal ini tidak pernah
terjadi lagi. Stasiun Api Vitra pun dibangun. Selesai pada tahun 1993, proyek ini disebut-sebut
jadi penanda kebesaran namanya di dunia arsitek.

Ada bidang dekonstruktivisme yang menjulang tinggi dan saling keterkaitan ruang, kekosongan
dan garis. Zaha Hadid telah menciptakan apa yang akan dianggap sebagai struktur penting dalam
karier seorang arsitek hebat.

5. Galaxy Soho Beijing, China

huftonandcrow.com

Kompleks mixed used ini terdiri dari gedung perkantoran, ruko dan pusat hiburan di Beijing.
Hadid mendesain bangunan ini dengan empat hal yang saling berkaitan. Masing-masing
diantaranya dilengkapi dengan halaman internal yang menjadi ciri khas bangunan tradisional
Tiongkok.

6. Maxxi Museo Roma, Italy

e-architect.co.uk

Proses konstruksi bangunan Maxxi Museo menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun. Kombinasi
dari bentuk melengkung dan lonjong yang unik ini terdiri dari dua bangunan: sebuah museum
seni kontemporer dan sebuah museum arsitektur.

Selain itu ada juga beberapa ruangan lain yang diperuntukkan untuk auditorium, perpustakaan,
toko buku, kafe, restoran, dan area umum. Hadid mendeskripsikan proyek ini sebagai “kampus
seni” dan bukan hanya sekadar container sederhana.

7. London Aquatics Centre, London,


England

domusweb.it
Sebagai salah satu fasilitas utama untuk Olympics tahun 2012, the London Aquatics Centre
memfasilitasi beragam cabang olahraga air seperti renang, diving dan renang bersama untuk
kompetisi internasional.

Konsep bangunan ini terinspirasi dari air yang bergerak, memanfaatkan lebih dari 600 kaca
jendela untuk memaksimalkan cahaya alam masuk kedalam bangunan.

8. Guangzhou Opera House, Guangzhou


China

nytimes.com

Selama beberapa dekade, gedung pertunjukan opera merupakan representasi besar dari gaya
arsitektur kontemporer. Dari Paris ke Sydney masing-masing mewujudkan unsur-unsur unik
seusia mereka; Opera House Guangzhou tidak terkecuali. Seperti sisi besar batu kristal, gedung
opera naik dari jalanan kota. Kaca dan baja sudut tajam, tajam dan beton menyembunyikan
interiornya yang berombak. Seperti sayap sayap yang keras dari seekor kumbang
menyembunyikan tubuh yang lembut, sehingga bagian luarnya menutupi bagian dalam yang
lembut. Cahaya yang berkilauan dari langit-langit dan desain akustiknya, menjadikan situs ini
sempurna untuk tujuannya sebagai pusat opera.
Abstrak

Seni, merupakan gejala yang hadir dihadapan kita. Seni akan tetap dibahas selama
pemikiran manusia masih berlangsung. Seni merupakan sisi lain kehidupan yang tidak
tertangkap melalui kehidupan sehari-hari maupun ilmu pengetahuan. Diantara
berbagai teori seni yang ada, teori simbol Susanne Langer hadir dengan latar belakang
untuk menengahi teori-teori yang saling bertentangan dan bersifat berat se_belah.
Teori Simbol mencoba menghadirkan seni sebagai sebagai simbol. yang merupakan
sesuatu yang obyektif ada pada karya seni.

Seni adalah kreasi bentuk-bentuk simbolik dari pera_saan manusia. Sebagai bentuk
simbolik, ia bersifat presen_tasional, yaitu hadir langsung secara utuh dan tunggal,
dan dipahami secara langsung, tanpa melalui penjelasan se_cara nalar. Sebagai simbol
seni menunjuk pada kemampuan mengabstraksi pada manusia. Seni sebagai simbol
presentasional memiliki ciri vir_tualitas dan ilusi. Baik virtualitas maupun ilusi
mengacu pada kegiatan persepsi, tetapi tidak hanya melalui indera melainkan juga
melalui imajinasi.

Keberadaan teori simbol Susanne Langer dapat ditopang oleh teori Psikologi Gestalt.
Sama dengan prinsip-prinsip Gestalt, simbol presentasional dipahami dengan
melihatnya sebagai suatu totalitas, dalam mempersepsi kita langsung mendapat arti,
sedang struktur simbol merupakan cerminan struktur perasaan manusia, yang disebut
dengan isomorphi. Penulisan skripsi ini berdasarkan penelitian kepusta_kaan terhadap
buku-buku estetika, terutama terhadap buku--buku Susanne Langer, yang berjudul
Philosophy in a New Key dan Feeling and Form.

Anda mungkin juga menyukai