1
Ashrae (2006), “Green Guide: The Design, Construction and Operation of Sustainable Buildings” American
Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers, Inc.
Page | 1
Definisi Yeang2 mengenai Green Building adalah bangunan dengan dampak
lingkungan yang sangat kecil dan jika memungkinkan bangunan-bangunan tersebut
dilengkapi dengan konsekuensi positif dan produktif untuk lingkungan alam, pada saat yang
sama bangunan-bangunan tersebut menyatukan struktur bangunan dengan semua aspek
sistem ekologi biosfer diseluruh prosesnya.
Menurut ASTM (The American Society for Testing and Materials) Green Building
adalah bangunan yang mencakup semua tipe perumahan, industri dan perdagangan yang
didesain, dibangun, direnovasi dan bahkan dihancurkan dalam tindakan yang bertanggung
jawab dan peka terhadap lingkungan.
2
Yeang, Kenneth (1999), “The Green Skyscraper. The Basis for Designing Sustainable Intensive Building” Prestel
Verlag, Munich.
3
Kibert, Charles J. (2008), “Sustainable Construction: Green Building Design and Delivery” Second edition, John
Willey & Sons, Inc.
4
Pitts, Adrian (2004), “Planning and Design Strategies for Sustainability and Profit”. Architectural Press.
Page | 2
tambahan kehidupan ekonomi yang sustainable dan masalah-masalah sosial juga
dipertimbangkan dengan mencakup faktor-faktor yang berkaitan dengan penciptaan
lapangan kerja, sumber daya lokal dan lingkungan hidup yang sehat.
Pada awal tahun 1990 masyarakat mulai serius mempertimbangkan masalah-masalah
lingkungan hidup yang global dan kompleks seperti penipisan ozon, perubahan iklim global
dan kerusakan sumber daya di laut. Pada akhir tahun 1980 dan awal tahun 1990 ada 3 event
(UIA, AIA, COTE) yang membuat masyarakat, memfokuskan perhatiannya kepada
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan dampak lingkungan hidup.
Dewasa ini para ekonom di Amerika mewajibkan setiap pembangunan gedung
perkantoran untuk menggunakan konsep Green Building 5. Pada awalnya Green Building ini
lebih memfokuskan kepada tempat tinggal bagi keluarga-keluarga namun Green Building
telah berkembang menjadi yang berhubungan dengan bangunan multi fungsi, property
komersial dan bahkan pembangunan kantor pemerintah. Green Building ini juga dapat
diterapkan untuk renovasi property yang sudah ada. Bangunan ramah lingkungan ini punya
kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro. “Poin terbesar
dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan,”
kata Rana Yusuf Nasir dari Ikatan Ahli Fisika Bangunan Indonesia (IAFBI).
Gambar 1.
Bangunan yang menggunakan konsep Green Building lebih dapat berhemat dalam
penggunaan thermal, penghawaan dan pencahayaan karena bangunan tersebut akan
mengkonsumsi sedikit energi sehingga dapat mengurangi polusi dan juga dapat menghemat
5
Hamilton, Kim and Browning, William D. “Village Homes: A Modal Solar Community Proves its Worth” in
Context, no.35, p.35.
Page | 3
biaya. Hal itu dapat membuat ruangan menjadi lebih sehat disaat kita sedang bekerja di
ruangan tersebut. Konsep Green Building pada bangunan tersebut dapat membuat harga
jual/sewanya tinggi dan juga memberikan keuntungan bagi pemiliknya.
6
Browning, William (1992), “Negawatts for Ahmanson Ranch”, Consulting Report, Rocky Mountain Institute,
p.1.
