Anda di halaman 1dari 18

Arsitektur Hijau

Arsitektur Hijau
Arsitektur hijau (arsitektur ekologis atau arsitektur
ramah lingkungan)
Satu pendekatan desain dan pembangunan berdasar prinsip-
prinsip ekologis dan konservasi lingkungan, yang akan
menghasilkan satu karya bangunan yang mempunyai kualitas
lingkungan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik dan
berkelanjutan.

Arsitektur hijau diperlukan untuk menjawab tantangan persoalan


lingkungan yang semakin memburuk, dan hal ini disebabkan
karena pendekatan pembangunan yang terlalu berorientasi pada
aspek ekonomi jangka pendek semata.
Arsitektur hijau : salah satu cara yang digunakan untuk mewujudkan
arsitektur yang ekologis atau ramah lingkungan demi mencapai
keseimbangan di dalam sistem interaksi manusia dengan lingkungan.

Arsitektur hijau adalah arsitektur yang minim mengonsumsi sumberdaya


alam serta minim menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, yang
merupakan langkah untuk merealisasikan kehidupan manusia yang
berkelanjutan. Aplikasi arsitektur hijau akan menciptakan suatu bentuk
arsitektur yang berkelanjutan.

(Asikin, Damayanti. Identifikasi Arsitektur Hijau di Permukiman DAS


Brantas Kelurahan Penanggungan Malang. Malang (2013))
Menurut World Health Organisation (WHO):

30% bangunan gedung di dunia mengalami masalah kualitas udara


dalam ruangan. Untuk itu muncul adanya konsep green architecture,
yaitu pendekatan perencanaan arsitektur yang berusaha
meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan
manusia dan lingkungan.

Konsep green architecture memiliki beberapa manfaat:


a. bangunan lebih tahan lama,
b. hemat energi,
c. perawatan bangunan lebih minimal,
d. lebih nyaman ditinggali,
e. lebih sehat bagi penghuni.

Konsep green architecture memberi kontribusi pada masalah


lingkungan khususnya pemanasan global. Apalagi bangunan adalah
penghasil terbesar lebih dari 30% emisi global karbon dioksida
sebagai salah satu penyebab pemanasan global.
Penciptaan atau inovasi energi yang terbarukan juga menjadi latar
belakang timbulnya konsep green architecture.

Sampai pada akhirnya timbul konsep Green Building. Gedung Hemat Energi
atau dikenal dengan sebutan green building terus digalakkan
pembangunannya sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap
perubahan iklim global.

Dengan konsep hemat energi yang tepat, konsumsi energi suatu gedung
dapat diturunkan hingga 50%, dengan hanya menambah investasi sebesar
5% saat pembangunannya.

Green Building dibangun dengan perencanaan energi modern. Selain dari


sisi desain yang dipertimbangkan untuk meminimalkan masuknya sinar
matahari sehingga mengurangi penggunaan beban Air Conditioner (AC),
pada atap gedung bisa dipasang panel surya yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi dalam gedung.
Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek
arsitektur antara lain penggunaan renewable resources (sumber-sumber
yang dapat diperbaharui, passive-active solar photovoltaic (sel surya
pembangkit listrik), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman
tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area
perkerasan, dan sebagainya.

Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada pengurangan penggunaan


energi (misalnya energi listrik), low energy house dan zero energy
building dengan memaksimalkan penutup bangunan (b terbarukan
seperti energi matahari, air, biomass, dan pengolahan limbah menjadi
energi juga patut diperhitungkan. Arsitektur hijau tentunya lebih dari
sekedar menanam rumput atau menambah tanaman lebih banyak di
sebuah memberdayakan arsitektur atau bangunan agar lebih bermanfaat
bagi lingkungan, menciptakan ruang-ruang publik baru, menciptakan alat
pemberdayaan masyarakat, dan sebagainya.
Green Architecture ialah sebuah konsep arsitektur yang berusaha
meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia
dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang
dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya
alam secara efisien dan optimal. ‘Green’ dapat diinterpretasikan sebagai
sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high
performance building (bangunan dengan performa sangat baik). Ukuran
'green' ditentukan oleh berbagai faktor, dimana terdapat peringkat yang
merujuk pada kesadaran untuk menjadi lebih hijau. Di negara-negara maju
terdapat award, pengurangan pajak, insentif yang diberikan pada
bangunan-bangunan yang tergolong 'green'.

Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek


arsitektur antara lain penggunaan renewable resources (sumber-sumber
yang dapat diperbaharui, passive-active solar photovoltaic (sel surya
pembangkit listrik), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman tadah
hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan, dan
sebagainya. Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada pengurangan
penggunaan energi (misalnya energi listrik), low energy house dan zero
energy building dengan memaksimalkan penutup bangunan (building
envelope). Penggunaan energi terbarukan seperti energi matahari, air,
biomass, dan pengolahan limbah menjadi energi juga patut diperhitungkan.
Green building Terbaik 2016
Bullitt Center, Seattle
- Salah satu gedung perkantoran paling ramah lingkungan di dunia
- Semua feature dan fasilitas yang ada seolah merupakan organisme hidup
- Memiliki 575 panel surya di atapnya
- Didesain menggunakan zero energi, air, dan limbah
Green building Terbaik 2016
Pixel Building, Melbourne
- Tahun 2010, sebagai gedung perkantoran paling ramah lingkungan di dunia
- Desain pixel warna warni yangdipenuhi aneka fitur inovasi
- Mencukupi kebutuhan airnya sendiri dan menetralisir karbon
Green building Terbaik 2016
Indira Paryavaran Bhawan, New Delhi
- Menjadi rumah bagi teknologi energi terbarukan yang terintegrasi dan
canggih
- Menggunakan 75% sinar matahari di siang hari, dan atapnya dipasang solar
panel terbesar
- Material bangunannya menggunakan batubata dari limbah industri, bambu,
dan material daur ulang
Green building Terbaik 2016
Vancouver Convention Center West
- Atapnya adalah kebun hijau seluas 24 ribu m2, yang ditanami 400 ribu
tanaman lokal dan rerumputan
- Ada 4 sarang lebah, ventilasi, cahaya alami di dalam gedung
Green building Terbaik 2016
John and Frances Angelo’s Law Center, Maryland
- Didesain dengan semangat mengatasi emisi pemanasan global
- Bambu, kayu bersertifikat, dan beton dibuat dari bahan-bahan daur ulang
Green building Terbaik 2016
Collaborative Life Sciences Building, Portland
- Sekitar 30% gedung ini dibangun dengan material limbah yang di daur ulang
- Atapnya mempu menghasilkan listrik sendiri
- Gedung ini juga mendaur ulang airnya
Green building Terbaik 2016
Bosco Verticale Milan
- Hutan vertikal di gedung ini adalah rumah bagi lebih dari 700 pohon dan 90
spesies tanaman
- Hutan ini dapat memproduksi oksigen, mengurangi polusi suara, dan
mengatur temperatur
Green building Terbaik 2016
Center for Sustainable Development, Montreal
- Dinding-dinding taman vertikal di dalamnya
- Atapnya mampu menetralisir polutan di udara
- Kaca yang terbuat sepenuhnya dari material limbah
Soal Ujian Akhir Semester
Jelaskan konsep Green Architecture/Green Building yang akan anda
terapkan pada:
a. Kawasan perdagangan (dikerjakan oleh STB/NIM ganjil)
b. Kawasan perkantoran (dikerjakan oleh STB/NIM genap)

Hasil pekerjaan dikirimkan via email ke:


ilham.arst.uho@gmail.com

Paling lambat hari Jumat, 7 Desember 2018 pukul 23.59 Wita

Anda mungkin juga menyukai