BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
SALINAN
Penyelenggara Pemira KBM UPR wajib bekerja, bertindak,
menjalankan tugas, wewenang dan kewajiban sebagai
penyelenggara Pemira KBM UPR dengan berdasarkan Kode Etik
dan pedoman perilaku Penyelenggara Pemira KBM UPR.
Pasal 3
BAB II
ASAS, LANDASAN, DAN PRINSIP
PENYELENGGARA PEMIRA
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
SALINAN
(1) Untuk menjaga integritas dan profesionalitas, Penyelenggara
Pemira KBM UPR wajib menerapkan prinsip Penyelenggara
Pemira KBM UPR.
(2) Integritas Penyelenggara Pemira KBM UPR sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada prinsip:
a. Jujur maknanya dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR didasari niat
untuk semata-mata terselenggaranya Pemira KBM UPR
sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa adanya
kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan;
b. Mandiri maknanya dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR bebas atau
menolak campur tangan dan pengaruh siapapun yang
mempunyai kepentingan atas perbuatan, tindakan,
keputusan dan/atau putusan yang diambil;
c. Adil maknanya dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR menempatkan
segala sesuatu sesuai hak dan kewajibannya;
d. Akuntabel bermakna dalam penyelenggaraan Pemira
KBM UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR
melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang - undangan;
(3) Profesionalitas Penyelenggara Pemira KBM UPR
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada
prinsip:
a. Berkepastian hukum maknanya dalam penyelenggaraan
Pemira KBM UPR, Penyelenggara Pemira KBM
UPRmelaksanakan tugas, fungsi dan wewenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Tertib maknanya dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR melaksanakan
tugas, fungsi dan wewenang sesuai dengan peraturan
SALINAN
perundang-undangan, keteraturan, keserasian, dan
keseimbangan;
c. Terbuka maknanya dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR memberikan
akses informasi yang seluas-luasnya kepada Mahasiswa
aktif Universitas Palangka Raya sesuai kaidah keterbukaan
informasi publik;
d. Proporsional maknanya dalam penyelenggaraan Pemira
KBM UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR menjaga
keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum untuk mewujudkan keadilan;
e. Profesional maknanya dalam penyelenggaraan Pemira
KBM UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR memahami
tugas, wewenang dan kewajiban dengan didukung
keahlian atas dasar pengetahuan, keterampilan, dan
wawasan luas;
f. Efektif bermakna Penyelenggaraan Pemira KBM UPR
dilaksanakan sesuai rencana tahapan dengan tepat waktu;
g. Efisien bermakna dalam penyelenggaraan Pemira KBM
UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR memanfaatkan
sumber daya, sarana, dan prasarana dalam
penyelenggaraan Pemira KBM UPR sesuai prosedur dan
tepat sasaran;
h. Kepentingan umum bermakna dalam penyelenggaraan
Pemira KBM UPR, Penyelenggara Pemira KBM UPR
mendahulukan kepentingan umum dengan cara yang
aspiratif, akomodatif, dan selektif.
BAB III
PEDOMAN PERILAKU
PENYELENGGARA PEMIRA
Pasal 7
SALINAN
Dalam melaksanakan prinsip mandiri, Penyelenggara Pemira
KBM UPR bersikap dan bertindak:
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
SALINAN
Dalam melaksanakan prinsip terbuka, Penyelenggara Pemira
KBM UPR bersikap dan bertindak:
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Dalam melaksanakan prinsip akuntabel, Penyelenggara Pemira
KBM UPR bersikap dan bertindak:
a. Menjelaskan keputusan yang diambil berdasarkan peraturan
perundang- undangan, tata tertib, dan prosedur yang
ditetapkan;
b. Menjelaskan kepada publik apabila terjadi penyimpangan
dalam proses kerja lembaga Penyelenggara Pemira KBM
UPR serta upaya perbaikannya;
c. Menjelaskan alasan setiap penggunaan kewenangan publik;
d. Memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan
mengenai keputusan yang telah diambil terkait proses Pemira
KBM UPR;
SALINAN
e. Bekerja dengan tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
BAB IV
KETENTUAN SANKSI
Pasal 20
Pasal 21
a. Peringatan; atau
b. Peringatan keras.
(3)Pemberhentian tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c berupa:
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Diundangkan di Jakarta,
Pada tanggal 1 Desember 2020,
Andre Berian,
EAA 116 063