Anda di halaman 1dari 21

UNDANG-UNDANG

KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


NOMOR 1 TAHUN 2018

TENTANG
PEMILIHAN RAYA
KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Menimbang :
a) bahwa untuk menjalankan kedaulatan mahasiswa sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Dasar Keluarga Besar Mahasiswa Universitas
Palangka Raya maka Pemilihan Raya Keluarga Besar Mahasiswa
Universitas Palangka Raya perlu untuk dilaksanakan pada tiap periode
kepengurusan sebagai sarana suksesi lembaga kemahasiswaan;
b) bahwa Undang–Undang Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka
Raya Nomor 1 tahun 2018 tentang Pemilihan Raya Keluarga Besar
Mahasiswa Universitas Palangka Raya perlu dibuat demi mewujudkan
mekanisme pemilihan raya yang jelas dan tegas berdasarkan keadilan dan
kesetaraan;

Mengingat : Pasal 32, Pasal 33 ayat (4) Undang-Undang Dasar Keluarga Besar Mahasiswa
Universitas Palangka Raya;

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 1


DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
dan
PJS PRESMA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS


PALANGKA RAYA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PEMILIHAN
RAYA KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA
RAYA.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang selanjutnya disebut KBM
UPR adalah wadah formal dan legal bagi seluruh aktivitas kemahasiswaan di Universitas
Palangka Raya.
2. Undang-Undang Dasar Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang
selanjutnya disebut UUD KBM UPR adalah peraturan dasar bagi seluruh organisasi
kemahasiswaan di KBM UPR.
3. Undang-Undang Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang selanjutnya
disebut UU KBM UPR adalah peraturan tertulis dibawah UUD KBM UPR yang
mengatur kegiatan kemahasiswaan di Universitas dan/atau Fakultas.
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa KBM UPR yang selanjutnya disebut
sebagai PKPUM adalah peraturan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum
Mahasiswa untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya.
5. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang selanjutnya disebut
DPM UPR adalah lembaga tinggi dalam KBM UPR yang memiliki kekuasaan legislatif.
6. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang selanjutnya disebut
BEM UPR adalah lembaga tinggi dalam KBM UPR yang memiliki kekuasaan eksekutif.
7. Anggota KBM UPR adalah mahasiswa(i) yang terdaftar aktif secara akademik di
Universitas Palangka Raya.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 2


8. Pemilihan Raya KBM UPR yang selanjutnya disebut Pemira KBM UPR adalah sarana
suksesi lembaga kemahasiswaan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR
secara berpasangan dan Anggota DPM UPR secara perseorangan yang dilaksanakan
dalam lingkungan Universitas Palangka Raya.
9. Peserta Pemira KBM UPR adalah Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden BEM UPR
dan Calon Anggota DPM UPR yang telah lolos proses verifikasi oleh Komisi
Pemilihan Umum Mahasiswa.
10. Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disingkat KPUM adalah
penyelenggara Pemira KBM UPR yang bersifat netral, independen, sementara dan
mandiri.

BAB II
ASAS DAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN RAYA
Pasal 2
Pemira KBM UPR dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas:

a. langsung;
b. umum;
c. bebas;
d. rahasia;
e. jujur; dan
f. adil.

Pasal 3
(1) Pemira KBM UPR dimulai sejak pendaftaran calon peserta Pemira KBM UPR yang
dilakukan oleh KPUM sampai pelantikan peserta Pemira KBM UPR terpilih.
(2) Pemira KBM UPR diselenggarakan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden BEM
UPR secara berpasangan dan Anggota DPM UPR secara perseorangan.

Pasal 4
(1) Pemira KBM UPR diselenggarakan setiap 1 (satu) tahun sekali.
(2) Pemira KBM UPR diselenggarakan di lingkungan Universitas Palangka Raya.
(3) Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara Pemira KBM UPR diatur oleh KPUM.
(4) Tahapan penyelenggaraan Pemira KBM UPR meliputi:
a. Perencanaan program serta penyusunan peraturan-peraturan pelaksana terkait
penyelenggaraan Pemira;
b. Pendataan daftar pemilih;

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 3


c. Pendaftaran calon peserta pemira;
d. Penetapan peserta pemira;
e. Masa kampanye;
f. Masa tenang;
g. Pemungutan dan penghitungan suara;
h. Penetapan hasil pemira KBM UPR; dan
i. Pelantikan peserta pemira KBM UPR terpilih;
(5) Pengaturan tahapan penyelenggaraan Pemira KBM UPR diatur oleh KPUM.

Pasal 5
(1) DPM UPR membentuk KPUM sebagai penyelenggara Pemira KBM UPR.
(2) KPUM dibentuk sebelum tahapan penyelenggaraan Pemira KBM UPR.

BAB III
KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 6
(1) Dalam menyelenggarakan Pemira KBM UPR, KPUM bebas dari pengaruh pihak mana
pun.
(2) Struktur, kedudukan, dan pembagian tugas KPUM ditetapkan oleh internal KPUM.
(3) KPUM berkedudukan di tingkat Universitas.
(4) Masa kerja KPUM terhitung sejak disahkan oleh DPM UPR sampai dengan
pelantikan Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR dan anggota DPM UPR terpilih.
(5) Dalam melaksanakan tugasnya, ketua KPUM bertanggung jawab kepada DPM UPR.

Bagian Kedua
Susunan dan Keanggotaan
Pasal 7
(1) KPUM terdiri atas seorang Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota.
(2) Susunan dan kedudukan KPUM ditetapkan oleh internal KPUM.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 4


Bagian Ketiga
Tugas dan Wewenang KPUM
Pasal 8
Tugas Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa adalah:
a. Merencanakan penyelenggaraan Pemira KBM UPR secara teknis administratif;
b. Menetapkan susunan, kedudukan, dan pembagian tugas dalam KPUM;
c. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemira KBM UPR kepada seluruh anggota
KBM UPR;
d. Menetapkan syarat administratif bagi calon peserta Pemira;
e. Menetapkan peserta Pemira berdasarkan hasil verifikasi;
f. Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan kampanye, pemungutan suara dan
perhitungan suara;
g. Melakukan pendataan daftar pemilih berdasarkan data anggota KBM UPR dan
menetapkannya sebagai daftar pemilih tetap;
h. Menetapkan standar serta kebutuhan logistik Pemira KBM UPR;
i. Memberikan tindak lanjut sesegera mungkin atas temuan dan/atau laporan atas
pelanggaran Undang-Undang ini dan/atau peraturan pelaksananya;
j. Menetapkan teknis tata cara pelaksanaan kampanye, pemungutan suara dan penghitungan
suara;
k. Menetapkan dan menaati Kode Etik KPUM;
l. Menetapkan dan mengumumkan hasil penghitungan suara;
m. Membuat berita acara penghitungan suara dan menyerahkannya kepada saksi;
n. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemira KBM UPR secara tepat waktu;
o. Bersikap tidak diskriminatif dan berlaku adil;
p. Memelihara arsip dan dokumen serta mengelola barang inventaris KPUM;
q. Menyampaikan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemira KBM UPR
kepada Peserta Pemira dan Anggota KBM UPR;
r. Melakukan evaluasi, menyerahkan laporan pertanggungjawaban, dan menyampaikan
pertanggungjawaban atas penyelenggaraan Pemira KBM UPR maksimal 30 hari setelah
penetapan hasil Pemira KBM UPR kepada DPM UPR;
s. Melaksanakan tugas lain yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 5


Pasal 9
Wewenang Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa adalah:
a. Menetapkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (PKPUM) untuk mengatur
hal-hal teknis yang belum diatur Undang-undang ini;
b. Memberikan sanksi terhadap pelanggaran PKPUM;
c. Mengesahkan materi kampanye yang akan dipakai oleh peserta Pemira;
d. Memberikan izin kepada peserta Pemira untuk tidak mengikuti tahapan pelaksanaan
pemira dikarenakan alasan tertentu;
e. Menetapkan ketentuan suara yang sah;
f. Melarang pihak-pihak yang tidak berkepentingan supaya tidak terlibat dalam Pemira
KBM UPR;
g. Berhubungan dengan pihak-pihak lain yang dianggap perlu serta tidak bertentangan
dengan peraturan yang berlaku dalam KBM UPR; dan
h. Melaksanakan wewenang lain yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan.

Bagian Keempat
Pengangkatan dan Pemberhentian Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa
Pasal 10
(1) DPM UPR memilih Ketua KPUM melalui mekanisme uji kelayakan dan kepatutan.
(2) Uji kelayakan dan kepatutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut
dalam ketetapan DPM UPR.
(3) Pengangkatan Ketua KPUM disahkan dengan Ketetapan DPM UPR.

Pasal 11
(1) Jika tidak ada calon Ketua KPUM, maka DPM UPR wajib menunjuk calon ketua KPUM
melalui mekanisme internal DPM UPR.
(2) Jika hanya terdapat seorang calon ketua KPUM, maka DPM UPR dapat tetap
melaksanakan mekanisme uji kelayakan dan kepatutan.
(3) Jika tidak ada calon ketua KPUM yang lolos tes uji kelayakan dan kepatutan, maka DPM
UPR wajib menentukan mekanisme internal untuk memilih Ketua KPUM.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 6


Pasal 12
(1) Ketua KPUM berhenti antarwaktu karena :
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri; atau
c. Diberhentikan.
(2) Ketua KPUM dinyatakan berhenti karena diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c apabila :
a. Tidak lagi memenuhi syarat dan/atau tugas dan kewajibannya sebagai ketua KPUM;
b. Tidak dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya secara berkelanjutan selama 7
hari berturut-turut atau berhalangan tetap;
c. Melakukan perbuatan yang terbukti menghambat KPUM dalam mengambil
keputusan dan/atau menjalankan tugas dan wewenangnya;
d. Melakukan pelanggaran berat atas kode etik KPUM;
e. Diusulkan oleh (1/2 +1) dari jumlah pengurus KPUM yang disepakati oleh DPM
UPR.
(3) Pemberhentian Ketua KPUM yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh DPM UPR.
(4) Ketua KPUM yang diberhentikan digantikan oleh pengurus inti KPUM atau anggota lain
yang ditunjuk melalui mekanisme internal DPM UPR selambat-lambatnya 7 hari setelah
pengumuman pemberhentian Ketua KPUM.

Pasal 13
(1) Ketua KPUM bertugas :
a. Memimpin rapat dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pemira KBM UPR;
b. Bertindak untuk dan atas nama KPUM keluar dan kedalam; dan
c. Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan Pemira KBM UPR.
(2) Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Ketua KPUM bertanggungjawab kepada
DPM UPR.

Bagian Kelima
Produk Hukum Penyelenggara Pemira KBM UPR
Pasal 14
(1) Dalam penyelenggaraan Pemira KBM UPR, KPUM wajib membuat Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Mahasiswa dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 7


(2) Materi muatan Peraturan KPUM sebagaimana dalam ayat (1) berisi peraturan pelaksana
dan/atau penjabaran teknis Undang-undang ini.
(3) Materi muatan Keputusan KPUM sebagaimana dalam ayat (1) berisi penetapan atas
Keputusan KPUM.

BAB IV
PERSYARATAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA DAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Bagian Pertama
Anggota DPM UPR
Pasal 15
(1) Peserta Pemira untuk pemilihan Anggota DPM UPR adalah Anggota KBM UPR
perseorangan.
(2) Anggota KBM UPR Perseorangan sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat menjadi Peserta
Pemira KBM UPR setelah memenuhi persyaratan.
(3) Persyaratan lebih lanjut diatur dalam Peraturan KPUM.

Pasal 16
Persyaratan Peserta Pemira KBM UPR untuk pemilihan Anggota DPM UPR adalah :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Anggota aktif KBM UPR;
c. Memiliki integritas moral yang baik;
d. Bersedia cuti dari semua jabatan struktural di lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas
dan universitas saat lolos verifikasi;
e. Bukan anggota partai politik dan organisasi underbow nya;
f. Tidak terancam drop out;
g. Tidak sedang dicabut hak pilihnya;
h. Tidak sedang cuti kuliah dan tidak terancam putus studi;
i. Pernah mengikuti kepanitiaan dan/atau organisasi kemahasiswaan di lingkungan
Universitas Palangka Raya;
j. Mendapat dukungan minimal pemilih dari fakultas pemilihan yang bersangkutan;
k. Tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum mengikat;

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 8


l. Memenuhi persyaratan administratif yang ditetapkan oleh KPUM; dan
m. Memiliki visi, misi, dan program.
Pasal 17
(1) Dalam hal terdapat kurang dari 8 (delapan) peserta Pemira KBM UPR Anggota DPM
UPR, maka wajib dilakukan perpanjangan masa pendaftaran peserta Pemira KBM UPR
Anggota DPM UPR paling lama 14 (empat belas) hari.
(2) Dalam hal setelah perpanjangan masa pendaftaran sebagaimana dalam ayat (1), jumlah
calon Anggota DPM UPR kurang dari 8 (delapan), maka proses Pemira KBM UPR
dilanjutkan sebagaimana ditetapkan oleh KPUM.

Pasal 18
(1) Dalam hal tidak terdapat peserta Pemira KBM UPR Anggota DPM UPR, maka wajib
dilakukan perpanjangan masa pendaftaran peserta Pemira KBM UPR Anggota DPM
UPR paling lama 14 (empat belas) hari.
(2) Dalam hal setelah perpanjangan masa pendaftaran, tetap tidak ada peserta Pemira KBM
UPR Anggota DPM UPR, maka mekanisme pemilihan Anggota DPM UPR diserahkan
pada Musyawarah Mahasiswa.

Bagian Kedua
Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR
Pasal 19
(1) Peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR adalah
anggota KBM UPR secara berpasangan.
(2) Anggota KBM UPR secara berpasangan sebagaimana dalam ayat (1) dapat menjadi
peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR setelah
memenuhi persyaratan.
(3) Persyaratan lebih lanjut diatur dalam Peraturan KPUM.

Pasal 20
Persyaratan Peserta Pemira KBM UPR untuk pemilihan Anggota BEM UPR adalah :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Anggota aktif KBM UPR;
c. Memiliki integritas moral yang baik;

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 9


d. Bersedia cuti dari semua jabatan struktural di lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas
dan universitas saat lolos verifikasi;
e. Bukan anggota partai politik dan organisasi underbow nya;
f. Tidak terancam drop out;
g. Tidak sedang dicabut hak pilihnya;
h. Tidak sedang cuti kuliah dan tidak terancam putus studi;
i. Pernah mengikuti kepanitiaan dan/atau organisasi kemahasiswaan di lingkungan
Universitas Palangka Raya;
j. Mendapatkan Surat Rekomendasi dari BEM atau Senat Mahasiswa di fakultas;
k. Tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum mengikat;
l. Memenuhi persyaratan administratif yang ditetapkan oleh KPUM;
m. Bersedia untuk tidak lulus sampai akhir masa jabatannya; dan
n. Memiliki visi, misi dan program.

Pasal 21
(1) Dalam hal tidak ada Peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden
BEM UPR yang mendaftar hingga batas waktu yang ditetapkan, maka KPUM
menetapkan perpanjangan masa pendaftaran peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden
dan Wakil Presiden BEM UPR paling lama 14 (empat belas) hari.
(2) Dalam hal masa perpanjangan sebagaimana dalam ayat (1) telah dilakukan tetapi tetap
tidak ada peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR yang
mendaftar, maka pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR diserahkan pada
Musyawarah Mahasiswa.

Pasal 22
(1) Dalam hal tidak ada peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM
UPR yang lolos verifikasi, maka KPUM menetapkan perpanjangan masa pendaftaran
peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR paling lama 14
(empat belas) hari.
(2) Dalam hal masa perpanjangan sebagaimana dalam ayat (1) telah dilakukan tetapi tetap
tidak ada peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR yang
lolos verifikasi, maka pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR diserahkan
pada Musyawarah Mahasiswa.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 10


Pasal 23
(1) Dalam hal hanya terdapat 1 (satu) peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil
Presiden BEM UPR yang telah mendaftar, maka KPUM menetapkan perpanjangan masa
pendaftaran peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR
paling lama 14 (empat belas) hari.
(2) Dalam hal setelah masa perpanjangan sebagaimana dalam ayat (1) telah dilakukan
tetapi tetap hanya terdapat 1 (satu) peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil
Presiden BEM UPR yang lolos verifikasi, maka pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
BEM UPR tetap dilaksanakan sebagaimana ditetapkan oleh KPUM.
(3) Peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR sebagaimana
dalam ayat (2), untuk ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR terpilih
harus memperoleh suara lebih dari lima puluh persen jumlah suara dari anggota KBM
UPR yang menggunakan hak pilihnya.
(4) Dalam hal Peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR
tidak memperoleh suara sebagaimana dimaksud ayat (2) dan (3), maka pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR diserahkan pada Musyawarah Mahasiswa.

