Anda di halaman 1dari 9

ARSITEKTUR HIJAU

NAMA KELOMPOK :
Y U S T I N U S D E N Y S T YAWA N

SADALI H.HI.HASIM

A LV I A R O N S A R O TO TO N A F O L A O L I
ARSITEKTUR HIJAU
Stilah Arsitektur Hijau mulai dikenal dalam dunia arsitektur sejak tahun 1980-an. padamasa itu, banyak sekali bencana yang
menghubungkan dengan dunia industry.Hal itu menandakan kemajuan peradapan manusia dan menunjukkan besarnya dampak kemajuan
peradapan tersebut terhada lingkungan (Baweja, 2008) Menanggapi hal tersebut, pada tahun 1987 PBB mendirikan World Commission
on Environment and Development (WCED) kemudianmengenalkan istisustainability dan kemudian dalam perkembangan nya dibidang
arsitektur dikenal dengan istilah (Green Architecture)

Arsitektur hijau atau green architecture sering dikenal sebagai arsitektur ekologis atau arsitektur ramah lingkungan. Pengertian arsitektur
hijau adalah konsep desain dan pembangunan yang didasarkan atas prinsip ekologis dan konservasi lingkungan untuk menghasilkan
bangunan yang hemat energi serta ramah lingkungan. Model arsitektur ini yaitu mengadaptasi sistem planet bumi dengan lingkungan
‘hijau’ alami untuk menciptakan bangunan baru maupun merenovasi bangunan yang ada. Dalam menciptakan sebuah bangunan, arsitek
akan memanfaatkan energi dan sumber daya alam yang ada dengan lebih maksimal.
KONSEP ARSITEKTUR HIJAU

konsep arsitektur hijau adalah penggunaan energi yang lebih efisien, bertanggung jawab terhadap lingkungan, dan penggunaan sistem
utilitas yang baik. selain itu, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan. penerapan pendekatan
arsitektur yang satu ini diterapkan pada konsep bangunan itu sendiri. konsep green building dimana bangunan yang dalam desain,
konstruksi, dan operasinya bisa mengurangi dampak negatif bagi lingkungan. Konsep ini juga mengharuskan supaya bangunan bisa
memberikan dampak yang positif bagi lingkungan dan alam.

Dalam pembangunannya, bangunan ramah lingkungan harus memaksimalkan sumber daya alam yang ada dan tidak menggunakan
bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang berlebihan. Setiap komponen yang ada pada bangunan harus saling terhubung dan tidak ada
bagian yang dibuat secara sia-sia.

Proses pembuatan bangunan ramah lingkungan membutuhkan kontribusi yang erat dari kontraktor, arsitek, insinyur, hingga klien, supaya
bisa menghasilkan bangunan ramah lingkungan yang berkualitas tanpa mengurangi kenyamanan di dalamnya.
Prinsip Arsitektur Hijau
1. Konservasi energi

Bangunan harus dibangun dengan tujuan meminimalkan kebutuhan bahan bakar untuk pengoperasian bangunan tersebut. Efisiensi energi
dapat dilakukan mulai saat konstruksi bangunan, pemakaian atau pengoperasian bangunan, dan saat bangunan dirobohkan.

2. Penyesuaian dengan iklim

Bangunan harus dirancang sesuai dengan iklim dan sumber energi alam yang ada. Misalnya, ikilim di Indonesia yang panas dan lembap
sehingga bangunan harus dirancang untuk mengatasi udara panas, kelembapan dan curah hujan tinggi.

3. Meminimalkan Pemakaian Sumber Daya

Bangunan harus dirancang untuk mengurangi pemakaian sumber daya. Hal ini terutama yang tidak dapat diperbarui dan diakhir
pemakaian bangunan dapat membentuk sumber daya baru untuk arsitektur bangunan lain.

4. Memperhatikan Pemakai

Bangunan harus memberi kenyamanan, keamanan, dan kesehatan bagi penghuninya. Rancangan bangunan juga harus memerhatikan
budaya di mana bangunan didirikan dan perilaku pemakainya.

5. Memperhatikan Lahan

Bangunan harus dirancang dan dibangun sesuai dengan potensi lahan tempat bangunan akan didirikan.
6. Holistik

Bangunan hijau memerlukan pendekatan holistik dari seluruh prinsip yang ada.

7. Pembangunan yang Berkelanjutan

Diusahakan menggunakan kembali bangunan yang ada dan dengan pelestarian lingkungan sekitar. Tersedianya tempat penampungan
tanah, taman di atas atap, penanaman pohon sekitar bangunan juga dianjurkan.

8. Pelestarian Air

Dilakukan dengan berbagai cara termasuk di antaranya pembersihan dan daur ulang air bekas serta pemasangan bangunan penampung air
hujan. Selain itu penggunaan dan persediaan air harus juga di pantai secara berkelanjutan.

9. Peningkatan Efisiensi Energi

Dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, membuat layout dengan orientasi bangunan yang mampu beradaptasi dengan perubahan
musim terutama posisi matahari.

10. Material Terbarukan

Material bangunan ini idealnya adalah bahan bangunan ramah lingkungan, lokal, dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Selain itu, bahan
mentah tanpa polusi yang dapat bertahan lama dan juga bisa didaur ulang kembali.

11. Kualitas Lingkungan dan Ruangan

Dalam ruangan diperhatikan hal-hal yang mempengaruhi bagaimana pengguna merasa dalam sebuah ruangan itu.Hal ini seperti penilaian
terhadap kenyamanan dalam sebuah ruang yang meliputi ventilasi, pengendalian suhu, dan penggunaan bahan yang tidak mengeluarkan
gas beracun.
Penerapan Green Building di Indonesia
SEQUIS CENTER

sequis center merupakan menara perkantoran dan perniagaan yang berlokasi di sudirman. bangunan ini meraih predikat gold greenship
existing building 1.0 dari green building council indonesia.prestasi yang mampu diraih sequis center dalam hal bangunan ramah lingkungan
yakni mampu menghemat pemakaian listrik sampai 28,12%. disamping itu, sequis center juga mampu menghemat penggunaan air sebesar
28,26% dari baseline.
Menara BCA Jakarta

jika dilihat sekilas, menara bca jakarta memang tidak banyak menampakkan warna hijau pada fasad bangunannya. namun siapa sangka
jika bangunan ini mampu menyabet sertifikat greenship eb platinum, yang merupakan kategori paling prestisius.

gbci memberikan sertifikat kepada gedung setinggi 57 lantai ini karena dianggap mampu menghemat listrik sampai 35%. gedung sejenis
tidak dapat melakukannya.
Gedung DUSASPUN

gedung dusaspun di gunung putri. gedung ini berhasil meraih peringkat platinum untuk kategori new building. interior gedung banyak
memanfaatkan cahaya alami. batu bata bertulang juga dimanfaatkan untuk membangun bangunan empat lantai ini. roof gardennya dibuat
dengan menggunakan double glass yang mampu menahan panas
Alamanda Tower
alamanda tower adalah gedung 30 lantai yang telah memperoleh penghargaan ‘greenship platinum’ yang dikeluarkan oleh green council
building indonesia (gbci). di dalam gedung ramah lingkungan ini terdapat sistem pengolahan dan daur ulang air, sistem ventilasi dan
pencahayaan yang baik dan mampu untuk mengurangi masuknya paparan sinar ultraviolet ke dalam gedung, hingga penggunaan lampu led
pada seluruh bagian bangunan .

Anda mungkin juga menyukai