Anda di halaman 1dari 15

Konstitusi Ormawa FEB UA

1









KONSTITUSI
ORGANISASI MAHASISWA INTRAKAMPUS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Konstitusi Organisasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
yang selanjutnya disebut Konstitusi Ormawa intrakampus FEB UA adalah dasar hukum
yang berlaku di lingkungan Ormawa intrakampus FEB UA dan bersifat umum.
(2) Musyawarah Mahasiswa yang selanjutnya disebut MUSMA merupakan
permusyawaratan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga dan
memegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan di lingkungan Ormawa
intrakampus FEB UA.
(3) Musyawarah Mahasiswa Luar Biasa yang selanjutnya disebut MUSMALUB adalah
forum setingkat Musyawarah Mahasiswa yang diadakan karena kondisi-kondisi di luar
agenda MUSMA.
(4) Rapat Kerja Bersama yang selanjutnya disebut Raker Bersama adalah rapat kerja yang
dihadiri oleh seluruh Ormawa intrakampus yang bertujuan untuk saling berkoordinasi
dan mensinergiskan program kerja masing-masing Ormawa intrakampus.
(5) Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga yang
selanjutnya disebut BLM FEB UA adalah lembaga tinggi mahasiswa yang merupakan
perwakilan mahasiswa dan memiliki peran legislasi, pengawasan, advokasi dan
yudikasi berdasarkan konstitusi Ormawa intrakampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga.
(6) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga yang
selanjutnya disebut BEM FEB UA yang memiliki peran eksekutif dalam struktur
organisasi intrakampus FEB UA adalah badan pelaksana kegiatan kemahasiswaan
sesuai dengan anggaran dan program kerja yang diketahui oleh BLM FEB UA.
(7) Himpunan Mahasiswa yang selanjutnya disebut HIMA adalah organisasi mahasiswa di
lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga yang merupakan
perangkat program studi dan secara struktural dibawah BEM dengan fungsi dan
wilayah kerja yang ditentukan oleh Musyawarah Mahasiswa Himpunan Mahasiswa
terkait sepanjang tidak bertentangan dengan konstitusi Ormawa intrakampus FEB UA.
Konstitusi Ormawa FEB UA
2

(8) Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut UKMF adalah Ormawa
intrakampus FEB UA yang bernaung di bawah BEM FEB UA dengan fungsi dan
wilayah kerja yang berkaitan dengan minat dan bakat mahasiswa.
(9) Pemilihan Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga yang selanjutnya
disebut Pemilu FEB UA adalah sarana demokrasi mahasiswa berdasarkan kedaulatan
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
(10) Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Airlangga yang selanjutnya disebut KPUM FEB UA adalah komisi independen yang
dibentuk BLM FEB UA dengan persetujuan bersama Ketua BEM FEB UA untuk
menyelenggarakan Pemilu FEB UA.
(11) Panitia Pengawas Pemilihan Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Airlangga yang selanjutnya disebut Panwaslu FEB UA adalah panitia independen yang
dibentuk oleh BLM FEB UA dan bertugas mengawasi seluruh proses penyelenggaraan
Pemilu FEB UA.

BAB II
MUSYAWARAH MAHASISWA
Pasal 2
MUSMA diadakan sekurang kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun.

Pasal 3
MUSMA terbuka untuk seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Airlangga.

Pasal 4
(1) Musyawarah Mahasiswa I membahas:
a. laporan kinerja KPUM FEB UA dan Panwaslu FEB UA;
b. laporan pertanggung-jawaban BLM FEB UA; dan
c. Mengesahkan anggota BLM FEB UA dan Ketua BEM FEB UA terpilih.
(2) Musyawarah Mahasiswa II membahas:
a. Laporan pertanggung-jawaban Ketua BEM FEB UA; dan
b. Pandangan umum terhadap laporan pertanggung-jawaban Ketua BEM FEB UA
dengan kesimpulan akhir:
1) diterima seluruhnya;
2) diterima dengan catatan; atau
3) ditolak.