Page | 4
Peletakkan jendela yang strategis dan cahaya langit dapat mengurangi kebutuhan
pencahayaan listrik di siang hari. Kipas angin untuk seluruh rumah dapat mendinginkan
rumah semalaman dari pada kita menggunakan AC. Insulasi kualitas yang tinggi dapat
mengurangi biaya regulasi suhu baik dimusim panas dan musim dingin sebagai tambahan
rumah dapat memaksimalkan pemanasan dan pendinginan pasif. Jendela yang menghadap
ke selatan akan mengurangi biaya pemanas sekitar 20-30% dan kanopi serta tanaman dapat
membuat rumah menjadi dingin pada musim panas.
7
Priatman, Jimmy (2000), “Green Architecture of Tall Buildings” Senvar 2000 Procedings, Sustainable
Environmental Architecture, International Seminar 23-24 October 2000.
Page | 5
e. Flexibility and Adaptability, karena ketinggian bangunan menentukan tingkat
kebebasan dan fleksibilitas manusia selama 100tahun setelah konstruksi.
f. Toxicity, mempertahankan kenyamanan dan kualitas udara didalam ruangan yang
sehat berarti menjauhi efek-efek polusi dari sebuah material atau sistem.
g. Site Quality, walaupun sebagian besar bangunan tinggi dibangun didaerah
perkotaan, penempatan bangunan tinggi perlu memperhatikan efek terhadap air
tanah dan hal-hal permukaan lainnya dari lokasi itu melalui pembangunannya,
kemungkinan bayangan terhadap tempat yang lain, volume traffic yang meningkat
dan adanya hembusan angin yang kurang nyaman didaerah bangunan itu,
sehingga Green Building mempunyai solusi teknis untuk meminimalkan masalah.
h. Comprehensiveness, bangunan tinggi sebagai suatu sistem hadir dalam hubungan
dengan lingkungan alam.
5. Green Roof
Pengoptimalan bentuk atap dengan teknologi “Green Roof” pada bangunan Green
Architecture merupakan salah satu solusi yang baik bagi alternatif ketersediannya kawasan
hijau baru bagi perkotaan, dibeberapa negara lain telah mulai mencoba untuk menerapkan
solusi ini. Green roof dapat memperindah tampilan luar bangunan sekaligus meredam udara
panas yang ada di dalam bangunan tersebut. Selain itu, para pengguna gedung dan penghuni
rumah dapat memanfaatkan untuk berkebun, bekerja di ruang terbuka, berolahraga dan
berelaksasi.
Di samping dapat meredam hawa panas di dalam ruangan, tanaman di atas atap
dapat membantu menguramgi kerusakan atap sekaligus berperan sebagai filter udara. Selain
itu, green roof juga mampu mengurangi suara bising dari luar bangunan. Penempatan green
roof mampu mengurangi biaya listrik. Pasalnya bila tanaman yang ada di bagian atap
mempunyai tinggi sekitar 10 cm maka dapat mengurangi pemakaian mesin penyejuk udara
sekitar 25%. Dengan tinggi tanaman sekitra 12 cm, dapat mengurangi suara sampai 40
desibel.
Page | 6
Gambar 2. School of Art, Design and Multimedia at Nanyang Technology University Campus Singapore
Sejak tahun 1999, kota Chicago telah menanam 24.000 meter persegi atau 24 hektar
Green Roof yang tersebar di banyak gedung, pertokoan dan kantor. Salah satu keuntungan
yang terbesar dari adanya Green Roof adalah Manajemen Air dimana Taman Atap dapat
menyerap 50-60% air hujan yang turun. Setelah Green Roof menyerap air hujan, maka
sewaktu matahari bersinar, tanaman akan kembali bernafas dan mengembalikan air
tersebut ke atmosfer. Beberapa persen air akan tetap di tanah untuk pertumbuhan tanaman
dan sisanya akan masuk ke saluran air secara perlahan, dimana hal ini sangat
menguntungkan karena jadi tidak memberatkan sistem saluran air perkotaan dimana up-
grading atau peremajaan dan pembesaran pipa sangat mahal.
