Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ASTRINA PUTRI AMARDIKA

NIM : 322210023
KELAS : ARS.22A
ARSITEKTUR DAN PEMANASAN GLOBAL

I. PENDAHULUAN
Pemanasan global merupakan isu dunia yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer,
laut, dan daratan. Kualitas lingkungan semakin buruk karena tidak terkontrolnya pemanfaatan
kota dari lahan yang terbangun dengan ruang terbukanya, efek rumah kaca (mempengaruhi
kualitas udara) dan jalan aspal/beton (mempersempit daerah resapan air). Dunia arsitektur
harus menanggapi isu global ini dengan memberikan solusi pada masalah lingkungan
tersebut. bagaimana caranya?, dengan mengaplikasikan konsep pembangunan hemat energi,
ramah lingkungan, dan berdampak luas (seperti pembangunan kota hijau, property hijau,
bangunan hijau, kantor/sekolah hijau, hingga produk hijau) harus terus dilakukan untuk
mengurangi pemanasan global.

II. METODE
Pemanasan global menghadirkan berbagai inovasi produk industri yang terus
berkembang di dunia arsitektur bahkan bahan bangunan. Konsep pengembangan bangunan
ramah lingkungan berfokus pada efisiensi penggunaan air, energi dan bahan bangunan, mulai
dari desain bangunan hingga konstruksi dan pemeliharaan di masa mendatang. Perilaku
manusia saat ini juga harus merespon dan menghadapi dampak pemanasan global yang
disebabkan oleh efek rumah kaca dengan cara penghematan.
Upaya penghematan :
1. Gunakan lampu hemat energi,
2. Membuka tirai jendela agar ruangan mendapatkan cahaya alami,
3. Ventilasi yang cukup untuk pergerakan udara
4. Matikan peralatan listrik jika sudah tidak digunakan lagi,
5. Pemakaian air dikurangi, didaur ulang dan pengisian kembali ke tanah dengan
membuat sumur resapan air atau dengan lubang resapan biopori,
6. Tutup keran jika sudah tidak diperlukan lagi,
7. Mengurangi pemakaian barang yang sulit terurai.
Menggunakan bahan bekas atau sisa untuk renovasi bangunan juga dapat menciptakan
bangunan yang indah dan fungsional. Kusen bekas, pintu/jendela, kaca, lantai bata/keramik
bekas, tangga dan pagar besi masih bisa digunakan kembali untuk memberikan suasana baru
pada bangunan.lebih murah dan kuat.
Untuk menciptakan bangunan yang nyaman dan sehat, memerlukan alam. Taman
merupakan tempat pendukung di suatu bangunan untuk menambah nilai lebih bangunan dan
lingkungan. taman memerlukan 1-3 pohon yang berfunsi sebagai penyaring sinar matahari,
meredam panas, mengawetkan cat dinding dan menciptakan keteduhan. Taman juga
memerlukan 2-3 sumur resapan air untuk memperbesar daya resap air tanah. Tanaman
merambat pada dinding dapat meredam kebisingan, menyerap debu, dan menyejukkan
ruangan dalam bangunan. Atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap yang dapat
menurunkan suhu udara dan pencemaran berkurang.
III. KESIMPULAN
Pemanasan global dapat dikurangi dengan cara mengubah perilaku manusia dan
bangunan. Seperti, membangun bangunan hijau, upaya merubah perilaku manusia dengan
menghemat energi dan mendaur ulang material yang ada. Arsitektur berperan penting dalam
isu pemanasan global ini. Meningkatnya jumlah bangunan tidak ramah lingkungan
mengakibatkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih besar dan berpengaruh pada
kenaikan suhu yang merupakan penyebab utama pemanasan global. Maka dari itu, seorang
arsitek harus memikirkan lingkungan sekitar bukan hanya desainnya saja. Adanya konsep
kedekatan bangunan dengan alam menjadi obat kerinduan masyarakat pada alam.

Anda mungkin juga menyukai