Anda di halaman 1dari 16

SALINAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
NOMOR 4 TAHUN 2020
TENTANG
KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU
PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA,

Menimbang : a. Bahwa untuk menjaga integritas, kehormatan, kemandirian,


dan kredibilitas penyelenggara pemilihan umum mahasiswa
perlu disusun kode etik dan pedoman perilaku penyelenggara
pemilihan umum mahasiswa;
b. Bahwa untuk mengatur perilaku anggota Komisi Pemilihan
Umum Mahasiswa Universitas Palangka Raya dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab perlu disusunkode etik
dan pedoman perilaku penyelenggara pemilihan umum
mahasiswa;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan ketentuan
Pasal 32 Undang-Undang Dasar Keluarga Besar Universitas
Palangka Raya tentang Pemilihan Raya, perlu menetapkan
SALINAN
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa tentang Kode
Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilihan Umum
Mahasiswa;
Mengingat : Pasal 33 ayat (4) Undang-Undang Dasar Keluarga Besar
Mahasiswa Universitas Palangka Raya; Pasal 9 huruf (a) Undang –
Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemilihan Raya Keluarga
Besar Mahasiwa Universitas Palangka Raya;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA TENTANG KODE ETIK
DAN PEDOMAN PERILAKU PENYELENGGARA PEMILIHAN
UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Dewan ini yang dimaksud dengan:

(1) Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang


selanjutnya disebut KBM UPR adalah wadah formal dan
legal bagi seluruh aktivitas kemahasiswaan di Universitas
Palangka Raya.
(2) Undang-Undang Dasar Keluarga Besar Mahasiswa
Universitas Palangka Raya yang selanjutnya disebut UUD
KBM UPR adalah peraturan dasar bagi seluruh organisasi
kemahasiswaan di KBM UPR.
(3) Undang-Undang tentang Pemilihan Raya Keluarga Besar
Mahasiswa Universitas Palangka Rayayang selanjutnya
disebut UU Pemira KBM UPR adalah peraturan tertulis
dibawah UUD KBM UPR yang mengatur kegiatan Pemilihan
Raya KBM UPR.
SALINAN
(4) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa KBM UPR
yang selanjutnya disebut sebagai PKPUM adalah peraturan
yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa
untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya.
(5) Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Palangka Raya
yang selanjutnya disebut DPM UPR adalah lembaga tinggi
dalam KBM UPR yang memiliki kekuasaan legislatif.
(6) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang
selanjutnya disebut BEM UPR adalah lembaga tinggi dalam
KBM UPR yang memiliki kekuasaan eksekutif.
(7) Pemilihan Raya KBM UPR yang selanjutnya disebut Pemira
KBM UPR adalah sarana suksesi lembaga kemahasiswaan
untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden BEM UPR
secara berpasangan dan Anggota DPM UPR secara
perseorangan yang dilaksanakan dalam lingkungan
Universitas Palangka Raya.
(8) Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya
disingkat KPUM adalah penyelenggara Pemira KBM UPR
yang bersifat netral, independen, sementara dan mandiri.
(9) Kode Etik Penyelenggara Pemilihan raya adalah suatu
kesatuan asas moral, etika, dan filosofi yang menjadi
pedoman perilaku bagi Penyelenggara Pemira berupa
kewajiban atau larangan, tindakan dan/atau ucapan yang
patut atau tidak patut dilakukan oleh Penyelenggara
Pemilihan raya.
(10) Anggota KBM UPR adalah mahasiswa(i) yang terdaftar aktif
secara akademik di Universitas Palangka Raya.
(11) Peserta Pemira KBM UPR adalah Calon Presiden dan Calon
Wakil Presiden BEM UPR dan Calon Anggota DPM UPR
yang telah lolos proses verifikasi oleh Komisi Pemilihan
Umum Mahasiswa.

Pasal 2
SALINAN
Penyelenggara Pemira KBM UPR wajib bekerja, bertindak,
menjalankan tugas, wewenang dan kewajiban sebagai
penyelenggara Pemira KBM UPR dengan berdasarkan Kode Etik
dan pedoman perilaku Penyelenggara Pemira KBM UPR.