Disebutkan bahwa daerah dengan temperatur hangat bisa mendapatkan manfaat
terbanyak dari penggunaan Green Roof. Salah satunya adalah penghematan energi dari
penggunaan AC. Keuntungan lainnya adalah atap yang lebih tanah lama, dimana biasanya
atap hanya tahan hingga 20 tahun bisa menjadi sampai 40/50 tahun karena dengan adanya
Green Roof, maka sinar ultraviolet matahari tidak mengenai langsung atap gedung dimana
perbedaan temperatur antara siang dan malam yang cukup drastis bisa menyebabkan
keretakan.
Gambar 4. Diagram skematik akan system air yang digunakan di proyek rumah sehat, Gold Coast, Australia. Air
hujan didapat dari atap dan disimpan di dalam sebuah tendon 22.000liter yang diletakkan dibawah rumah.
Pada musim kemarau air dari pemerintah kota digunakan untuk meningkatkan system penyimpanan. Dimusin
hujan air hujan digunakan dan disterilkan menggunakan filter UV. Greywater dapat diperoleh dan digunakan
untuk mengairi kebun untuk mengurangi resiko kesehatan.
8
Hyde, Richard (2008), “Bioclimatic Housing: Innovative Design form Warm Climates”, Earthscan in UK, London.
Page | 8
Ada beberapa alasan mengapa sistem ini hadir dalam bentuk yang terbaru. 4
masalah-masalah penting yang berkaitan dengan Green Water adalah:
Aesthetics, seberapa nyaman akan air minum yang datangnya dari langit
dikota kita.
Health, akankah sistem ini mengakibatkan dampak lingkungan (permasalahan
kesehatan) atau justru menghilangkan dampak itu. Resiko dari kegagalan
sistem ini sangat tinggi karena dapat menyebarkan penyakit.
Cost, berapa tambahan modal untuk memasang sistem ini, dengan harga air
yang sangat rendah kepada konsumen pemilik akan mendapatkan kecil
kemungkinan bisa memperoleh keuntungan dengan cepat. Kelebihan dari
sistem ini adalah pemilik memiliki tingkat kebebasan.
Maintenance, apakah pemeliharaan tambahan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan kualitas dari sistem Green Water ini. Akan sangat bijaksana
jika hasil dari sistem ini di analisa secara teratur untuk melihat jumlah bakteri.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut maka beberapa negara mulai mengoperasikan skema
yang menguntungkan atau memberikan subsidi kepada pemilik yang memasang sistem
Green Water.
Page | 9
memenuhi komitmen lingkungan yang sangat kuat dari pemerintah Cina dan bagi
pertandingan. Pada saat yang bersamaan bangunan ini juga bertujuan meningkatkan market
proyek yang harganya dapat memberikan keuntungan yang cukup.
Unsur-unsur ramah lingkungan dan teknologi sustainable:
1. Efisiensi energi: sistem pemanas, pendingin dan kebutuhan air panas untuk
bangunan tersebut diberikan oleh pompa air panas yang menggunakan air
limbah dengan terminal fan-coil.
2. Arah bangunan: unit-unit menghadap ke selatan dan mendapatkan sinar
matahari yang cukup.
3. Sistem pertukaran panas: sistem ini mengambil energi dari matahari dan air
hasil daur ulang dari tanaman Qinghe dan mengembangkannya melalui alat
pompa panas untuk pemanas-pemanas pada musim dingin dan pendingin
pada musim panas.
4. Energy geothermal: sistem HVAC mengkombinasikan pompa panas yang
berasal dari tanah, lantai yang berjenis glossy dan pendingin dengan
regenerasi sinar matahari aktif serta sistem penyimpanan panas musiman.
5. Penggunaan ekstensif energi matahari: sistem pemanasan menggunakan
tenaga matahari, air panas juga menggunakan tenaga matahari serta energi
matahari itu sendiri dikumpulkan di sebuah pipa yang di pasang di atas atap.
