Anda di halaman 1dari 24

ANGGARAN DASAR

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023

MUKADIMAH

Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang


diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Haluan
Negara Republik Indonesia menghendaki pengembangan potensi,
bakat, dan minat dengan memberikan kesempatan dan kebebasan
mengorganisasikan dirinya secara bebas dan merdeka sebagai
wahana pendewasaan untuk menjadi pemimpin bangsa yang
beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, patriotis, demokratis,
mandiri, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat.
Mahasiswa sebagai kekuatan moral dan perubahan serta
generasi harapan bangsa mempunyai tenggung jawab untuk
senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai moral agama serta
mengutamakan intelektualitas dan rasionalitas dalam bertindak
dengan berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan
berwawasan almamater. Untuk menjalankan tanggung jawab
tersebut, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mulawarman
yang berpedoman pada seperangkat konstitusi yang mempunyai
kekuatan penuh dalam mengatur kehidupan Keluarga Mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Mulawarman.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, telah ditetapkan
Konstitusi itu dalam suatu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Keluarga Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman.
ANGGARAN DASAR

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Keluarga Mahasiswa yang selanjutnya disingkat KM adalah
pemersatu seluruh Anggota KM Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman;
2. Anggota KM adalah mahasiswa aktif yang terdaftar di Fakultas
Hukum Universitas Mulawarman;
3. Mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang telah teregister pada
semester tahun akademik yang sedang berjalan;
4. Penyelenggara kegiatan KM adalah Lembaga Kemahasiswaan
yang ada di Fakultas Hukum Universitas Mulawarman yang
terdiri dari Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Badan Eksekutif
Mahasiswa serta Organisasi Kemahasiswaan yang ada di
Fakultas Hukum Universitas Mulawarman yang terdiri atas Unit
Kegiatan Mahasiswa dan Komunitas-Komunitas lain;
5. Dewan Perwakilan Mahasiswa yang selanjutnya disingkat DPM
adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman;
6. Badan Eksekutif Mahasiswa yang selanjutnya disingkat BEM
adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman;
7. Unit Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disingkat UKM
adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman;
8. Musyawarah Besar yang selanjutnya disingkat Mubes adalah
musyawarah KM untuk menetapkan tata tertib Mubes,
menyampaikan LPJ BEM, DPM, UKM, serta Komunitas yang
ada di Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, dan
melakukan pelantikan terhadap Presiden dan Wakil Presiden
BEM, anggota DPM, Pengurus UKM Terpilih, serta perubahan
AD/ART;
9. Musyawarah Luar Biasa yang selanjutnya disingkat Muslub
adalah musyawarah KM yang dilaksanakan oleh karena hal
kegentingan memaksa untuk membahas dan menetapkan tata
tertib muslub, membubarkan organisasi kemahasiswaan KM,
perubahan AD/ART, dan/atau pengujian AD/ART;
10. Anggaran Dasar yang selanjutnya disingkat AD adalah
Anggaran Dasar KM Fakultas Hukum Universitas Mulawarman;
11. Anggaran Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat ART
adalah Anggaran Rumah Tangga KM Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman.
BAB II
TEMPAT DAN WAKTU KEDUDUKAN

Pasal 2
KM berdiri pada tanggal 7 Februari 2003.

Pasal 3
KM berkedudukan di kampus Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman.

BAB III
ASAS, TUJUAN, DAN SIFAT

Pasal 4
KM berasaskan Pancasila dan berlandaskan UUD NRI Tahun 1945.

Pasal 5
KM bertujuan mewujudkan tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Mulawarman
dan Fakultas Hukum Universitas Mulawarman.

Pasal 6
KM bersifat terbuka, independen, dan berbasis massa.

BAB IV
KEDAULATAN DAN KEKUASAAN

Pasal 7
Kedaulatan berada di tangan seluruh anggota KM dan
dilaksanakan menurut AD dan ART.

Pasal 8
(1) Kekuasaan legislatif KM dijalankan oleh DPM.
(2) Kekuasaan eksekutif KM dijalankan oleh BEM.

BAB V
LEMBAGA DAN ORGANISASI

Pasal 9
(1) Lembaga Kemahasiswaan terdiri dari:
a. DPM;
b. BEM
(2) Organisasi Kemahasiswaan terdiri dari:
a. UKM;
b. Komunitas-komunitas
Pasal 10
(1) DPM dan BEM dalam menjalankan kekuasaannya mempunyai
jalur koordinasi dengan Pimpinan Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman.
(2) UKM dalam menjalankan kegiatannya mempunyai jalur
koordinasi dengan BEM dan/atau Pimpinan Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman.
(3) Komunitas-komunitas dalam kegiatannya harus melalui jalur
instruksi dengan BEM.

Pasal 11
(1) Masa kerja kepengurusan Lembaga Kemahasiswaan dan
Organisasi Kemahasiswaan KM berlangsung selama 1 (satu)
periode berdasarkan surat keputusan pimpinan Fakultas
Hukum Universitas Mulawarman.
(2) Ketua Lembaga dan/atau Organisasi Kemahasiswaan KM
memegang jabatan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan.
(3) Anggota Lembaga Kemahasiswa dan Organisasi Kemahasiswaan
KM memegang jabatan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan dan dapat dipilih kembali sebagai pengurus
organisasi kemahasiswaan yang bersangkutan yang sesuai
dengan aturan organisasi kemahasiswaan tersebut.
(4) Pengurus lembaga dan/atau organisasi kemahasiswaan KM
memegang jabatan selama 1 (satu) periode kepengurusan dan
dapat dipilih kembali sebagai pengurus sesuai aturan yang
berlaku.
(5) Anggota lembaga atau organisasi kemahasiswaan KM memiliki
hak untuk dapat memilih dan dipilih sebagai ketua dan/atau
pengurus lembaga dan atau organisasi kemahasiswaan sesuai
aturan yang berlaku.
(6) Aturan-aturan yang ditetapkan dan disahkan oleh lembaga
kemahasiswaan dan organisasi kemahasiswaan tidak boleh
bertentangan dengan AD/ART KM Fakultas HUkum Universitas
Mulawarman.

BAB VI
TANGGUNG JAWAB

Pasal 12
(1) DPM bertanggung jawab kepada seluruh anggota KM melalui
Mubes dan perlaksanaaan pertanggungjawaban secara
administratif kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman.
(2) BEM bertanggung jawab kepada seluruh anggota KM melalui
Mubes dan melaksanakan pertanggungjawaban secara
administratif kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman.
(3) UKM yang sah dan diakui oleh FH Unmul bertanggung jawab
kepada seluruh anggota KM melalui Mubes.
(4) Komunitas-komunitas yang dibentuk oleh BEM atas usulan KM
bertanggung jawab kepada seluruh anggota KM melalui Mubes.

BAB VII
KEUANGAN

Pasal 13
Dana KM diperoleh dari:
1. Dana kemahasiswaan Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman;
2. Sumbangan-sumbangan yang tidak terikat atau mengikat;
3. Sumber-sumber lainnya yang tidak bertentangan peraturan
perundang-undangan, AD, dan ART.

Pasal 14
Pengelolaan keuangan KM dilakukan secara transparan dan dapat
di pertanggungjawabkan.

BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 15
Setiap anggota KM memiliki hak:
a. Memilih dan dipilih menjadi ketua atau pengurus dan/atau
anggota lembaga kemahasiswaan dan/atau organisasi
kemahasiswaan; dan
b. Menyampaikan pendapat, aspirasi, dan kritik kepada
kelembagaan kemahasiswaan dan organisasi kemahasiswaan
secara bebas dan independen serta bertanggung jawab.

Pasal 16
(1) Setiap anggota baru KM wajib mengikuti kegiatan masa
penyambutan mahasiswa baru dan latihan kepemimpinan yang
diselenggarakan oleh BEM.
(2) Setiap anggota KM wajib menjaga nama baik KM, menaati AD
dan ART serta Statuta Unmul.
BAB IX
LAMBANG, ATRIBUT, DAN LAGU

Pasal 17
Lembaga kemahasiswaan dan/atau organisasi kemahasiswaan
dalam KM mempunyai lambang yang mengacu pada lambang
Fakultas Hukum Universitas Mulawarman.

Pasal 18
Lembaga Kemahasiswaan dan Organisasi Kemahasiswaan dalam
KM mempunyai atribut yang mengacu pada lambang Fakultas
Hukum Universitas Mulawarman.

Pasal 19
KM menggunakan lagu Mars Universitas Mulawarman dan Hymne
Mulawarman.

BAB X
PEMBUBARAN

Pasal 20
(1) Organisasi Kemahasiswaan KM dapat dibubarkan apabila:
1. Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan AD dan ART;
2. Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Statuta
Universitas Mulawarman; dan/atau
3. Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
(2) Untuk dapat membubarkan Organisasi Kemahasiswaan KM
harus dilakukan melalui referendum terhadap seluruh anggota
KM dalam Muslub.

Pasal 21
Apabila dengan terpaksa Organisasi Kemahasiswaan KM
dibubarkan maka seluruh inventaris diserahkan kepada pihak
Fakultas.

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 22
(1) Perubahan AD hanya dapat dilakukan dalam Mubes atau
Muslub setelah mendapatkan persetujuan bersama peserta
Mubes atau Muslub.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme pengambilan
persetujuan perubahan AD diatur dalam tata tertib Mubes atau
Muslub.

Pasal 23
Perubahan AD ini berlaku sejak disahkan.

BAB XII
PENUTUP

Pasal 24
Hal-hal yang belum diatur dalam AD akan dimuat dalam ART.
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 1
(1) Berdasarkan DPM dan BEM memiliki hubungan garis
koordinasi dalam menjalankan kewenangannya.
(2) UKM memiliki garis koordinasi dengan BEM dan memiliki garis
aspiratif dengan DPM sebagai Organisasi Kemahasiswaan
yang berada di Fakultas Hukum Universitas Mulawarman.
(3) Komunitas-komunitas memiliki hubungan instruksi dibawah
BEM dan memiliki garis aspiratif dengan DPM sebagai
Organisasi Kemahasiswaan yang berada di Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman.

BAB II
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

Bagian Kesatu Umum

Pasal 2
DPM merupakan Perwakilan Mahasiswa untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi mahasiswa.

Bagian Kedua Wewenang dan Tugas

Pasal 3
DPM memiliki wewenang:
a. Menyelenggarakan Mubes;
b. Membentuk Undang-undang;
c. Membentuk Ketetapan DPM;
d. Melantik Presiden dan Wakil Presiden BEM, Anggota DPM, Ketua
dan Pengurus UKM;
e. Menyelenggarakan rapat paripurna DPM;
f. Melakukan pemakzulan kepada Presiden BEM apabila terbukti
melanggar AD/ART dengan konsekuensi diberhentikan dari
jabatannya melalui rapat paripurna DPM;
g. Melantik Wakil Presiden BEM menjadi Presiden BEM apabila
Presiden BEM berhenti dan/atau diberhentikan dalam periode
kepengurusannya;
h. Melantik Wakil Presiden BEM yang dipilih oleh Presiden BEM
apabila terjadi kekosongan Wakil Presiden BEM;
i. Memberi sanksi terhadap anggota DPM yang melanggar AD/ART
dalam rapat paripurna;
j. Menyelenggarakan Muslub.
Pasal 4
DPM memiliki tugas:
a. Menyelenggarakan Mubes dalam 1 (satu) periode sekali;
b. Menyerap dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa;
c. Menyusun, membahas, dan menyebarluaskan Rancangan
Undang-undang;
d. Membentuk penyelenggara dan pengawas Pemilihan Umum
Raya Anggota DPM, Presiden BEM dan Wakil Presiden BEM
yang selanjutnya diatur dengan Undang-Undang Pemira;
e. Mengawasi kinerja BEM , UKM dan Komunitas-komunitas;
f. Menyelenggarakan rapat caturwulan untuk menilai dan
mengevaluasi laporan kegiatan, program kerja, serta keuangan
BEM,UKM dan Komunitas-komunitas;
g. Menyampaikan laporan kegiatan, program kerja dan keuangan
kepada KM dalam rapat caturwulan.

Bagian Ketiga
Fungsi

Pasal 5
(1) DPM memiliki Fungsi:
a. Legislasi;
b. Pengawasan.
(2) Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana yang dimaksud
ayat (1) dijalankan dalam kerangka representasi mahasiswa.

Pasal 6
(1) Fungsi legislasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf a dilaksanakan melalui kekuasaan DPM untuk
membahas dan menetapkan Undang-undang dan Ketetapan
DPM.
(2) Fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) huruf b dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan
AD/ART dan peraturan yang ditetapkan DPM.

Bagian Keempat
Hak-hak

Pasal 7
DPM memiliki hak:
a. Interpelasi;
b. Angket; dan
c. Menyatakan pendapat.
Pasal 8
(1) Hak interpelasi sebagaimana dimaksud Pasal 7 huruf a adalah
hak DPM untuk meminta keterangan kepada BEM dan UKM
mengenai kebijakan BEM dan UKM yang penting dan strategis
serta berdampak luas bagi mahasiswa dan kampus yang diduga
bertentangan dengan AD/ART, Statuta Unmul, dan/atau
peraturan perundang-undangan;
(2) Hak angket sebagaimana dimaksud Pasal 7 huruf b adalah hak
DPM untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan BEM
dan UKM yang berkaitan dengan hal penting dan strategis serta
berdampak luas pada mahasiswa dan kampus yang diduga
bertentangan dengan AD/ART, Statuta Unmul, dan/atau
peraturan perundang-undangan;
(3) Hak menyatakan pendapat sebagaimana dimaksud Pasal 7
huruf c adalah hak DPM untuk menyatakan pendapat atas:
a. Kebijakan BEM dan UKM;
b. Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket;
dan
c. Dugaan bahwa Presiden BEM dan/atau Wakil Presiden BEM
dan Ketua umum UKM melakukan pelanggaran pelanggaran
yang diatur dalam AD/ART, Statuta Unmul, dan/atau
peraturan perundang undangan.

Bagian Kelima
Keanggotaan

Pasal 9
Syarat-syarat untuk dapat menjadi anggota DPM adalah sebagai
berikut:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Anggota KM;
c. Mahasiswa aktif yang sekurang-kurangnya telah menempuh 3
(tiga) semester;
d. Tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar AD/ART,
Statuta Unmul, dan/atau perbuatan tercela lainnya yang
membuat dirinya dikenakan sanksi oleh KM, Fakultas dan/atau
Universitas;
e. Telah mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Mahasiswa Baru
dan Latihan Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh BEM;
f. Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;
g. Tidak sedang terlibat kasus kriminal/pidana;
h. Tidak sedang terafiliasi partai politik;
i. Tidak sedang memiliki pekerjaan yang tetap dan mengikat;
j. Tidak sedang menjadi pengurus di UKM tingkat fakultas
dan/atau Universitas;
k. Tidak sedang menjadi pengurus BEM, BEM KM, dan/atau DPM
KM;
l. Menyatakan kesediaan secara lisan dan tertulis; dan
m. Memiliki IPK minimal 3,00.

Pasal 10
(1) Untuk dapat menjadi anggota DPM harus melalui proses
Pemilihan umum raya.
(2) Ketentuan mengenai Pemilihan umum raya diatur lebih lanjut
dengan Undang-Undang.

Bagian Keenam
Tata Kerja

Pasal 11
(1) DPM membentuk struktur kepengurusan selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari setelah pelantikan anggota DPM yang baru;
(2) DPM menetapkan agenda kerja DPM untuk 1 (satu) periode;
(3) Anggota DPM berakhir keanggotaannya pada saat
berakhirnya surat tugas dan/atau surat keputusan
keanggotaan yang dikeluarkan oleh Pihak Pimpinan Fakultas
Hukum Universitas Mulawarman.

Pasal 12
(1) Anggota DPM berhenti dari keanggotaan karena:
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri; atau
c. Diberhentikan.
(2) Anggota DPM diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c apabila:
a. Tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman;
b. Melanggar AD/ART, Statuta Unmul dan Peraturan
Perundang-undangan;
c. Terkena larangan perangkapan jabatan sebagai pengurus
BEM, BEM KM, dan UKM tingkat Fakultas dan/atau
Universitas.
(3) Anggota DPM yang berhenti sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) keanggotaannya diisi oleh anggota KM dengan mengacu pada
Pasal 9;
(4) Anggota DPM yang menggantikan anggota lama sebagaimana
dimaksud ayat (3) menggantikan sampai berakhir masa
jabatannya;
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan ayat (3) diatur
dalam Ketetapan DPM.
Pasal 13
Untuk melaksanakan fungsi, tugas dan wewenangnya setiap
anggota DPM mempunyai hak bicara dan hak suara.

Pasal 14
(1) DPM menyosialisasikan laporan kerja dan keuangannya secara
jujur dan transparan kepada seluruh anggota KM;
(2) DPM memublikasikan kegiatan dan keuangan percaturwulan
kepada KM.

Bagian Ketujuh
Alat-alat Kelengkapan

Pasal 15
(1) DPM mempunyai alat-alat kelengkapan sebagai berikut:
a. Pimpinan;
b. Komisi dan;
c. Staf-staf.
(2) Seluruh anggota dari alat-alat kelengkapan DPM yang bersifat
tetap adalah anggota DPM;
(3) DPM dapat membentuk staf-staf yang merupakan alat
kelengkapan lain yang bersifat sementara atau ad hoc;
(4) Staf-staf sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) dipilih dan
ditetapkan oleh DPM;
(5) Staf-staf dapat diisi dalam anggota KM yang diketuai oleh
anggota staf untuk membentuk kinerja DPM;
(6) Staf-staf dapat diisi dalam anggota KM yang diketuai oleh
anggota staf;
(7) DPM dapat membentuk alat kelengkapan lainnya yang bersifat
sementara atau ad hoc yang sesuai dengan kebutuhan.

Bagian Kedelapan
Pimpinan

Pasal 16
(1) Pimpinan DPM terdiri atas Ketua, Sekretaris Jenderal dan
Komisi DPM yang dipilih dari dan oleh anggota DPM;
(2) Pimpinan DPM merupakan satu kesatuan pimpinan yang
bersifat kolektif kolegial.

Pasal 17
(1) Pimpinan DPM mempunyai tugas:
a. Mengoordinasikan kerja DPM;
b. Menetapkan tugas dan pembagian kerja antara ketua,
sekretaris jenderal dan Komisi DPM;
c. Membantu secara konsep atau teknis pelaksanaan kinerja
Komisi;
d. Mengundang anggota DPM untuk mengadakan rapat;
e. Memimpin rapat-rapat DPM dan menyimpulkan pembicaraan
dalam rapat tersebut;
f. Dalam memimpin rapat-rapat bertugas mendudukkan
persoalan yang sebenarnya dan/atau mengembalikan rapat
itu kepada pokok pembicaraan; dan
g. Menjaga ketertiban rapat dengan melaksanakan prinsip
demokrasi.
(2) Pimpinan DPM tidak berwenang mengeluarkan pernyataan-
pernyataan atas nama DPM dan jabatannya, kecuali ditugaskan
oleh DPM;
(3) Anggota pimpinan DPM berwenang bertindak atas nama
Pimpinan DPM hanya dalam hal-hal yang bersifat protokoler;
(4) Pimpinan DPM dapat menghadiri dan turut serta dalam semua
rapat komisi untuk melakukan tugas kooordinasi.

Bagian Sembilan
Komisi

Pasal 18
(1) Ada 3 (tiga) Komisi, yaitu:
Komisi I : Bidang Pengawasan Internal Organisasi
Komisi II : Bidang Pengawasan Eksternal Organisasi
Komisi III : Bidang Keuangan
(2) Tiap-tiap Komisi terdiri atas seorang ketua dan/atau anggota-
anggota yang dibagi secara proporsional;
(3) Tiap-tiap Komisi diisi oleh anggota DPM selain Ketua dan
Sekretaris Jenderal;
(4) Anggota suatu Komisi tidak boleh merangkap menjadi anggota
komisi lain.

Pasal 19
Komisi-komisi DPM mempunyai tugas:
a. Melaksanakan kerja yang berkaitan dengan bidangnya;
b. Melakukan musyawarah apabila terdapat masalah mendesak
menurut bidangnya yang akan diputuskan dalam rapat DPM.
Bagian Kesepuluh
Rapat

Pasal 20
DPM mengenal 3 (tiga) jenis rapat, yaitu:
a. Rapat Paripurna yakni forum tertinggi dalam melaksanakan
tugas dan wewenang DPM yang dihadiri oleh seluruh anggota
DPM dan/atau anggota KM;
b. Rapat Komisi DPM, yakni rapat internal masing-masing Komisi
dalam rangka melaksanakan bidang Komisi dan untuk
membahas masalah-masalah aktual sebagai materi rapat
paripurna DPM; dan
c. Rapat Pleno, yakni rapat yang dilaksanakan oleh DPM dalam
membuat keputusan yang dihadiri oleh Pimpinan dan Komisi
DPM.

Pasal 21
(1) Setiap rapat DPM bersifat tertutup, kecuali dinyatakan terbuka;
(2) Rapat tertutup adalah rapat yang hanya dihadiri oleh unsur
DPM;
(3) Rapat terbuka adalah rapat yang selain dihadiri oleh anggota
DPM juga dapat dihadiri oleh anggota KM.

Pasal 22
(1) Rapat DPM dibuka apabila telah dihadiri lebih dari setengah
jumlah anggota;
(2) Rapat DPM yang bersifat terbuka dapat dimulai apabila telah
dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota DPM dan
perwakilan dari anggota KM.

Pasal 23
(1) Untuk dapat mengambil keputusan rapat, rapat DPM
memerlukan kuorum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
ayat (2) dan atau Pasal 22 ayat (3);
(2) Untuk dapat mengambil keputusan, rapat DPM memerlukan
kuorum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2);
(3) Putusan rapat DPM diambil dengan cara musyawarah untuk
mufakat;
(4) Apabila dalam ketentuan pada ayat (2) tidak terpenuhi maka
dapat menskors selama 1X10 menit untuk mengadakan lobi;
(5) Apabila ketentuan pada ayat (3) tidak dapat dipenuhi maka
putusan diambil dengan pengambilan suara terbanyak (Voting).
BAB III
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Bagian Kesatu
Fungsi

Pasal 24
BEM berfungsi sebagai wadah untuk merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pengembangan penalaran dan keilmuan,
sikap kepemimpinan dan keterampilan manajemen serta
pengabdian kepada masyarakat.

Bagian Kedua
Wewenang dan Tugas

Pasal 25
BEM memiliki wewenang:
a. Menetapkan tata kerja;
b. Menyusun rancangan kebijakan selama 1 (satu) periode;
c. Melaksanakan kegiatan secara mandiri;
d. Membuat keputusan dan kebijakan organisasi yang senantiasa
mengacu pada AD/ART;
e. Meminta sosialisasi, pemberitahuan, dan tembusan laporan
kegiatan komunitas yang berkaitan dengan pemanfaatan alokasi
dari Fakultas Hukum Universitas Mulawarman;
f. Meminta pertanggungjawaban komunitas-komunitas secara
administratif;
g. Memimpin, memobilisasi dan mengoordinasikan anggota KM
untuk memperjuangkan aspirasi rakyat; dan
h. Membentuk Komunitas-komunitas yang diusulkan oleh KM.

Pasal 26
BEM memiliki tugas:
a. Melaksanakan kekuasaan Pemerintahan menurut AD/ART;
b. Melaksanakan kegiatan pengembangan kemahasiswaan yang
bersifat penalaran dan keilmuan, sikap kepemimpinan dan
keterampilan manajemen serta pengabdian kepada masyarakat;
c. Melaksanakan kegiatan Masa Perkenalan Mahasiswa Baru dan
Latihan Kepemimpinan;
d. Melaksanakan koordinasi terhadap UKM dalam hal agenda
program kerja bersama;
e. Melaksanakan aspirasi mahasiswa yang diamanatkan oleh
DPM;
f. Memberikan usul, kritik, dan saran kepada pimpinan Fakultas
terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi dan
pencapaian tujuan pendidikan tinggi;
g. Menyampaikan laporan pelaksanaan program kerja dan
keuangan caturwulan kepada anggota KM melalui rapat
caturwulan yang diselenggarakan oleh DPM.

Bagian Ketiga
Presiden BEM dan Wakil Presiden BEM

Pasal 27
Untuk dapat menjadi Presiden BEM dan Wakil Presiden BEM harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Anggota KM;
c. Mahasiswa aktif yang sekurang-kurangnya sedang menempuh
studi semester 3 (tiga);
d. Tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar AD/ART,
Statuta Unmul, dan atau perbuatan tercela lainnya yang
membuat dirinya dikenakan sanksi oleh KM, Fakultas dan/atau
Universitas;
e. Telah mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Mahasiswa Baru
dan Latihan Kepemimpinan Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman yang diselenggarakan BEM;
f. Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;
g. Tidak sedang terlibat kasus kriminal/pidana;
h. Tidak sedang menjadi anggota DPM, pengurus UKM, pengurus
BEM KM, pengurus DPM KM dan/atau terafiliasi partai politik;
i. Tidak sedang memiliki pekerjaan tetap dan mengikat;
j. Mempunyai integritas moral yang berkualitas;
k. Mempunyai kapasitas kepemimpinan, pemikiran yang cerdas
dan wawasan yang luas;
l. Menyatakan kesediaan secara lisan dan tulisan;
m. Memenangkan perolehan suara dalam Pemilihan umum raya;
n. Memiliki IPK minimal 3.00;
o. Bersedia tidak akan lulus sebelum berakhir masa jabatannya;
p. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden BEM diatur dengan Undang-undang.

Bagian Keempat
Tata Kerja

Pasal 28
Presiden BEM mempunyai hak prerogatif dalam mengangkat dan
memberhentikan pengurus inti, badan pengurus harian dan staf.
Pasal 29
a. Pengurus inti, dan badan pengurus harian, dan staf dipilih dan
ditetapkan oleh Presiden BEM dan Wakil Presiden selambat-
lambatnya 21 (dua puluh satu) hari setelah ditetapkan oleh
penyelenggara Pemilihan umum raya;
b. Badan pengurus harian tidak sedang menjadi badan pengurus
harian di Organisasi Kemahasiswaan tingkat Fakultas dan/atau
Universitas Mulawarman, dan tidak sedang memiliki pekerjaan
yang tetap dan mengikat.

Pasal 30
(1) Presiden BEM berhenti dan diberhentikan dari jabatannya
sebelum masa kerja berakhir karena:
a. Mengundurkan diri;
b. Meninggal dunia;
c. Tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman;
d. Tidak memenuhi lagi syarat-syarat tersebut dalam Pasal 27
ayat (1) huruf f, g, h, dan i;
e. Pemakzulan oleh DPM menurut Pasal 3 huruf f;
(2) Apabila Presiden BEM berhenti karena ayat (1) huruf a, b, dan c
maka penggantinya adalah pengurus struktural di bawahnya.

Bagian Kelima
Tugas Pengurus Inti

Pasal 31
(1) Presiden BEM bertugas:
a. Bersama seluruh pengurus menjabarkan keputusan-
keputusan Mubes dan mengimplementasikannya ke dalam
suatu kebijakan dan program umum;
b. Mewakili KM dalam hubungan eksternal;
c. Melakukan hal-hal lain dianggap perlu bagi kelancaran dan
keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas organisasi;
d. Menunjuk delegasi untuk mewakilinya, baik dalam kaitan
kegiatan internal organisasi maupun eksternal.
(2) Wakil Presiden BEM bertugas:
a. Membantu Presiden BEM dalam memimpin kabinet dalam
melaksanakan kebijakan dan program umum;
b. Membersamai Presiden BEM mewakili organisasi ke dalam
dan ke luar;
c. Membantu para pengurus harian dalam melaksanakan
program masing-masing bidang;
(3) Sekretaris Kabinet bertugas:
a. Membantu Presiden dan Wakil Presiden BEM dalam
melaksanakan kebijakan dalam dan luar kabinet;
b. Menjalankan kebijakan pelayanan terpadu satu pintu
kabinet;
c. Dalam pelaksanakan kewenangannya sekretaris kabinet
dibantu oleh biro kesekretariatan.
(4) Bendahara Umum bertugas:
a. Bendahara Umum menerapkan kebijakan mengenai
keuangan BEM;
b. Menjalankan kebijakan keuangan dalam jalur koordinasi
antarkementerian;
c. Memberikan transparansi keuangan dalam 1(satu) periode
kepengurusan;

Bagian Keenam
Pengurus Inti dan Badan Pengurus Harian

Pasal 32
Untuk dapat menjadi Pengurus inti, Badan Pengurus Harian,
Menteri-menteri harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Anggota KM;
c. Mahasiswa aktif yang sekurang-kurangnya telah menempuh
studi semester 3 (tiga);
d. Tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar
AD/ART, Statuta Unmul, dan/atau perbuatan tercela lainnya
yang membuat dirinya dikenakan sanksi oleh KM, Fakultas
Hukum dan/atau Universitas;
e. Telah mengikuti kegiatan kaderisasi kemahasiswaan
Fakultas Hukum Universitas Mulawarman yang
diselenggarakan BEM Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman;
f. Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;
g. Tidak sedang terlibat kasus kriminal/pidana;
h. Tidak sedang menjadi anggota DPM, pengurus dan/atau
anggota UKM, tingkat Universitas dan atau Fakultas
dan/atau terafiliasi partai politik;
i. Tidak sedang memiliki pekerjaan tetap dan mengikat;
j. Mempunyai integritas moral yang berkualitas;
k. Mempunyai kapasitas kepemimpinan, pemikiran yang cerdas
dan wawasan yang luas;
l. Bersedia tidak akan lulus sebelum berakhir masa jabatanya;
m. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan
Pengurus Harian BEM diatur dalam peraturan BEM tentang
Tata Tertib;
n. Mahasiswa aktif yang telah mengikuti kegiatan seleksi
menjadi pengurus BEM.

Pasal 33
(1) Pengurus harian yang dimaksud dalam pasal 32 terdiri dari
Menteri-menteri;
(2) Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam kabinet;
(3) Menteri-menteri dipilih dan diberhentikan oleh Presiden BEM;
(4) Dalam hal ikhwal yang memaksa, Menteri-menteri bisa menjadi
delegasi apabila mendapat mandat dari Presiden BEM.

Bagian Ketujuh
Staf BEM

Pasal 34
Untuk dapat menjadi Staf harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Mahasiswa aktif yang sekurang-kurangnya sedang menempuh
studi semester 2;
c. Telah mengikuti seleksi masuk BEM;
d. Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;
e. Tidak sedang terlibat kasus kriminal/pidana;
f. Tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar AD/ART,
Statuta Unmul, dan/atau perbuatan tercela lainya yang
membuat dirinya dikenakan sanksi oleh KM, Fakultas dan/atau
Universitas.

Pasal 35
(1) Staf adalah staf dari kementerian tertentu yang dipilih melalui
seleksi masuk yang diselenggarakan oleh BEM;
(2) Staf dapat diberhentikan oleh Presiden BEM apabila melanggar
ketentuan berdasarkan AD/ART;
(3) Dalam hal ihwal yang memaksa staf dapat menjadi delegasi atas
mandat pengurus harian.
BAB VI
UNIT KEGIATAN MAHASISWA

Pasal 36
(1) Unit Kegiatan Mahasiswa yang selanjutnya disingkat UKM
adalah organisasi kemahasiswaan yang bertujuan untuk
memberikan wadah kepada seluruh anggota KM dalam
mengembangkan minat keilmuan dalam bidang tertentu;
(2) UKM memiliki sifat mandiri dan independen.

Pasal 37
UKM memiliki kewenangan:
a. Menyusun dan menetapkan rancangan program kerja selama 1
(satu) periode kepengurusan;
b. Menyusun dan menetapkan AD/ART dan tidak boleh
bertentangan dengan AD/ART KM Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman;
c. Membuat dan/atau menetapkan setiap kebijakan organisasi
yang senantiasa mengacu kepada AD/ART.

Pasal 38
UKM memiliki tugas:
a. Melaksanakan program kerja di bidang keilmuan tertentu yang
tidak bertentangan dengan AD/ART;
b. Melaksanakan koordinasi bersama BEM dan komunitas-
komunitas;
c. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
program kerja dan keuangan pada rapat caturwulan yang
dihadiri oleh KM;
d. Memberikan usul, kritik dan saran kepada Lembaga
Kemahasiswaan dan Pimpinan Fakultas.

Pasal 39
Untuk menjadi Ketua UKM harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Dipilih melalui mekanisme pemilihan UKM sesuai dengan
AD/ART UKM yang bersangkutan;
c. Mahasiswa aktif yang sekurang-kurangnya sedang menempuh
studi semester 3 (tiga);
d. Tidak pernah melakukan tindakan yang melanggar AD/ART,
Statuta Unmul dan/atau perbuatan tercela lainnya yang
membuat dirinya dikenakan sanksi oleh KM, Fakultas dan/atau
Universitas;
e. Telah mengikuti kegiatan Masa Penyambutan Mahasiswa Baru
dan Latihan Kepemimpinan yang diselenggarakan Oleh BEM;
f. Tidak sedang menjadi anggota DPM, Pengurus harian dan/atau
staf BEM, dan terafiliasi partai politik;
g. Menyatakan kesediaan secara lisan dan tulisan;
h. Memiliki IPK minimal 3.00.

Pasal 40
Ketua UKM berhenti dan dapat diberhentikan dari jabatannya
sebelum masa kerja berakhir karena:
a. Mengundurkan diri;
b. Meninggal dunia;
c. Tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman;
d. Tidak memenuhi lagi syarat-syarat yang disebutkan Pasal 39;
e. Diberhentikan oleh dewan dan/atau mejelis pertimbangan
pengurus karena melanggar AD/ART UKM.

Pasal 41
Untuk dapat menjadi pengurus harian UKM harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Mahasiswa aktif yang sekurang-kurangnya sedang menempuh
studi semester 2 (dua);
c. Tidak pernah melakukan tindakan yang melanggar AD/ART,
Statuta Unmul dan/atau perbuatan tercela lainnya yang
membuat dirinya dikenakan sanksi oleh KM, Fakultas dan/atau
Universitas;
d. Telah mengikuti kegiatan Masa Penyambutan Mahasiswa Baru
dan Latihan Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh BEM;
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat pengurus harian UKM
diatur dalam AD/ART UKM.

Pasal 42
Pengurus Harian UKM bertugas:
a. Mewujudkan visi dan misi UKM yang bersangkutan;
b. Menyusun program kerja bersama ketua UKM untuk 1 (satu)
periode kepengurusan;
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas pengurus harian diatur
dalam AD/ART UKM;
BAB V
Komunitas-Komunitas

Pasal 43
(1) Komunitas adalah organisasi kemahasiswaan yang bertujuan
untuk memberikan wadah kepada seluruh anggota KM dalam
mengembangkan minat dan bakat di bidang tertentu;
(2) Komunitas memiliki jalur instruksi di bawah BEM;
(3) Komunitas dibentuk oleh BEM atas usulan anggota KM.

Pasal 44
Komunitas mempunyai wewenang:
a. Menyusun rancangan kegiatan komunitas;
b. Melaksanakan kegiatan secara mandiri dan tidak bertentangan
dengan AD/ART;
c. Membentuk kebijakan organisasi yang senantiasa mengacu
pada AD/ART.

Pasal 45
Komunitas memiliki tugas:
a. Dalam menjalankan kegiatannya harus berkoordinasi bersama
UKM dan/atau BEM;
b. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiataan kepada BEM
secara administratif;
c. Memberikan usul, kritik dan saran kepada lembaga
kemahasiswaan dan Pimpinan Fakultas;
d. Melaksanakan kegiatan pengembangan minat dan bakat untuk
seluruh anggota KM;
e. Menyusun dan menyerahkan struktur organisasi kepada BEM.

BAB VI
PEMILIHAN UMUM RAYA

Pasal 46
(1) Pemilihan umum raya dilaksanakan berdasarkan asas
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil;
(2) Pemilihan umum raya diselanggarakan setiap 1 (satu) tahun
sekali;
(3) Pemilihan umum raya diselenggarakan untuk memilih anggota
DPM serta Presiden dan Wakil Presiden BEM;
(4) Pemilihan umum raya diselenggarakan oleh Badan Pemilihan
Umum Raya yang dibentuk oleh DPM;
(5) Pemilihan umum raya diawasi oleh Badan Pengawas Pemilihan
Umum Raya yang dibentuk oleh DPM;
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pemilihan umum raya diatur
dengan Undang-undang.

BAB VII
RAPAT PARIPURNA KM FH UNMUL

Pasal 47
(1) Rapat Paripurna KM diselenggarakan oleh DPM berdasarkan
wewenang DPM dalam Pasal 3 ART;
(2) Rapat Paripurna KM dilakukan setelah mendapat persetujuan
minimal 5 (lima) anggota DPM dengan memerhatikan aspirasi
KM;
(3) Putusan pemakzulan pada Rapat Paripurna KM dilakukan
dengan persetujuan dua per tiga peserta yang hadir.

BAB VIII
ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 48
Atribut organisasi seperti bendera, lambang panji, kartu
keanggotaan, dan lain-lain diatur dalam ketentuan Organisasi
Kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa Fakultas Hukum Unmul
sesuai AD/ART KM.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 49
(1) Perubahan ART hanya dapat dilakukan dalam Mubes atau
Muslub;
(2) Usulan amandemen untuk melakukan perubahan ART diajukan
anggota KM berserta alasannya kepada DPM selambat-
lambatnya pada 14 (empat belas) hari kerja sebelum Mubes
atau Muslub.

BAB X
ATURAN PERALIHAN

Pasal 50
Segala Peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap
berlaku selama belum diadakan yang baru menurut AD/ART ini.
Pasal 51
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dapat
diatur dalam peraturan perundang-undangan dilingkup KM FH
UNMUL yang dibentuk DPM.

BAB XI
PENUTUP

Pasal 52
Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkannya.

Pasal 53
Setiap anggota KM dianggap telah mengetahui isi dan harus
menaati AD/ART ini.

Anda mungkin juga menyukai