Pasal 24
(1) Dalam hal terdapat Peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM
UPR berhalangan tetap atau mengundurkan diri, sejak penetapan sebagai Peserta Pemira
KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR sampai berakhirnya masa
kampanye maka Pemira KBM UPR tetap dilanjutkan.
(2) Dalam hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masih terdapat lebih dari satu Peserta
Pemira KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR maka yang menjadi
Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR terpilih adalah yang memperoleh suara
terbanyak dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya.
(3) Dalam hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya terdapat satu Peserta Pemira
KBM UPR Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR maka untuk menjadi Presiden
dan Wakil Presiden BEM UPR terpilih harus memperoleh suara lebih dari lima puluh
persen suara dari jumlah mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya.
(4) Jika ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) tidak terpenuhi maka
penentuan Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR terpilih diserahkan pada
Musyawarah Mahasiswa.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 11


Pasal 25
Dalam hal pengunduran diri oleh Peserta Pemira KBM UPR tunggal Calon Presiden dan Wakil
Presiden BEM UPR, sehingga tidak terdapat Peserta Pemira KBM UPR Calon Presiden dan
Wakil Presiden BEM UPR, maka Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR diserahkan
pada Musyawarah Mahasiswa.

BAB V
PENETAPAN CALON DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA DAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Pasal 26
(1) Peserta Pemira KBM UPR ditetapkan oleh KPUM setelah Calon Peserta Pemira KBM
UPR dinyatakan lolos verifikasi sebagai Peserta Pemira KBM UPR.
(2) Dalam hal terdapat Peserta Pemira KBM UPR sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
KPUM berhalangan tetap atau mengundurkan diri, sejak penetapan sebagai peserta
Pemira KBM UPR sampai dengan masa kampanye maka peserta Pemira KBM UPR yang
bersangkutan tidak lagi dinyatakan sebagai peserta Pemira KBM UPR.
(3) Dalam hal terdapat Peserta Pemira KBM UPR sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
KPUM mengundurkan diri, setelah berakhirnya masa kampanye atau saat memasuki
masa tenang maka peserta Pemira KBM UPR yang bersangkutan tetap diikutsertakan
dalam proses tahapan Pemira KBM UPR selanjutnya hingga penghitungan suara sebagai
peserta Pemira KBM UPR yang sah.
(4) Dalam hal terdapat Peserta Pemira KBM UPR sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
KPUM berhalangan tetap, setelah berakhirnya masa kampanye atau saat memasuki masa
tenang maka peserta Pemira KBM UPR yang bersangkutan tidak diikutsertakan dalam
proses tahapan Pemira KBM UPR selanjutnya.

BAB VI
KAMPANYE DAN DANA KAMPANYE
Bagian Pertama
Kampanye
Pasal 27
Kampanye dilakukan dengan prinsip yang bertanggung jawab dan merupakan bagian dari
pendidikan politik di KBM UPR.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 12


Pasal 28
(1) Kampanye dilaksanakan oleh Tim Sukses/Tim Pemenangan Peserta Pemira KBM UPR.
(2) Kampanye diikuti oleh Tim Sukses/Tim Pemenangan dan Peserta Kampanye.
(3) Kampanye difasilitasi dan dipantau oleh Petugas Kampanye.

Pasal 29
(1) Pelaksana Kampanye terdiri atas Peserta Pemira KBM UPR dan Tim Sukses/Tim
Pemenangan.
(2) Dalam melaksanakan kampanye, Peserta Pemira KBM UPR membentuk Tim Kampanye
yang dipimpin oleh Ketua Tim Sukses/Tim Pemenangan.
(3) Tim Kampanye sebagaimana dalam ayat (2) bertugas untuk melaksanakan kegiatan
kampanye dari Peserta Pemira KBM UPR dan berkoordinasi dengan KPUM.
(4) Peserta Kampanye sebagaimana pada Pasal 28 ayat (2) terdiri atas anggota KBM UPR di
luar Peserta Pemira KBM UPR yang berpartisipasi dalam rangkaian kampanye.
(5) Petugas Kampanye sebagaimana pada Pasal 28 ayat (3) terdiri atas KPUM yang
menjalankan tugas dan kewenangannya berkaitan dengan pelaksanaan kampanye.
(6) Ketentuan mengenai pelaksanaan, partisipasi anggota KBM UPR, dan fasilitasi
kampanye Pemira KBM UPR diatur dengan Peraturan KPUM.

Pasal 30
(1) Peserta Pemira KBM UPR mendaftarkan nama dan jabatan dari Tim Kampanye
sebagaimana pada Pasal 29 ayat (3) pada KPUM secara resmi sebelum dimulainya
pelaksanaan kampanye.
(2) Ketentuan mengenai Tim Kampanye diatur dengan Peraturan KPUM.

Bagian Kedua
Bentuk, Materi, dan Metode Kampanye
Pasal 31
(1) Bentuk kampanye Pemira KBM UPR terdiri atas :
a. Kampanye lisan;
b. Kampanye media; dan
c. Kampanye dialogis.
(2) Materi Kampanye Peserta Pemira KBM UPR meliputi uraian dan eksplorasi Visi, Misi
dan program Peserta Pemira KBM UPR.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 13


(3) Kampanye sebagaimana pada ayat (1) dapat dilakukan melalui :
a. Pertemuan terbuka dan/atau mimbar bebas;
b. Tatap muka dan/atau dialog;
c. Media massa cetak dan/atau elektronik
d. Penyebaran bahan kampanye kepada Anggota KBM UPR;
e. Pemasangan alat peraga kampanye di lingkungan Universitas Palangka Raya;
f. Debat antar Peserta Pemira KBM UPR yang ditentukan oleh KPUM; dan/atau
g. Kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan.
(4) Ketentuan teknis mengenai bentuk, materi dan metode kampanye diatur dengan Peraturan
KPUM.

Bagian Ketiga
Dana Kampanye
Pasal 32
(1) Dana kegiatan Kampanye Peserta Pemira KBM UPR menjadi tanggung jawab Peserta
Pemira KBM UPR.
(2) Dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari :
a. Peserta Pemira KBM UPR secara individual;
b. Sumbangan yang sah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan; dan
c. Sumbangan perseorangan.
(3) Dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa uang, barang
dan/atau jasa.
(4) Dana kampanye berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditempatkan pada
rekening khusus dana kampanye.
(5) Dana kampanye berupa sumbangan barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud ayat (3)
dicatat berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima.

Pasal 33
Peserta Pemira KBM UPR dilarang menerima sumbangan operasional yang berasal dari :
a. Partai Politik dan anggotanya serta organisasi underbow nya;
b. Perusahan rokok, minuman keras dan alat kontrasepsi;
c. Rektorat Universitas Palangka Raya beserta strukturnya; dan
d. Lembaga Kemahasiswaan tingkat Universitas dan/atau Fakultas.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 14


Bagian Keempat
Larangan Kampanye
Pasal 34
(1) Pelaksana Kampanye, Peserta Kampanye dan Petugas Kampanye dilarang :
a. Mempersoalkan wadah bersama KBM UPR, Pembukaan UUD KBM UPR, dan
bentuk KBM UPR;
b. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan KBM UPR;
c. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau peserta Pemira
KBM UPR lainnya;
d. Menghasut dan mengadu domba perseorangan atau sekelompok mahasiswa;
e. Mengganggu ketertiban umum;
f. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan
kepada seseorang, sekelompok mahasiswa dan/atau Peserta Pemira KBM UPR;
g. Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada mahasiswa lainnya;
h. Segala bentuk tindakan kriminal;
i. Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemira KBM UPR
kecuali sebagai tindakan yang dilakukan Petugas Kampanye atas pelanggaran
Peraturan Perundang-undangan yang dilakukan Peserta Pemira KBM UPR;
j. Berkampanye di tempat yang dilarang; dan
k. Memasang bahan kampanye diluar wilayah kampanye yang ditetapkan oleh KPUM.

Pasal 35
Presiden, Wakil Presiden BEM UPR, dan/atau Pengurus BEM UPR dilarang melakukan
tindakan dan/atau keputusan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemira
KBM UPR sejak masa kampanye sampai penghitungan suara.

BAB VII
SANKSI
Pasal 36
(1) Anggota KBM UPR dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas peraturan perundang-
undangan yang dilakukan oleh Tim Sukses/Tim Pemenangan dan/atau KPUM kepada
DPM UPR.
(2) Dalam hal sebagaimana dimaksud ayat (1) Anggota KBM UPR dapat melaporkan
secara individu, kelompok dan/atau institusi kepada DPM UPR.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 15


(3) DPM UPR melakukan pemeriksaan atas laporan dan/atau temuan sebagaimana dalam
ayat (1).
(4) DPM UPR memutuskan tindak lanjut atas penyampaian laporan dugaan pelanggaran
tersebut.

BAB VIII
HAK MEMILIH
Pasal 37
(1) Anggota KBM UPR yang memiliki hak memilih adalah mahasiswa(i) Universitas
Palangka Raya yang diatur sesuai ketentuan UUD KBM UPR.
(2) Anggota KBM UPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftar oleh KPUM dalam
daftar pemilih tetap untuk dapat menggunakan hak memilih.

BAB IX
PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA
Bagian Pertama
Pemungutan Suara
Pasal 38
(1) Pemungutan suara Pemira KBM UPR dilaksanakan secara serentak di seluruh fakultas.
(2) Hari, tanggal, waktu dan tempat pemungutan suara ditetapkan oleh KPUM.
(3) KPUM bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan standar serta
kebutuhan pengadaan perlengkapan pemungutan suara.
(4) KPUM bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan standar serta
kebutuhan pengadaan perlengkapan pemungutan suara.
(5) KPUM bertanggung jawab dalam menetapkan Saksi Peserta Pemira KBM UPR pada
tiap TPS.
(6) Dalam pemungutan suara, KPUM membuat berita acara yang ditandatangani oleh
KPUM, Saksi Peserta Pemira KBM UPR.
(7) Ketentuan mengenai teknis pemungutan suara dan penetapan saksi peserta Pemira KBM
UPR dalam pemungutan suara diatur dengan Peraturan KPUM.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 16


Pasal 39
(1) Dalam hal terjadi penyimpangan pelaksanaan pemungutan suara oleh KPUM, DPM UPR
memberikan saran perbaikan diketahui oleh saksi peserta Pemira KBM UPR yang hadir.
(2) KPUM menindaklanjuti saran perbaikan yang disampaikan oleh DPM UPR
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 40
(1) Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara ialah yang terdaftar pada daftar
pemilih tetap.
(2) Pemilih sebagaimana ayat (1) menggunakan hak pilihnya dengan menunjukan kartu
tanda mahasiswa dan/atau identitas mahasiswa yang ditentukan oleh KPUM.

Pasal 41
Untuk menjamin pelaksanaan hak konstitusional Anggota KBM UPR yang berkebutuhan
khusus/difabel, KPUM bertanggung jawab untuk memfasilitasi Anggota KBM UPR yang
berkebutuhan khusus/difabel agar dapat melaksanakan hak konstitusionalnya.

Bagian Kedua
Penghitungan Suara
Pasal 42
(1) Penghitungan suara untuk Peserta Pemira KBM UPR wajib dilakukan di tingkat
universitas.
(2) KPUM dilarang mengadakan penghitungan suara sebelum pemungutan suara
berakhir.
(3) Ketentuan teknis penghitungan suara sebagaimana dimaksud ayat (1) wajib diatur dengan
Keputusan KPUM.

Pasal 43
(1) Saksi dari Peserta Pemira KBM UPR dapat menyampaikan laporan atas dugaan adanya
pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan
perolehan suara kandidat kepada DPM UPR.
(2) DPM UPR langsung menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada
hari pelaksanaan penghitungan perolehan suara Peserta Pemira KBM UPR.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 17


Bagian Ketiga
Pengawasan dalam Penghitungan Suara
Pasal 44
(1) DPM UPR melakukan pengawasan atas penghitungan suara yang dilaksanakan oleh
KPUM.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap kemungkinan
adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan oleh KPUM dalam melakukan
penghitungan suara.
(3) Dalam hal terdapat bukti permulaan yang cukup adanya pelanggaran, penyimpangan
dan/atau kesalahan dalam penghitungan perolehan suara, DPM UPR menindaklanjuti
dengan melakukan penyelidikan.
(4) Pengurus KPUM dapat dijatuhkan sanksi jika terbukti melakukan pelanggaran,
penyimpangan dan/atau kesalahan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

BAB X
PENETAPAN HASIL PEMILIHAN RAYA
KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Pasal 45
(1) Hasil Pemira KBM UPR ditetapkan oleh KPUM dalam sidang pleno terbuka yang
dihadiri oleh Peserta Pemira KBM UPR dan DPM UPR.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan selambat- lambatnya 3 (tiga)
hari sejak hari terakhir pemungutan suara.
(3) Hasil Pemira KBM UPR dan Peserta Pemira KBM UPR yang terpilih ditetapkan dengan
Keputusan KPUM.
(4) KPUM mengumumkan hasil Pemira KBM UPR sebagaimana dalam ayat (1) kepada
Anggota KBM UPR melalui media digital dan/atau massa.

Pasal 46
(1) Penetapan Peserta Pemira KBM UPR Anggota DPM UPR yang terpilih didasarkan
pada nama Peserta Pemira KBM UPR yang memperoleh suara sesuai dengan UUD KBM
UPR dan diurutkan berdasarkan perolehan suara terbanyak.
(2) Banyaknya Peserta Pemira KBM UPR Anggota DPM UPR yang terpilih didasarkan
pada kuota setiap fakultas sebagaimana diatur dalam UUD KBM UPR.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 18


Pasal 47
(1) Penetapan Peserta Pemira KBM UPR Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR yang
terpilih didasarkan pada pasangan yang memperoleh suara terbanyak atau lebih dari lima
puluh persen suara dari total Anggota KBM UPR yang memilih.
(2) Dalam hal mekanisme sebagaimana dalam ayat 1 (satu) tidak terpenuhi, maka
mekanisme selanjutnya diatur oleh Musyawarah Mahasiswa.

Pasal 48
(1) Peserta Pemira KBM UPR terpilih ditetapkan dalam sidang pleno terbuka KPUM dan
dituangkan dalam berita acara hasil Pemira KBM UPR.
(2) KPUM menyampaikan berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari setelah penghitungan suara oleh KPUM kepada :
a. DPM UPR;
b. BEM UPR;
c. BEM/Senat Mahasiswa Fakultas; dan
d. Peserta Pemira KBM UPR.

BAB XI
SENGKETA HASIL PEMILIHAN RAYA
KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Bagian Pertama
Laporan Pelanggaran
Pasal 49
(1) DPM UPR dapat menerima laporan pelanggaran Pemira KBM UPR pada setiap tahapan
penyelenggaraan Pemira KBM UPR.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan oleh :
a. Mahasiswa(i) Universitas Palangka Raya yang mempunyai hak pilih;
b. Peserta Pemira KBM UPR/Tim Kampanye;
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan secara tertulis kepada
DPM UPR dengan paling sedikit memuat:
a. Nama pelapor;
b. Pihak terlapor;
c. Waktu dan tempat kejadian perkara; dan
d. Uraian kejadian.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 19


(4) DPM UPR wajib mengkaji setiap laporan pelanggaran yang diterima.
(5) Laporan pelanggaran Peserta Pemira KBM UPR wajib diteruskan kepada KPUM.
(6) Laporan pelanggaran KPUM wajib diteruskan kepada DPM UPR.

Bagian Kedua
Sengketa dan Pelanggaran Pemira KBM UPR
Pasal 50
(1) Dalam hal terjadi sengketa Pemira KBM UPR atas keputusan KPUM, Peserta Pemira
KBM UPR dapat mengajukan permohonan keberatan kepada KPUM sebanyak 1 (satu)
kali.
(2) Pelanggaran Pemira KBM UPR adalah pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan.
(3) Pelanggaran Peserta Pemira KBM UPR diselesaikan oleh KPUM.
(4) Pelanggaran KPUM diselesaikan oleh DPM UPR.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
(1) Pada saat Undang-undang ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur tentang Pemilihan Raya Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya
dinyatakan tidak berlaku selain Undang-undang ini.
(2) Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 20


Disahkankan di : Palangka Raya
Pada tanggal : Oktober 2018
Pukul : WIB

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Ketua

Diundangkan di : Palangka Raya ILHAM HARNI

Pada tanggal : Oktober 2018 NIM. CAA 114 040

Pukul : WIB

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PJS Presma

GALIH SEPTIAN
NIM. GAA 113 037

Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya | 21

Anda mungkin juga menyukai