Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Konsep Arsitektur Hijau dalam Hunian Berkelanjutan

Dipublikasikan 05 Desember 2022 · 4 min read · by Shandy Pradana

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa eksploitasi sumber daya alam dapat berujung pada
kepunahan massal ke-6 di planet ini.

Sebagai salah satu cara untuk mengatasinya, dibuatlah bangunan berkelanjutan dengan memakai
konsep arsitektur hijau.

Lalu, apa itu arsitektur hijau? Singkatnya, arsitektur hijau adalah sebuah konsep yang berusaha
meminimalisasi perusakan terhadap lingkungan.

Caranya adalah dengan membuat bangunan yang ramah lingkungan lewat pemanfaatan sumber energi
dan sumber daya alam secara efisien.

Meskipun memiliki embel-embel berkelanjutan, konsep arsitektur ini tidak berarti meninggalkan semua
kemajuan yang telah kita nikmati di abad ke-21.

Konsep ini justru merangkul teknologi baru untuk membawa dampak yang lebih positif kepada alam
sekitar.

Prinsip Arsitektur Hijau dalam Bangunan

Saat dunia bermigrasi menuju masa depan yang berkelanjutan, arsitek pun berlomba-lomba
membuat bangunan yang ramah lingkungan.

Untuk mewujudkannya, desain tersebut berpedoman pada beberapa prinsip arsitektur hijau di bawah
ini:

Efisien dalam Menggunakan Energi

Prinsip pertama adalah efisiensi energi, di mana contoh penerapannya adalah pemanfaatan sumber
energi alternatif dan berkelanjutan seperti angin dan matahari.
Bangunan hijau juga dibuat dengan desain yang menjaga aliran udara dan pencahayaan alami untuk
mengurangi kebutuhan pemanas dan penyejuk udara.

Bicara soal efisiensi energi, rumah di Springhill Yume Lagoon dan Podomoro Golf View juga
menawarkan konsep serupa.

Jika kamu sedang mencari hunian bergaya modern dan ramah lingkungan di dekat Jakarta, bisa cek
dua perumahan tersebut.

Mengurangi Pemakaian Air

Bangunan yang berkelanjutan juga berusaha untuk menjaga ekologis demi melindungi kualitas air di
sekitar bangunan.

Prinsip ini memastikan bahwa air digunakan, dimurnikan, dan digunakan kembali selama masa
konstruksi bangunan.

Efisien dalam Penggunaan Lahan

Efisiensi penggunaan lahan berkaitan dengan desain arsitektur yang mendorong pengembangan
bangunan secara kompak dan lebih fungsional.

Secara khusus, prinsip ini bertujuan untuk mencegah degradasi lahan selama konstruksi.

Lebih luas lagi, prinsip ini juga membantu konservasi sumber daya alam, peningkatan kualitas air dan
udara, serta melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Baca juga:

Syarat Rumah Hijau untuk Hidup Lebih Sehat

Biaya Pembangunan dan Perawatan yang Lebih Rendah

Biaya operasional dan konstruksi dari sebuah bangunan terbukti cukup tinggi dan menuntut material
bangunan dalam jumlah besar.
Untuk itu, desain bangunan hijau memfasilitasi penggunaan bahan dan teknik konstruksi yang dapat
mengurangi biaya tersebut hingga lebih dari setengahnya.

Prinsip ini juga memprioritaskan penggunaan tanaman dan bahan-bahan daur ulang seperti batu
hingga logam.

Menjamin Kualitas Lingkungan dalam Ruangan

Sudah tentu kalau bangunan hijau akan mengurangi limbah yang dihasilkan selama proses
pembangunannya.

Tak hanya itu, arsitektur hijau juga berusaha untuk menjaga kualitas lingkungan di dalam ruangan.

Perancangan hunian atau bangunan publik dengan konsep ini akan melibatkan desain interior yang
nyaman dengan sistem ventilasi yang baik.

Salah satu contohnya bisa ditemukan di Grand Wisata Bekasi, yang menyajikan rumah full furnished
dengan desain interior apik dan ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai