Anda di halaman 1dari 24

BAB III

TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN KHUSUS


3.1 TINJAUAN UMUM
3.1.1 Gambaran Umum Proyek
Rental Office atau kantor sewa yaitu suatu bangunan yang di dalamnya
terjadi interaksi bisnis dan pelayanan serta profesional. Di dalamnya terdiri dari
ruang ruang dengan fungsi yang sama, yaitu fungsi kantor dengan status
pemakai sebagai penyewa atas ruang yang di gunakannya.
Departemen Umum dan Tenaga Listrik Dirjen Cipta Karya membedakan
kantor sewa menurut bentuk usaha penyewa yang ada di dalamnya menjadi dua
jenis :
1. Usaha sejenis yaitu merupakan bagunan kantor sewa yang di
sewa oleh sekelompok usaha yang sejenis. Bagi investor hal ini
sangat menguntungkan, karena memiliki
pangsa pasar yang

cavative market /

pasti, sehingga mampu memperbesar

occupancy rate / tingkat hunian.


2. Mixed Use / Campuran merupakan kan- tor sewa dengan latar
belakang bidang usaha yang berlainan jenis atau campuran ; paling
banyak karena fleksibel. Dalam bangunan tersebut para penyewa
berasal dari bermacam macam latar belakang jenis usaha. Jenis
ini lebih banyak di dapat dalam praktek sehari hari, karena sifatnya murni bisnis tanpa ada ikatan tertentu di belakangnya .
Fasilitas dan utilitas yang ada pada rental office antara lain : listrik, air
minum, telepon , genset, pemelihraan gedung, public, toilet, elevator, fire
detection,

Air Condition, keamanan, Car Park, cleanning, telex, Utility Room,

Cafetaria, Bank, Loby dan atau koridor. Listrik, air minum, telepon , genset,
pemelihraan gedung, public, toilet, elevator, fire detection,

Air Condition,

46

keamanan adalah fasilitas umum yang harus disediakan mengingat bangunan


kantor sewa kelas 1 merupakan bangunan bertingkat banyak dan mementingkan
kelancaran kerja. Mengingat bahwa bangunan kantor sewa kelas 1 yang bersifat
komersilal. Utility Room, Cafetaria, Bank, Loby dan atau koridor merupakan
fasilitas pelengkap yang dapat digunakan oleh penyewa umum1.
3.1.2 Manajemen Proyek
Menurut Soehato (1995), proyek adalah suatu kegiatan sementara yang
berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu
dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan
dengan jelas2.
Berdsasarkan definisi tersebut, dalam sebuah proyek diperlukan adanya
suatu sistem guna proyek dapat terlaksana dalam mencapai tujuan atau target,
sehingga dapat menghasilkan suatu mutu, anggaran dan jadwal yang baik serta
pelaksanaannya yang dapat berjalan dengan tepat waktu. Sistem itulah yang
disebut manajemen proyek.
Manajemen dan staff ahli di kantor PT. Waskita Karya dipersiapkan untuk
mendukung perencanaan, kontrol perencanaan dan perkembangan proyek AD
Premier Office Park TB Simatupang ini. Penempatan staff ahli teknik maupun
non teknik dengan keahlian tertentu terus-menerus ditingkatkan dalam
perencanaan dan pemantauan proses kemajuan kerja, hal ini akan menjamin
ketepatan waktu, mutu, dan harga yang bersaing.
Untuk memastikan tujuan akhir proyek dapat terencana sesuai dengan
waktu, scope, dan dana yang telah ditetapkan diawal kegiatan proyek, maka
perencanaan proyek harus dilakukan secara professional yang didasarkan pada
siklus hidup.

Ardiyan Adhi W. Journal of Architecture 1, 2012

Ir. Irika Widiasari, MT. & Lenggeni, MT, Manajemen Konstruksi,2013,h.25

47

Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang


digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan,
dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan
akhir proyek tercapai. Terdapat empat tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam
siklus hidup proyek yaitu :
1. Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah
proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin
diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan
permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk
memilih

sebuah

solusi

yang

memiliki

kemungkinan

terbesar

untuk

direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan.


Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan
ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.
2. Tahap Perencanaan
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk,
maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini,
dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim
proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan
dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource
plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement
plan, contract supplier dan perform phare review.
3. Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek
siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini,
deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas
yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara
kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu

48

dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil


akhir proyek.
4. Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil
akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada
pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan
memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan
proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap
ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat
keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan
proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan
datang3.
Adapun tugas pemangku kepentingan dalam hubungannya dengan tahapan
atau siklus proyek adalah
1. Pemilik (Owner)
Pemilik Proyek adalah orang atau badan hokum ataupun instansi yang
memiliki sebagian tanggung jawab pekerjaan kepada pihak lain untuk
mengerjakannya. PT. Puriampera Intipratama merupakan Pemilik dari proyek
AD Premier Office Park TB. Simatupang. Peranan pemilik dalam hal ini amat
menentukan dalam pelaksanaan proyek. Hal ini dapat dimengerti karena pemilik
proyeklah yang menentukan apa yang diinginkannya.

Berapa besar lingkup biaya, jadwal dan mutu proyek atau investasi
yang aka dibangun.

manajemenproyek.net

49

Menentukan strategi penyelenggaraan yang baik berupa pemilihan


jenis kontrak, filosofi desain, penggunaan konslutan perencana,
konsultan manajemen pekerjaan kontraktor.

Pemilik mengawasi, memantau dan mengendalikan pekerjaan


kontraktor melalui konsultan pengawas.

Memberikan keputusan dan intruksi yang berkaitan erat dengan


perubahan pekerjaan,waktu pelaksanaan dan biaya.

Gb. 3.1 Logo PT. Puriampera Intipratama.


Sumber : PT. Waskita Karya

2. Konsultan Perencana (Designer)


Perencana adalah orang atau badan yang membuat perencanaan lengkap
dari pekerjaan suatu bangunan dapat berupa perseorangan atau kelompok yang
berbadan hokum yang bergerak di bidang perencanaan bangunan.
Tugas, kewajiban, dan wewenang perencana adalah :
Membuat perencanaan lengkap, meliputi gambar, rencana kerja dan
syarat-syarat hitungan struktur beserta perencanaan anggaran dan
biaya yang harus mendapat persetujuan pemilik proyek.
Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas
tentang perencanaan pekerjaan dan membantu segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses pelelangan.

50

Merencanakan bahan dan alat yang digunakan sesuai peraturan dan


syarat yang ada serta memberikan metode yang harus ditetapkan
dalam pelaksanaan.
Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada pengawas dan
kontraktor apabila terjadi permasalahan-permasalahan dilapangan
dalam bidang arsitektur, struktur konstruksi dan mekanik/elektrik.
Menghadiri rapat evaluasi dan koordinasi pengelola proyek.
Berhak melakukan pengujian suatu pekerjaan secara khusus untuk
menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan dokumen kontrak melalui
konsultan pengawas.
Dalam Proyek AD Premier Office Park TB. Simatupang ini, terdapat 4
konsultan yang berbeda-beda yaitu :

Architecture Consultant

Gb. 3.2 Logo Andra Matin.


Sumber : PT. Waskita Karya

Structure Consultant

Gb. 3.3 Logo sentra reka struktur.


Sumber : PT. Waskita Karya

51

Mechanical Electrical Consultant

Gb. 3.4 Logo metromedia engineering.


Sumber : PT. Waskita Karya

QS Consultant

Gb. 3.5 Logo Quanta Costindo.


Sumber : PT. Waskita Karya

3. Kontraktor
Kontraktor adalah seseorang atau sekelompok individu yang melakukan
kerja sama atau mendatangani kontrak dengan sebuah organisasi atau seorang
individu lainnya (pemilik/owner) untuk suatu pekerjaan seperti konstruksi,
renovasi, atau pembongkaran suatu gedung, jalanan, atau struktur bangunan fisik
lainnya.
Dalam proyek AD Premier Office Park TB. Simatupang ini yang
bertindak sebagai kontraktor adalah PT. Waskita Karya. PT. Waskita Karya
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di
bidang konstruksi. Tugas, kewajiban dan wewenang tim pelaksana adalah
sebagai berikut ini.

52

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar rencana,


risalah pekerjaan, peraturan dan syarat-syarat.

Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai


pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.

Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.

Membuat laporan kemajuan pekerjaan yang harus disetujui oleh


pengawas disertai keterangan mutu bahan, alat dan hasil test
laboratorium

Selalu berkonsultasi dan memberitahukan masalah yang timbul


dilapangan kepada perencana dan pengawas.

Menyelesaikan dan menyerahkan hasil pekerjaan.

Menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian.

Membuat jadwal kerja.

Menyerahkan pekerjaan kepada

pemilik proyek

apabila

pekerjaan telah sesuai secara keseluruhan.

Menjamin Pelaksanaan sesuai dengan dokumen kontrak.

Gb. 3.5 Logo PT. Waskita Karya.


Sumber : PT. Waskita Karya

53

3.1.3 Sistem Organisasi Proyek


PT Waskita Karya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia
yang bergerak di bidang konstruksi. Dapat dilihat pada bagan dibawah ini struktur
organisasi pada PT. Waskita Karya yang menangani proyek AD Premier Office
Park TB. Simatupang ini :

Gb. 3.6 Bagan Struktur Organisasi Proyek AD Premier Office Park.


Sumber : PT. Waskita Karya

54

3.1.4 Sistem Kontrak


Kontrak konstruksi adalah suatu ikatan perjanjian atau negosiasi antara
pemilik proyek dengan agen-agen mengkoordinasikan seluruh kegiatan proyek
dengan tujuan untuk meminimalkan biaya dan jadwal serta menjaga mutu proyek.
Kontrak merupakan dokumen yang penting dalam proyek. Segala hal terkait hak
dan kewajiban antar pihak serta alokasi risiko diatur dalam kontrak.
Dalam Proyek AD Premier Office Park TB. Simatupang ini
menggunakan sistem kontrak Fixed Lump Sum price. Kontrak ini menyatakan
bahwa kontraktor akan melaksanakan proyek sesuai dengan rancangan biaya
tertentu. Jika terjadi perubahan dalam kontrak, perlu dilakukan negosiasi antara
pemilik dan kontraktor untuk menetapkan besarnya pembayaran (tambah atau
kurang) yang akan diberikan kepada kontraktor terhadap perubahan tersebut.4.
3.1.5 Time Schedule (Kurva S)
Time Schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan
masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keselurahan adalah rentang
waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek.
Tujuan atau manfaat pembuatan time schedule pada sebuah proyek
konstruksi antara lain:

Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang


dibutuhkan.

Pedoman waktu untuk pendatangan material yang sesuai dengan


item pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Pedoman waktu untuk pengadaan alat alat kerja.

Time schedule juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan


waktu pelaksanaan proyek.

www.mediaproyek.com

55

Sebagai tolok ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.

Time schedule sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri


sebuah kontrak kerja proyek konstruksi.

Sebagai pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu


tertentu.

Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas


keterlambatan proyek atau bonus atas percepatan proyek.

Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi5.

Gb. 3.7 Time Schedule & S curve.


Sumber : PT. Waskita Karya

Ilmusipil.com

56

3.1.6 Pengawasan, Laporan-laporan dan Pemeriksaan Rutin dan Khusus


1. Pengawasan
Pengawasan yang dilakukan terhadap proyek AD Premier Office Park
adalah :

Pegawasan

setiap

hari

terhadap

pelaksanaan

pekerjaan adalah

dilakukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi

Konsultan Manajemen
dan

Konstruksi harus dapat mengawasi, memeriksa

menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor

harus mengadakan fasilitas- fasilitas yang diperlukan.

Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari


pengamatan Konsultan Manajemen

Konstruksi adalah tetap menjadi

tanggung jawab Kontraktor.

Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas harian diluar jam-jam kerja


(08.00 dampai dengan 16.00), dan hari libur maka segala biaya yang
diperlukan untuk hal tersebut menjadi

beban

Kontraktor

yang

perhitungannya disesuaikan dengan peraturan pemerintah. Permohonan


untuk mengadakan pengawasan tersebut harus dengan surat yang
disampaikan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi.

Di tempat pekerjaan, Konsultan Manajemen Konstruksi menempatkan


petugas-petugas pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi
pekerjaan Kontraktor, agar pekerjaan dapat dilaksanakan atau dilakukan
sesuai dengan isi surat perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan dengan cara-cara
yang benar dan tepat serta cermat.

57

2. Laporan - laporan
Laporan-laporan

yang

dilaporkan

pada

proyek

adalah laporan

harian, mingguan dan pengetesan.

Kontraktor wajib membuat laporan harian dan mingguan yang


memberikan gambaran mengenai :
-

Kegiatan Fisik.

Catatan dan perintah Konsultan Manajemen Konstruksi yang


disampaikan secara lisan maupun tertulis.

Jumlah material masuk/ditolak

Jumlah tenaga kerja dan keahliannya.

Keadaan cuaca.

Pekerjaan tambah/kurang.

Prestasi rencana dan yang terpasang

Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah


ditandatangani oleh manajer proyek harus diserahkan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk diketahui/disetujui.

3. Pemeriksaan Rutin dan Khusus

Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh


Kontraktor instalasi ini secara periodic dan tidak kurang dari setiap dua
minggu atau ditentukan lain oleh Manajemen Konstruksi.

Pemeriksaan khusus dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh


Kontraktor instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak Konsultan
Manajemen Konstruksi dan atau bila ada gangguan dalam instalasi ini6.

PT. Waskita Karya

58

3.2 TINJAUAN KHUSUS (AD Premier Office Park)


3.2.1 Lokasi Proyek

Gb. 3.8 Lokasi Proyek AD Premier Office Park.


Sumber : PT. Waskita Karya

Proyek ini terletak di Jalan TB. Simatupang No. 5 Jakarta 12550, yang
mana aktivitas lalu lintas yang cukup padat pada jam jam tertentu, untuk itu
perlu dijaga baik dari segi keamanan, kebersihan dan Traffic Managementnya,
sehingga diperlukan adanya Koordinasi dengan Polisi setempat dan Satuan
Keamanan Proyek AD Premier Office Park Jakarta 12550, dan warga
sekitarnya.

Gb. 3.9 Denah Situasi.


Sumber : PT. Waskita Karya

59

3.2.2 Deskripsi Proyek


AD Premier Office Park Merupakan commercial High Rise Building yang
bertempat di jl. TB. Simatupang No. 5 Jakart 12550. Pelabelan AD didepan
Premier itu sendiri merupakan dedikasi generasi kedua PURI terhadap jasa dan
rintisan Achmad Djawas di sektor properti. AD Premier ini dirancang oleh
seorang arsitek handal yang popular dengan independensinya mempertahankan
idealisme dan egonya yang bernama Andra Matin.

Gb. 3.10 Facade AD Premier Office Park.


Sumber : PT. Waskita Karya

Gedung perkantoran yang kelak beroperasi pada kuartal kedua 2014 ini
menempati area seluas 6.000 m2 di kawasan bisnis baru, koridor Simatupang,
Jakarta Selatan. Jika dilihat sekilas, desain arsitekturalnya yang boxy memang
sangat bersahaja untuk tidak dikatakan biasa. Namun, jika dikupas lebih jauh, AD
Premier ini lekat dengan nafas alami. Minim penggunaan kenyamanan artifisial.

60

Pendek kata ia berupaya mempertemukan kebutuhan ruang usaha bagi para


pebisnis dan profesional dengan keharusan melestarikan lingkungan7.
3.2.3 Data Umum Proyek
DATA UMUM PROYEK
1. Nama Proyek

: AD Premier Jakarta Paket Struktur &


Arsitektur

2. Jenis Proyek

: Gedung

3. Lokasi

: Jl. TB. Simatupang No. 5, Jakarta


12550

4. No. Kontrak / SPK

: 005/SPK/PI-PR/GD/IV/13

5. Tanggal Kontrak / SPK

: 25 April 2013

6. No. AB

: DG 2B 13 056

7. Cara Mendapatkan Kontrak

: Tender Terbuka

8. Luas Bangunan

: 36.739 m2

9. Nilai Kontrak

: Rp. 101.092.746.000 (termasuk PPN


10%)

10. Jenis Kontrak

: Lump Sum Fixed Price

11. Sumber Dana

: PT. Puriampera Intipratama

12. Pengguna Jasa & MK

: PT. Puriampera Intipratama

13. Konsultan Perencana

: PT. Sentra Reka Struktur

14. Jangka Waktu Pelaksanaan

: 425 Hari (1 Mei 2013 1 Juli 2014)

15. Masa Pemeliharaan

: 365 Hari

Tabel 3.1 Data Umum Proyek.


Sumber : PT. Waskita Karya

Hildalexander.com

61

3.2.4 Lingkup Pekerjaan


NO.

URAIAN

BOBOT (%)

PERSIAPAN

9.78

II

PEKERJAAN STRUKTUR

48.86

PEKERJAAN TANAH

0.30

PEKERJAAN BASEMENT

24.40

PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

24.61

PEKERJAAN ARSITEKTUR

22.42

PEKERJAAN LANTAI

2.06

PEKERJAAN DINDING

6.03

PEKERJAAN PLAFOND

3.67

PEKERJAAN SANITASI

1.93

PEKERJAAN PINTU JENDELA

2.72

PEKERJAAN LAIN-LAIN

2.18

PEKERJAAN LUAR

1.72

PEKERJAAN FACADE

2.10

IV

FEE KOORDINASI

1.89

PROV SUM

17.06

III

100.00
Tabel 3.2 Lingkup Pekerjaan.
Sumber : PT. Waskita Karya

62

3.2.5 Pekerjaan Fasade


Pekerjaan Fasade merupakan bagian dari lingkup pekerjaan arsitektur.
Pekerjaan ini biasanya dilakukan ketika bangunan yang dibangun telah mencapai
ketinggian tertentu. Dalam proyek AD Premier Office Park Tb. Simatupang ini,
fasadenya menggunakan clear glass tempered dengan tebal 12 mm dan
menggunakan rangka aluminium untuk membentuk fasade yang terkesan boxy.

Gb. 3.11 Tampak Utara Lantai 2 - 4 AD Premier Office Park.


Sumber : PT. Waskita Karya

Gb. 3.12 Tampak Selatan Lantai 2 4 AD Premier Office Park.


Sumber : PT. Waskita Karya

63

Gb. 3.13 Tampak Barat Lantai 2 - 4 AD Premier Office Park.


Sumber : PT. Waskita Karya

Gb. 3.14 Tampak Timur Lantai 2 - 4 AD Premier Office Park.


Sumber : PT. Waskita Karya

Gb. 3.15 Potongan Lt. 8 AD Premier Office Park.


Sumber : PT. Waskita Karya

64

Gb. 3.16 Detail Potongan AD Premier Office Park.


Sumber : PT. Waskita Karya

Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga kerja, pengadaan, penyimpanan,

pengamanan bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu untuk melaksanakan


semua pekerjaan kusen untuk rangka pintu kaca, grill aluminium, exhaust, dan
lain-lain seperti yang dinyatakan dalam gambar serta petunjuk Konsultan
Pengawas.

Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam :

The Aluminium Association (AA)

Architectural Aluminium Manufactures Association (AMA)

American Standart For Testing Material (ASTM)

Persyaratan Bahan
1. Kusen Aluminium
-

Kusen yang digunakan produksi PT. Indeco Pasific

Kadar campuran :
Architectural Billet 45 (AB45)

65

Ultimate Strength 28.000 psi Yield.


-

Anodized :
Ketebalan lapisan anodizing diseluruh permukaan aluminium
adalah 18 mikron dengan warna yang akan ditentukan kemudian
oleh Konsultan Perencana.

Hardware :
Akan ditentukan kemudian dan sesuai petunjuk dalam gambar.

Accessories :
Akan ditentukan kemudian

Jaminan :
Harus diberikan jaminan tertulis dari tipe campuran (alloy)
dan

ketebalan

Anodized.

Kontraktor

harus

dapat

memperlihatkan bukti bukti keaslian barang.


2. Tempered Glass
-

Bahan

: Clear Tempered Glass & Black Tempered Glass

Produk

: PT. Indeco Pasific

Type / Pola : Ketebalan kaca 12 mm sesuai dengan gambar.

Warna

: Ditentukan kemudian.

3. Sealant
Sealant untuk kaca pada rangka aluminium harus menggunakan
bahan sejenis silicon karet produksi PT. Indeco Pasific. Warna
akan ditentukan kemudian.

66

4. Contoh contoh
-

Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas


contoh potongan kusen aluminium ukuran 10 x 20 cm, beserta
brosur lengkap dari pabrik / produsen.

Kontraktor harus membuat shop drawing untuk dikonsultasikan


kepada Konsultan Pengawas.

5. Penyimpanan dan Pengiriman


Penyimpanan harus di ruang beratap, bersih, kering, dan dijaga
agar tidak terjadi abraasi atau kerusakan lain serta tidak dekat
dengan tempat pembakaran.
6. Finishing
Finishing untuk permukaan kusen yang bersentuhan dengan
alkaline seperti beton, adukan atau plesteran dan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti
corrosive treatment dengan insulating varnish seperti asphaltic
varnish atau bahan insulation lainnya yang disetujui Konsultan
Pengawas.

Pelaksanaan
-

Sebelum Pekerjaan dimulai, Kontraktor wajib meneliti gambar


gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang harus
diketahui) serta membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan
dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi
lain.

Semua frame baik untuk kusen dinding kaca luar dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

67

Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari bahan besi untuk


menghindarkan penempelan debu besi pada permukaan. Disarankan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati hati
tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.

Pengelasan dibenarkan menggunakan non actived gas (argon) dari


arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.

Pada akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti
dengan sekrup, rivet dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk
memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

Angkur angkur untuk kusen aluminium terbuat dari steel plate


setebal 3 mm dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron dan
ditempatkannya pada interval 300 mm.

Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh
sealant yang sudah disetujui Konsultan Pengawas.

Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh
sealant yang sudah disetujui Konsultan Pengawas.

Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah


10 25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout.

Kaca kaca hendaknya dibuat fixed dengan beads, beads dimaksud


harus dari aluminium extruded shape dan dilengkapi dengan
neoprene. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi
flashing untuk penahan air hujan.

Dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan spesifikasi dari


produsen atau yang disetujui Konsultan Pengawas.

Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang


berhubungan dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat

68

kelalaian, maka Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya


tambahan.

Pengujian Mutu Pekerjaan


-

Semua bahan terpasang sesuai dengan yang dipersyaratkan dan yang


telah disetujui Konsultan Pengawas.

Kusen aluminium terpasang dengan kuat dan setiap hubungan sudut


harus 90 derajat, apabila tidak terpenuhi maka harus dibongkar atas
biaya kontraktor.

Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan sempurna.

Kaca harus diteliti dengan seksama, setelah terpasang tidak boleh


bergetar; apabila masih terjadi getaran, maka profil rubber seal
pemegang kaca harus diganti atas biaya Kontraktor.

Pengamanan Pekerjaan
-

Setelah pemasangan, kotor akibat noda noda pada permukaan


kusen dapat dibersihkan dengan Volatile Oil.

Bila kusen ternoda oleh semen, adukan dan bahan lainnya, bahan
pelindung harus segera digunakan. Bahan aluminium yang terkena
bercak noda tersebut dapat dicuci dengan air bersih, sebelum kering
sapukan dengan kain yang halus kemudian baru diberikan bahan
pelindung.

Setelah pemasangan kusen aluminium dan kaca luar bangunan, maka


sekeliling kaca yang berhubungan langsung dengan permukaan
kolom ataupun panel aluminium perlu diberi lapisan vinyl tape untuk
mencegah korosi selama masa pembangunan.

69

Anda mungkin juga menyukai