DISUSUN OLEH :
IPAK PUTRI IWANI BENGI
( 1804104010031 )
PRODI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
PENGERTIAN EKO ARSITEKTUR
Pengertian Manajemen
Secara umum, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur
segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan
guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara
kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di
atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga
dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.
Manajemen Ekologi adalah sebuah pendekatan pengelolaan sumber daya alam yang
berfokus pada upaya menjaga kelestarian ekosistem untuk memenuhi kebutuhan baik
ekologi maupun manusia di masa depan. Manajemen ekologi haruslah adaptif terhadap
perubahan kebutuhan dan informasi baru, serta berbagai visi masa depan yang diinginkan
dengan mengintegrasikan perspektif sosial, lingkungan dan ekonomi untuk mengelola
sistem ekologi alam secara geografis.
Lembaga dan utilitas pemerintah telah merancang dan mengelola langkahlangkah sisi
permintaan tersebut secara historis, tetapi model administratif pihak ketiga yang inovatif
menghadirkan opsi baru untuk membiayai, memasarkan, dan memberikan layanan energi
berkelanjutan kepada pengguna akhir energi. Penelitian ini menguraikan konsep model
administratif pihak ketiga baru, Sustainable Energy Utility (SEU), dengan potensi untuk
mencapai penghematan efisiensi energi yang mendalam dan penetrasi energi terbarukan
yang tinggi.
pergeseran dari sumber energi intensif karbon ke sumber energi bebas karbon,
dari melihat energi sebagai komoditas hingga melihat energi sebagai penyediaan
layanan,
dari arsitektur energi berorientasi pasokan hingga arsitektur energi yang berorientasi
pada permintaan, dan
Untuk mencapai pergeseran paradigma ini, model ini dipandu oleh tiga prinsip utama:
membangun tata kelola energi berbasis masyarakat sipil, meningkatkan ketergantungan
pada tabungan dan manfaat lingkungan dari investasi SEU untuk membangun masa depan
energi yang berkelanjutan, dan melanjutkan evaluasi kinerja yang ditentukan oleh faktor
lingkungan, keterjangkauan, dan dampak ekonomi local.
Pembangunan yang berkelanjutan dapat berarti supaya hidup lebih bermakna, tidak
sekedar pemenuhan kebutuhan. Istilah keberlanjutan banyak dipakai dalam berbagai
bidang termasuk keberlanjutan dalam pengelolaan sampah. Chung dan Lo (2003: 123)
menggunakan empat kriteria dalam menilai keberlanjutan pengelolaan sampah di
Hongkong, yaitu kriteria daya dukung lingkungan (enviromental desirability), optimisasi
ekonomi, penerimaan masyarakat, keadilan dan ketentuan administratif. Dalam beberapa
tahun terakhir di beberapa negara, pembuangan sampah ke TPA telah diupayakan untuk
dikurangi jumlahnya dengan regulasi yang lebih ketat, menggalakkan pengurangan
sampah dari sumber (source reduction), penggunaan kembali sampah yang masih bisa
digunakan dan daur ulang, serta produksi energi dari sampah. Menurut Huber-Humer dan
Lechner (2011:1427), TPA yang berkelanjutan didefinisikan sebagai suatu sistem yang
ditujukan untuk mencapai keseimbangan yang dapat diterima oleh lingkungan dalam satu
generasi (30-40 tahun). Disaat penghalang fisik pada TPA gagal untuk menghambat
pencemaran, pelepasan emisi mengakibatkan tingginya beban lingkungan yang harus
diatasi untuk menghindari ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan terintegrasi atau ISWM/ Integrated
Sustainable Waste Management fokus pada pengelolaan sampah sebagai multi aktor,
kesepakatan multi lapisan sistem sosial teknik (Ijgosse, Anschütz and Scheinberg 2004;
Spaargaren and van Vliet 2000 dalam Scheinberg 2010: 9). ISWM meletakkan sektor
formal dan bisnis informal pada keseluruhan sistem sosial teknis pada pengelolaan
sampah. Kerangka ISWM seperti pada gambar 3 di bawah mengenali tiga dimensi utama
pada pengelolaan sampah yaitu stakeholder, elemen sistem sampah dan aspek
keberlanjutan (Scheinberg, 2010: 9).
Fungsi Vegetasi
2. Vegetasi untuk soften line. Kehadiran banyak jenis pohon dengan ukuran yang
tidak sama akan memberikan kesan yang lebih lunak dan nyaman. Pola perumahan yang
lurus akan terkesan lembut apabila di sekitarnya tedapat pohon.
Membuat udara menjadi lebih segar. Pohon adalah penyaring udara di bumi.
Dengan daun dan batangnya, pohon menyerap gas dan komponen berbahaya di udara lalu
mengeluarkan oksigen, sehingga membantu kita untuk bernapas.
Pohon mampu mengurangi paparan sinar UVB sebanyak 50% dan menurunkan
risiko kita terkena dampak negatif sinar tersebut.
Menambah cadangan air tanah. Pohon bisa melindungi air yang disimpan di dalam
tanah agar tidak terlalu cepat menguap. Sehingga, cadangan air tanah kita bisa tetap
terjaga. Selain itu, pohon hanya membutuhkan 15 galon air untuk bertahan setiap
minggunya, tapi bisa membantu menghasilkan 200-450 galon air per hari.
Menjaga populasi makhluk hidup. Satu batang pohon, bisa menjadi rumah dari
puluhan bahkan ratusan jenis makhluk hidup mulai dari burung, serangga, reptil, jamur,
dan termasuk tumbuhan-tumbuhan lainnya.
Mencegah banjir.
KESIMPULAN
Keberlanjutan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya kemauan dan kesadaran dari
masyarakat. Mengenai teknologi menjelaskan bahwa semakin tinggi menggunakan
teknologi apabila tidak ditata dengan tujuan eko arsitektur, maka dampak isu global
warming semakin pula dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://cindynathania23.blogspot.com/2015/11/pengertian-arsitektur-dan-
lingkungan.html
http://e-journal.uajy.ac.id/11366/4/TA143863.pdf
https://www.researchgate.net/publication/258127395_The_Sustainable_Energy_Ut
ility_SEU_Model_for_Energy_Service_Delivery
https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-
jenis-keilmuan-yang-harus-kamu-tahu
https://media.neliti.com/media/publications/278832-strategi-pengelolaan-sampah-
berkelanjuta-9ff90f8c.pdf
http://eprints.undip.ac.id/19669/1/matkul_lansekap_p2.pdf