Sebuah alat yang memanaskan udara ventilasi juga dipasang di sistem HVAC
bangunan. Bangunan ini menggunakan PV untuk pencahayaan di luar ruangan
juga ada solar wall yang dikombinasi dengan panel PV untuk memproduksi
listrik dan udara panas pada saat bersamaan. Mendapatkan udara panas dari
matahari membuat sistem ini lebih efisien.
6. Daur ulang limbah: fasilitas daur ulang limbah terpadu dimana penghuni
dapat memisahkan jenis sampah. Mendorong para penghuni untuk mendaur
ulang limbah-limbah tersebut. Container untuk daur ulang diletakkan
diseluruh kompleks.
Page | 10
7. Sistem pencahayaan yang hemat energi: garasi parkir di bawah tanah
menggunakan T-8 fluorescent dengan menggunakan bahan ballasts electric
dan kontrol otomatis.
8. Penghematan air: penyimpanan air meliputi penyimpanan air hujan dalam
sumur dibawah tanah yang digunakan untuk irigasi, pembersihan jalan dan
lain-lain juga mengatur air dari badai melalui penggunaan yang baik. Air
limbah juga diproses menggunakan sistem ekologi air sehingga dapat
menyediakan 200 ton air daur ulang sehari-hari yang digunakan untuk
mengairi pedesaan tersebut.
Hal-hal lain yang berkaitan dengan Green Building yaitu :
a. Atap-atap dari bangunan perumahan itu ditanamai dengan berbagai macam
jenis tanaman.
b. Adanya jalan untuk sepeda dan pejalan kaki.
c. Tanaman asli daerah Cina mendominasi 90% dari landscape dari desa itu.
Page | 12
di luar akan di atur sesuai dengan jumlah penghuni yang akan tinggal di
ruangan itu.
6. Daur ulang kertas: fasilitas daur ulang kertas secara sentral akan mendorong
proses daur ulang sampah kertas yang diberikan oleh para pegawai.
7. Area ramah lingkungan: terletak di perempatan Makati Avenue dan Paseo de
Roxas, bangunan ini memberikan ciri khas pada distric bisnis namun masih
tetap berhubungan dengan taman Ayala Triangle dan Urdaneta Village. Pintu
masuk di tandai dengan area landscape yang luas. Perawatan rutin telah
dilakukan untuk mentransplantasi, melindungi dan menggantikan pohon-
pohon yang sudah ada. Daerah terbuka di bangunan tambahan dan taman di
atas atap pada lantai ke-30 akan ditanami tanaman tropical lokal dan akan
diberi tanah ground cover.
Page | 13
modern. Percobaan simulasi energi ekstensif di jalankan untuk melihat seberapa besar
bangunan ini dapat mengurangi panas dan pada saat yang bersamaan memberikan udara
yang alami untuk masuk ke dalam bangunan. Bangunan ini menggabungkan beberapa energi
kelas dunia dan unsur-unsur ramah lingkungan seperti sistem PV matahari, pengkontrolan
kualitas udara dalam ruangan, sistem HVAC yang sangat efisien, sistem pendinginan pasif,
menggunakan tower angin, kaca dengan kualitas yang bagus, taman di atas atap yang sangat
indah, pengumpulan air hujan, dll.
Landscape yang ekstensif terdiri dari beberapa jenis pohon yang asli dari daerah
tersebut dan mampu beradaptasi dengan kondisi iklim lokal setempat. Bangunan ramah
lingkungan ini menjanjikan 50% penghematan penggunaan energi secara keseluruhan, 35%
pengurangan penggunaan air dan penggunaan material/bahan yang dapat di daur ulang
sebanyak 80%. Yang paling penting bangunan ini telah memampukan perkembangan
pergerakkan bangunan ramah lingkungan di India.
Unsur-unsur ramah lingkungan dan teknologi sustainable:
1. Efisiensi energi: BMS/Building Management System (Sistem Pengaturan
Bangunan) dipasang untuk memonitor penggunaan energi. Penggunaan
balok-balok beton untuk bagian depan bangunan mengurangi beban
pendingin ruangan (AC) sebesar 15-20%.
2. Bangunan yang tidak menggunakan air: semua air limbah termasuk grey dan
black water yang dihasilkan dalam bangunan itu diolah secara biologis melalui
sebuah proses yang dinamakan “Root Zone Treatment System”. Air yang
dihasilkan memenuhi criteria CPCB/Central Pollution Control Board (Dewan
Pengontrol Polusi), air ini digunakan untuk keperluan landscape.
3. Minim gangguan terhadap daerah sekitar: desain bangunan ini dibuat untuk
mengurangi gangguan terhadap lingkungan ekologis sekitar. Gangguan hanya
dibatasi dalam jarak 40 kaki selama masa konstruksi, hal ini telah menjaga
kondisi flora dan fauna serta organisme-organisme mikro biologi yang ada di
sekitar bangunan. Kontrol sedimentasi dan erosi juga telah di atur untuk
mencegah erosi lapisan tanah atas selama masa konstruksi.
Page | 14
4. Bahan dan sumber daya: 80% bahan yang digunakan di bangunan ini
didapatkan dari jarak 500 mil dari lokasi proyek. Sebagian besar dari bahan
bangunan menggunakan sampah industri sebagai bahan baku dalam proses
produksi. Batu bata yang dibuat dari abu, kaca, aluminium dan keramik yang
memiliki limbah industri dan konsumen digunakan untuk mendirikan
bangunan ini. Furniture kantor juga menggunakan kayu yang berbasis bagase.
Lebih dari 50% sampah konstruksi di daur ulang di dalam bangunan atau di
kirim ke tempat lain dan di alihkan dari tanah tersebut.
5. Energi yang dapat di daur ulang: 20% kebutuhan energi dari gedung tersebut
dipenuhi oleh solar photovoltaics. Solar PV telah di install dengan kapasitas
23,5KW.
6. Kualitas udara dalam ruangan: dimonitor secara berkelanjutan dan udara
segar yang sangat sedikit jumlahnya di pompa ke dalam ruangan-ruangan
tertentu pada waktu tertentu. Udara segar juga di dapatkan dari tower angin,
penggunaan cat dengan VOC yang rendah, karpet juga membantu kualitas
udara dalam ruangan.
Hal-hal lain yang berkaitan dengan Green Building yaitu :
a. Sebagian besar bagunan mengarah ke utara.
Page | 15
k. Sistem pengumpulan air badai.
Bangunan ini adalah bangunan pertama yang ramah lingkungan di negeri ini. Oleh
karena itu biayanya sampai 18% lebih tinggi namun bangunan ramah lingkungan ini
diperkirakan akan mengalami kenaikan biaya 6-8%. Biaya pembangunan awal ini akan
didapatkan kembali dalam 3-4 tahun. Keuntungan yang dicapai sampai dengan saat ini
adalah:
a. Lebih dari 120.000KWH energi telah dihemat pertahun.
b. Penyimpanan air berkisar 20-30% jika dibandingkan dengan gedung
konvensional.
c. Kualitas udara dalam ruangan yang sangat bagus.
d. Pencahayaan di siang hari 100% (pencahayaan non alami dinyalakan hanya
sebelum petang tiba).
e. Produktivitas yang semakin tinggi dari seluruh penghuni gedung.
Page | 16
Gambar 7. CII Sohrabji Godrej Green Business Centre
Page | 17
2. Kenyaman Penghuni:
a. Sistem harus didesain untuk mengontrol kebisingan di lokasi yang dihuni.
b. Pencahayaan alami dan pemandangan dioptimalkan serta meminimalkan
dampak dari bangunan.
c.Mempertimbangkan untuk menyediakan control penghuni disemua kamar
tidur.
ELEMEN-ELEMEN UTAMA dari BIAYA:
1. Saat ada harga yang mahal untuk dibayar untuk ECM banyak perusahan-
perusahan yang mempunyai program diskon yang membuat konsep ini dapat
diterima walaupun diproyek dengan anggaran yang minim.
2. Strategis pemulihan panas harus diukur menggunakan analisa siklus
perputaran masa penggunaan alat. Semua komponen dari strategi ini harus
dipertimbangkan termasuk aspek-aspek negatifnya.
3. Strategi alami hybrid adapat digunakan dengan menggunakan jendela yang
didesain khusus menggunakan efek venturi untuk mengoptimalkan aliran
udara kedalam bangunan dan mematikan fentilasi listrik dan sistem pendingin
ketika suhu berkisar 60-80⁰F. hal ini akan menghemat biaya operasional. Biaya
pembuatan jendela dan fentilasi perlu untuk dibandingkan dengan energi
yang disimpan.
Gambar 8. Suffolk University 10 Sommer street Residence Hall (Boston, MA)-natural ventilation in atrium
optimizes views while minimizing solar heat gain
Page | 18
7.5. Fasilitas Hiburan dan Olah Raga
DESKRIPSI UMUM: Ruang hiburan dan olah raga mencakup kolam renang, ruang
senam, ruang training, ruang multifungsi, lapangan, kantor dan ruangan-ruangan
pendukung lainnya.
STRATEGI:
1. Pertimbangan Energi:
a. Membutuhakan kontrol fentilasi untuk ruangan yang tingkat huninya
tinggi.
b. Pemulihan panas untuk ruangan-ruangan tersebut di berikan oleh AHU
dengan 100% udara luar atau lebih dari 50% komponen udara diluar
ruangan.
c. Mempertimbangkan strategi yang memungkinkan mendapatkan panas
diruangan yang bervolume tinggi.
d. Mempertimbangkan pemulihan panas atau tidak digunakannya strategi
pendinginan menggunakan mesin untuk area kolam renang pada iklim
normal.
e. Mempertimbangkan adanya sistem “terisi” atau “tidak terisi” pada ruangan
ganti, toilet untuk mengatur tingkat pergantian udara diruangan ini pada
saat jam-jam dimana ruangan itu tidak dipergunakan.
f. Mempertimbangkan memanaskan air dikolam renang dengan panas dari
limbah yang berasal dari sistem penurunan kelembabana kolam renang.
2. Kenyamanan penghuni:
a. Mempertimbangkan sensor CO2 disemua ruangan yang mempunyai tingkat
huni yang padat.
b. Mempertimbangkan sistem padat huni dan rendah huni untuk peralatan-
peralatan yang menggunakan udara di ruang senam dengan memakai alat
tombol manual dan VFD.
c. Mempertimbangkan strategi fentilasi hybrid diarea yang tidak punya
kontrol kelembaban, contohnya kolam renang dan ruang senam.
Page | 19
ELEMEN-ELEMEN UTAMA dari BIAYA:
1. Strategi kolam renang yang dijelaskan diatas harus mengurangi biaya awal
dan biaya operasional.
2. Stetegi pemuliahn panas harus dinilai menggunakan analisa daya guna alat.
Semua komponen dari strategi harus dipertimbangkan termasuk aspek-aspek
negatifnya.
3. Kebutuhan akan kontrol fentilasi akan menambah biaya awal dan seringkali
akan muncul biaya lagi pada 1 atau 2 tahun.
Page | 20
rotan dan semua bangunan menghadap Utara atau Selatan. Selain itu tumpukan batu yang
tersusun rapi dengan tata letak dan bahan alami merupakan ciri khas gara arsitektur dan
ornamen Perkampungan Naga.
Desain arsitektur dan interiornya tertata apik sehingga udara dan cahaya tersirkulasi
dengan baik. Dengan desain ini, masyarakat tidak lagi membutuhkan penerangan listrik.
