Anda di halaman 1dari 10

ARSITEKTUR

EKOLOGI
Muhamad Nurdin Sarifudin
EKOLOGI DAN ARSITEKTUR
Apa Pengertian Ekologi dan Arsitektur?
Ekologi adalah hal-hal yang saling mempengaruhi segala jenis makhluk hidup
(tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya (cahaya, suhu, curah hujan,
kelembapan, topografi, dsb). Demikian juga proses kelahiran, kehidupan,
pergantian generasi, dan kematian yang semuanya menjadi bagian dari
pengetahuan manusia. Proses itu berlangsung terus dan dinamakan sebagai
‘hukum alam’.
Ekologi didefinisikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Mempelajari bagaimana makhluk hidup
dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar
makhluk hidup dan lingkungannya.
CIRI – CIRI ARSITEKTUR EKOLOGI

1. Penyelidikan kualitas
2. Bentuk dan struktur bangunan
3. Pencahayaan dan warna
4. Keseimbangan dengan alam
5. Alam dan iklim tropis
6. Sinar matahari dan orientasi bangunan
7. Angin dan pengudaraan ruangan
Ketujuh unsur ini harus dimiliki oleh bangunan eko-arsitektur
UNSUR-UNSUR POKOK ARSITEKTUR EKOLOGI
Udara (Angin), Air, Tanah (Bumi), dan Api (Energi) Dianggap sebagai unsur awal
hubungan tumbal balik antara bangunan gedung dan lingkungan. Arsitektur ekologis
memperhatikan siklus yang terjadi di alam dengan udara, air, tanah, dan energi
sebagai unsur utama yang perlu untuk diperhatikan.
UDARA AIR
Udara merupakan campuran berbagai gas (nitrogen, oksigen, hidrogen, dll.) Air merupakan elemen yang mendukung keberlangsungan hidup manusia. Air
yang tidak berwarna dan tidak berbau yang dihirup oleh manusia ketika digunakan untuk menunjang kegiatan dan aktivitas sehari-hari yang dilakukan
bernapas. Udara memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia. oleh manusia, seperti minum, mandi, mencuci, dll. Namun demikian air juga
Jika kualitas udara tercemar, maka akan mengganggu sistem pernapasan dan menjadi penting bagi keberlangsungan hidup organisme lain yang berada di
kualitas hidup alam seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan.

TANAH API
Tanah (bumi) merupakan asal dari seluruh sumber bahan baku yang Energi merupakan elemen yang melambangkan kekuatan yang diperlukan
menunjang keberlangsungan hidup dari seluruh makhluk hidup. manusia dalam melaksankan aktivitasnya. Setiap kegiatan yang dilakukan
olehmanusia membutuhkan energi, seperti halnya manusia membutuhkan
energi untukmemproduksi makanan dan peralatan.
CAKUPAN DAN SIFAT
ARSITEKTUR EKOLOGI
Cakupan dan Sifat Arsitektur Ekologis
Arsitektur ekologis bersifat holistis (berkeseluruhan). Arsitektur ekologis
mengandung bagian-bagian dari arsitektur biologis (arsitektur kemanusiaan yang
memperhatikan kesehatan penghuni), arsitektur alternatif, arsitektur matahari
(berkaitan dengan pemanfaatan dan pengolahan energi surya), arsitektur bionic
(teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan pembangunan alam), serta
pembangunan berkelanjutan. Sifat arsitektur ekologis yang holistis
(berkeseluruhan) secara garis besar dapat dilihat pada gambar berikut
ARSITEKTUR ARSITEKTUR ARSITEKTUR
SURYA BIOLOGIS ALTERNATIF

ARSITEKTUR EKOLOGIS

BAHAN DAN
BIONIC
KONSTRUKSI
STRUKTUR
BERKELANJUT
ALAMIAH
AN
SIFAT – SIFAT ARSITEKTUR EKOLOGIS
Arsitektur ekologis tidak menentukan apa yang akan seharusnya terjadi dalam
arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran
baku, melainkan arsitektur ekologis menghasilkan keselarasan antara manusia dan
lingkungan alamnya. Arsitektur ekologis juga mengandung dimensi lain seperti
waktu, lingkungan alam, sosial-budaya, ruang, serta teknik bangunan. Hal ini
menunjukkan bahwa arsitektur ekologis bersifat lebih kompleks, padat, dan vital
dibandingkan dengan arsitektur pada umumnya. Berdasarkan uraian di atas maka
dapat disimpulkan bahwa arsitektur ekologis memiliki sifat-sifat :

