Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah perkotaan pada saat ini telah menjadi masalah yang cukup rumit untuk
diatasi. Perkembangan perkotaan membawa pada konsekuensi negatif pada beberapa
aspek, termasuk aspek lingkungan. Dalam tahap awal perkembangan kota, sebagian
besar lahan merupakan ruang terbuka hijau. Namun, adanya kebutuhan ruang untuk
menampung penduduk dan aktivitasnya, ruang hijau tersebut cenderung mengalami
konversi guna lahan menjadi kawasan terbangun. Sebagian besar permukaannya,
terutama di pusat kota, tertutup oleh jalan, bangunan dan lain-lain dengan karakter
yang sangat kompleks dan berbeda dengan karakter ruang terbuka hijau. Hal-hal
tersebut diperburuk oleh lemahnya penegakan hukum dan penyadaran masyarakat
terhadap aspek penataan ruang kota sehingga menyebabkan munculnya permukiman
kumuh di beberapa ruang kota dan menimbulkan masalah kemacetan akibat tingginya
hambatan samping di ruas-ruas jalan tertentu1[1].

Ruang-ruang kota yang ditata terkait dan saling berkesinambungan ini


mempunyai berbagai pendekatan dalam perencanaan dan pembangunannya. Tata guna
lahan, sistem transportasi, dan sistem jaringan utilitas merupakan tiga faktor utama
dalam menata ruang kota. Dalam perkembangan selanjutnya, konsep ruang kota selain
dikaitkan dengan permasalahan utama perkotaan yang akan dicari solusinya juga
dikaitkan dengan pencapaian tujuan akhir dari suatu penataan ruang yaitu untuk
kesejahteraan, kenyamanan, serta kesehatan warga dan kotanya.

Dalam pesatnya perkembangan zaman saat ini, semakin banyaknya kebutuhan


masyarakat akan hasil-hasil alam, dan juga banyaknya masyarakat yang berpindah-
pindah lahan, phon-pohon di hutan semakin gundul, dab paru-paru dunia semakin
enipis. Untuk itu, di prlikannya pembanguna yang dapat membantu agar paru-paru
bumi tidak habis. Konsep yang tepat untuk itu yaitu green city atau kota hijau. Apabila
konsep green city ini diterapkan di setiap kota, maka ini merupakansalah satu bentuk
upaya masyarakat untuk melestarikan lingkungan. Jika setiap masyarakat sadar akan
hal pentingnya menjaga lingkungan, dan menrapkan penghijauan kecil di setiap rumah,

1
Page 1
maka secara tidak langsung kota trsebut dapan menjadi green city. Menerapkan
pemikiran seperti ini tentu cara yang paling optimal dewasa ini untuk mengatasi
masalah lingkungan di bumi ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengertian Green City?
2. Apa tujuan green city?
3. Bagaimana kriteria Green City?
4. Bagaimana Konsep pembangunan Green City?
5. Apa solusi menajemen pengembangan kota di Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Green City
2. Mengetahui tujuan green city
3. Mengetahui kriteria green city
4. Mengetahui konsep pembangunan green city
5. Mengetahuisolusi menajemen pengembangan kota di Indonesia

Page 2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Green City

Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan
ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara
pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial dan perlindungan lingkungan sehingga kota
menjadi tempat yang layak huni tidak hanya bagi generasi sekarang, namun juga
generasi berikutnya.

B. Tujuan Green City

Green city bertujuan untuk menghasilkan sebuah pembangunan kota yang


berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan
dengan kombinasi strategi tata ruang, strategi infrastruktur dan strategi pembangunan
sosial

C. Kriteria Green City

Terdapat 8 kriteria konsep Green City, antara lain :

1. Pembangunan kota harus sesuai peraturan UU yang berlaku, seperti UU


24/2007: Penanggulangan Bencana (Kota hijau harus menjadi kota waspada
bencana), UU 26/2007: Penataan Ruang, UU 32/2009: Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dll.
2. Konsep Zero Waste (Pengolahan sampah terpadu, tidak ada yang terbuang).
3. Konsep Zero Run-off (Semua air harus bisa diresapkan kembali ke dalam tanah,
konsep ekodrainase).
4. Infrastruktur Hijau (tersedia jalur pejalan kaki dan jalur sepeda).
5. Transportasi Hijau (penggunaan transportasi massal, ramah lingkungan
berbahan bakar terbarukan, mendorong penggunaan transportasi bukan
kendaraan bermotor – berjalan kaki, bersepeda, delman/dokar/andong, becak.
6. Ruang Terbuka Hijau seluas 30% dari luas kota (RTH Publik 20%, RTH Privat
10%)
Page 3
7. Bangunan Hijau
8. Partisispasi Masyarakat (Komunitas Hijau)

D. Konsep Pembangunan Green City

5 konsep utama pembangunan green city yang diperinci ke dalam berbagai strategi dan
aksi., yaitu

 Pertama, konsep kawasan berkeseimbangan ekologis (ecological balance


complex). Strategi yang perlu dilakukan adalah mengupayakan keseimbangan air
(water balance), keseimbangan karbondioksida (CO2 balance), dan
keseimbangan energi (energy balance). Langkah konkret yang dapat dilakukan
antara lain penggunaan teknologi sirkulasi air hujan, pelestarian hutan, maupun
penggunaan energi matahari (solar energy).
 Kedua, konsep desa ekologis (eco village), yang terdiri atas 3 strategi, yaitu
penentuan letak kawasan (complex placement), arsitektur, dan transportasi.
Strategi tersebut dieksekusi dengan beberapa aksi, antara lain : kesesuaian
dengan topografi, koridor angin, sirkulasi air untuk mengontrol klimat mikro,
efisiensi bahan bakar, serta transportasi umum.
 Ketiga, konsep kawasan perumahan berkoridor angin (wind corridor housing
complex), dengan strategi pengurangan dampak pemanasan. Caranya, dengan
pembangunan ruang terbuka hijau, pengontrolan sirkulasi udara, serta
menciptakan kota hijau.
 Keempat, konsep kawasan pensirkulasian air (water circulating complex).
Strategi yang dilakukan adalah daur ulang air hujan untuk menjadi air baku. Hal
tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai macam cara, antara lain
pengumpulan air hujan, pembangunan kolam kecil, sistem pengolahan air kota,
dan sebagainya.
 Kelima, konsep taman tadah hujan (rain garden), diwujudkan melalui strategi
penyerapan air dari atap rumah, jalan, dan trotoar. Aksi yang dapat dilakukan
antara lain pembangunan kolam, sculpture, dan taman bermain.

Page 4
E. Green City Sebagai Solusi Manajemen Pengembangan Kota di Indonesia

Pertumbuhan kota yang cepat terjadi di negara-negara berkembang, salah satunya


di Indonesia. Kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta, Surabaya, Bandung,
Makassar mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut salah
satunya dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang pesat pula, dan urbanisasi
menjadi salah satu sebabnya. Peningkatan jumlah penduduk akan mengakibatkan
kebutuhan lahan meningkat. Pertumbuhan kota yang demikian tentu akan
mengakibatkan degradasi lingkungan.

Persebaran lahan terbangun yang sangat luas mengakibatkan inefisiensi jaringan


transportasi yang berdampak pada meningkatnya polusi udara perkotaan, selain itu
juga menimbulkan costly dan pemborosan. Lihat saja Jakarta yang merupakan ibukota
Indonesia, kota tersebut sudah mengalami perkembangan yang terlalu besat sehingga
mengalami “overload”, menjadikan kota tersebut sebagai kota yang tidak layak untuk
ditinggali. Bahkan sempat muncul isu tentang pemindahan ibukota akibat
ketidaklayakannya. Belum lagi kota-kota besar lain yang mulai berkembang seperti
Surabaya, Bandung, dll. Berdasarkan keadaan itu, dalam melakukan perencanaan kota
dibutuhkan pendekatan konsep perencanaan yang berkelanjutan. Ada beberapa konsep
pengembangan kota yang berkelanjutan, salah satunya adalah konsep Green City yang
selaras dengan alam.

Green City dikenal sebagai kota ekologis. Kota yang secara ekologis juga dapat
dikatakan kota yang sehat. Artinya adanya keseimbangan antara pembangunan dan
perkembangan kota dengan kelestarian lingkungan. Kota sehat juga merupakan suatu
kondisi dari suatu kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat untuk dihuni
penduduknya dengan mengoptimalkan potensi sosial ekonomi masyarakat melalui
pemberdayaan forum masyarakat, difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan
perencanaan kota. Untuk dapat mewujudkannya, diperlukan usaha dari setiap individu
anggota masyarakat dan semua pihak terkait (stakeholders).

Page 5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan
ramah lingkungan.

 Green city bertujuan untuk menghasilkan sebuah pembangunan kota yang


berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif pembangunan.

 Dalam pembangunan Green City terdapat 8 kriteria

 Dalam pembanguna Green City terdapat 5 konseppembangunan

 Green City sebagai solusi menajemen pembangunan kota di Indonesia

B. Saran

Sbagai seorang manusia, sepatutnya kita teta menjaa kelestarian lingkungan.

Page 6
Daftar Pustaka

(http://bappeda.bandaacehkota.go.id/program-strategis/green-city/. 04-04-2-16.
08:27).

(http://aditwibowo.blogspot.co.id/2013/01/sebuah-pemikiran-green-city-
sebagai.html. 04-04-2016. 08:38).

(http://green-city-015.blogspot.co.id/2011/02/smart-green-city-planning-untuk-
masa_23.html. 04-042016.09:26)

(https://erdiindies.wordpress.com/2014/11/24/green-architecture-green-plan-green-
city/ 04-04-2016. 09:42)

Page 7

Anda mungkin juga menyukai