BAB III
MUSYAWARAH MAHASISWA LUAR BIASA
Pasal 5
MUSMALUB dilaksanakan apabila:
a. kondisi kondisi tertentu yang menyebabkan Ketua BEM FEB UA tidak dapat
melanjutkan masa jabatannya;
b. Timbul suatu permasalahan dalam lingkungan Ormawa intrakampus Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Airlangga yang belum dibahas dan/atau diatur dalam konstitusi
atas kesepakatan 2/3 dari seluruh Ormawa intrakampus yang ada di FEB UA; dan/ atau
c. 5 (lima) hari setelah diberlakukannya Mosi Tidak Percaya dari BLM FEB UA.

Pasal 6
Konstitusi Ormawa FEB UA
3

MUSMALUB terbuka untuk seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Airlangga baik secara individual maupun yang mewakili Ormawa intrakampus.

Pasal 7
Agenda MUSMALUB difokuskan untuk membahas permasalahan yang menyebabkan
diadakannya MUSMALUB.

BAB V
Rapat Kerja Bersama
Pasal 8
(1) Raker Bersama diadakan pada awal tahun kepengurusan selambat-lambatnya satu bulan
setelah pelantikan.
(2) Sebelum dilakukan Raker Bersama, tiap Ormawa intrakampus harus menyerahkan
rancangan program kerja ke BEM untuk dilakukan peninjauan awal.
(3) Rancangan program kerja sesuai dengan ayat (2) diserahkan paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum pelaksanaan raker bersama.

BAB VI
TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 9
(1) Tata urutan perundang-undangan Ormawa FEB UA meliputi:
a. Konstitusi.
b. Undang-Undang.
c. AD/ART Ormawa.
d. Ketetapan Ketua BEM FEB UA yang disetujui oleh BLM FEB UA.
(2) Tata urutan perundang-undangan sebagaimana dimaksud ayat (1) harus sesuai dengan
SK Rektor maupun Dekan yang terkait dengan Ormawa.
(3) Dalam hal tata urutan perundang-undangan sebagaimana dimaksud ayat (1)
bertentangan dengan SK Rektor maupun Dekan yang terkait dengan Ormawa maka akan
dilakukan peninjauan kembali.

BAB VII
BADAN LEGISLATIF MAHASISWA
Pasal 10
BLM FEB UA berfungsi sebagai:
a. lembaga legislasi, yaitu pembuat undang undang;
b. lembaga pengawasan, yaitu pengawas kinerja BEM FEB UA;
c. lembaga advokasi, yaitu penampung dan penerus aspirasi mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Airlangga; dan
d. lembaga yudikasi, sebagai penegak konstitusi.

Pasal 11
BLM FEB UA berwenang:
a. membuat undang undang dan peraturan lain yang mengikat Ormawa intrakampus;
b. memberikan saran, pendapat, dan teguran kepada BEM FEB UA baik diminta atau
tidak;
c. mengajukan Mosi Tidak Percaya kepada BEM FEB UA;
d. mengetahui program kerja dan AD/ART Ormawa intrakampus FEB UA; dan
e. mengetahui anggaran dan program kerja yang diajukan BEM FEB UA.

Konstitusi Ormawa FEB UA
4

Pasal 12
BLM FEB UA berkewajiban:
a. melakukan pengawasan kinerja BEM FEB UA;
b. menyampaikan hasil pengawasan kinerja BEM FEB UA kepada mahasiswa melalui LPJ
BLM FEB UA;
c. menampung dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa baik secara formal maupun
informal; dan
d. menyelenggarakan MUSMA dan MUSMALUB.

Pasal 13
(1) BLM FEB UA bersifat independen terhadap Ormawa intrakampus.
(2) Hubungan BLM FEB UA dengan dekanat adalah hubungan koordinatif dan
administratif.
(3) Hubungan BLM FEB UA terhadap BEM FEB UA bersifat pengawasan.
(4) Hubungan BLM FEB UA dengan Ormawa intrakampus yang lain bersifat aspiratif.

Pasal 14
(1) Anggota BLM berjumlah 12 (dua belas) orang dari pemilu
(2) Masa jabatan anggota BLM FEB UA adalah 1 (satu) periode kepengurusan terhitung
sejak pelantikan sampai dengan dinyatakan demisioner.
(3) Setelah masa jabatan habis, anggota BLM FEB UA dapat dipilih kembali maksimal 1
(satu) kali masa jabatan.
(4) Masa jabatan anggota BLM FEB UA berakhir apabila:
a. telah habis masa jabatannya;
b. telah hilang statusnya sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Airlangga; dan/atau
c. diberhentikan dengan Sidang Pleno BLM FEB UA.

Pasal 15
Anggota BLM FEB UA tidak boleh merangkap jabatan pada:
a. pengurus BEM UA;
b. pengurus BEM FEB UA;
c. pengurus inti Ormawa intrakampus FEB lainnya;
d. pengurus kepanitiaan yang dibentuk oleh BEM UA;
e. pengurus kepanitiaan yang dibentuk oleh BEM FEB UA; dan/atau
f. pengurus inti kepanitiaan Ormawa intrakampus FEB lainnya.

Pasal 16
Anggota BLM FEB UA bertanggung jawab secara lisan maupun tulisan kepada mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga melalui MUSMA I.

BAB VIII
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Pasal 17
BEM FEB UA berfungsi sebagai:
a. lembaga eksekutif, yaitu pelaksana kegiatan kemahasiswaan yang dituangkan dalam
program kerja dan diketahui oleh BLM FEB UA; dan
b. lembaga penganggaran, yaitu pembuat kebijakan terkait anggaran bagi seluruh Ormawa
intrakampus FEB UA dan disahkan oleh BLM FEB UA.

Konstitusi Ormawa FEB UA
5

Pasal 18
BEM FEB UA berkewajiban:
a. melaksanakan dan mengembangkan kegiatan kemahasiswaan selama tidak melanggar
konstitusi yang berlaku;
b. menyampaikan laporan pertanggung-jawaban kepada BLM FEB UA melalui Sidang
Pleno sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu periode kepengurusan;
c. membina kebersamaan dan kekeluargaan dengan seluruh HIMA dan Ormawa
intrakampus lainnya dengan dilandasi semangat keterbukaan, kemitraan, serta tidak lepas
dari fokus BEM FEB UA sebagai lembaga yang menyelenggarakan kegiatan kegiatan
yang bersifat umum;
d. menyelenggarakan rapat kerja bersama yang dihadiri sendiri oleh ketua Ormawa
intrakampus atau pengurus inti yang ditunjuk melalui surat kuasa oleh ketua Ormawa
intrakampus mengenai program kerja yang disepakati dan untuk mengatur waktu
pelaksanaan kegiatan Ormawa intrakampus; dan
e. menerima kegiatan yang diajukan oleh Ormawa intrakampus FEB UA setelah rapat
kerja bersama yang dijelaskan pada pasal 22 poin d.

Pasal 19
(1) Hubungan BEM FEB UA dengan dekanat adalah hubungan koordinatif dan
administratif.
(2) Hubungan BEM FEB UA dengan Ormawa intrakampus yang lain di lingkungan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga kecuali BLM FEB UA adalah hubungan
administratif dan koordinatif.
(3) BEM FEB UA bersifat independen, profesional dan akuntabel.

Pasal 20
(1) Pengurus BEM FEB UA adalah mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa aktif
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
(2) Pengurus BEM FEB UA adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Airlangga yang dipilih oleh Ketua BEM FEB UA terpilih.
(3) Pengurus inti BEM FEB UA adalah ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara, serta
kepala divisi atau posisi lain yang memiliki bawahan.
(4) Pengurus inti BEM FEB UA tidak boleh merangkap jabatan sebagai pengurus inti pada
Ormawa intrakampus FEB UA.

Pasal 21
(1) Ketua BEM FEB UA dipilih melalui pemilihan umum yang langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil.
(2) Ketua BEM FEB UA terpilih disahkan melalui MUSMA I.
(3) Masa jabatan Ketua BEM FEB UA adalah 1 (satu) periode kepengurusan dan tidak dapat
dipilih kembali.
(4) 1 (satu) periode kepengurusan berlangsung sejak pelantikan pada MUSMA I sampai
dengan berakhirnya MUSMA II.
(5) Jabatan Ketua BEM FEB UA berakhir apabila:
a. telah habis masa jabatan;
b. hilang statusnya sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Airlangga;
c. diberhentikan melalui MUSMALUB; dan/atau
d. meninggal dunia.

Konstitusi Ormawa FEB UA
6

Pasal 22
Ketua BEM FEB UA bertanggung jawab secara lisan maupun tulisan kepada mahasiswa FEB
UA melalui MUSMA II.

BAB VIII
MOSI TIDAK PERCAYA
Pasal 23
(1) Apabila BEM FEB UA melanggar konsitusi maka BLM FEB UA berhak mengajukan
surat peringatan pertama secara tertulis dengan batas waktu respon 7 (tujuh) hari
setelah surat peringatan diterima oleh BEM FEB UA.
(2) Jika respon dari BEM FEB UA belum diterima oleh BLM FEB UA, maka BLM FEB
UA dapat memberikan surat peringatan kedua atas tidak diterimanya respon peringatan
I.
(3) Jika respon dari BEM FEB UA masih belum diterima oleh BLM FEB UA, maka BLM
FEB UA dapat mengajukan mosi tidak percaya.
(4) Pengajuan mosi tidak percaya didukung oleh 2/3 seluruh anggota BLM FEB UA.
(5) Mosi tidak Percaya berlaku 10 (sepuluh) hari setelah tidak adanya respon surat
peringatan II.
(6) Semua aktivitas BEM FEB UA dibekukan mulai dari pengajuan Mosi Tidak Percaya
hingga berakhirnya pelaksanaan MUSMALUB.

BAB IX
HIMPUNAN MAHASISWA
Pasal 24
Himpunan Mahasiswa berwenang untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan
kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
dengan titik berat keilmuan dan keprofesian program studi masing-masing.

Pasal 25
Himpunan Mahasiswa berkewajiban untuk:
a. Membentuk badan pengawas melalui Musma HIMA yang berfungsi untuk mengawasi
kegiatan HIMA, menegakkan AD/ART HIMA, dan berkoordinasi dengan BEM FEB
UA;
b. Menyerahkan susunan badan pengawas, pengurus, program kerja, dan AD/ART kepada
BEM FEB UA;
c. Menyerahkan susunan pengurus, program kerja, dan laporan pertanggung-jawaban
kepada BEM FEB UA; dan
d. Menyiapkan pemilihan Ketua HIMA masing-masing pada akhir masa jabatan
kepengurusan.

Pasal 26
Masa jabatan pengurus HIMA adalah 1 (satu) periode kepengurusan.

Pasal 27
(1) Hubungan HIMA dengan BEM FEB UA adalah hubungan koordinatif administratif.
(2) Hubungan HIMA dengan BLM FEB UA adalah hubungan aspiratif.
(3) Hubungan HIMA dengan dekanat adalah hubungan administratif.

Pasal 28
Konstitusi Ormawa FEB UA
7

(1) AD/ ART HIMA diakui sebagai peraturan yang bersifat khusus selama tidak
bertentangan dengan konstitusi.
(2) Kekhususan AD/ ART HIMA sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 adalah:
a. berlaku sah dan mengikat bagi HIMA yang bersangkutan; dan
b. hanya dapat ditetapkan, diubah, atau dibatalkan melalui musyawarah mahasiswa
program studi masing-masing.

BAB X
UNIT KEGIATAN MAHASISWA FAKULTAS
Pasal 29
UKMF berkewajiban untuk:
a. menyerahkan AD/ART, susunan badan pengawas, susunan pengurus, program kerja,
dan laporan pertanggung-jawaban kepada BEM FEB UA.
b. menyiapkan pemilihan ketua pada akhir masa jabatan kepengurusan.

Pasal 30
Masa jabatan pengurus UKMF adalah 1 (satu) periode kepengurusan.

Pasal 31
(1) Hubungan UKMF dengan BEM FEB UA adalah hubungan koordinatif dan administratif.
(2) Hubungan UKMF dengan BLM FEB UA adalah hubungan aspiratif.
(3) Hubungan UKMF dengan dekanat adalah hubungan administratif.

Pasal 32
(1) Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas dibagi dalam bidang-bidang yang sesuai dengan
kebutuhan minat dan bakat mahasiswa FEB UA.
(2) Bidang-bidang UKMF diantaranya:
a. UKMF Kerohanian;
b. UKMF Pers Mahasiswa;
c. UKMF Kepenyiaran;
d. UKMF Kewirausahaan;
e. UKMF Keilmuan; dan
f. UKMF Olahraga.
(3) Bidang-bidang UKMF sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dapat
berubah sesuai dengan kebutuhan minat dan bakat mahasiswa FEB UA.

Pasal 32 A
(1) UKMF Kerohanian berfungsi untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa dalam bidang
kerohanian dan agama.
(2) UKMF Kerohanian terdiri dari kerohanian Islam, kerohanian Katolik, dan kerohanian
Protestan.
(3) Kepengurusan masing-masing UKMF Kerohanian bersifat independen terhadap
kerohanian lain.
(4) Masing-masing UKMF Kerohanian berwenang untuk meyelenggarakan pertemuan,
kompetisi, dan kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan kerohanian dan agama.
(5) Jenis-jenis UKMF Kerohanian:
a. UKMF kerohanian Islam dikenal dengan nama Moslem Students Association of
Economics and Business Faculty (MoSAIC) FEB UA;
b. UKMF kerohanian Protestan dikenal dengan nama Pelayanan Kerohanian Protestan
(PKP) FEB UA; dan
Konstitusi Ormawa FEB UA
8

c. UKMF kerohanian Katolik dikenal dengan nama Pelayanan Kerohanian Katolik
(PKK) FEB UA.

Pasal 32 B
(1) UKMF Pers Mahasiswa berfungsi sebagai Lembaga Pers dan Penerbitan Mahasiswa
Intrakampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
(2) UKMF Pers Mahasiswa dikenal dengan nama Lembaga Pers dan Penerbitan Mahasiswa
SEKTOR.
(3) UKMF Pers Mahasiswa berwenang untuk menyelenggarakan pertemuan, kompetisi, dan
kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan pers dan penerbitan.

Pasal 32 C
(1) UKMF Kepenyiaran berfungsi untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa dalam
bidang broadcasting dan music entertainment.
(2) UKMF Kepenyiaran dikenal dengan nama E- Radio.
(3) UKMF Kepenyiaran berwenang untuk menyelenggarakan pertemuan, kompetisi, dan
kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan broadcasting dan music entertainment.

Pasal 32 D
(1) UKMF Kewirausahaan berfungsi untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa dalam
bidang kewirausahaan.
(2) UKMF Kewirausahaan dikenal dengan nama Workshop Entrepreneur Business Society
(WEBS).
(3) UKMF Kewirausahaan berwenang untuk menyelenggarakan pertemuan, kompetisi, dan
kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan kewirausahaan.

Pasal 32 E
(1) UKMF Keilmuan berfungsi untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa dalam bidang
keilmuan.
(2) UKMF Keilmuan di FEB UA dikenal dengan nama Association of Sharia Economics
Studies yang selanjutnya disebut AcSES.
(3) AcSES mewadahi mahasiswa FEB UA yang berminat mengkaji dan mengembangkan
keilmuan di bidang Ekonomi Syariah.
(4) UKMF Keilmuan berhak untuk menyelenggarakan pertemuan, kompetisi, dan kegiatan-
kegiatan lain yang terkait dengan keilmuan.
(5) AcSES dan HIMA Ekonomi Islam harus saling berkoordinasi terkait pasal 32 E ayat (4)
melalui rapat kerja.
Pasal 32 F
(1) UKMF Olahraga berfungsi untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa dalam bidang
olahraga.
(2) UKMF Olahraga dikenal dengan nama UKMF Futsal.
(3) UKMF Olahraga berhak untuk menyelenggarakan pertemuan, kompetisi, dan kegiatan-
kegiatan lain yang terkait dengan olahraga.

Pasal 33
(1) AD/ART UKMF diakui sebagai peraturan yang bersifat khusus selama tidak bertentangan
dengan konstitusi.
(2) Kekhususan AD/ ART UKMF berupa:
a. berlaku sah dan mengikat bagi UKMF yang bersangkutan; dan
b. hanya dapat ditetapkan, diubah, atau dibatalkan melalui musyawarah anggota UKMF.
Konstitusi Ormawa FEB UA
9


BAB XI
PENDIRIAN ORGANISASI MAHASISWA
Pasal 34
Pendirian organisasi baru dalam lingkungan FEB UA dapat dilakukan dengan syarat:
a. memiliki AD/ ART yang tidak melanggar norma-norma yang berlaku dan/ atau
bertentangan dengan konstitusi;
b. memiliki rencana program kerja dan struktur kepengurusan kedepan;
c. memiliki struktur kepengurusan yang berasal dari mahasiswa FEB UA;
d. mendapatkan persetujuan dari BLM FEB UA dan minimal 150 (seratus lima puluh)
mahasiswa FEB UA yang dibuktikan dengan tanda tangan dan fotokopi kartu tanda
mahasiswa yang masih berlaku;
e. mengajukan permohonan persetujuan kepada dekanat;
f. apabila dekanat memberikan persetujuan, maka Ormawa intrakampus baru yang
mengajukan diri resmi diakui keberadaannya setelah disahkan oleh BLM FEB UA; dan
g. setelah disetujui oleh dekanat dan BLM FEB UA maka Ormawa intrakampus baru
diwajibkan memberitahukan kepada seluruh Ormawa intrakampus FEB UA.

BAB XII
PENDANAAN
Pasal 35
Pendanaan Ormawa intrakampus FEB UA bersumber dari:
a. dana kemahasiswaan fakultas; dan/atau
b. usaha-usaha yang sah secara hukum, tidak bertentangan dengan norma, nilai dan etika
agama, dan tidak mengikat.

Pasal 36
(1) Pendistribusian dana dilakukan melalui koordinasi BEM FEB UA dengan diketahui
BLM FEB UA untuk usulan pendanaan kepengurusan berikutnya.
(2) Perubahan terkait pendistribusian dana dikomunikasikan selanjutnya.

BAB XIII
PEMILU
Pasal 37
Pemilu FEB UA berasaskan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Pasal 38

(1) Pemilu FEB UA dilaksanakan untuk memilih anggota BLM dan Ketua BEM FEB UA.
(2) Pemilu untuk memilih anggota BLM dan Ketua BEM FEB UA dilaksanakan dalam 1
(satu) hari.
(3) Pemilu tersebut dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan.
(4) Pemilu diselenggarakan pada hari efektif perkuliahan.
(5) Peserta pemilu FEB UA adalah mahasiswa FEB UA yang dibuktikan dengan kartu tanda
mahasiswa yang masih berlaku.
(6) Ketentuan teknis pelaksanaan Pemilu diatur lebih lanjut dalam undang-undang.

BAB XIV
KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Pasal 39
Konstitusi Ormawa FEB UA
10

Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis berwenang:
a. menyusun petunjuk teknis dan pelaksanaan Pemilu dengan mengacu pada Undang-
Undang Pemilu; dan
b. melaksanakan teknis operasional Pemilu.

Pasal 40
Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis berkewajiban:
a. melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil-hasil pelaksanaan Pemilu pada
MUSMA I; dan
b. menyosialisasikan hasil Pemilu kepada civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unversitas Airlangga.

Pasal 41
(1) KPUM FEB UA dibentuk oleh BLM FEB UA dengan persetujuan bersama Ketua BEM
FEB UA.
(2) Masa jabatan KPUM FEB UA berakhir setelah disahkannya anggota BLM dan Ketua
BEM FEB UA yang telah disahkan.
(3) KPUM FEB UA tidak berhak mencalonkan diri menjadi anggota BLM dan Ketua BEM
FEB UA.

BAB XV
PANITIA PENGAWAS PEMILU
Pasal 42
Panitia Pengawas Pemilu berwenang mengawasi jalannya Pemilu agar dapat berjalan dengan
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, tertib dan damai.

Pasal 43
Panitia Pengawas Pemilu berkewajiban:
a. melaporkan hasil pemilu pada MUSMA I; dan
b. memberikan sanksi untuk setiap pelanggaran yang terjadi selama proses persiapan dan
pelaksanaan Pemilu.

Pasal 44
(1) Panitia Pengawas Pemilu dipilih dan ditetapkan oleh BLM FEB UA.
(2) Panitia Pengawas Pemilu tidak berhak mencalonkan diri menjadi anggota BLM dan
Ketua BEM FEB UA.
(3) Masa jabatan Panitia Pengawas Pemilu berakhir setelah disahkannya anggota BLM dan
Ketua BEM FEB UA terpilih.

BAB XVI
PROPOSAL dan LPJ
Pasal 45
Batas waktu penyerahan serta standarisasi format proposal dan LPJ Ormawa selain BLM
FEB UA diatur kemudian dalam peraturan yang disosialisasikan oleh BEM FEB UA.

BAB XVII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 46
Konstitusi Ormawa FEB UA
11

Sebelum BLM dan BEM FEB UA yang baru terbentuk, semua tugas dan wewenang kedua
lembaga tersebut dilakukan oleh BLM FEB UA lama, sementara BEM FEB UA dinyatakan
demisioner.

BAB XVIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 47
Hal-hal lain yang belum diatur dalam konstitusi dapat diatur kemudian oleh BLM FEB UA
melalui undang-undang.

Pasal 48
Konstitusi Ormawa intrakampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
dinyatakan sah, berlaku, dan mengikat sejak tanggal disahkan.

Disahkan di : Aula ABC FEB UA Surabaya
Tanggal : 15 November 2011
Pukul : 16.46 WIB



Presidium Sidang I




(Dirga Mahardika)
Presidium Sidang II




(Toriqul H. Akbar)
Presidium Sidang III




(Vinda Lusianah)



Konstitusi Ormawa FEB UA
12

PENJELASAN KONSTITUSI
ORGANISASI MAHASISWA INTRAKAMPUS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA

I. UMUM
Konstitusi Ormawa Intrakampus FEB UA merupakan dasar hukum tertinggi dalam
lingkup pemerintahan mahasiswa (student governance) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga. Konstitusi ini merupakan bentuk legalitas hukum (de jure) dan
penerjemahan dari aspek praktis (de facto) yang ada dalam lingkup Ormawa
Intrakampus FEB UA, sehingga hal-hal yang berlaku dalam praktiknya tidak
bersebrangan dengan isi konstitusi.
Konstitusi ini ada untuk mengatur hal-hal umum terkait organisasi-organisasi
mahasiswa di FEB, yaitu Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) dan Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) serta organisasi dibawahnya yaitu Himpunan Mahasiswa (HIMA)
dan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF). Hal-hal umum tersebut adalah
terkait dengan definisi, fungsi, wewenang, kewajiban, serta hubungan antar
organisasi.
Konstitusi ini mengatur secara lebih rinci terkait BLM dan BEM, karena kedua
organisasi ini merupakan penggerak roda pemerintahan mahasiswa. BLM sebagai
pihak legislatif dan yudikatif, sedangkan BEM sebagai pihak eksekutif. Oleh
karenanya, BLM mengatur dalam tataran hukum mengenai Ormawa FEB UA,
melakukan penindakan atas pelanggarannya, serta mengawasi BEM. Sedangkan BEM
mengatur dalam tataran praktis mengenai seluruh Ormawa FEB UA yang ada
dibawahnya, melakukan pengawasan terhadapnya serta menjalankan fungsi-fungsi
pemerintahan.
Pemerintahan mahasiswa FEB UA menganut sistem pemerintahan presidensil dengan
sistem pemilihan langsung. Sehingga, Ketua BEM bertanggung-jawab kepada seluruh
mahasiswa FEB UA.
Perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk menciptakan pemerintahan mahasiswa
yang adil, harmonis, dan bertujuan ke arah pengembangan kesadaran berdemokrasi
mahasiswa adalah Musyawarah Mahasiswa (MUSMA), Rapat Kerja Bersama serta
Pemilihan Umum.
Walaupun terdapat pemerintahan mahasiswa, namun segala hal yang terkait dengan
pemerintahan itu tetap bergantung (dependent) kepada lembaga dimana pemerintahan
itu bernaung, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga secara khusus
dan Universitas Airlangga secara umum.