1. Holistis : berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai suatu kesatuan


yang lebih penting daripada sekedar kumpulan bagian.
2. Memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan), dan
pengalaman lingkungan alam terhadap manusia.
3. Pembangunan sebagai proses dan bukan sebagai kenyataan tertentu yang statis.
4. Kerja sama antara manusia dengan alam sekitarnya demi keselamatan
kedua belah pihak.
PEDOMAN DESAIN
ARSITEKTUR EKOLOGIS
Patokan yang dapat digunakan dalam membangun bangunan atau gedung yang
ekologis adalah sebagai berikut23:
1. Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan
sebagai paru-paru hijau
2. Memilih tapak bangunan yang sebebas mungkin dari gangguan/radiasi
geobiologis dan meminimalkan medan elektromagnetik buatan
3. Mempertimbangkan rantai bahan dan menggunakan bahan bangunan alamiah
4. Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
5. Menghindari kelembapan tanah naik ke dalam konstruksi bangunan dan
memajukan sistem bangunan kering
6. Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu
mengalirkan uap air
7. Menjamin kesinambungan pada struktur sebagai hubungan antara masa
pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
8. Mempertimbangkan bentuk/proporsi ruang berdasarkan aturan harmonikal
9. Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak menimbulkan
masalah lingkungan dan membutuhkan energi sesedikit mungkin
(mengutamakan energi terbarukan)
10. Menciptakan bangunan bebas hambatan sehingga gedung dapat
dimanfaatkan oleh semua penghuni (termasuk anak-anak, orang tua,
maupun orang cacat tubuh).
CONTOH BANGUNAN ARSITEKTUR
EKOLOGI
Perpustakaan Pusat Unversitas Indonesia yang berlokasi di Depok, Jawa Barat.

Perpustakaan ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987, yang dibangun di area seluas 3
hektare dengan 8 lantai yang didanai oleh Pemerintah dan Industri dengan anggaran Rp 100 Miliar yang dirancang bediri di atas bukit buatan
yang terletak di pinggir danau. Perpustakaan ini menganut konsep (Eco Building) mulai dibangun semenjak Juni 2009. Bahwa kebutuhan
eergi menggunakan sumber energy terbarukan yaitu energy matahari (solar energy. Dengan konsep semua kebutuhan didalam gedung tidak
diperbolehkan mengunakan plastic dalam bentuk apapun dan bangunan ini didesain bebas asap rokok, hemat istrik, air dan kertas. Selain itu,
Perpustakaan ini memiliki 3-5 juta judul buku, dilengkapi ruang baca, 100 silent room bagi dosen dan mahasiswa, taman, restoran, bank,
serta toko buku. Perpustakaan ini diperkirakan mampu menampung 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau 20.000 pengunjung per
hari. Sebagian kebutuhan energi perpustakaan ini dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya.
APA KOMPONEN ARSITEKTUR EKOLOGI
YANG DI TERAPKAN PADA BANGUNAN PERPUSTAKAAN PUSAT UI
 Penggunaan Bukit Buatan pada Atap bangunan yang berfungsi sebagai pendingin
suhu di dalam ruangan, sehingga dapat mereduksi fungsi alat pendingin.

 Pencahayaan Alami yang dilakukan melalui Jendela-jendela besar diseluruh ruangan


sehingga penerangan pada siang dan sore hari memanfaatkan sinar matahari melalui
solar cell

 Penggunaan sirkulasi yang maksimal melalui sistem void yang menghubungkan


antar ruang satu dengan yang lainnya seingga ruang terkesan saling menyambung.

 Untuk memenuhi standar ramah lingkungan, bangunan dilengkap I oleh Sewage


Treatmen Plant yang berfungsi mengolah air kotor menjadi air bersih sehingga air
dapat dialirkan ke tanaman-tanaman yang berada dibukit/atap bangunan.

 Interior dan Eksterior bangunan terbuat dari bahan alami yaitu bebatuan yaitu
paliman palemo dan batu alam andesit karena Curah hujan yang sedang sehingga
pemilihan bahan eksterior batu paling cocok karena selain tahan air juga tidak
mudah mengalami pelapukan selain itu penggunakan batu ini tidak perlu pengecatan
ulang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai