Muhamad Nurdin
Sarifudin
REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi industri memberikan perubahan bagi wujud arsitektur di antaranya
dengan menjadikan pabrik atau mesin-mesin mampu untuk memproduksi
arsitektur dengan bentuk-bentuk yang sulit dilakukan oleh manusia.
Teknologi ini yang menjadi inspirasi bagi para arsitek setelah revolusi
industri untuk dapat mendesain menggunakan material-material baru baik
alam maupun sintetis pada desain mereka. Revolusi Industri adalah
penyebab terjadinya peralihan massa, dimana dari Massa Arsitektur Klasik
menuju Massa Arsitektur Modern, karena Ilmu pengetahuan yang baru di
dunia Industri khususnya Industri Arsitektur.
DAMPAK DARI REVOLUSI
INDUSTRI PADA ARSITEKTUR
Gaya arsitektur neo klasik tidak memiliki kubah atau menara. Fasad bangunan biasanya
datar dan panjang. Sering pula ada kolom-kolom yang berdiri bebas. Eksterior
dibangun sedemikian rupa untuk menciptakan gaya klasik yang sempurna, seperti pada
pintu dan jendela. Pada bagian dalam bangunan neo klasik dibuat mirip dengan interior
gaya klasik
Brandenburger Tor di Berlin
Madeleine di Paris
Eklektisme adalah gaya desain dan arsitektur yang muncul pada abad ke-19 dan 20.
Gaya ini menggabungkan unsur gaya historis dari masa sebelumnya untuk
menciptakan sesuatu yang baru. Eklektik muncul pada akhir abad ke-19 karena para
arsitek pada saat itu ingin mencari gaya baru yang belum pernah orang lihat
sebelumnya. Dengan dasar gaya-gaya desain masa lalu, mereka kemudian
mencampur dan memadukan berbagai macam gaya yang akhirnya memberikan
banyak inspirasi dengan kebebasan berekspresi. Hal ini dimulai ketika Eropa dan
Amerika Serikat mengalami Revolusi Industri besar-besaran, yang telah
menampilkan berbagai material baru pada gaya arsitektur dan konstruksi seperti
kaca, besi cor, hingga baja.
Namun, di masa tersebut tidak ada petunjuk bagaimana cara memakai material
tersebut. Alhasil, para arsitek tersebut mencari inspirasi dari penggunaan gaya
arsitektur di masa sebelumnya. Dari sinilah tercipta eclectic design.
CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK