TENTANG
PEMILIHAN RAYA
KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Menimbang :
a) bahwa untuk menjalankan kedaulatan mahasiswa sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Dasar Keluarga Besar Mahasiswa Universitas
Palangka Raya maka Pemilihan Raya Keluarga Besar Mahasiswa
Universitas Palangka Raya perlu untuk dilaksanakan pada tiap periode
kepengurusan sebagai sarana suksesi lembaga kemahasiswaan;
b) bahwa Undang–Undang Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka
Raya Nomor 1 tahun 2018 tentang Pemilihan Raya Keluarga Besar
Mahasiswa Universitas Palangka Raya perlu dibuat demi mewujudkan
mekanisme pemilihan raya yang jelas dan tegas berdasarkan keadilan dan
kesetaraan;
Mengingat : Pasal 32, Pasal 33 ayat (4) Undang-Undang Dasar Keluarga Besar Mahasiswa
Universitas Palangka Raya;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang selanjutnya disebut KBM
UPR adalah wadah formal dan legal bagi seluruh aktivitas kemahasiswaan di Universitas
Palangka Raya.
2. Undang-Undang Dasar Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang
selanjutnya disebut UUD KBM UPR adalah peraturan dasar bagi seluruh organisasi
kemahasiswaan di KBM UPR.
3. Undang-Undang Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang selanjutnya
disebut UU KBM UPR adalah peraturan tertulis dibawah UUD KBM UPR yang
mengatur kegiatan kemahasiswaan di Universitas dan/atau Fakultas.
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa KBM UPR yang selanjutnya disebut
sebagai PKPUM adalah peraturan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum
Mahasiswa untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya.
5. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang selanjutnya disebut
DPM UPR adalah lembaga tinggi dalam KBM UPR yang memiliki kekuasaan legislatif.
6. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang selanjutnya disebut
BEM UPR adalah lembaga tinggi dalam KBM UPR yang memiliki kekuasaan eksekutif.
7. Anggota KBM UPR adalah mahasiswa(i) yang terdaftar aktif secara akademik di
Universitas Palangka Raya.
BAB II
ASAS DAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN RAYA
Pasal 2
Pemira KBM UPR dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas:
a. langsung;
b. umum;
c. bebas;
d. rahasia;
e. jujur; dan
f. adil.
Pasal 3
(1) Pemira KBM UPR dimulai sejak pendaftaran calon peserta Pemira KBM UPR yang
dilakukan oleh KPUM sampai pelantikan peserta Pemira KBM UPR terpilih.
(2) Pemira KBM UPR diselenggarakan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden BEM
UPR secara berpasangan dan Anggota DPM UPR secara perseorangan.
Pasal 4
(1) Pemira KBM UPR diselenggarakan setiap 1 (satu) tahun sekali.
(2) Pemira KBM UPR diselenggarakan di lingkungan Universitas Palangka Raya.
(3) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara Pemira KBM UPR diatur oleh KPUM.
(4) Tahapan penyelenggaraan Pemira KBM UPR meliputi:
a. Perencanaan program serta penyusunan peraturan-peraturan pelaksana terkait
penyelenggaraan Pemira;
b. Pendataan daftar pemilih;
Pasal 5
(1) DPM UPR membentuk KPUM sebagai penyelenggara Pemira KBM UPR.
(2) KPUM dibentuk sebelum tahapan penyelenggaraan Pemira KBM UPR.
BAB III
KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 6
(1) Dalam menyelenggarakan Pemira KBM UPR, KPUM bebas dari pengaruh pihak mana
pun.
(2) Struktur, kedudukan, dan pembagian tugas KPUM ditetapkan oleh internal KPUM.
(3) KPUM berkedudukan di tingkat Universitas.
(4) Masa kerja KPUM terhitung sejak disahkan oleh DPM UPR sampai dengan
pelantikan Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR dan anggota DPM UPR terpilih.
(5) Dalam melaksanakan tugasnya, ketua KPUM bertanggung jawab kepada DPM UPR.
Bagian Kedua
Susunan dan Keanggotaan
Pasal 7
(1) KPUM terdiri atas seorang Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota.
(2) Susunan dan kedudukan KPUM ditetapkan oleh internal KPUM.
Bagian Keempat
Pengangkatan dan Pemberhentian Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa
Pasal 10
(1) DPM UPR memilih Ketua KPUM melalui mekanisme uji kelayakan dan kepatutan.
(2) Uji kelayakan dan kepatutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut
dalam ketetapan DPM UPR.
(3) Pengangkatan Ketua KPUM disahkan dengan Ketetapan DPM UPR.
Pasal 11
(1) Jika tidak ada calon Ketua KPUM, maka DPM UPR wajib menunjuk calon ketua KPUM
melalui mekanisme internal DPM UPR.
(2) Jika hanya terdapat seorang calon ketua KPUM, maka DPM UPR dapat tetap
melaksanakan mekanisme uji kelayakan dan kepatutan.
(3) Jika tidak ada calon ketua KPUM yang lolos tes uji kelayakan dan kepatutan, maka DPM
UPR wajib menentukan mekanisme internal untuk memilih Ketua KPUM.
Pasal 13
(1) Ketua KPUM bertugas :
a. Memimpin rapat dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pemira KBM UPR;
b. Bertindak untuk dan atas nama KPUM keluar dan kedalam; dan
c. Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan Pemira KBM UPR.
(2) Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Ketua KPUM bertanggungjawab kepada
DPM UPR.
Bagian Kelima
Produk Hukum Penyelenggara Pemira KBM UPR
Pasal 14
(1) Dalam penyelenggaraan Pemira KBM UPR, KPUM wajib membuat Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Mahasiswa dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa.
BAB IV
PERSYARATAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA DAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Bagian Pertama
Anggota DPM UPR
Pasal 15
(1) Peserta Pemira untuk pemilihan Anggota DPM UPR adalah Anggota KBM UPR
perseorangan.
(2) Anggota KBM UPR Perseorangan sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat menjadi Peserta
Pemira KBM UPR setelah memenuhi persyaratan.
(3) Persyaratan lebih lanjut diatur dalam Peraturan KPUM.
Pasal 16
Persyaratan Peserta Pemira KBM UPR untuk pemilihan Anggota DPM UPR adalah :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Anggota aktif KBM UPR;
c. Memiliki integritas moral yang baik;
d. Bersedia cuti dari semua jabatan struktural di lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas
dan universitas saat lolos verifikasi;
e. Bukan anggota partai politik dan organisasi underbow nya;
f. Tidak terancam drop out;
g. Tidak sedang dicabut hak pilihnya;
h. Tidak sedang cuti kuliah dan tidak terancam putus studi;
i. Pernah mengikuti kepanitiaan dan/atau organisasi kemahasiswaan di lingkungan
Universitas Palangka Raya;
j. Mendapat dukungan minimal pemilih dari fakultas pemilihan yang bersangkutan;
k. Tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum mengikat;
Pasal 18
(1) Dalam hal tidak terdapat peserta Pemira KBM UPR Anggota DPM UPR, maka wajib
dilakukan perpanjangan masa pendaftaran peserta Pemira KBM UPR Anggota DPM
UPR paling lama 14 (empat belas) hari.
(2) Dalam hal setelah perpanjangan masa pendaftaran, tetap tidak ada peserta Pemira KBM
UPR Anggota DPM UPR, maka mekanisme pemilihan Anggota DPM UPR diserahkan
pada Musyawarah Mahasiswa.
Bagian Kedua
Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR
Pasal 19
(1) Peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR adalah
anggota KBM UPR secara berpasangan.
(2) Anggota KBM UPR secara berpasangan sebagaimana dalam ayat (1) dapat menjadi
peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR setelah
memenuhi persyaratan.
(3) Persyaratan lebih lanjut diatur dalam Peraturan KPUM.
Pasal 20
Persyaratan Peserta Pemira KBM UPR untuk pemilihan Anggota BEM UPR adalah :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Anggota aktif KBM UPR;
c. Memiliki integritas moral yang baik;
Pasal 21
(1) Dalam hal tidak ada Peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden
BEM UPR yang mendaftar hingga batas waktu yang ditetapkan, maka KPUM
menetapkan perpanjangan masa pendaftaran peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden
dan Wakil Presiden BEM UPR paling lama 14 (empat belas) hari.
(2) Dalam hal masa perpanjangan sebagaimana dalam ayat (1) telah dilakukan tetapi tetap
tidak ada peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR yang
mendaftar, maka pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR diserahkan pada
Musyawarah Mahasiswa.
Pasal 22
(1) Dalam hal tidak ada peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM
UPR yang lolos verifikasi, maka KPUM menetapkan perpanjangan masa pendaftaran
peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR paling lama 14
(empat belas) hari.
(2) Dalam hal masa perpanjangan sebagaimana dalam ayat (1) telah dilakukan tetapi tetap
tidak ada peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR yang
lolos verifikasi, maka pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR diserahkan
pada Musyawarah Mahasiswa.
Pasal 24
(1) Dalam hal terdapat Peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM
UPR berhalangan tetap atau mengundurkan diri, sejak penetapan sebagai Peserta Pemira
KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR sampai berakhirnya masa
kampanye maka Pemira KBM UPR tetap dilanjutkan.
(2) Dalam hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masih terdapat lebih dari satu Peserta
Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR maka yang menjadi
Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR terpilih adalah yang memperoleh suara
terbanyak dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya.
(3) Dalam hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya terdapat satu Peserta Pemira
KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR maka untuk menjadi Presiden
dan Wakil Presiden BEM UPR terpilih harus memperoleh suara lebih dari lima puluh
persen suara dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya.
(4) Jika ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) tidak terpenuhi maka
penentuan Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR terpilih diserahkan pada
Musyawarah Mahasiswa.
BAB V
PENETAPAN CALON DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA DAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Pasal 26
(1) Peserta Pemira KBM UPR ditetapkan oleh KPUM setelah Calon Peserta Pemira KBM
UPR dinyatakan lolos verifikasi sebagai Peserta Pemira KBM UPR.
(2) Dalam hal terdapat Peserta Pemira KBM UPR sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
KPUM berhalangan tetap atau mengundurkan diri, sejak penetapan sebagai peserta
Pemira KBM UPR sampai dengan masa kampanye maka peserta Pemira KBM UPR yang
bersangkutan tidak lagi dinyatakan sebagai peserta Pemira KBM UPR.
(3) Dalam hal terdapat Peserta Pemira KBM UPR sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
KPUM mengundurkan diri, setelah berakhirnya masa kampanye atau saat memasuki
masa tenang maka peserta Pemira KBM UPR yang bersangkutan tetap diikutsertakan
dalam proses tahapan Pemira KBM UPR selanjutnya hingga penghitungan suara sebagai
peserta Pemira KBM UPR yang sah.
(4) Dalam hal terdapat Peserta Pemira KBM UPR sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
KPUM berhalangan tetap, setelah berakhirnya masa kampanye atau saat memasuki masa
tenang maka peserta Pemira KBM UPR yang bersangkutan tidak diikutsertakan dalam
proses tahapan Pemira KBM UPR selanjutnya.
BAB VI
KAMPANYE DAN DANA KAMPANYE
Bagian Pertama
Kampanye
Pasal 27
Kampanye dilakukan dengan prinsip yang bertanggung jawab dan merupakan bagian dari
pendidikan politik di KBM UPR.
Pasal 29
(1) Pelaksana Kampanye terdiri atas Peserta Pemira KBM UPR dan Tim Sukses/Tim
Pemenangan.
(2) Dalam melaksanakan kampanye, Peserta Pemira KBM UPR membentuk Tim Kampanye
yang dipimpin oleh Ketua Tim Sukses/Tim Pemenangan.
(3) Tim Kampanye sebagaimana dalam ayat (2) bertugas untuk melaksanakan kegiatan
kampanye dari Peserta Pemira KBM UPR dan berkoordinasi dengan KPUM.
(4) Peserta Kampanye sebagaimana pada Pasal 28 ayat (2) terdiri atas anggota KBM UPR di
luar Peserta Pemira KBM UPR yang berpartisipasi dalam rangkaian kampanye.
(5) Petugas Kampanye sebagaimana pada Pasal 28 ayat (3) terdiri atas KPUM yang
menjalankan tugas dan kewenangannya berkaitan dengan pelaksanaan kampanye.
(6) Ketentuan mengenai pelaksanaan, partisipasi anggota KBM UPR, dan fasilitasi
kampanye Pemira KBM UPR diatur dengan Peraturan KPUM.
Pasal 30
(1) Peserta Pemira KBM UPR mendaftarkan nama dan jabatan dari Tim Kampanye
sebagaimana pada Pasal 29 ayat (3) pada KPUM secara resmi sebelum dimulainya
pelaksanaan kampanye.
(2) Ketentuan mengenai Tim Kampanye diatur dengan Peraturan KPUM.
Bagian Kedua
Bentuk, Materi, dan Metode Kampanye
Pasal 31
(1) Bentuk kampanye Pemira KBM UPR terdiri atas :
a. Kampanye lisan;
b. Kampanye media; dan
c. Kampanye dialogis.
(2) Materi Kampanye Peserta Pemira KBM UPR meliputi uraian dan eksplorasi Visi, Misi
dan program Peserta Pemira KBM UPR.
Bagian Ketiga
Dana Kampanye
Pasal 32
(1) Dana kegiatan Kampanye Peserta Pemira KBM UPR menjadi tanggung jawab Peserta
Pemira KBM UPR.
(2) Dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari :
a. Peserta Pemira KBM UPR secara individual;
b. Sumbangan yang sah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan; dan
c. Sumbangan perseorangan.
(3) Dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang, barang
dan/atau jasa.
(4) Dana kampanye berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditempatkan pada
rekening khusus dana kampanye.
(5) Dana kampanye berupa sumbangan barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud ayat (3)
dicatat berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima.
Pasal 33
Peserta Pemira KBM UPR dilarang menerima sumbangan operasional yang berasal dari :
a. Partai Politik dan anggotanya serta organisasi underbow nya;
b. Perusahan rokok, minuman keras dan alat kontrasepsi;
c. Rektorat Universitas Palangka Raya beserta strukturnya; dan
d. Lembaga Kemahasiswaan tingkat Universitas dan/atau Fakultas.
Pasal 35
Presiden, Wakil Presiden BEM UPR, dan/atau Pengurus BEM UPR dilarang melakukan
tindakan dan/atau keputusan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemira
KBM UPR sejak masa kampanye sampai penghitungan suara.
BAB VII
SANKSI
Pasal 36
(1) Anggota KBM UPR dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas peraturan perundang-
undangan yang dilakukan oleh Tim Sukses/Tim Pemenangan dan/atau KPUM kepada
DPM UPR.
(2) Dalam hal sebagaimana dimaksud ayat (1) Anggota KBM UPR dapat melaporkan
secara individu, kelompok dan/atau institusi kepada DPM UPR.
BAB VIII
HAK MEMILIH
Pasal 37
(1) Anggota KBM UPR yang memiliki hak memilih adalah mahasiswa(i) Universitas
Palangka Raya yang diatur sesuai ketentuan UUD KBM UPR.
(2) Anggota KBM UPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftar oleh KPUM dalam
daftar pemilih tetap untuk dapat menggunakan hak memilih.
BAB IX
PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA
Bagian Pertama
Pemungutan Suara
Pasal 38
(1) Pemungutan suara Pemira KBM UPR dilaksanakan secara serentak di seluruh fakultas.
(2) Hari, tanggal, waktu dan tempat pemungutan suara ditetapkan oleh KPUM.
(3) KPUM bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan standar serta
kebutuhan pengadaan perlengkapan pemungutan suara.
(4) KPUM bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan standar serta
kebutuhan pengadaan perlengkapan pemungutan suara.
(5) KPUM bertanggung jawab dalam menetapkan Saksi Peserta Pemira KBM UPR pada
tiap TPS.
(6) Dalam pemungutan suara, KPUM membuat berita acara yang ditandatangani oleh
KPUM, Saksi Peserta Pemira KBM UPR.
(7) Ketentuan mengenai teknis pemungutan suara dan penetapan saksi peserta Pemira KBM
UPR dalam pemungutan suara diatur dengan Peraturan KPUM.
Pasal 40
(1) Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara ialah yang terdaftar pada daftar
pemilih tetap.
(2) Pemilih sebagaimana ayat (1) menggunakan hak pilihnya dengan menunjukan kartu
tanda mahasiswa dan/atau identitas mahasiswa yang ditentukan oleh KPUM.
Pasal 41
Untuk menjamin pelaksanaan hak konstitusional Anggota KBM UPR yang berkebutuhan
khusus/difabel, KPUM bertanggung jawab untuk memfasilitasi Anggota KBM UPR yang
berkebutuhan khusus/difabel agar dapat melaksanakan hak konstitusionalnya.
Bagian Kedua
Penghitungan Suara
Pasal 42
(1) Penghitungan suara untuk Peserta Pemira KBM UPR wajib dilakukan di tingkat
universitas.
(2) KPUM dilarang mengadakan penghitungan suara sebelum pemungutan suara
berakhir.
(3) Ketentuan teknis penghitungan suara sebagaimana dimaksud ayat (1) wajib diatur dengan
Keputusan KPUM.
Pasal 43
(1) Saksi dari Peserta Pemira KBM UPR dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya
pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan
perolehan suara kandidat kepada DPM UPR.
(2) DPM UPR langsung menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada
hari pelaksanaan penghitungan perolehan suara Peserta Pemira KBM UPR.
BAB X
PENETAPAN HASIL PEMILIHAN RAYA
KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Pasal 45
(1) Hasil Pemira KBM UPR ditetapkan oleh KPUM dalam sidang pleno terbuka yang
dihadiri oleh Peserta Pemira KBM UPR dan DPM UPR.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan selambat- lambatnya 3 (tiga)
hari sejak hari terakhir pemungutan suara.
(3) Hasil Pemira KBM UPR dan Peserta Pemira KBM UPR yang terpilih ditetapkan dengan
Keputusan KPUM.
(4) KPUM mengumumkan hasil Pemira KBM UPR sebagaimana dalam ayat (1) kepada
Anggota KBM UPR melalui media digital dan/atau massa.
Pasal 46
(1) Penetapan Peserta Pemira KBM UPR Anggota DPM UPR yang terpilih didasarkan
pada nama Peserta Pemira KBM UPR yang memperoleh suara sesuai dengan UUD KBM
UPR dan diurutkan berdasarkan perolehan suara terbanyak.
(2) Banyaknya Peserta Pemira KBM UPR Anggota DPM UPR yang terpilih didasarkan
pada kuota setiap fakultas sebagaimana diatur dalam UUD KBM UPR.
Pasal 48
(1) Peserta Pemira KBM UPR terpilih ditetapkan dalam sidang pleno terbuka KPUM dan
dituangkan dalam berita acara hasil Pemira KBM UPR.
(2) KPUM menyampaikan berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari setelah penghitungan suara oleh KPUM kepada :
a. DPM UPR;
b. BEM UPR;
c. BEM/Senat Mahasiswa Fakultas; dan
d. Peserta Pemira KBM UPR.
BAB XI
SENGKETA HASIL PEMILIHAN RAYA
KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Bagian Pertama
Laporan Pelanggaran
Pasal 49
(1) DPM UPR dapat menerima laporan pelanggaran Pemira KBM UPR pada setiap tahapan
penyelenggaraan Pemira KBM UPR.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan oleh :
a. Mahasiswa(i) Universitas Palangka Raya yang mempunyai hak pilih;
b. Peserta Pemira KBM UPR/Tim Kampanye;
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan secara tertulis kepada
DPM UPR dengan paling sedikit memuat:
a. Nama pelapor;
b. Pihak terlapor;
c. Waktu dan tempat kejadian perkara; dan
d. Uraian kejadian.
Bagian Kedua
Sengketa dan Pelanggaran Pemira KBM UPR
Pasal 50
(1) Dalam hal terjadi sengketa Pemira KBM UPR atas keputusan KPUM, Peserta Pemira
KBM UPR dapat mengajukan permohonan keberatan kepada KPUM sebanyak 1 (satu)
kali.
(2) Pelanggaran Pemira KBM UPR adalah pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan.
(3) Pelanggaran Peserta Pemira KBM UPR diselesaikan oleh KPUM.
(4) Pelanggaran KPUM diselesaikan oleh DPM UPR.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
(1) Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang Pemilihan Raya Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya
dinyatakan tidak berlaku selain Undang-undang ini.
(2) Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Pukul : WIB
GALIH SEPTIAN
NIM. GAA 113 037