Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4 :

Hidayat Ahmad
Husnul Hidayat
Sisca Arindi
Muh. Alim pradana
Biografi Arsitek

YUSWADI
SALIYAH
 BIOGRAFI YUSWADI SALIYA
Yuswadi Saliya adalah seorang Doktor di bidang
A. Biografi arsitektur yang sederhana dan senang dengan
bentuk geometri, senang dengan bidang kelautan
(maritim), dan predikat sejarawan arsitektur yang
terlanjur melekat dalam dirinya.
Ketertarikannya terhadap arsitektur bermula
karena interaksi beliau terhadap lingkungannya.
Pada masa SMA beliau sering membaca jurnal-
jurnal arsitektur di perpustakaan British Council
Bandung. Dari buku-buku itu beliiau dapat dengan
cepat memahami gambar-gambar denah, tampak,
sehingga akhirnya senang.
Riwayat Pendidikan
1 . Lulus dari Departemen Arsitektur ITB – tahun 1966.
2 . Master of Architecture diperoleh dari University of Hawaii at Manoa ,
Honolulu, USA, Dengan beasiswa dari The East – West Centre (1973- 1975
)
3 . Program Doctor di Departemen Arsitektur, ITB, 1997
Perjalanan Karier
· 1977-1979 , Sekertaris Departemen Arsitektur, ITB.
· 1979-1985 , Ketua Departemen Arsitektur, ITB.
· 1985-1987 , Pembantu Dekan Bidang Akademik , Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan, ITB.
· 1970-1973 ; 1975-1984 , Anggota Badan Pendidikan ITB .
· 1988-1992 , Anggota Badan Riset ITB.
· 1966- sekarang , Senior Architect –AT – 6 .- Senior Lecturer –ITB .
· 1989- sekarang : Chairman of LSAI (Lembaga Sejarah Arsitektur
Indonesia).
- Internasional Jury of Agha Khan Awards.
- National Jury of IAI. - Juri SAA - Awards , UNPAR.
1. Anjungan DKI Jakarta di TMII
Konsep utamanya adalah mencari bentuk yang mewakili
daerah Jakarta. Beliau tidak mengikuti arsitektur vernakular,
dan lebih mengelaborasi bentuk-bentuk yang modern, karena
Jakarta adalah kota modern yang tidak memiliki ciri khusus.
Pencarian bentuk kemudian tertuju pada ide-ide universal
tentang arsitektur. Sehingga akhirnya jadilah sebuah bangunan
yang berdasar pada bentuk ”yoni” dari Monas. Dan desain ini
menang dalam sayembara.
2. Hilton executive Club
Hilton Executive Club, Jakarta Beliau mengambil bentuk geometri
dasar piramida. Di sini saya merancang dengan bermain-main
dengan bentuk segitiga sementara pertimbangan- pertimbangan
perkotaan menjadi kendala yang harus ditaati. Bangunan tidak bisa
tinggi, agar tidak menghalangi pandangan orang dari Jembatan
Semanggi ke arah Stadion Senayan. Konsep rancangan lebih
diutamakan pada aspek fungsionalnya, yaitu terbuka terhadap
publik. Bentuk bangunan dipilih bentuk yang modern sama sekali,
dan mengambil presedens dari bentuk yang sudah ada, yaitu
piramida.
3. Rumah dinas rector ITB
Pada kasus ini terbentur oleh kebijakan terhadap rumah
dinas, yang menyebabkan luasan 300-400 m2. dibuat
menjadi seperti 3 unit rumah. Ketiga massa bangunan
tersebut dihubungkan oleh ruang pertemuan yang
bersifat terbuka. Bentuk bangunan mengikuti konsep
geometris dan tropis. Tempat Pertemuan terbuka, yang
mempunyai fungsi lain sebagai penghubung anatar unit
rumah, yang sebenarnya adalah merupakan satu unit
rumah
4.rumah tinggal di cisatu
, BandungDirencanakan pada lahan ber Lereng
dengan konsep split level. Komposisi bentuk-bentuk
geometris dalam tatanan yang sesuai dengan lahan
berlereng tersebut. Konsep atap tropis dengan
kemiringan 30 yang menyatu dengan alam. Akan
tetapi tinggi plafondnya hanya 2,70 m. Sehingga
bangunan tersebut berkesan rendah.
5. Desain Logo IAI
Menggunakan bentuk geometris yang sederhana,
Huruf IAI dilambangkan layaknya sebuah bangunan
yang melambangkan pergerakan pembangunan di
lingkungannya. Lingkungannya dilambangkan
dengan bentuk lingkaran yang bawahnya terpotong
oleh datarnya lahan / bumi. Perbandingan jarak tebal
garis dan komposisi mengikuti aturan golden
Konsep Desain
Konsep desain yang Digunakan oleh Yuswadi Saliya adalah Pendekatan desain
dengan bentuk geometris, Selain itu pendekatan lain dalam mendesiannya
adalah topografi Tapak.

Anda mungkin juga menyukai