Yang mengagumkan, bangunan adat ini tahan gempa besar. Seperti saat terjadi gempa
Tasikmalaya yang banyak menelan banyak korban jiwa, tidak ada satu pun bangunan di
tempat ini rusak. Harapannya keselarasan hidup manusia dan alam harus tetap seimbang.
Nantinya justru diuntungkan dengan Green Architecture, karena konsentrasi oksigen di
kawasan hijau lebih tinggi, udara lebih segar, air lebih bersih, limbah lebih sedikit,
mengurangi emisi, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efisiensi,
pengurangan penggunaan sumberdaya, energi dan pemakaian lahan, maupun pengelolaan
sampah yang efektif. Dan tentunya dapat mengatasi pemanasan global dan menjaga
kelestarian lingkungan. Dengan konsep Green Architecture, maka dapat memberikan
sumbangsih untuk lebih menghijaukan bumi. Sudah saatnya menerapkan sistem ramah
lingkungan ini dalam ruang lingkup sehari-hari.
Page | 21
KESIMPULAN
Green teknologi untuk perumahan telah berkembang di dua arah, yang pertama
sistem yang mendukung kehidupan yang menggunakan sumber daya alam yang tersedia
dilokasi seperti energi matahari dan air. Dari studi kasus yang ada dapat dilihat bahwa
penggunaan air berkurang sekitar 60-80% dari konsumsi normal. Dirumah-rumah dimana
sikap penghuninya mampu mengurangi penggunaan energi, sistem yang diperbarui dapat
memberikan tenaga yang cukup melalui PV dan system air panas dari matahari.
Yang kedua ada perkembangan disistem material yang mengurangi dampak
lingkungan. Faktor dominannya adalah energi yang dikandung dalam material-material itu,
tetapi pemilihan material sangat kompleks dan sistem kriteria tunggal telah digantikan oleh
pendekatan menyeluruh.
Kesimpulan dari hal-hal prinsip penerapan teknik adalah:
Memahami hubungan kunci-kunci formula dan ketergantungannya akan membuat
ukuran proyek berorientasi Green itu jelas.
Karena memiliki supply energi yang terbatas dan tidak bisa menciptakannya desain
yang sustainable akan baik untuk menyimpan energi.
Ketika mendesain bangunan perpindahan panas oleh konduksi dan radiasi sinar
matahri harus dioptimalkan untuk proses transfer energi (pemanasan dan
pendinginan).
Ketika mendesain sistem pemanasan dan pendinginan penggunaan transfer panas
dan fentilasi melalui alat-alat alamiah seperti radiasi harus dipertimbangkan sejak
awal proses desain dan digunakan semaksimal mungkin.
Ketika transfer energi dibutuhkan minimalkan tekanan dan aliran, maksimalkan efek
perbedaan dari panas seperti suhu dan rasio kelembaban, dan spesifikan peralatan
dengan efisiensi tertinggi.
Page | 22
DAFTAR PUSTAKA
Stit, Fred A. (1999), “Ecological Design Handbook: Sustainable Strategis for Architecture,
Landscape Architecture, Interior Design and Planning” Director, San Fransisco
Institute of Architecture, The McGraw-Hill Companies, Inc.
Papanek, Victor (1995), “The Green Imperative: Ecology and Ethics in Design and
Architecture”, Thames and Hudson.
Kibert, Charles J. (2008), “Sustainable Construction: Green Building Design and Delivery”
Second edition, John Willey & Sons, Inc.
Ashrae (2006), “Green Guide: The Design, Construction and Operation of Sustainable
Buildings” American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers,
Inc.
Hyde, Richard (2008), “Bioclimatic Housing: Innovative Design form Warm Climates”,
Earthscan in UK, London.
Pitts, Adrian (2004), “Planning and Design Strategies for Sustainability and Profit”,
Architectural Press.
Priatman, Jimmy (2000), “Green Architecture of Tall Buildings” Senvar 2000 Procedings,
Sustainable Environmental Architecture, International Seminar 23-24 October 2000.
Page | 23