II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Yang dimaksud dengan sekurang kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun adalah
MUSMA I dan MUSMA II.
Pasal 3
Cukup jelas.
Konstitusi Ormawa FEB UA
13

Pasal 4
Tidak ada pembahasan diluar agenda yang tercantum. Pembahasan diluar agenda
MUSMA I dan MUSMA II dapat dilaksanakan pada Rapat Kerja atau pada
Musyawarah Mahasiswa Luar Biasa.
Pasal 5
Yang dimaksud permasalahan dalam lingkungan Ormawa intrakampus Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga yang belum dibahas dan/atau diatur
dalam konstitusi pada poin b adalah apabila permasalahan tersebut perlu
didiskusikan dan membutuhkan kejelasan hukum sehingga mengakibatkan perlu
adanya amandemen konstitusi.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Ayat (1) Cukup jelas.
Ayat (2) Yang dimaksud peninjauan awal adalah wewenang BEM FEB UA untuk
mengetahui dan menyesuaikan keseluruhan program kerja Ormawa, kecuali BLM
FEB UA, supaya tidak terjadi benturan antar program kerja.
Ayat (3) Cukup jelas.
Pasal 9
Ayat (1) Cukup jelas.
Ayat (2) Yang dimaksud harus sesuai dengan SK Rektor maupun Dekan yang terkait
dengan Ormawa adalah bahwa pasal dan/atau ayat yang terdapat dalam tata urutan
perundang-undangan Ormawa FEB UA secara substantial harus sejalan dengan
Surat Keputusan dan/atau peraturan lain yang dikeluarkan oleh Rektor maupun
Dekan yang berkaitan dengan organisasi mahasiswa.
Ayat (3) Ketika pasal dan/atau ayat yang terdapat dalam tata urutan perundang-undangan
Ormawa FEB UA bertentangan atau tidak sejalan secara substansial dengan Surat
Keputusan dan/atau peraturan lain yang dikeluarkan oleh Rektor maupun Dekan
yang berkaitan dengan organisasi mahasiswa, maka harus dilakukan peninjauan
kembali berupa amandemen.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
1 (satu) periode kepengurusan lamanya kurang lebih 1 (satu) tahun dengan rentang
waktu sekitar bulan Januari-Desember.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Konstitusi Ormawa FEB UA
14

Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Ayat (1) Cukup jelas.
Ayat (2) Cukup jelas.
Ayat (3) Yang dimaksud dapat berubah sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa FEB
UA adalah bidang-bidang yang telah tersebut dalam ayat (2) dapat bertambah,
berkurang, atau berganti. Begitupun UKMF di dalam suatu bidang juga bisa
bertambah, berkurang, atau berganti.
Pasal 32 A
Cukup jelas.
Pasal 32 B
Cukup jelas.
Pasal 32 C
Cukup jelas.
Pasal 32 D
Cukup jelas.
Pasal 32 E
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Konstitusi Ormawa FEB UA
15

Pasal 36
Perubahan pendistribusian dana diatur dengan Ketetapan Ketua BEM FEB UA
dengan diketahui BLM FEB UA dan selanjutnya dikomunikasikan kepada seluruh
Ormawa FEB UA.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas.

Anda mungkin juga menyukai