Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


UNIVERSITAS WIDYA MATARAM

Nama : Sadali H.Hi. Hasim


NIM : 201412009
Matkul : Metode Pembanguna/pagi

JAWABAN :

1. perencanaan konstruksi di sini adalah suatu rencana dasar yang


menjadi panduan sebelum dimulainya pekerjaan-pekerjaan di proyek
konstruksi. Perencanaan konstruksi mencakup beberapa aspek di dalam
pelaksanaan proyek konstruksi

Produ percanaan :
a. produk perencana yaitu material yang telah ditentukan pada RKS

b. Drawing
d. Desain dan perhitungan struktur 

2. Manejmen Proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin,


dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai
tujuan/sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. yaitu suatu metode
pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensif untuk
menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek. Sedangkan
Menejmen klasik funsional adalah proses merencanakan,
mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta
sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahan)
yang telah ditentukan.

3. Jelaskan hubungan antara unsur-unsur proyek.


1. Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Pengawas
mempunyai ikatan kontrak. Konsultan Pengawas bertanggung
jawab wajib melaporkan kemajuan hasil pekerjaan kepada pemberi
tugas. Pemberi tugas memberi imbalan berupa fee atas jasa
pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Pengawas.
2. Antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana
mempunyai ikatan kerja kontrak. Untuk melaksanakan pekerjaan
sebagaimana yang disarankan oleh Pemilik Proyek, kontraktor
memerlukan biaya sesuai dengan perjanjian dalam kontrak yang
telah disetujui oleh kedua belah pihak. Biaya dapat diberikan oleh
Pemberi Tugas dengan sistem pembayaran sesuai dengan
ketentuan yang termuat di dalam kontrak yang telah
ditandatangani.
3. Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana
Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana
mempunyai ikatan kontrak. Konsultan Perencana bertanggung
jawab wajib merencanakan pekerjaan kepada pemberi tugas.
Pemberi tugas memberi imbalan atas jasa pengawasan yang
dilakukan oleh Konsultan Perencana.
4 Antara Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana
Hubungan antara kedua belah pihak mempunyai ikatan kerja
peraturan pelaksanaan pekerjaan. Konsultan Pengawas mempunyai
tugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan
oleh Kontraktor, sedangkan Kontraktor dapat mengkonsultasikan
masalah-masalah yang timbul di lapangan dengan Konsultan
Pengawas.

4. dapat menyebabkan timbulnya proyek adalah: Timbulnya suatu


proyek dapat berasal dari hal berikut:

1. Rencana pemerintah
Tujuannya dititikberatkan pada kepentingan umum dan masyarakat,
contohnya proyek pembangunan prasarana seperti jalan, jembatan,
saluran irigasi, bendungan, lapangan terbang dan lain-lain.
2. Permintaan pasar
Hal ini terjadi bila suatu ketika pasar memerlukan kenaikan suatu
macam produk dalam jumlah besar. Permintaan ini dipenuhi dengan
jalan membangun sarana produksi baru.
3. Dari dalam perusahaan yang bersangkutan
Hal ini dimulai dengan adanya desakan keperluan dan setelah dikaji
dari segala aspek menghasilkan keputusan untuk merealisasikannya
menjadi proyek. Misalnya proyek yang bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi kerja dan memperbarui perangkat dan system kerja lama
agar lebih mampu bersaing.
4. Dari Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Dari kegiatan tersebut dihasilkan produk baru yang diperkirakan akan
banyak manfaat dan peminatnya, sehingga mendorong dibangunnya
fasilitas produksi.
5. Jelaskan jenis-jenis proyek konstruksi
1. Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction)
Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung
perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan
sebagainya. Dari segi biaya dan teknologi terdiri dari yang berskala
rendah, menengah, dan tinggi. Biasanya perencanaan untuk proyek
bangunan gedung lebih lengkap dan detail. Untuk proyek-proyek
pemerintah (di Indonesia) proyek bangunan gedung ini dibawah
pengawasan/ pengelolaan DPU sub Dinas Cipta Karya.

2. Proyek bangunan perumahan/pemukiman (Residential


Contruction/Real Estate)
Di sini proyek pembangunan perumahan/ pemukiman (real estate)
dibedakan dengan proyek bangunan gedung secara rinci yang
didasarkan pada klase pembangunannya serempak dengan penyerahan
prasarana-prasarana penunjangnya, jadi memerlukan perencanaan
infrastruktur dari perumahan tersebut (jaringan transfusi, jaringan air,
dan fasilitas lainnya). Proyek pembangunan pemukiman ini dari rumah
yang sangat sederhana sampai rumah mewah, dan rumah susun. Di
Indonesia pengawasan di bawah Sub Dinas Cipta Karya.
3. Proyek konstruksi teknik sipil
Konstruksi rekayasa berat (Heavy Engineering Construction) umumnya
proyek yang masuk jenis ini adalah proyek- proyek yang bersifat
infrastruktur seperti proyek bendungan, proyek jalan raya, jembatan,
terowongan, jalan kereta api, pelabuhan, dan lain- lain. Jenis proyek ini
umumnya berskala besar dan membutuhkan teknologi tinggi.
4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction)
Proyek konstruksi yang termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri
yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti untuk
kilang minyak, industri berat/industri dasar, pertambangan, nuklir dan
sebagainya. Perencanaan dan pelaksanaannya membutuhkan ketelitian
dan keahlian/ teknologi yang spesifik.

Anda mungkin juga menyukai