Pasal 3

Pengaturan Kode Etik penyelenggaran Pemira KBM UPR


bertujuan menjaga integritas, kehormatan, kemandirian, dan
kredibilitas anggota KPUM.

BAB II
ASAS, LANDASAN, DAN PRINSIP
PENYELENGGARA PEMIRA

Pasal 4

Pemira KBM UPR dilaksanakan berdasarkan asas langsung,


umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Pasal 5

(1) Kode Etik Penyelenggara Pemira KBM UPR harus


berlandaskan pada:
a. UUD KBM UPR;
b. UU KBM UPR Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemilihan
Raya Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Palangka
Raya; dan
c. Prinsip Penyelenggaraan Pemilihan Raya.
(2) Kode Etik bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh
penyelenggara Pemira KBM UPR dalam hal ini KPUM;

Pasal 6
SALINAN
(1) Untuk menjaga integritas dan profesionalitas, Penyelenggara
Pemira KBM UPR wajib menerapkan prinsip Penyelenggara
Pemira KBM UPR.
(2) Integritas Penyelenggara Pemira KBM UPR sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada prinsip:
a. Jujur maknanya dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR didasari niat
untuk semata-mata terselenggaranya Pemira KBM UPR
sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa adanya
kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan;
b. Mandiri maknanya dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR bebas atau
menolak campur tangan dan pengaruh siapapun yang
mempunyai kepentingan atas perbuatan, tindakan,
keputusan dan/atau putusan yang diambil;
c. Adil maknanya dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR menempatkan
segala sesuatu sesuai hak dan kewajibannya;
d. Akuntabel bermakna dalam penyelenggaraan Pemira
KBM UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR
melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang - undangan;
(3) Profesionalitas Penyelenggara Pemira KBM UPR
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada
prinsip:
a. Berkepastian hukum maknanya dalam penyelenggaraan
Pemira KBM UPR, Penyelenggara Pemira KBM
UPRmelaksanakan tugas, fungsi dan wewenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Tertib maknanya dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR melaksanakan
tugas, fungsi dan wewenang sesuai dengan peraturan
SALINAN
perundang-undangan, keteraturan, keserasian, dan
keseimbangan;
c. Terbuka maknanya dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR memberikan
akses informasi yang seluas-luasnya kepada Mahasiswa
aktif Universitas Palangka Raya sesuai kaidah keterbukaan
informasi publik;
d. Proporsional maknanya dalam penyelenggaraan Pemira
KBM UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR menjaga
keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum untuk mewujudkan keadilan;
e. Profesional maknanya dalam penyelenggaraan Pemira
KBM UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR memahami
tugas, wewenang dan kewajiban dengan didukung
keahlian atas dasar pengetahuan, keterampilan, dan
wawasan luas;
f. Efektif bermakna Penyelenggaraan Pemira KBM UPR
dilaksanakan sesuai rencana tahapan dengan tepat waktu;
g. Efisien bermakna dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR memanfaatkan
sumber daya, sarana, dan prasarana dalam
penyelenggaraan Pemira KBM UPR sesuai prosedur dan
tepat sasaran;
h. Kepentingan umum bermakna dalam penyelenggaraan
Pemira KBM UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR
mendahulukan kepentingan umum dengan cara yang
aspiratif, akomodatif, dan selektif.

BAB III
PEDOMAN PERILAKU
PENYELENGGARA PEMIRA

Pasal 7
SALINAN
Dalam melaksanakan prinsip mandiri, Penyelenggara Pemira
KBM UPR bersikap dan bertindak:

a. Netral atau tidak memihak terhadap calon atau pasangan


calon peserta Pemira KBM UPR;
b. Menolak segala sesuatu yang dapat menimbulkan pengaruh
buruk terhadap pelaksanaan tugas dan menghindari intervensi
pihak lain;
c. Tidak mengeluarkan pendapat atau pernyataan yang bersifat
partisan atas masalah atau isu yang sedang terjadi dalam
proses Pemira KBM UPR;
d. Tidak mempengaruhi atau melakukan komunikasi yang
bersifat partisan dengan peserta Pemira KBM UPR, tim
kampanye dan pemilih;
e. Tidak memakai, membawa, atau mengenakan simbol,
lambang atau atribut yang secara jelas menunjukkan sikap
partisan pada peserta Pemira KBM UPR tertentu;
f. Tidak memberitahukan pilihan politiknya secara terbuka dan
tidak menanyakan pilihan politik kepada orang lain;
g. Tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun dari peserta
Pemira KBM UPR, calon peserta Pemira KBM UPR, atau
individu yang dapat menimbulkan keuntungan dari keputusan
lembaga Penyelenggara Pemira KBM UPR;
h. Menolak untuk menerima uang, barang, dan/atau jasa, janji
atau pemberian lainnya dalam kegiatan tertentu secara
langsung maupun tidak langsung dari peserta Pemira KBM
UPR, pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
Mahasiswa calon anggota DPM dan tim kampanye;
i. Menolak untuk menerima uang, barang, dan/atau jasa atau
pemberian lainnya secara langsung maupun tidak langsung
dari perseorangan atau lembaga yang bukan peserta Pemira
KBM UPR dan tim kampanye yang bertentangan dengan asas
kepatutan dan melebihi batas maksimum yang diperbolehkan
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan;
SALINAN
j. Tidak akan menggunakan pengaruh atau kewenangan
bersangkutan untuk meminta atau menerima janji, hadiah,
hibah, pemberian, penghargaan, dan pinjaman atau bantuan
apapun dari pihak yang berkepentingan dengan
penyelenggaraan Pemira KBM UPR;
k. Menyatakan secara terbuka dalam rapat apabila memiliki
hubungan keluarga atau sanak saudara dengan calon, peserta
Pemira KBM UPR, dan tim kampanye;
l. Menghindari pertemuan yang dapat menimbulkan kesan
publik adanya pemihakan dengan peserta PemiraKBM UPR
tertentu.

Pasal 8

Dalam melaksanakan prinsip jujur, Penyelenggara Pemira KBM


UPR bersikap dan bertindak:

a. Menyampaikan seluruh informasi yang disampaikan kepada


Mahasiswa dengan benar berdasarkan data dan/atau fakta; dan
b. Memberitahu kepada publik mengenai bagian tertentu dari
informasi yang belum sepenuhnya dapat
dipertanggungjawabkan berupa informasi sementara.

Pasal 9

Dalam melaksanakan prinsip adil, Penyelenggara Pemira KBM


UPR bersikap dan bertindak:

a. Memperlakukan secara sama setiap calon, peserta Pemira


KBM UPR, calon pemira KBM UPR, dan pihak lain yang
terlibat dalam proses Pemira KBM UPR;
b. Memberitahukan kepada seseorang atau peserta Pemira KBM
UPR selengkap dan secermat mungkin akan dugaan yang
diajukan atau keputusan yang dikenakannya;
c. Menjamin kesempatan yang sama bagi pelapor atau terlapor
dalam rangka penyelesaian pelanggaran atau sengketa yang
dihadapinya sebelum diterbitkan putusan atau keputusan; dan
SALINAN
d. Mendengarkan semua pihak yang berkepentingan dengan
kasus yang terjadi dan mempertimbangkan semua alasan yang
diajukan secara adil.

Pasal 10

Dalam melaksanakan prinsip berkepastian hukum, Penyelenggara


Pemira KBM UPR bersikap dan bertindak:

a. Melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan Pemira


KBM UPR yang secara tegas diperintahkan oleh peraturan
perundang-undangan;
b. Melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan Pemira
KBM UPR yang sesuai dengan yurisdiksinya;
c. Melakukan tindakan dalam rangka penyelenggaraan Pemira
KBM UPR dan menaati prosedur yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan; dan
d. Menjamin pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan Pemira KBM UPR sepenuhnya diterapkan
secara adil dan tidak berpihak.

Pasal 11

Dalam melaksanakan prinsip tertib, Penyelenggara Pemira KBM


UPR bersikap dan bertindak:

a. Menjaga dan memelihara tertib sosial dalam penyelenggaraan


Pemira KBM UPR;
b. Mengindahkan norma dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR;
c. Memastikan informasi yang dikumpulkan, disusun, dan
disebarluaskan dengan cara sistematis, jelas, dan akurat; dan
d. Memberikan informasi mengenai Pemira KBM UPRkepada
publik secara lengkap, periodik dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Pasal 12
SALINAN
Dalam melaksanakan prinsip terbuka, Penyelenggara Pemira
KBM UPR bersikap dan bertindak:

a. Memberikan akses dan pelayanan yang mudah kepada


Mahasiswa untuk mendapatkan informasi dan data yang
berkaitan dengan keputusan yang telah diambil sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Menata data dan dokumen untuk memberi pelayanan informasi
publik secara efektif;
c. Memberikan respon secara arif dan bijaksana terhadap kritik
dan pertanyaan publik.

Pasal 13

Dalam melaksanakan prinsip proporsional, Penyelenggara Pemira KBM


UPR bersikap dan bertindak:

a. Mengumumkan adanya hubungan atau keterkaitan pribadi


yang dapat menimbulkan situasi konflik kepentingan dalam
pelaksanaan tugas Penyelenggara Pemira KBM UPR;
b. Menjamin tidak adanya penyelenggara Pemira KBM UPR
yang menjadi penentu keputusan yang menyangkut
kepentingan sendiri secara langsung maupun tidak langsung;
c. Tidak terlibat dalam setiap bentuk kegiatan resmi maupun
tidak resmi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan; dan
d. Menjaga rahasia yang dipercayakan kepadanya, termasuk hasil
rapat yang dinyatakan sebagai rahasia sampai batas waktu
yang telah ditentukan atau sampai masalah tersebut sudah
dinyatakan untuk umum sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 14

Dalam melaksanakan prinsip profesional, Penyelenggara Pemira


KBM UPR bersikap dan bertindak:
SALINAN
a. Memelihara dan menjaga kehormatan lembaga Penyelenggara
Pemira KBM UPR;
b. Menjalankan tugas sesuai visi, misi, tujuan, dan program
lembaga Penyelenggara Pemira KBM UPR;
c. Melaksanakan tugas sesuai jabatan dan kewenangan yang
didasarkan pada peraturan perundang-undangan, dan
keputusan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemira
KBM UPR;
d. Mencegah segala bentuk dan jenis penyalahgunaan tugas,
wewenang, dan jabatan, baik langsung maupun tidak langsung;
e. Menjamin kualitas pelayanan kepada pemilih dan peserta
sesuai dengan standar profesional administrasi
penyelenggaraan Pemira KBM UPR;
f. Bertindak berdasarkan standar operasional prosedur dan
substansi profesi administrasi Pemira KBM UPR;
g. Melaksanakan tugas sebagai Penyelenggara Pemira KBM UPR
dengan komitmen tinggi; dan
h. Tidak melalaikan pelaksanaan tugas yang diatur dalam
organisasi Penyelenggara Pemira KBM UPR.

Pasal 15
Dalam melaksanakan prinsip akuntabel, Penyelenggara Pemira
KBM UPR bersikap dan bertindak:
a. Menjelaskan keputusan yang diambil berdasarkan peraturan
perundang- undangan, tata tertib, dan prosedur yang
ditetapkan;
b. Menjelaskan kepada publik apabila terjadi penyimpangan
dalam proses kerja lembaga Penyelenggara Pemira KBM
UPR serta upaya perbaikannya;
c. Menjelaskan alasan setiap penggunaan kewenangan publik;
d. Memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan
mengenai keputusan yang telah diambil terkait proses Pemira
KBM UPR;
SALINAN
e. Bekerja dengan tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Pasal 16

Dalam melaksanakan prinsip efektif, Penyelenggara Pemira KBM


UPR bersikap dan bertindak:

a. Menggunakan waktu secara efektif sesuai dengan tahapan


dan jadwal penyelenggaraan Pemira KBM UPR yang telah
ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan; dan
b. Melakukan segala upaya yang dibenarkan menurutetika
dan peraturan perundang - undangan untuk menjamin
pelaksanaan hak konstitusional setiap mahasiswa untuk
memilih dan/atau dipilih.

Pasal 17

Dalam melaksanakan prinsip efisien, Penyelenggara Pemira KBM


UPR bersikap dan bertindak:

a. Kehati-hatian dalam melakukan perencanaan dan


penggunaan anggaran agar tidak berakibat pemborosan
dan penyimpangan; dan
b. Menggunakan keuangan yang bersumber dari dana
rektorat Universitas Palangka Raya dalam melaksanakan
seluruh kegiatan Penyelenggaraan Pemira.

Pasal 18

Dalam melaksanakan prinsip kepentingan umum, Penyelenggara


Pemira KBM UPR bersikap dan bertindak:
a. Menjunjung tinggi UUD KBM UPR dan peraturan
perundang - undangan;
b. Menjunjung tinggi kepentingan Mahasiswa dan
Universitas Palangka Raya;
SALINAN
c. Menunjukkan penghargaan dan kerjasama dengan seluruh
lembaga dan Organisasi Mahasiswa dalam Lingkup
Universitas Palangka Raya;
d. Menjaga dan memelihara nama baik Universitas Palangka
Raya.
e. Menghargai dan menghormati sesama Penyelenggara
Pemira KBM UPR dan pemangku kepentingan Pemira
KBM UPR;
f. Tidak mengikut sertakan atau melibatkan kepentingan
pribadi maupun keluarga dalam seluruh pelaksanaan
tugas, wewenang, dan kewajibannya;
g. Memberikan informasi dan pendidikan pemilih yang
mencerahkan pikiran dan kesadaran pemilih;
h. Memastikan pemilih memahami secara tepat mengenai
proses Pemira KBM UPR;
i. Membuka akses yang luas bagi pemilih dan media untuk
berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan Pemira KBM
UPR;
j. Menciptakan kondisi yang kondusif bagi pemilih untuk
menggunakan hak pilihnya atau memberikan suaranya;
dan
k. Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
bagi pemilih yang membutuhkan perlakuan khusus dalam
menggunakan dan menyampaikan hak pilihnya.

Pasal 19

Dalam melaksanakan prinsip aksesibilitas, Penyelenggara Pemira


KBM UPR bersikap dan bertindak:

a. Menyampaikan informasi Pemira KBM UPR kepada


penyandang disabilitas sesuai kebutuhan;

b. Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung


bagi penyandang disabilitas untuk menggunakan hak
pilihnya;
SALINAN
c. Memastikan penyandang disabilitas yang memenuhi
syarat mempunyai kesempatan yang sama sebagai
Pemilih, sebagai calon anggota DPM UPR, sebagai calon
Presiden/Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Palangka
Raya, sebagai Penyelenggara Pemira KBM UPR.

BAB IV
KETENTUAN SANKSI

Pasal 20

DPM UPR berwenang menjatuhkan sanksi terhadap


Penyelenggara Pemira KBM UPR yang terbukti melanggar Kode
Etik Penyelenggara Pemira KBM UPR.

Pasal 21

(1) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 berupa:


a. Teguran tertulis;
b. Pemberhentian sementara; atau
c. Pemberhentian tetap.
(2)Teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
berupa:

a. Peringatan; atau
b. Peringatan keras.
(3)Pemberhentian tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c berupa:

a. Pemberhentian tetap dari jabatan ketua; atau


b. Pemberhentian tetap sebagai anggota.
SALINAN
Pasal 22

Tata cara pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal


20 dan Pasal 21 dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang
berlaku oleh DPM UPR.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Pada saat peraturan ini ditetapkan, Peraturan Komisi Pemilihan


Umum Mahasiswa Nomor 1 Tahun 2019 tentang Teknis
Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Mahasiswa 2019
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 24
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan dan segala hal yang belum diatur
dalam peraturan ini akan diatur kemudian dengan melibatkan
pihak-pihak terkait.
Pasal 25
Agar setiap mahasiswa Universitas Palangka Raya
mengetahuinya, memerintahkan KPUM UPR untuk
mempublikasikan peraturan ini dan seluruh pihak KBM UPR lain
yang terlibat di dalamnya untuk juga ikut berperan aktif
mensosialisasikannya.
SALINAN

Ditetapkan di Palangka Raya,


Pada tanggal 30 November 2020,

Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa


Universitas Palangka Raya,

Enrico Rafael Siahaan,


CGA 118 030

Diundangkan di Jakarta,
Pada tanggal 1 Desember 2020,

KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA


Komisioner Legal

Andre Berian,
EAA 116 063

Anda mungkin juga menyukai