OLEH :
NUR SHAFIRA RISMASARI (1722033)
2. Hemat Energi.
Manusia hidup bagi banyak kegiatan ia pasti memerlukan energi, untuk menyediakan
makanan, untuk membakar batu bara dan untuk memproduksi peralatan dalam bentuk apapun
dan pasti akan selalu membebani lingkungan alam. Api yang dapat memberikan kehangatan
dan menerangi kegelapan tetapi yang juga mengandung kekuatan merusak yang menakutkan,
dapat melambangkan energi dan bahan bakarnya. Bahan bakar dapat digolongkan menjadi 2
kategori yaitu yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Walaupun kita telah
mengetahui perbedaan diantara keduanya, manusia tetap cenderung memanfaatkan energi yang
tidak dapat diperbaharui (batu bara, minyak, dan gas bumi) karena dianggap penggunaannya
lebih mudah. Penggunaan energi untuk seluruh dunia diperkirakan 3×1014 MW per tahun,
yang berarti bahwa bahaya bagi manusia bukan hanya terletak pada kekurangan energi tetapi
juga pada kebanyakan energi yang dibakar dan mengakibatkan kelebihan karbondioksida di
atsmosfer yang mempercepat efek rumah kaca dan pemanasan global.
Contoh dari bangunan eko arsitektur adalah Perpustakaan Pusat Unversitas Indonesia yang
berlokasi di Depok, Jawa Barat.
PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS INDONESIA
Perpustakaan ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun
pada tahun 1986-1987, yang dibangun di area seluas 3 hektare dengan 8 lantai yang didanai
oleh Pemerintah dan Industri dengan anggaran Rp 100 Miliar yang dirancang bediri di atas
bukit buatan yang terletak di pinggir danau. Perpustakaan ini menganut konsep (Eco Building)
mulai dibangun semenjak Juni 2009. Bahwa kebutuhan eergi menggunakan sumber energy
terbarukan yaitu energy matahari (solar energy. Dengan konsep semua kebutuhan didalam
gedung tidak diperbolehkan mengunakan plastic dalam bentuk apapun dan bangunan ini
didesain bebas asap rokok, hemat istrik, air dan kertas. Selain itu, Perpustakaan ini memiliki
3-5 juta judul buku, dilengkapi ruang baca, 100 silent room bagi dosen dan mahasiswa, taman,
restoran, bank, serta toko buku. Perpustakaan ini diperkirakan mampu menampung 10.000
pengunjung dalam waktu bersamaan atau 20.000 pengunjung per hari. Sebagian kebutuhan
energi perpustakaan ini dipasok dari pembangkit listrik tenaga surya.
Apa Komponen Eko-Arsitektur yang diterapkan pada bangungan Perpustakaan Pusat UI tsb?
– Penggunaan Bukit Buatan pada Atap bangunan yang berfungsi sebagai pendingin suhu di
dalam ruangan, sehingga dapat mereduksi fungsi alat pendingin.
– Pencahayaan Alami yang dilakukan melalui Jendela-jendela besar diseluruh ruangan
sehingga penerangan pada siang dan sore hari memanfaatkan sinar matahari melalui solar cell
– Penggunaan sirkulasi yang maksimal melalui sistem void yang menghubungkan antar ruang
satu dengan yang lainnya seingga ruang terkesan saling menyambung.
– Untuk memenuhi standar ramah lingkungan, bangunan dilengkap I oleh Sewage Treatmen
Plant yang berfungsi mengolah air kotor menjadi air bersih sehingga air dapat dialirkan ke
tanaman-tanaman yang berada dibukit/atap bangunan.
– Interior dan Eksterior bangunan terbuat dari bahan alami yaitu bebatuan yaitu paliman
palemo dan batu alam andesit karena Curah hujan yang sedang sehingga pemilihan bahan
eksterior batu paling cocok karena selain tahan air juga tidak mudah mengalami pelapukan
selain itu penggunakan batu ini tidak perlu pengecatan ulang.